Latest Post


 


SANCAnews – Upaya untuk menyeret Jozeph Paul Zhang ke meja hukum dalam kasus dugaan penistaan agama turut didukung pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI).

 

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo bahkan mengaku telah bertemu dengan sejumlah tokoh lintas agama untuk membahas kasus Jozeph yang diketahui sudah dilaporkan berbagai pihak ke aparat kepolisian.

 

“Saya sudah kontak Sekjen PGI Pendeta Gomar Gultom dan Romo Benny Susetyo. Kita sepakat meminta dan mendesak aparat berwajib bergerak cepat mengamankan Jozeph agar segera diproses hukum," kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/4).

 

Selain memastikan penegakan hukum, ketegasan aparat juga penting untuk memastikan kondusifitas masyarakat tetap terjaga dengan baik.

 

"Jangan sampai ketenangan masyarakat serta kerukunan antar umat beragama terganggu akibat ulah Jozeph,” lanjutnya.

 

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, tindakan Jozeph yang menantang warga melaporkannya ke polisi karena mengaku sebagai nabi ke-26, termasuk tindakan provokatif yang memecah belah bangsa.

 

“Entah apa motif yang bersangkutan membuat kehebohan yang sangat tidak mendidik di media sosial. Yang pasti, polisi harus segera menyambut tindakan arogan dari yang bersangkutan. Agar menjadi pelajar bagi pihak lainnya agar tidak membuat tindakan serupa,” jelas Bamsoet.

 

Di sisi lain, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi bahkan main hakim sendiri. Ia meminta kepada publik untuk percaya kepada aparat kepolisian dalam menjalankan tugasnya.

 

“Sosok seperti Jozeph sama sekali tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang menghormati perbedaan dan saling menghargai antarumat beragama. Namun itu juga bukan alasan bagi masyarakat untuk melakukan tindakan main hakim sendiri. Biarkan hukum yang bicara,” tutupnya. (rmol)




SANCAnews – Nama Jozeph Paul Zhang bukan kali ini saja membuat video dan berkomentar kontroversial. Jauh sebelum mencuat pengakuannya sebagai nabi ke-26, pria yang disebut sebagai pendeta ini juga pernah membela PKI yang merupakan partai terlarang di Indonesia.

 

Ungkapan tersebut seperti dalam video yang diunggah channel YouTube Cahaya Islam Channel Desember akhir tahun 2020 lalu.

 

Dalam video tersebut tampak sosok Jozeph Paul Zhang tengah melakukan diskusi perihal PKI.

 

Jozeph menyebut bahwa PKI ini sebetulnya orang yang jujur. Gerakannya yang menculik 7 jendral merupakan bentuk kritik. Ia menyebut bahwa di era Soekarno banyak jenderal yang bergaya hidup hedon.

 

"PKI ini orang-orang jujur yang mengkritik jendral jamannya Soekarno yang hidupnya mewah, istrinya 4. Jangan bilang Jendral A Yani dan jendral lainnya itu jujur ya, hidupnya dalam hedonisme," ucapnya.

 

"Pada kenyataannya PKI itu mengkritik Soekarno karena jendral-jendralnya itu hedonisme hidupnya. Jadi PKI itu justru yang mengajarkan rakyat itu hidup bener," lanjutnya.

 

Lebih jauh, ia mempertanyakan seberapa jahat PKI itu. Menurutnya justru PKI punya andil besar dalam perjuangan kemerdekaan, contohnya saat pemberontakan tahun 1926 dan pemberontakan 1948.

 

"Apakah PKI jahat? sejahat apa? jahatnya dimana? justru di zamannya PKI itu yang memimpin pemberontakan PKI tahun 1926 dan 1948. Nah NU ini jadi korban berapa banyak yang jadi korban ngga nyampe 500 total dari tahun 26 sampai 45," katanya.

 

"Tapi berapa yang dibantai orang yang dianggap pki sama orang NU? 3 juta oleh orang NU ya kan, kan dulu musuhnya sama NU," tambahnya. []



 

 

SANCAnews – Amien Rais kesal saat menyaksikan persidangan Rizieq Shihab di Bareskrim Polri secara virtual. Ia mengaku kecewa dengan cara pemerintah memperlakukan pendiri ormas FPI itu hingga ia pun melayangkan pernyataan ofensif yang terkesan mengancam.

 

Menurut Amien Rais, sosok Rizieq Shihab yang kerap menyuarakan revolusi akhlak tersebut mendapat perlakuan tak pantas dan bahkan terkesan didiskriminasi.

 

“Apa kita harus seperti ini terus? Jadi, semua ahli hukum (sebagian besar) mengatakan pengadilan sesat, hak seorang terdakwa diabaikan sama sekali. Saya kira itu melanggar HAM,” ujar Amien Rais.

 

Tokoh reformasi itu menilai bahwasanya Rizieq merupakan salah satu tokoh Islam terkemuka di Indonesia.

 

Oleh karena itu, ia heran mengapa kriminalisasi terhadapnya terus berjalan bahkan sampai berlanjut ke pengadilan.

 

Amien Rais lantas mengungkit kejadian di Khasmir, India, yaitu berkumandangnya ‘Hayya Alal Jihad’ atau seruan berbuat jihad.

 

Seakan mengancam, Amien pun menuturkan bahwa seandainya perlakuan tak baik terus ditujukan untuk Rizieq Shihab, maka jangan menyesal jikalau seruan yang sama dikumandangkan juga di Indonesia.

 

“Saya cuma ingin menyampaikan, jangan sampai keluar dari lisan Pak Habib Rizieq itu, misal ya seperti terjadi di Khasmir,” Amien mengingatkan.

 

“Bagaimana orang India ketika terpojok lantas mengumandangkan Hayya Alal Jihad.”

 

Amien pun memastikan bahwa saat seruan tersebut dikumandangkan, maka semangat kaum Muslimin akan seketika terbakar karena begitu dahsyatnya mereka yang terpojok ketika bangkit.

 

Masih menurut Amien, jangankan harta, nyawa sekalipun pastinya tak akan segan-segan mereka korbankan.

 

“Ini bukan dalam konteks adzan, tetapi dari menara Masjid Khasmir terdengar seperti itu,” ungkapnya.

 

“Menimbulkan keberanian luar biasa dan ketika kaum Muslimin yang terpojok itu bangkit, kemudian seolah sudah apa pun dikorbankan, baik nyawa dan harta,” tegas Amien Rais.

 

Politisi senior itu pun mengaku yakin bahwa Rizieq Shihab tidaklah pernah berupaya memberontak atau menggulingkan kekuasaan yang sah.

 

Oleh sebab itu, menurutnya, Rizieq sangat tak pantas mendapat perlakuan tak baik dari pemerintah maupun polisi.

 

“Cuma ingin bagaimana negeri ini dibenahi, nilai-nilai agama Islam dimuliakan. Jangan sampai umat Islam mendapatkan diskriminasi seperti hantu yang ingin dimusnahkan.”

 

Amien Rais kemudian kembali menegaskan bahwa sidang Rizieq terkesan tidak adil dan mengabaikan permohonan terdakwa.

 

Lebih jauh, Amien mengaku sempat bertemu salah seorang ulama yang membayangkan bagaimana jadinya apabila seruan ‘Hayya Alal Jihad’ sampai keluar dari mulut Rizieq Shihab.

 

“Ada seorang ulama yang saya akui keulamaannya mengatakan ‘Pak Amien bayangkan andai waktu Pak HRS itu diborgol, kemudian dia begini (mengangkat tangannya), kemudian dari mulutnya misalnya keluar Hayya Alal Jihad, kayak apa?'” papar Amien menirukan.

 

“Kemudian ketika ia (marah dan berkata) biadab karena emosi betul, dia tak bilang itu, tapi dia bilang Hayya Alal Jihad, itu akan ada electrical wave, gelombang listrik yang menyentuh kaum Muslimin yang tergelitik (bisa) out of control. Itu saya takut,” pungkas Amien Rais. (*)



 


SANCAnews – Seorang pria bernama Joseph Paul Zhang melakukan penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam lewat akun Youtube. Zhang juga mengaku sebagai nabi ke-26.

 

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Zhang jelas tidak masuk akal.

 

“Itu khayalan tak masuk akal. Apalagi juga menghina,” kata Awiek, sapaan karibnya, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/4).

 

Disinggung mengenai pelaporan Zhang kepada aparat kepolisian, anggota Komisi VI DPR RI ini meminta aparat kepolisian segera melakukan penangkapan terhadap Zhang.

 

"Sebaiknya aparat segera bertindak. Nanti ujung-ujungnya biasanya menyesal, minta maaf,” ujarnya.

 

Menurutnya, selama ini banyak orang yang melakukan penghinaan dan penistaan terhadap agama kerap berurusan dengan hukum. Sehingga tidak menutup kemungkinan Zhang akan segera ditangkap oleh aparat kepolisian.

 

“Sudah banyak yang mengaku nabi sebelumnya tapi berujung pada masalah hukum,” tandasnya. []



 


SANCAnews – Jozeph Paul Zhang dinilai sebagai orang yang sudah gila karena menghina agama Islam secara vulkar di akun YouTube pribadinya.

 

Penilaian itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Maarif yang enggan memberikan tanggapan atas aksi yang dilakukan Jozeph tersebut.

 

"Orang gila jangan ditanggapi," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/4).

 

Slamet pun meminta kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan video yang diunggah oleh Jozeph di akun YouTube pribadinya yang berjudul "Puasa Lalim Islam".

 

"Jangan disebar tuh video, biar nggak ketularan gilanya," kata Slamet.

 

Slamet berharap agar aparat kepolisian  segera menangkap sosok Jozeph dan berharap untuk tidak dilepaskan nantinya.

 

"Kudunya (ditangkap dan tidak dilepaskan)" pungkas Slamet.

 

Nama Jozeph kini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial karena mengaku sebagai nabi ke-26 dan membuat sayembara agar masyarakat melaporkan dirinya ke polisi. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.