Latest Post


 


SANCAnews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menginformasikan terjadinya gempa bumi di Indonesia.

 

Setelah Rabu siang gempa mengguncang Bayah, Lebak, kini gempa kembali terjadi tepatnya di Nias Barat, Sumatera Utara.

 

"Gempa magnitudo 5,6 terjadi 17.55 WIB di 0.14 Lintang Utara, 96.51 Bujur Timur," tulis akun Twitter BMKG, Rabu (14/4).

 

Lokasi gempa berada di 140 Km Barat Daya Nias Barat, Sumatera Utara dengan kedalaman 10 Km.

 

"Gempa tidak berpotensi tsunami," demikian keterangan BMKG. (rmol)



 


SANCAnews – Mabes Polri menyebut belum ada proses pemecatan terhadap dua anggota Polda Metro Jaya yang menjadi tersangka kasus pembunuhan di luar hukum atau unlawful killing terhadap empat laskar FPI. Sejauh ini, kedua tersangka tersebut masih terdaftar sebagai anggota polisi.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan. Kombes Ramadhan menyebut belum ada proses pemecatan terhadap dua tersangka dalam kasus ini.

 

"Status masih anggota. Jadi proses anggota tersebut tentunya akan melalui proses. Sampai sejauh ini masih anggota Polri," kata Kombes Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/4/2021).

 

Kombes Ramadhan menyebut kemungkinan besar kedua tersangka itu akan dinonaktifkan dari jabatannya sebagai polisi. Proses pemecatan sendiri akan dilakukan melalui sidang etik kepolisian.

 

"Ya mungkin karena tersangka tentunya bukan dinonaktifkan tapi sementara masih dalam proses, dalam pemeriksaan," beber Ramadhan.

 

Seperti diketahui, pasca aksi baku tembak antara laskar FPI dengan anggota Polda Metro Jaya, terdapat empat laskar yang sebelumnya masih hidup saat berhasil diamankan oleh polisi. Namun, pada akhirnya keempat laskar tersebut ikut tewas menyusul dua rekannya yang tewas akibat baku tembak.

 

Dugaan unlawful killing pun mulai menguak di kasus ini. Terkini, Bareskrim Polri sendiri sudah menetapkan tiga oknum polisi sebagai tersangka dalam kasus ini.

 

Satu dari ketiga tersangka diketahui sudah meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Karena sudah tutup usia, Polri menghentikan penyidikan satu tersangka itu dalam kasus ini. []



 


SANCAnews – Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI, Abdullah Hehamahua membeberkan fakta mengejutkan terkait kondisi 6 anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak mati oleh polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada 7 Desember 2020 lalu.

 

Dalam tayangan di kanal YouTube Ustadz Demokrasi pada 13 April 2021, Hehamahua mengungkap bagaimana luka yang dialami 6 orang tersebut saat jenazah mereka dimandikan.

 

Luka-luka tersebut, menurut Hehamahua, tidak mungkin dilakukan polisi di dalam mobil.

 

"Saksi (mengatakan), ketika jenazah dimandikan, rata-rata ada dua peluru, sebelah kiri jantung, kemaluan dianiaya siksa, bagian belakang luka bekas, dan bagian depan luka bakar. Kalau Komnas HAM mengatakan di dalam mobil, bagaimana menganiaya di dalam mobil?" katanya.

 

Abdullah menyebut, polisi sendiri tanpa sadar telah mengakui bahwa anggotanya memang telah melakukan pelanggaran HAM berat. Hal tersebut terlihat di dalam berkas tuntutan pihak kepolisian.

 

"Dalam tuntuan kepolisian menyatakan Pasal 338 (pembunuhan) dan 351 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian), berarti secara tanpa sadar polisi mengakui ada pelanggaran HAM berat karena ada penganiayaan," katanya.

 

Menurut Abdullah, kasus penembakan mati 6 anggota laskar FPI tersebut bersifat politis, alih-alih kriminal murni. Ia mengaitkan kasus tersebut dengan kepulangan Rizieq Shihab (HRS) dari Arab Saudi.

 

Menurut pengakuannya saat bertemu dengan HRS di Mekkah, Arab Saudi tahun 2019, saat itu pemerintah Indonesia tengah melarang HRS keluar dari Arab.

 

"Kenapa tiba-tiba di tahun 2020 pemerintah begitu welcome terhadap Habib Rizieq," katanya.

 

Bukti bahwa kasus tersebut politis, kata Abdullah, dapat dilihat dari rangkaian kegiatan FPI dan Rizieq semenjak pulang dari Arab.

 

"Nikahan itu aparat pemerintah tahu, intel tahu, kenapa tidak diantisipasi? Ini kan semacam dijebak. Lalu terjadi kasus pelanggaran prokes. Bayar cash Rp50 juta. Ini soal politik, karena 2017, dalam teori politik apapun, Ahok harus menang jadi gubernur," katanya.

 

Sebelum menyampaikan itu semua, Abdullah terlebih dahulu mengecam tindakan penembakan mati 6 anggota Laskar FPI tersebut.

 

"Kucing meninggal saja saya sedih. Ada yang menganiaya saya marah. Ini enam orang. Anak muda yang mempunyai potensi menjadi calon pemimpin masa depan,” katanya.

 

Abdullah juga mengaku bahwa semua yang ia bilang berdasarkan investigasinya sebagai wartawan.

 

"Saya datang sebagai wartawan. Investigasi. Saya datangi keluarga 6 orang itu. 3 orang ibunya janda. Semuanya orang miskin," katanya. []




 

SANCAnews – Muncul sosok Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea di lingkungan Istana Kepresidenan.

 

Kedatangan Andi Gani ke Istana Kepresidenan ini pun cukup menyedot perhatian lantaran saat ini publik sedang dihebohkan dengan wacana perombakan kabinet yang kemungkinan akan dilakukan presiden Jokowi dalam waktu dekat ini.

 

Akan tetapi, Andi Gani menyebut bila kedatangannya tak lain untuk membahas soal pekerja dan buruh di Indonesia.

 

"Membahas kepedulian pekerja Indonesia, juga membahas soal THR yang menjadi polemik sekarang," kata Andi di Istana Kepresidenan, Rabu (14/4).

 

Dalam pertemuan tersebut, ia menyebut telah bertemu beberapa menteri kabinet Jokowi. Salah satu yang dibahasnya yakni soal omnibus law.

 

Namun demikian, tak ada jawaban tegas yang diberikan saat disinggung mengenai kemungkinan tawaran kursi menteri oleh presiden. Ia justru kembali menyinggung pada pemerintahan pertama periode Jokowi-Maruf, ia memang sempat ditawari kursi menteri namun ditolak.

 

"Pada waktu penyusunan kabinet awal saya memang diminta masuk kabinet," tutupnya. rmol)



 


SANCAnews – Gempa mengguncang Lebak, Banten Rabu sore. Laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 13.28 WIB.

 

"Gempa magnitudo 5,1," demikian BMKG di akun Twitternya, Rabu (14/4).

 

Adapun koordinat titik gempa berlokasi 7.39 Lintang Selatan, 105.97 Bujur Timur dengan pusat gempa berada di laut 59 km Barat Daya Bayah, Lebak, Banten.

 

"Gempa berada di kedalaman 17 Km dan dirasakan hingga ke Sukabumi, Pelabuhan Ratu, dan Jakarta," tandas BMKG.

 

Namun demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak kerusakan hingga korban yang ditimbulkan akibat gempa M 5,1 tersebut. (rmol)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.