Latest Post


 


SANCAnews – Isu reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo semakin kencang seiring terbentuknya Kementerian Investasi.

 

Selain itu, Kemenristek resmi dibubarkan dan bergabung dengan Kemendikbud menjadi Kemendikbud-Ristek.

 

Soal isu reshuffle itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Presiden Jokowi harus melakukan perombakan dengan memilih fikur yang sesuai bidang dan tidak lagi didasari pada politik transaksional.

 

"Jangan politik dagang sapi lagi, sudah periode kedua," ketus Mardani dalam cuitan akun Twitternya, Rabu (14/4).

 

Bagi Mardani, merombak dan memilih orang untuk ditempatkan di kursi menteri adalah hak prerogatif kepala negara.

 

Tetapi, sambung anggota Komisi II DPR RI ini, sudah seyogyanya Presiden Jokowi mempertimbangkan kemampuan dan efektivitas kerja dalam merombak kabinet kali ini.

 

"Pesan untuk Pak Jokowi, walau angkat menteri hak prerogatif presiden tetap prinsip tata kelola dan efektivitas pemerintahan mesti jadi pertimbangan," pungkasnya. (rmol)


 



SANCAnews – Penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi dengan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyisakan satu tanda yanya besar. Khususnya tentang pengakuan Menristek/KaBRIN Bambang Brodjonegoro yang kecewa karena Peraturan Presiden (Perpres) BRIN tidak pernah diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

 

Padahal, dengan diundangkannya Perpres tersebut, organisasi di bawah Kemenristek itu dapat berjalan mulus mengupayakan inovasi teknologi dalam negeri.

 

Bagi ahli filsafat, Rocky Gerung, pernyataan Bambang Brodjonegoro ini merupakan pengungkapan sebuah rahasia negara. Yang intinya semakin meyakinkan publik bahwa presiden memang sebatas petugas partai.

 

“Itu sebetulnya menunjukkan, dari awal kita tahu sebetulnya Presiden itu memang cuma petugas partai,” tegasnya dalam diskusi yang diunggah di akun Youtube Rocky Gerung Official berjudul ‘MENKUMHAM MBALELO KE JOKOWI. MALAH KEMENRISTEK YANG DIBUBARKAN’, Selasa (13/4).

 

Singkatnya, jika pemilik partai menyatakan ketidaksukaan dengan seseorang di kabinet, maka presiden wajib untuk tunduk. Hal ini nantinya akan berimplikasi pada ketidaksukaan personal itu dan berimplikasi pada rusaknya aturan bernegara.

 

“Bagaimana mungkin presiden menandatangani satu keputusan pembentukan sebuah lembaga, dan tidak mau diundangkan. Yang mesti diganti kan bukan Bambang Brodjonegoro, ya mesti diganti Menkumham, karena dia yang menentang presiden kan,” tanyanya.

 

Tapi partai yang tahu kelemahan presiden kemudian menyandera dengan kepentingannya.

 

Sebenarnya, kata Rocky, masalah ini seperti orang yang berebut kue yang sudah tinggal sedikit, karena sudah tidak adalagi kue besar yang mau dibagi. Semua departemen sudah dibagi habis, sehingga caranya tinggal membubarkan kementerian agar bisa diganti nomenklaturnya.

 

“Jadi persiapan itu sebetulnya terbaca dari awal ketika kita tahu bahwa 'oh ternyata memang tidak mau ditandatangani, tidak mau diundangkan aturan itu’. Aturan pembuatan badan riset inovasi negara itu tuh,” tegasnya.

 

“Dan akhirnya, ini yang kita duga dari dulu bahwa itu akan terjadi saling amputasi istana. Jadi saya juga senang karena Bambang Brodjonegoro akhirnya membuka pengetahuan dia tuh,” demikian Rocky Gerung.  (*)



 


SANCAnews – Emak-emak wakafkan nyawanya untuk Habib Rizieq. Emak-emak itu adalah pendukung setia Habib Rizieq Shihab.

 

Hal itu mereka katakan saat menghadiri sidang lanjutan Habib Rizieq Shihab yang beragendakan pemeriksaan saksi dilaksanakan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin kemarin.

 

Mereka menyaksikan sidang dari luar pengadilan. Bagi para emak-emak ini, Habib Rizieq tidak bersalah dalam dakwaan kasus kerumunan di Petamburan dan Megamendung.

 

Bahkan, menurut mereka, Habib Rizieq hanyalah korban kezaliman dari pemerintah.

 

Hal itu karena mereka melihat banyak yang melanggar protokol kesehatan namun tidak dihukum seperti Rizieq.

 

"Orang banyak kok yang melanggar protokol kesehatan tapi nggak dihukum," kata emak-emak pendukung Habib Rizieq yang enggan disebutkan namanya.

 

Terkait identitas, emak-emak tersebut hanya mengatakan bahwa dirinya adalah 'Hamba Allah.'

 

Mereka juga menyinggung bahwa Habib Rizieq sudah membayar denda atas pelanggaran protokol kesehatan saat menggelar pernikahan putrinya dan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat.

 

Oleh sebab itu, mereka pun menuntut agar Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat.

 

"Kan habib Rizieq Shihab sudah bayar denda. Padahal udah bayar, bebaskan Habib tanpa syarat," ujarnya.

 

Begitu setianya, para emak-emak ini tidak kapok datang meski dihalangi petugas yang mengamankan sekitar pengadilan.

 

Mereka juga tidak diizinkan masuk karena sidang dilaksanakan secara tertutup.

 

Alasan mereka tetap hadir yakni untuk membela kebenaran karena ulama yang mereka cintai telah dizalimi.

 

Bahkan, salah satu emak-emak menyatakan telah mewakafkan nyawanya untuk membela Habib Rizieq.

 

"Jangan pernah takut membela kebenaran, Allahu Akbar, saya sudah wakfkan nyawa saya untuk membela Habib Rizieq," tegasnya.SANCAnews – Emak-emak wakafkan nyawanya untuk Habib Rizieq. Emak-emak itu adalah pendukung setia Habib Rizieq Shihab.

 

Hal itu mereka katakan saat menghadiri sidang lanjutan Habib Rizieq Shihab yang beragendakan pemeriksaan saksi dilaksanakan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin kemarin.

 

Mereka menyaksikan sidang dari luar pengadilan. Bagi para emak-emak ini, Habib Rizieq tidak bersalah dalam dakwaan kasus kerumunan di Petamburan dan Megamendung.

 

Bahkan, menurut mereka, Habib Rizieq hanyalah korban kezaliman dari pemerintah.

 

Hal itu karena mereka melihat banyak yang melanggar protokol kesehatan namun tidak dihukum seperti Rizieq.

 

"Orang banyak kok yang melanggar protokol kesehatan tapi nggak dihukum," kata emak-emak pendukung Habib Rizieq yang enggan disebutkan namanya.

 

Terkait identitas, emak-emak tersebut hanya mengatakan bahwa dirinya adalah 'Hamba Allah.'

 

Mereka juga menyinggung bahwa Habib Rizieq sudah membayar denda atas pelanggaran protokol kesehatan saat menggelar pernikahan putrinya dan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat.

 

Oleh sebab itu, mereka pun menuntut agar Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat.

 

"Kan habib Rizieq Shihab sudah bayar denda. Padahal udah bayar, bebaskan Habib tanpa syarat," ujarnya.

 

Begitu setianya, para emak-emak ini tidak kapok datang meski dihalangi petugas yang mengamankan sekitar pengadilan.

 

Mereka juga tidak diizinkan masuk karena sidang dilaksanakan secara tertutup.

 

Alasan mereka tetap hadir yakni untuk membela kebenaran karena ulama yang mereka cintai telah dizalimi.

 

Bahkan, salah satu emak-emak menyatakan telah mewakafkan nyawanya untuk membela Habib Rizieq.

 

"Jangan pernah takut membela kebenaran, Allahu Akbar, saya sudah wakfkan nyawa saya untuk membela Habib Rizieq," tegasnyaSANCAnews – Emak-emak wakafkan nyawanya untuk Habib Rizieq. Emak-emak itu adalah pendukung setia Habib Rizieq Shihab.

 

Hal itu mereka katakan saat menghadiri sidang lanjutan Habib Rizieq Shihab yang beragendakan pemeriksaan saksi dilaksanakan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin kemarin.

 

Mereka menyaksikan sidang dari luar pengadilan. Bagi para emak-emak ini, Habib Rizieq tidak bersalah dalam dakwaan kasus kerumunan di Petamburan dan Megamendung.

 

Bahkan, menurut mereka, Habib Rizieq hanyalah korban kezaliman dari pemerintah.

 

Hal itu karena mereka melihat banyak yang melanggar protokol kesehatan namun tidak dihukum seperti Rizieq.

 

"Orang banyak kok yang melanggar protokol kesehatan tapi nggak dihukum," kata emak-emak pendukung Habib Rizieq yang enggan disebutkan namanya.

 

Terkait identitas, emak-emak tersebut hanya mengatakan bahwa dirinya adalah 'Hamba Allah.'

 

Mereka juga menyinggung bahwa Habib Rizieq sudah membayar denda atas pelanggaran protokol kesehatan saat menggelar pernikahan putrinya dan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat.

 

Oleh sebab itu, mereka pun menuntut agar Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat.

 

"Kan habib Rizieq Shihab sudah bayar denda. Padahal udah bayar, bebaskan Habib tanpa syarat," ujarnya.

 

Begitu setianya, para emak-emak ini tidak kapok datang meski dihalangi petugas yang mengamankan sekitar pengadilan.

 

Mereka juga tidak diizinkan masuk karena sidang dilaksanakan secara tertutup.

 

Alasan mereka tetap hadir yakni untuk membela kebenaran karena ulama yang mereka cintai telah dizalimi.

 

Bahkan, salah satu emak-emak menyatakan telah mewakafkan nyawanya untuk membela Habib Rizieq.

 

"Jangan pernah takut membela kebenaran, Allahu Akbar, saya sudah wakfkan nyawa saya untuk membela Habib Rizieq," tegasnya. (sc)





SANCAnews – Sepuluh hari sudah suara gemuruh besar yang memecah keheningan malam di Kampung Waiwatan, Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, berlalu.

 

Hingga saat ini sudah belasan jenazah ditemukan dalam operasi pencarian dan penyelamatan yang digelar besar-besaran oleh Tim SAR dan pihak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).

 

Ya, longsor yang terjadi pada Senin dinihari 5 April 2021, 01:30 WITa telah mengubah kondisi Kampung Waiwatan. Nyaris tak ada lagi bangunan rumah yang tersisa di desa yang memiliki pemandangan lepas ke lautan dan Gunung Api Ile Ape.

 

Penduduknya pun bagai hilang dalam sekejap mata diterjang longsoran tanah yang bergerak cepat dari kaki gunung di belakang kampung.

 

Sebelum longsor yang dipicu aktivitas Badai Seroja menerjang, ada sebanyak 29 rumah berdiri di Kampuang Waiwatan. Tapi, kini hanya tersisa beberapa saja, dan itupun dalam kondisi rusak parah.




Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 743/Pradnya Samapta Yudha yang dikerahkan Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana ke lokasi bencana dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Satgas Gulbencal) terus berpacu dengan waktu berusaha menemukan para korban yang diduga kuat masih tertimbun di bawah material longsor.

 

Namun, operasi pencarian korban bukan perkara mudah, walaupun sudah seratusan prajurit TNI Yonif 743/PSY yang dikerahkan ke lokasi bencana longsor ini.

 

Dalam keterangan resminya dilansir VIVA Militer, Selasa 13 April 2021, Yonif 743/PSY menyiarkan beberapa foto hasil rekaman prajurit TNI yang terlibat dalam operasi SAR longsor Lembata.




Pada foto itu terlihat jelas kondisi Kampung Waiwatan usai bencana longsor melanda. Kampung itu telah hilang dari pandangan, bangunan yang awalnya berdiri berjejer telah rata dengan tanah.

 

Sejauh mata memandang yang tampak di wilayah terdampak bencana longsor hanyalah hamparan lahan kosong yang dipenuhi batu-batu berukuran raksasa, serta batang-batang pohon besar yang bergelimpangan. Bencana longsor benar-benar telah mengubur Kampung Waiwatan dan penduduknya.

 

Berdasarkan keterangan saksi mata, sebelum bencana longsor menerjang, memang sudah ada peringatan dari aparat wilayah setempat tentang ancaman bencana akibat kemunculan Badai Seroja. Tapi, bencana datang sangat cepat sehingga puluhan warga Kampung Waiwatan yang sedang tertidur lelap tak sempat menyelamatkan diri. [viva]


 


SANCAnews – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar jajaran Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk memaping atau memetakan seluruh pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri. Khususnya, yang melakukan tindak pidana narkotika. 

 

"Utamanya narkoba, kalau memang sudah tidak bisa diprbaiki, kalau sudah tidak bisa dibina, ya sudah binasakan saja, yang begitu-begitu segera selesaikan," kata Kapolri dalam sambutannya di Rakernis Divisi Propam, Selasa (13/4).

 

Listyo Sigit menekankan, ia tak mau jajarannya yang hadir pada saat hujan, banjir dan momen masyarakat yang membutuhkan kehadiran polisi hilang begitu saja dari ingatan masyarakat akibat ulah satu dua oknum Kepolisian yang melakukan pelanggaran.

 

"Oleh karena itu jangan hanya gara-gara satu dua orang oknum yang melakukan pelanggaran maka 100 anggot yang sudah bersusah payah itu kemudian hilang, ibarat hanya gara-gara nila setitik maka rusak susu sebelanga, hal seperti itu ke depan harus kita perbaiki," pesan Kapolri.

 

Dari data yang dihimpun dari Divisi Propam Polri, sampai April 2021, 531 anggota Polri melakukan pelanggara disiplin, 279 personel melanggar Kode Etik Profesi Polri (KEPP) dan 147 anggota melakukan pelanggaran pidana. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.