SANCAnews – Front Pembela Islam (FPI) angkat bicara perihal
salah satu terduga teroris, Bambang Setiono yang mengaku simpatisan FPI dan
merencanakan penyerangan ke SPBU agar Habib Rizieq Shihab bebas.
FPI menilai hal itu sebagai kezaliman yang sengaja diframing,
"Isu jualan teror ini karena membuktikan FPI dengan aksi teror saat ini
adalah tidak mungkin karena FPInya sudah bubar.
Kan yang bubarkan pemerintah zalim, yang bubarkan pemerintah
zalim, masak minta tanggung jawab ke pihak yang sudah tidak eksis lagi sebagai
sebuah entitas. Itu artinya sudah zalim, tambah dungu dan pandir pula,"
kata Eks Wasekum Aziz Yanuar melalui pesan singkat, Minggu (4/4/2021).
Aziz mengaku heran FPI yang sudah dinyatakan dibubarkan masih
dikaitkan dengan aksi teror yang terjadi di Tanah Air. Pengacara Habib Rizieq
ini juga menyebut saat FPI masih eksis, pihaknya telah mengeluarkan orang yang
berpaham radikal dari tubuh FPI.
"Tapi jika FPI yang nyata sudah bubar masih juga
dikaitkan? itulah namanya framing dan upaya pembusukan kepada FPI yang sudah
bubar. Di FPI ketika masih eksis secara entitas, orang-orang yang sok
radikal-radikul dan ngotot mau-maunya sendiri pasti sudah dikeluarkan dari FPI
dan orang-orang tersebut tidak diterima di tubuh FPI yang wasathiah,"
tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pacsa-bom bunuh diri di Gereja
Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Tim Densus 88 Antiteror menangkap
sejumlah terduga teroris di Jakarta, Tangerang Selatan dan Kabupaten Bekasi.
Empat terduga teroris yang ditangkap mengaku sebagai simpatisan FPI.
Salah satunya, Bambang Setiono. Pria yang mengaku menjadi
simpatisan FPI ini mengaku merencanakan penyerangan ke SPBU demi menuntut Habib
Rizieq Shibab bebas.
"Saya Bambang Setiono menjadi simpatisan FPI sejak awal
Desember 2020. (Keterlibatan saya) membuat bahan dari black powder dari Zulaimi
Agus di Sukabumi. Merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov
untuk menuntut bebas HRS," kata Bambang dalam video yang diterima
detikcom, Sabtu (3/4).
Bambang juga mengaku mengetahui pembuatan bahan peledak
Zulaimi Agus atas perintah Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim. Untuk
diketahui, Husein Hasni juga ditangkap di Condet, Jaktim pada Senin (29/3)
lalu.
Sementara Bambang Setiono ditangkap di sebuah mal di
Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (29/3). Bambang juga mengaku ikut
merencanakan aksi pelemparan bom kepada orang keturunan Tionghoa.
"Merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel dan peluru
gotri jika terjadi kerusuhan saat demo. Merencanakan pemberian serbuk HClO3 kepada
setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Nabil dan wilayah Brebes
melalui Habib Hasan," tuturnya.
Bambang juga mengaku mengetahui rencana penyerangan Habib
Husein Hasni kepada anggota kepolisian.
"Mengetahui rencana penyerangan air keras oleh Habib
Husein Hasni kepada petugas kepolisian. Berencana mengajarkan laskar-laskar FPI
cara membuat bahan aceton," katanya.[]