Latest Post



SANCAnews – Dua serangan teror mengguncang Tanah Air kurang dari satu pekan. Belum reda teror bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, pada Minggu, 28 Maret 2021, serangan teror bersenjata juga terjadi di Markas Besar Kepolisian RI di Jakarta, Rabu sore.

 

Pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar yang merupakan pasangan suami istri, L dan YSF, tewas ditempat. Begitu pun ZA (25), perempuan yang membawa senjata api dan melakukan penyerangan di Mabes Polri tewas ditembak aparat.

 

Bomber Makassar L terindentifikasi merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS. Sementara ZA, diketahui pelaku lone wolf atau beraksi sendiri dan berideologi radikal ISIS, yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosial medial.

 

Pelaku memiliki akun di media sosial Instagram yang baru dibuat, dengan postingan terakhir pada 21 jam yang lalu.

 

"Di mana di dalamnya (postingan) ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait dengan masalah bagaimana perjuangan jihad," ujar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jumat malam, 31 Maret 2021.

 

Kedua pelaku juga sama-sama menulis surat wasiat kepada orang tua dan keluarganya sebelum melakukan aksi teror. Baik L maupun ZA, menuliskan surat wasiat dengan tulisan tangan kepada keluarganya. Menariknya, redaksional dari dua surat wasiat pelaku teror Makassar-Mabes Polri punya kemiripan.

 

Setidaknya, kedua pelaku teror itu sama-sama memulai suratnya dengan salam, selanjutnya judul surat juga sama 'Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah'. Kalimat dalam surat dibuka dengan sebutan yang sama, 'Wahai Ummy' atau 'Wahai Mamaku'.

 

Kedua pelaku sama-sama berpesan agar orang tua dan keluarga tidak meninggalkan ibadah salat. Kemudian, minta keluarga tidak berurusan dengan bank, kredit bank dan riba. Kedua surat pelaku teror itu juga sama-sama meminta maaf dan berharap bisa berkumpul bersama di surga.

 

Berikut isi surat wasiat pelaku teror bom bunuh diri Makassar: 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah

 

Wahai Ummy ku, minta maafka kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku, jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan ki di Surganya.

 

Ummy sekali lagi minya maaf ka, ku sayang sekali tapi Allah lebih menyayangi hambanya.

 

Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan ki dan bisa ki kembali berkumpul di surga.

 

Satu ji pesanku buat kita ummy, berhenti ambil uang bank, karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah.

 

Ini ada uang simpananku 2.350.000 untuk bayar pinjaman di bank dan itu uang kontrak rumahku masih ada 5 bulan di karyawan laundrynya mus. 500.000/bulan na kontrakan ambil meri tiap bulan, simpan ki untuk bayar pinjaman.

 

Pitto, minta maaf ka kalau ada salahku dek, baik itu lisanku maupun perbuatanku dulu.

 

Satu pesanku untuk kau dek, jaga ummy baek-baek. Kau mami bisa jaga ummy dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan i bergaul-gaul, fokus saja bantu ummy.

 

Istiqomah ki semua di jalan ini nah ummy, Pitto dan keluarga ku yang saya cintai karna Allah, semoga Allah kumpulkan ki di surga dan semua sodarahnya dan keluarga bapakku

 

Muh. Lukman Alfariz

 

Isi surat wasiat pelaku teror Mabes Polri: 

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah

 

Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.

 

Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat.

 

Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut.

 

Pesan berikutnya untuk kaka agar rumah Cibubur jaga Dede dan mama, ibadah kepada Allah, dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai jaran islam, serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak. Allah yang akan menjamin rezeki kak. Maaf ya kak, Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kakak...

 

Untuk Mba Leli agar memperingatkan Mama, jaga Mama ya Mba. Untuk Bp, jangan tinggalkan ibadah solat 5 waktu, maafin ya Mba, pe kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama, ayah, dede baik-baik.

 

Mama, Ayah, semua lihat di samping itu adalah tingkatkan amalan. Insya Allah dengan karunia Allah amalan jihad Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah tertinggi dalam islam.

 

Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunah.

 

Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar.

 

Sekali lagi maafkan Zakiah ma, ayah, kakak, Mba Leli, awi, Bpe, ka Effa, dede, Baim, Kevin, semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya

 

Amiinn....”



 


SANCAnews – Setelah mendapat proyek bernilai 300,62 juta dolar AS atau setara Rp 4,2 triliun, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang sebagian sahamnya dimiliki Hapsoro Sukmonohadi kini mendapat kucuran dana pinjaman Rp 1,58 triliun dari Bank Mandiri.

 

Hapsoro Sukmonohadi atau yang biasa disapa Happy Hapsoro tak lain adalah suami dari Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjungan, Puan Maharani.

 

RAJA telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bank Mandiri Tbk pada 26 Maret 2021.

 

“Perjanjian Kredit dengan PT Bank Mandiri sebesar 108,73 juta dolar AS yang jatuh tempo pada 23 Desember 2030,” terang Direktur RAJA, Oka Lesmana, dalan keterangannya di Jakarta, Rabu (31/3).

 

Dituturkan Oka, dana tersebut salah satunya akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan serta pengoperasian pipa minyak koridor Balam-Banko-Dumai sepanjang kurang lebih 352 km. Ini merupakan proyek yang didapat RAJA dari PT Pertamina Gas senilai RP 4,2 triliun.

 

Kucuran dana yang didapat RAJA tersebut kontan dikritisi Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf. Sebab, ada ketidaksinkronan antara ucapan dan perbuatan dari rezim yang berkuasa.

 

"Teriak teriak anti orba yang KKN, sama aja dengan rezim ini. Maling teriak maling," tegas Gde Siriana Yusuf, Kamis (1/4).

 

"Ibarat pepatah...gajah di pelupuk mata tak kau lihat, tapi tungau di seberang lautan kau lihat," sambungnya.

 

Sebelumnya, Gde sudah mengkritisi perusahaan milik suami Puan Maharani itu saat mendapatkan proyek senilai Rp 4,2 triliun dari Pertamina Gas.

 

“Enam tahun pertama pemerintahan Soeharto di era Orba, belum ada dinasti politik dan KKN. Bandingkan dengan enam tahun pemerintahan Jokowi,” tegasnya.

 

“Artinya 20 tahun lebih era reformasi tidak mampu membasmi KKN, justru dinasti politik semakin subur. Bapak, ibu, anak, mantu di pemerintahan karena asas aji mumpung berkuasa,” pungkas Gde Siriana. (rmol)





SANCAnews – Seorang saksi menyebut terduga teroris yang terlibat baku tembak di Mabes Polri, Jakarta Selatan datang menggunakan mobil minibus silver, Rabu (31/3/2021) sore.

 

Ari (27), saksi mata, melihat ada 2 terduga teroris yang masuk ke Mabes Polri, "Yang saya lihat mereka pakai mobil," kata Ari saat ditemui di lokasi, Rabu (31/3/2021).

 

Ari mengaku lupa merek mobil yang digunakan terduga teroris.Namun, ia ingat warna mobil tersebut, "Pokoknya minibus gitu, warna silver," ujar dia.

 

Ari yang berprofesi sebagai juru parkir mengatakan tidak melihat mobil terduga teroris masuk melalui pintu utama.

 

"Kayaknya dia masuk dari pintu belakang, yang dekat PUPR. Saya kan di sini (pintu utama) dari pagi, itu saya nggak lihat," tutur Ari.

 

Menurut dia, kedua teroris tersebut merupakan laki-laki dan perempuan."Ada dua yang saya lihat, laki-laki satu, perempuan satu," kata Ari di lokasi.

 

Namun, lanjut Ari, hanya terduga teroris perempuan yang melakukan penyerangan, "Yang turun dari mobil si perempuannya, dia bawa senjata, cuma saya nggak tahu jenisnya apa," ujar dia.

 

Sementara itu, Ari menyebut terduga teroris laki-laki tidak turun dari mobil, "Sampai sekarang masih dicari kayaknya," ucap Ari.

 

Ia menjelaskan, peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

 

Ketika itu, Ari yang berpofesi sebagai tukang parkir sedang memindahkan mobil milik anggota Polri. Mobil tersebut terparkir tepat di depan Mabes Polri.

 

Tak lama kemudian, ia mendengar suara tembakan dari area parkir Mabes Polri, "Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Itu saya lihat langsung terorisnya," ujar Ari saat ditemui di lokasi.

 

Menurut Ari, terduga teroris itu merupakan seorang perempuan. Ia juga membawa senjata api. "Dia sempat nembak dua sampai tiga kali di parkiran," ujar dia.

 

Setelah itu, sambungnya, terduga teroris tersebut lari ke arah lobi utama Mabes Polri. "Kejar-kejaran tuh dari parkiran sampai lobi. Nah kenanya di dekat lobi si terorisnya," ucap Ari.

 

Terduga teroris itu pun ambruk terkena timah panas yang ditembakkan polisi.

 

Tidak dijelaskan Kapolri

 

Identitas dan keseharian tersangka teroris yang menyerang Mabes Polri  mulai terkuak. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan persnya tadi malam mengatakan berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan identifikasi maka pelaku penyerangan adalah perempuan berinisial ZA berumur 25 tahun.

 

Namun Kapolri tidak menjelaskan apakah ada yang mendampingi ZA saat tiba di Mabes Polri seperti yang diutarakan saksi tukang parkir sebelumnya.

 

Berikut sosok tersangka ZA seperti dirangkum Tribunnews.com, Kamis (1/4/2021) :

 

Tinggal di Ciracas 

Kapolri mengatakan dari hasil olah TKP ditemukan identitas yang bersangkutan beralamat di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur.

 

"Kemudian kita cek berdasarkan identifikasi sidik jari ternyata identitasnya sesuai," imbuhnya.

 

Polri telah melakukan pengeledahan di rumah pelaku dan mendatangkan orang tua tersangka teroris ke RS Polri untuk mengkonfirmasi identitas pelaku.

 

Sebelumnya Orang tidak dikenal yang diduga teroris masuk ke Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu petang (31/3/2021).

 

Terduga teroris yang berjenis kelamin perempuan tersebut tampak mengacungkan senjata sebelum kemudian dilumpuhkan.

 

Masih Lajang 

Berdasarkan informasi dari tetangga, ZA adalah pemudi kelahiran 1995 dengan pendidikan terakhir SMA dan belum menikah.

 

Warga sekitar tidak mengetahui apa kegiatan ZA setelah ia lulus sekolah. Sementara Kapolri mengatakan tersangka merupakan mantan mahasiswa di salah satu kampus dan dikeluarkan (drop out) dari kampus tersebut pada semester 5.

 

Masuk lewat belakang kantor 

Terduga teroris ini masuk dari gerbang belakang Mabes Polri yang penjagaannya dikenal ketat.

 

Dia kemudian berjalan masuk ke gedung utama yang letaknya di bagian depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

 

Terduga teroris ini mendekat ruangan Kapolri, tepatnya di pos penjagaan di Mabes Polri. Seketika ia melakukan ancaman dengan menodong senjata ke petugas jaga.

 

Ancaman itu direspons cepat polisi dengan melumpuhkan terduga teroris dengan beberapa kali tembakan. Terduga teroris itu kemudian tergeletak dalam posisi telungkup.

 

Area yang menjadi tempat insiden disebut sangat dekat dengan ruang kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian. Sementara pasca-kejadian, Polri telah mengevakuasi jenazah terduga teroris tersebut.

 

Penjagaan dan pengamanan di sekitar area Mabes Polri juga diperketat. Dalam gambar di tayangan Kompas TV, terlihat personel Polri bersenjata lengkap melakukan penyisiran di sekitar lokasi.

 

Rekaman CCTV 

Terduga teroris ditembak mati pihak kepolisian setelah berusaha meneror di Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu (31/3/2021) sore.

 

Dalam video amatir dan rekaman CCTV yang disiarkan Kompas TV memperlihatkan, terduga teroris tampak berjalan dari arah pintu masuk pejalan kaki atau pintu belakang Mabes Polri yang memang untuk umum.

 

Dia kemudian mendekati sisi gedung tepatnya pos penjaga. Terduga teroris itu kemudian melepaskan tembakan. Akibatnya, baku tembak pun terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

 

Tak lama, terduga teroris berhasil dilumpuhkan pihak kepolisian dengan timah panas. Dia tewas di tempat.

 

Jenazah terduga teroris baru bisa didekati Gegana sekitar pukul 17.30 WIB setelah dipastikan ia tidak membawa barang berbahaya seperti bom.

 

Pengamanan diperketat 

Kepolisian memperketat pengamanan di area Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore.

 

Pengetatan pengamanan dilakukan setelah adanya wanita misterius menerobos masuk pintu khusus Mabes Polri.

 

Akibat aksinya, perempuan yang diduga teroris tersebut dilumpuhkan petugas dengan tembakan.

 

Pantauan di lokasi, Mabes Polri tampak diperketat. Sejumlah penjagaan baik di pintu depan maupun belakang diperkuat.

 

Petugas polisi kemudian menyisir kawasan Mabes. Belasan petugas menggunakan sepeda motor berpatroli di sekitaran Jalan Trunojoyo. []



 


SANCAnews – Hasil autopsi terhadap terduga teroris ZA (25) yang menyerang Mabes Polri telah keluar. Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Umar Shahab mengatakan, ZA tewas akibat luka tembakan di bagian jantung.

 

"Meninggal karena tembakan yang mematikan di jantung," jelas Kombes Umar, Kamis dini hari (1/4).

 

Ia belum bisa membeberkan secara rinci terkait hasil autopsi terhadap jenazah perempuan terduga teroris tersebut. Pihaknya mengaku akan menyerahkan hasil autopsi kepada penyidik Polda Metro Jaya.

 

Ia menambahkan, jenazah ZA diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Jenazah ZA langsung dikuburkan tanpa dibawa ke rumah duka terlebih dahulu.

 

"Sudah diserahkan ke pihak keluarga. Untuk pemeriksaan DNA sudah selesai semuanya," tutupnya.

 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pelaku sempat melepaskan tembakan sebanyak enam kali ke arah petugas di Mabes Polri.

 

Awalnya, ZA bisa memasuki Mabes Polri dengan mengecoh petugas jaga dengan menanyakan kantor pos yang berada di markas Korps Bhayangkra. Namun, saat ditunjukan oleh petugas, ZA malah menyerang petugas dengan tembakan.

 

“Yang bersangkutan kembali melakukan penyerangan yang ada di pos jaga, melakukan tembakan enam kali. Dua kali di dalam pos, dua kali di luar, dan menembak lagi yang ada di belakangnya,” kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3). (rmol)



 


SANCAnews – Polisi menembak mati Zakiah Aini (25) yang nekat menerobos masuk Mabes Polri dengan membawa senjata kemarin sore. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan saat itu tujuan polisi menembak Zakiah adalah melumpuhkan.

 

"Tidak ada. Situasi sekarang ketika melakukan penyerangan dan dilihat menggunakan senjata yang mematikan, tentunya, apalagi masuk ke markas Polri, ini sah saja ketika dilakukan pelumpuhan seperti itu," ujar Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021).

 

"Awalnya ingin melumpuhkan," tambahnya.

 

Selain itu, Rusdi mengungkapkan, Zakiah Aini bisa lolos dari penjagaan petugas meski membawa senjata. Rusdi menduga Zakiah menyembunyikan senjata itu di salah satu bagian tubuhnya sehingga luput dari pengawasan petugas.

 

"Ya itu yang masih kita dalami karena tersangkanya kan ZA meninggal dunia dia, ya. Dimungkinkan dia masukkan di bagian tubuhnya, entah di pinggang atau di mana ya. Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," imbuh Rusdi.

 

Sebelumnya, Polri akan memeriksa petugas yang saat itu berjaga di Mabes Polri. Petugas tersebut akan diperiksa terkait lolosnya Zakiah dari penjagaan.

 

"Ya pasti itu diperiksa, lebih memperjelas bagaimana ZA bisa masuk dan melaksanakan aksinya di Mabes Polri," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4). (*)



SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.