Kader HMI Diadang Polisi Masuk Arena Kongres Surabaya
SANCAnews –
Ratusan kader Himpunan Mahiswa Islam (HMI) kembali memaksa masuk ke arena
Kongres XXXI, Gedung Islamic Center (GIC), Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/3).
Namun, kedatangan mereka diadang oleh personel kepolisian yang memakai alat
pelindung lengkap.
Pantauan di
lokasi, para kader HMI asal Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat itu tertahan 300
meter dari gedung Islamic Center.
Mereka
kemudian memadati persimpangan yang menghubungkan Jalan Raya Dukuh Kupang,
Jalan Dukuh Kupang XXV dan Jalan Dukuh Kupang Timur XV.
Salah
seorang kader HMI Makassar, Hidayat mengaku pihaknya hanya ingin sebatas hadir
di acara itu untuk melihat jalannya kongres tanpa menjadi peserta.
"Bahwasanya
teman-teman ingin masuk ke dalam, untuk melihat suasana kongres walaupun tidak
masuk ke dalam forum, hanya di depan saja," kata Hidayat.
Ia juga
mengaku telah berkoordinasi dengan Ketua Pengurus Besar HMI Arya kharisma Hardy
untuk melihat langsung kongres tersebut.
"Saya
sudah koordinasi dengan ketua umum dengan ketua panitia kongres, saya sudah
koordinasi," ucapnya.
Hidayat tak
mau jika para kader HMI yang bukan peserta ini dilabeli sebagai penghalang
agenda kongres yang mestinya selesai pada hari ini.
Ia merasa
kecewa lantaran pihaknya tak diperkanankan masuk atau bahkan mendekati arena
kongres.
Sementara
itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir mengatakan kader HMI yang
boleh masuk ke arena kongres adalah mereka yang memiliki kartu identitas
peserta kongres.
"Yang
punya id yang kemudian boleh masuk, ini keputusan dari panitia, dan seksi
keamanan memerintahkan kepada kami," kata Isir.
Isir meminta
para kader HMI yang bukan peserta kongres untuk mengikuti segala aturan yang
telah diputuskan oleh panitia.
"Maka
dari itu adek-adek tolong ikuti, jangan memaksakan, karena yang ada di depan
saya ini adek-adek saya, keputusan dari panitia tolong diikuti," ujarnya.
[]