Pemuda Pancasila vs Warga Bentrok di Pancoran, BEM UI: Warga Dipaksa Terima Uang..
SANCAnews – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia
atau BEM UI menyebut bentrokan antara warga dengan ormas Pemuda Pancasila di
Pancoran, Jakarta Selatan diakibatkan persoalan lahan.
Dalam siaran persnya, BEM UI menyebut PT Pertamina mengklaim
memiliki lahan di Jalan Pancoran Buntu II dan memaksa warga yang bermukim lahan
tersebut untuk pergi dengan mengerahkan alat berat escavator.
Sebelum bentrok pecah pada Rabu sore dan malam kemarin,
perwakilan perusahaan sempat meminta kepada warga untuk mengirimkan perwakilan
untuk melakukan mediasi.
"Warga dan solidaritas menolak hal tersebut karena yang
sudah-sudah mediasi hanya berujung intimidasi dan ancaman untuk menandatangani
surat penerimaan kerohiman (uang ganti rugi)," bunyi siaran pers BEM UI yang
Tempo dapatkan, Kamis, 18 Maret 2021.
Usai mendapat penolakan itu, perusahaan akhirnya pergi
meninggalkan lokasi dan membawa escavator. Namun, aparat kepolisian terlihat
masih berada di lokasi.
"Pukul 18.30, ormas mulai berkumpul di depan portal. Warga
dan solidaritas bertahan," ujar siaran pers itu. Ormas yang dimaksud di
sini adalah Pemuda Pancasila.
Menjelang tengah malam atau sekitar pukul 22.00, anggota
ormas PP mulai memprovokasi warga yang berjaga di tiap akses masuk Pancoran
Buntu II. Puncaknya, tiba-tiba pihak ormas PP mulai melakukan pelemparan batu
dan mengakibatkan bentrok.
Tak berhenti di situ, aparat kepolisian kemudian menembakan
gas air mata ke arah pemukiman. Hal ini membuat penanganan korban bentrok yang
terkena lemparan batu menjadi kacau di posko medis Pancoran Buntu 2.
"Akses bantuan yang ingin masuk ke pokso medis, sulit
dijangkau karena seluruh pintu masuk dijaga ketat oleh aparat," bunyi
siaran pers BEM UI.
Akibat bentrokan itu, sebanyak 22 orang warga mengalami luka,
diantaranya luka ringan 15 orang dan luka berat 7 orang. Seorang warga dengan
luka berat bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit Tebet.
Menanggapi tudingan bahwa polisi turut membantu ormas PP
untuk menyerang masyarakat, Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Supardi
membantahnya. Ia mengatakan kehadiran polisi di sana hanya untuk melerai
bentrokan itu.
Selain itu, Supardi menjelaskan bahwa ormas Pemuda Pancasila
yang terlibat dalam bentrok itu bukan dari wilayah Pancoran. "Di sini ga
ada ormas, ya. Jadi pasti bukan dari sini," ujar Supardi. (gelora)