Latest Post

 

 

SANCAnews – Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar mengatakan keberadaan kliennya di Rumah Tahanan Badan Reserse Kriminal (Rutan Bareskrim) Polri membuat suasana di sana seperti di pesantren.

 

Menurut Aziz Yanuar, masjid rutan menjadi makmur karena diisi berbagai ibadah seperti salat berjemaah hingga zikir.

 

"Suasana seperti pesantren. Masjid setiap hari makmur dengan salat berjemaah, zikir, pengajian, buka puasa Daud bersama, hingga dhuha, dan tahajud-nya," kata Aziz kepada JPNN.com, Jumat (12/3).

 

Aziz menambahkan Habib Rizieq juga menugaskan beberapa warga binaan yang dipindah ke lembaga pemasyarakatan di berbagai daerah untuk memakmurkan masjid di lapas dengan ibadah dan pengajian.

 

“Sambil dibekali kitab Al-Munajat yang berisi aneka zikir, doa, hizib, dan selawat,” ujarnya.

 

Aziz menambahkan Habib Rizieq, KH Shobri Lubis, Habib Hanif Alatas dan lainnya aktif berdakwah dan mengajarkan berbagai ilmu agama untuk para tahanan lainnya.

 

"Inilah agenda revolusi akhlak yang sedang digelorakan Habib Rizieq dan kawan-kawan untuk menghijrahkan umat dari maksiat kepada taat," katanya.

 

Oleh karena itu, Aziz menegaskan jeruji besi tidak menjadi penghalang bagi perjuangan Habib Rizieq dan kawan-kawan.

 

Sebab, Habib Rizieq dan kawan-kawan di dalam Rutan Bareskrim membuktikan secara langsung praktik revolusi akhlak.

 

"Revolusi akhlak adalah solusi terbaik bagi masalah bangsa dan negara," katanya.

 

Azis Yanuar pun bersyukur sejauh ini kondisi Habib Rizieq dalam keadaan sehat walafiat, "Alhamdulillah (Habib Rizieq) sehat," tegasnya.  []


 


SANCAnews – Pemerintah terkesan menikmati kisruh atas pencaplokan Partai Demokrat yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

 

Pengamat politik Universitas Paramadina Akhmad Khoirul Umam menganalisa sudah 1,5 bulan Joko Widodo tidak bersikap sejak Agus Harimurti Yudhoyono mengungkap upaya gerakan pengambilalihan paksa Partai Demokrat.

 

Kata Umam, pemerintah nampak lambat mengambil sikap dan menikmati kisruh yang terjadi di partai berlambang Mercy.

 

"Hampir 2 minggu pasca KLB, pemerintah juga memilih diam. Itu mengindikasikan bahwa pemerintah menikmati kisruh di Partai Demorkat," demikian kata Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/3).

 

Dalam pandangan Umam, jika memang pemerintah tidak mendalangi Moeldoko mencaplok Demokrat, seharusnya Joko Widodo segera bersikap dengan mencopot dari jabatan KSP.

 

Mengingat, langkah politik Moeldoko menentukan nama baik dan kredibilitas pemerintahan Jokowi.

 

"Pemerintah harus cepat bersikap untu memberhentikan Moeldoko dari posisi KSP dan bersikap tegas terhadap politik dagelan yang dipraktikkan Moeldoko Cs. Untuk kebaikan nama baik dan kredibilitas pemerintah," demikian kata Umam. []





SANCAnews – Moeldoko dan para penggagas pencaplokan Partai Demokrat tidak segera melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) abal-abal di Sibolangit karena tidak yakin legalitasnya.

 

Demikian analisa pengamat politik Universitas Paramadina Akhmad Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/03).

 

Kata Umam, hal itu merupakan indikasi pemilik suara DPC dan DPD yang menghadiri KLB abal-abal tidak memenuhi syarat.

 

"Tampaknya Moeldoko, Johnny Allen, Marzuki Alie Cs kesulitan membuktikan legalitas dan legitimasi KLB abal-abal yang dibuatnya," demikian kata Umam.

 

Prediksi Umam, saat ini Moeldoko Cs sedang berusaha mengharapkan keajaiban politik melalui jaringan Moeldoko.

 

Pandangan Umam, jika Moeldko mnekad melakukan hal tersebut akan dapat menabrak aturan partai politik yang ada di Indonesia.

 

"Mereka hanya berharap keajaiban politik dari jaringan Moeldoko di pemerintahan untuk menabrak logika berdemorkasi dan aturan partai politik yang ada," demikian kata Umam.

 

Setalah KLB abal-abal diadakan Jumat (5/3) alu hingga saat ini belum ada langkah politik melaporkan hasil KLB Sibolangit ke Kemenkumham. Salah satu alasannya, tim Moeldoko sedang melengkapi data pengurus.(*)


 

 

SANCAnews – Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyatakan Istiqlal sudah menjadi tempat wisata mancanegara sekaligus ruang studi untuk turis non-muslim dalam mempelajari sejarah dan arsitektur masjid sejak 2016.

 

Pernyataan itu sekaligus merespons keinginan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani agar Masjid Istiqlal menjadi wajah bagi umat non-muslim mempelajari Islam Indonesia yang moderat dan cinta toleransi serta perdamaian.

 

"Sebenarnya itu sudah terlaksana semenjak saya menjadi imam besar, 2016. Sebelum pandemi, itu ada 300 turis datang dalam sehari. Kami mencontoh Masjid Nabawi di Madinah, kan seperti itu juga," kata Nasaruddin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (12/3).

 

"Jadi yang muslim salat, dan yang non-muslim juga diberikan pengetahuan sejarah masjid, dan dipersilakan menengok lekukan-lekukan masjid," imbuhnya.

 

Nasaruddin menjelaskan kebanyakan dari turis non-muslim menyempatkan berkunjung ke Masjid Istiqlal usai menyambangi Monumen Nasional (Monas).

 

Ia menyebut Istiqlal telah menjadi salah satu ikon dari DKI Jakarta yang diciptakan ramah wisatawan dari berbagai latar belakang.

 

Oleh sebab itu, usai renovasi Masjid Istiqlal rampung, Nasaruddin mengaku pihaknya akan lebih memperbanyak aktivitas yang dapat diikuti seluruh golongan, baik muslim maupun non-muslim.

 

Meski begitu, ia menegaskan pembukaan aktivitas Istiqlal disesuaikan dengan perkembangan virus corona di Indonesia.

 

"Setelah renovasi selesai, ke depannya akan juga digunakan untuk pendidikan, keterampilan, kesenian, dan juga ada business center disana," jelas Nasaruddin.

 

Ia mengaku sejauh ini masih menunggu keputusan pemerintah soal pembukaan keran ibadah di Masjid Istiqlal. Bila perkembangan covid-19 melandai maka pihaknya akan membuka operasional Masjid Istiqlal secara terbatas.

 

Namun bila kasus covid-19 benar-benar menunjukkan penurunan kasus yang sangat signifikan, bahkan bisa dikatakan cukup aman. Maka pihaknya juga mempertimbangkan untuk melonggarkan aktivitas di Masjid Istiqlal.

 

Hanya saja Nasaruddin menekankan, seluruh kegiatan tetap harus berkiblat pada protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, "Keputusannya itu mungkin seminggu sebelum Ramadhan," pungkasnya.

 

Dalam Gerakan Nasional Mengisi Masjid dengan 1 Juta Sajadah di Jakarta yang dihelat Kamis (11/3) kemarin, Puan mengungkapkan harapannya agar Masjid Istiqlal ramah untuk segala pendatang, baik muslim maupun non-muslim.

 

"Tidak hanya umat Muslim saja yang boleh datang ke Istiqlal. Semua umat beragama harus boleh datang ke istiqlal untuk melihat bahwa Indonesia punya masjid Indah dan terisi dengan kajian Islam yang moderat," kata Puan.

 

Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu juga berharap dengan program vaksinasi yang telah dijalankan pemerintah, pandemi bisa berlalu dalam waktu tidak terlalu lama lagi sehingga seluruh masyarakat bisa kembali menjalani kehidupan normal baru, termasuk beribadah ke masjid maupun rumah ibadah lain. []


 


SANCAnews – Otoritas berwenang Israel menangkap Imam Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri (82) di rumahnya di kawasan Al-Suwaneh, dekat Bukti Zaitun, Yerusalem Timur, Rabu, 10 Maret 2021.

 

Dilansir Middle East Eye, istri Syekh Sabri menyatakan suaminya dibawa aparat ke Pusat Penahanan Moscovia di Yerusalem Barat tanpa penjelasan, pukul 10 pagi, saat dia mempersiapkan naskah khutbah Jumat.

 

Imam Masjid Al Aqsa itu diinterogasi selama beberapa jam dan kemudian dibebaskan. Dia dituduh melanggar keputusan pengadilan Israel yang menutup gerbang Bab al-Rahma di kompleks Masjid Al-Aqsa.

 

Syekh Sabri mengatakan bahwa masjid masih terbuka untuk shalat dan kegiatan keagamaan dapat dilakukan di bagian masjid mana pun. "Ini adalah posisi saya, dan dinas intelijen tidak dapat menuntut saya dengan apa pun yang pantas untuk dirujuk ke pengadilan," ujar Sabri.

 

Syekh Sabri merupakan mufti besar Palestina dari tahun 1996 hingga 2006, dan telah ditangkap beberapa kali oleh pasukan Israel.

 

Syekh Sabri telah memberikan khutbah Jum'at di Masjid Al-Aqsa sejak 1973. Dia sebelumnya telah beberapa kali dilarang memasuki kompleks suci di Kota Tua, khususnya pada tahun 2000 ketika Intifadah Kedua meletus.

 

Baru-baru ini, dia dilarang masuk pada Januari 2020. Dia mengatakan kepada media lokal bahwa seorang petugas polisi Israel menuduhnya menghasut dalam khutbah yang dia sampaikan sehari sebelumnya.

 

Penahanan Sabri pada Rabu, adalah bagian dari gelombang penangkapan yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada beberapa warga Palestina lainnya yang ditangkap di wilayah Tepi Barat.

 

Di Betlehem, pasukan Israel menangkap empat warga Palestina, sementara lima lainnya ditahan di Jenin, Ramallah dan Nablus.

 

Juga pada hari Rabu, Israel menghancurkan properti komersial Palestina di Desa Ein Shalabi dekat Nablus karena tidak mengantongi izin Israel. Izin membangun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur hampir tidak mungkin diberikan pihak Israel untuk Palestina. []


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.