Pemerintah Jangan Sibuk Urusi Radikalisme, Tapi Korupsi Sebesar Gajah Depan Mata Terabaikan
SANCAnews – Pemerintahan Joko Widodo diminta untuk fokus
dalam menangani masalah-masalah yang substansial di negeri ini. Salah satu
masalah yang nyata adalah korupsi yang mendera dua mantan menteri Jokowi, yakni
mantan Menteri Sosial Juliari Batubara dan mantan Menteri Kelautan dan
Perikanan Edhy Prabowo.
Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Ubedilah Badrun tidak ingin masalah yang kurang mendesak seperti radikalisme
menjadi skala prioritas pemerintah mengalahkan urusan penting lainnya.
“Jangan sibuk ngurusin isu radikal dan proyek deradikalisasi.
Apalagi di depan mata, para menterinya justru korupsi. Korupsi sebesar gajah di
depan mata tidak kelihatan, tetapi semut radikal di seberang lautan kelihatan,
padahal itu juga tidak benar,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL,
Minggu (14/2).
Pernyataan Ubedilah Badrun ini berkaitan dengan adanya
laporan dari Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) ke Komisi Aparatur
Sipil Negara (KASN), yang menuding Din Syamsuddin sebagai tokoh radikal.
Bagi Ubedillah, tudingan terhadap mantan ketua umum PP
Muhammadiyah itu tidak masuk akal dan tidak empirik. Sebab di matanya, Din
Syamsuddin adalah tokoh Islam yang sangat moderat.
"Bagaimana mungkin tokoh penting moderat Islam dan salah
satu tokoh perdamaian dunia dituduh radikal. Itu sesuatu yang tidak masuk
akal," ujarnya. []