Jakarta, SN
– Kritikus, aktivis, oposisi, pejuang hak asasi manusia kerap melayangkan
kritik kepada pemerintah. Tidak
sedikit dari mereka yang dibunuh atau pun dilukai dengan berbagai cara seperti
racun.
Berikut ini
beberapa tokoh dunia yang terkemuka, yang sering melayangkan kritik berdasarkan
latar belakang mereka masing-masing.
Ada yang
tewas karena diracun, ada yang kasusnya masih dalam penyelidikan seperti Alexei
Navalny, oposisi pemerintah Rusia yang baru-baru ini santer di media.
Melansir
Deutsche Welle Indonesia berikut ini para pengeritik pemerintah yang diracun:
1. Alexei
Navalny
Pemimpin
oposisi Rusia, Alexei Navalny dilarikan ke rumah sakit di Siberia, setelah
merasa tidak enak badan dalam penerbangan ke Moskow.
Para
ajudannya menuduh bahwa Navalny diracun sebagai balas dendam atas kampanyenya
melawan korupsi.
Mantan
pengacara (44) itu menenggak teh hitam sebelum lepas landas dari bandara Omsk.
Timnya meyakini teh tersebut mengandung racun yang membuatnya koma.
2. Pyotr
Verzilov
Pada 2018,
aktivis keturunan Rusia-Kanada, Pyotr Verzilov dilaporkan dalam kondisi kritis
setelah diduga diracun di Moskwa.
Peristiwa
itu terjadi tak lama setelah dia mengkritik sistem hukum Rusia dalam sebuah
wawancara TV.
Verzilov,
juru bicara tak resmi untuk grup band feminis Pussy Riot ini akhirnya
dipindahkan ke rumah sakit di Berlin. Dokter mengatakan "sangat
mungkin" dia telah diracuni.
3. Sergei
Skripal
Mantan
mata-mata Rusia berusia 66 tahun, Sergei Skripal, ditemukan tak sadarkan diri
di bangku yang terletak di luar pusat perbelanjaan di kota Salisbury, Inggris.
Ia disebut
terpapar racun saraf Novichok. Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin,
Dmitry Peskov, menyebut situasi itu "tragis", tetapi berkata
"Kami tidak punya informasi tentang apa yang menjadi penyebab" dari
insiden itu.
4. Kim Jong
Nam
Saudara tiri
Kim Jong Un yang terasing itu tewas pada 13 Februari 2018 di bandara Kuala
Lumpur, setelah dua wanita diduga mengoleskan racun saraf kimia VX di wajahnya.
Pada bulan
Februari, pengadilan Malaysia mendengar bahwa Kim Jong Nam telah membawa
selusin botol penawar racun saraf mematikan VX di tasnya pada saat keracunan.
5. Alexander
Litvinenko
Eks
mata-mata Rusia, Alexander Litvinenko pernah bekerja untuk Dinas Keamanan
Federal (FSB) sebelum ia membelot ke Inggris.
Ia lalu
menjadi jurnalis dan menulis dua buku tuduhan terhadap FSB dan Putin. Ia jatuh
sakit setelah bertemu dengan dua mantan perwira KGB dan meninggal pada 23
November 2006.
Penyelidikan
menemukan, ia dibunuh oleh radioaktif polonium-210 yang dimasukkan ke dalam
tehnya.
6. Viktor
Kalashnikov
Pada
November 2010, dokter di rumah sakit Charité Berlin menemukan kadar merkuri
yang tinggi di dalam tubuh pasangan pengkritik pemerintah Rusia.
Terdapat 3,7
mikrogram merkuri di tubuh Kalashnikov, seorang jurnalis lepas dan mantan
kolonel KGB. Sementara di tubuh istrinya terdapat 56 mikrogram merkuri.
Kalashnikov
mengatakan kepada majalah Jerman Focus, bahwa "Pemerintah Rusia meracuni
kami."
7. Viktor
Yushchenko
Pemimpin
oposisi Ukraina Yushchenko jatuh sakit pada September 2004 dan didiagnosis
dengan pankreatis akut yang disebabkan infeksi virus dan zat kimia.
Penyakit itu
mengakibatkan kerusakan wajah, perut kembung akibat gas berlebih dan penyakit
kuning.
Dokter
mengatakan perubahan pada wajahnya berasal dari chloracne, akibat dari
keracunan dioksin. Yushchenko mengklaim, agen pemerintah meracuninya.
8. Munir
Said Thalib
Aktivis HAM
Munir diracun dalam penerbangan ke Amsterdam tahun 2004. Munir Said Thalib,
aktivis KONTRAS tewas diracun dengan arsenium dalam penerbangan ke Amsterdam
dengan pesawat Garuda, September 2004.
Kasusnya
sampai sekarang belum terungkap tuntas, sekalipun ada tertuduh yang diadili dan
dijatuhi hukuman penjara. Pemerintahan Jokowi hingga kini menolak mengusut
kembali kasus ini.
9. Khaled
Meshaal
Pada 25
September 1997, badan intelijen Israel berusaha membunuh pemimpin Hamas, Khaled
Meshaal, di bawah perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dua agen
menyemprotkan zat beracun ke telinga Meshaal saat dia masuk ke kantor Hamas di
Amman, Yordania. Upaya pembunuhan tersebut tidak berhasil dan tidak lama
kemudian kedua agen Israel tersebut ditangkap.
10. Georgi
Markov
Pada 1978,
pengkritik pemerintah Bulgaria, Georgi Markov, merasakan tusukan di pahanya
saat sedang menunggu di halte bus.
Dia
membalikkan badan dan melihat seorang pria membawa payung. Setelahnya sebuah
benjolan kecil muncul di pahanya dan empat hari kemudian dia meninggal.
Otopsi
menemukan dia dibunuh dengan zat 0,2 miligram risin. Banyak yang percaya panah
beracun itu ditembakkan dari payung.
11. Grigori
Rasputin
Pada 30
Desember 1916, Grigori Rasputin yang dipercaya punya kekuatan mistik tiba di
Istana Yusupov di St Petersburg atas undangan Pangeran Felix Yusupov.
Di sana,
Rasputin memakan kue yang telah dicampur dengan kalium sianida. Kemudian
Rasputin juga menenggak anggur yang gelasnya telah dilapisi sianida. Gagal
diracun, Rasputin akhirnya ditembak dan dibunuh. []