Latest Post



Jakarta, SN – Pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar Muhammadiyah atas kegaduhan yang ditimbulkan akibat kasusnya. Yakni tentang cuitan islam arogan, yang saat ini tengah diproses oleh Bareskrim Polri.

 

Hal itu disampaikan Abu Janda saat bertamu ke kediaman Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto di Jakarta, pada Sabtu (6/2). Permintaan maaf ini dibuat Abu Janda melalui sebuah video yang dikirim ke awak media.

 

“Untuk seluruh kiyai Muhammadiyah, untuk kiyai Haedar Nasir, kiyai Anwar Abbas, kiyai Abdul Muti, dan seluruh keluarga besar Muhammadiyah yang saya cintai, nuwun sewu, ngapunten nggih, mohon maaf atas kesalahpahaman ini,” kata Abu Janda.

 

Dia menjelaskan, cuitan Islam arogan hanya bentuk respons atas cuitan mantan Wasekjen MUI Teuku Zulkarnain, bukan kepada seluruh umat. Selain itu, cuitan itu sendiri dibuat dalam kolom komentar, yang ditujukan khusus kepada Teuku Zulkarnain.

 

Islam yang dimaksud Abu Janda adalah Islam Wahabi atau pendatang dari Arab Saudi. “Maksudnya Islam yang datang belakangan dari Arab yaitu Islam Wahabi, bukan menggeneralisasi seluruh Islam,” kata Abu Janda.

 

Dalam video yang sama, Sunanto sebagai pimpinan PP Pemuda Muhammadiyah menyatakan menerima permintaan maaf Abu Janda. Namun, terkait proses hukum yang berjalan, sepenuhnya menjadi kewenangan Polri.

 

“Karena sudah masuk ke ranah hukum, saya kira biar hukum kepolisian tetap berjalan, dan semoga berdasarkan fakta dengan keadilan dan kejujuran yang putuskan. Tentu Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah tidak ikut campur,” pungkas Sunanto.

 

Sebelumnya, KNPI melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri. Laporan itu dibuat oleh KNPI dan diterima oleh kepolisian dengan nomor LP/B/0052/I/2021/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2021.

 

Dalam pelaporan ini, Abu Janda diduga melanggar Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (3) dan atau Pasal 45 A ayat (2) Jo Pasal 25 ayat (2) dan atau UU Nomor 19/2006 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kemudian ditambah Pasal 310 dan atau Pasal 311 KUHP tentang kebencian permusuhan individu dan atau antar golongan (SARA).

 

Abu Janda sempat men-twit bernada rasialis terhadap eks Komisioner Komas HAM Natalius Pigai. “Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?” cuit Abu Janda di akun Twitter @permadiaktivis1 pada 2 Januari 2021.

 

Tidak lama setelah itu, Abu Janda kembali membuat heboh dunia maya. Dalam akun media sosial twitternya Abu Janda mencuitkan bahwa agama Islam adalah agama yang arogan di Indonesia.

 

“Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam, sebagai agama pendatang dari Arab, kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” demikian isi cuitan Abu Janda. (*)



 

Jakarta, SN – Budayawan Sujiwo Tejdo kini sedang mencari keberadaan akun-akun yang kerap menyerang gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika Jakarta diterjang banjir.

 

Di akun Twitternya, Sujiwo dengan satir menanyakan apakah benar Semarang sedang dikepung banjir.

 

Ia pun heran, lantaran media sosial sepi meskipun banjir terjadi di sebagian besar wilayah Semarang.

 

"Semarang dikepung banjir, ya? Itu menurut WA dari temen barusan. Apa betul? Soalnya medsos sepi," tulis Sujiwo Tedjo dikutip Wartakotalive.com pada Sabtu (6/2/2021).

 

Menurut Sujiwo, biasanya media sosial selalu ramai ketika terjadi peristiwa banjir.

 

Akun-akun yang ia sebut 'akun berangka' akan berbondong-bondong datang memviralkan peristiwa banjir itu dengan menyalahkan sosok gubernurnya.

 

"Biasanya kalau memang ada banjir tuh medsos penuh rombongan akun-akun ber-angka yang ramai infoin banjir itu plus maki-maki gubernurnya. Apa WA temenku itu hoaks? Please let me know," sindir Sujiwo Tedjo

 

Cuitan itu ditanggapi beragam oleh warganet.

 

Sebagian menganggap joke dari Sujiwo Tejo seolah menjadi sindiran para pembenci Anies yang selama ini menyerang apabila terjadi banjir di Jakarta.

 

"Di kalsel juga gtu mbah, hampir 1 provinsi bnjir hanya sedikit sekali yg berani bersuara atau mengkritik kebijakan pemerintah daerah, bhkan ada yg memparodikan video gubernur mlh diancam penjara. Kalau di daerah sebelah baru banjir dibeberapa titik doang udah di maki-maki gubernurnya," tulis @PrasSyukur. (*)




Jakarta, SN – Banjir berwarna hitam dan berbau busuk di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah meluas hingga jalur Pantura Kudus-Demak. Ketinggian air di jalan tersebut mencapai 30 cm.

 

Pantauan detikcom di lokasi, genangan banjir berwarna hitam meluas sampai jalan Pantura Kudus-Demak di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Sabtu (6/2) pukul 18.30 WIB. Ketinggian air di jalan berkisar mencapai 30 cm.

 

Meski kondisi jalan tergenang air tampak arus lalu lintas masih lancar. Kendaraan berat dan sepeda motor melintas di sisi barat jalan karena genangan air tidak begitu dalam.

 

Salah seorang warga Dukuh Tanggulangin yang tak jauh dari jalur Pantura tersebut, Wawan, menuturkan jika genangan air di desanya belum surut. Malahan kata dia cenderung naik, karena curah hujan lebat sejak tadi pagi sampai sore tadi.

 

"Genangan banjir masih naik, airnya belum bisa keluar (belum bisa dialirkan) ke Sungai Wulan," kata Wawan ditemui di lokasi, malam ini.

 

Wawan mengatakan genangan air di desanya berwarna hitam. Dia menduga warna hitam itu karena tercemar limbah. Namun dia tidak mengetahui secara pasti limbah dari mana.

 

"Kurang tahu, dari pabrik kurang tahu. Kira-kira begitu (dari limbah pabrik) dari mana kurang tahu," ucap Wawan.

 

"Kemarin sudah ada pemkab datang, peninjauan. Harapannya warga banjir cepat surut. Yang penting diharapkan cepat surut karena ke dalam rumah yang lama, banyak terendam 1-1,5 meter," sambung dia.

 

Warga lain, Arif, mengatakan genangan banjir berwarna hitam belum surut. Kondisi tersebut kata dia sudah empat hari lalu. Namun kini genangan banjir berwarna hitam naik karena intensitas curah hujan tinggi.

 

"Ini ya tidak naik tapi belum surut. Masih stabil. Mulai empat hari, ini malahan meluas sampai ke jalan Pantura. Kalau di permukiman kedalaman 70 cm sampai dengan 1,5 meter," ujar dia.

 

Dia berhadap agar banjir ini segera surut. Karena genangan banjir berwarna hitam dan berbau busuk. Menurutnya kondisi air berwarna hitam diduga karena tercemar limbah pabrik.

"Mungkin karena limbah pabrik. Ini bau kotor, terus cepat gatal juga. Harapan segera surut," harap Arif.

 

Sekdes Jati Wetan, Muhammad Yakub, menambahkan banjir di wilayahnya merendam tiga dukuh dengan ketinggian air mencapai 1 meter lebih. Menurutnya hingga malam ini sudah ada 206 jiwa mengungsi di posko pengungsian.

 

"Ada tiga dukuh, Barisan, Gendol, Tanggulangin, warga sudah mulai mengungsi di posko pengungsi Jati Wetan. Total 63 KK dengan jumlah 206 jiwa," ujar dia ditemui di posko pengungsian malam ini.

 

"Untuk ketinggian 85 cm yang mana semua sudah tergenang air. Ada 1 lebih di dalam rumah," jelasnya.

 

Yakub mengatakan terkait genangan air berwarna hitam, dia sudah berkoordinasi dengan pihak terkait. Kata dia, Plt Bupati Kudus HM Hartopo sudah meninjau lokasi itu kemarin.

 

"Kami sudah berkoordinasi pihak terkait dengan kondisi hitam atau campuran limbah. Tadi sudah berkoordinasi muspika Pak Ccamat juga Danramil, Kapolsek permasalahan itu agar segera diselesaikan," ujar Yakub.

 

"Langkah awal kita ada genangan hitam siagakan kesehatan sudah diposkan, lalu air bersih disiapkan, tandonan disiapkan. Ke depan ada tahapan setelah air surut. Nanti koordinasi terkait sumur yang tercemar itu," pungkas dia/

 

Seperti diketahui ada tiga kecamatan di Kudus yang masih terendam banjir. Kecamatan itu meliputi Jati, Mejobo, dan Undaan.

 

Di Jati ada tiga desa, Jati Wetan, Tanjungkarang, dan Jetis Kapuan. Di Mejobo ada Desa Temulus, Kirig, Gulang, Kesambi, dan di Undaan ada Desa Ngemplak dan Desa Karangrowo. Banjir disebabkan karena luapan sungai Dawe dan Piji. (dtk)




Jakarta, SN – Kota Semarang dilanda banjir besar sejak Jumat, 5 Februari 2021. Hingga hari ini, Sabtu 6 Februari 2021, Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tempat Gubernur Ganjar Pranowo berkantor itu masih digenangi air dengan ketinggian beragam.

 

Semarang pun menjadi salah satu trending topic di Twitter Indonesia. Sejak pagi hari, Semarang menjadi pembicaraan warganet.

 

Namun uniknya, meski Semarang yang banjir, justru nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ikut trending topic.

 

Cuitan dengan nama "Pak Anies", hingga sore ini sudah sebanyak 4.684 pembicaraan. Tak sedikit dari warganet yang mengaitkan banjir yang terjadi di Semarang dengan kinerja Anies Baswedan.

 

Entah menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau apa, yang jelas warganet memang cukup iseng dengan menulis kata "Pak Anies" dalam setiap cuitan terkait banjir di Semarang.

 

"Yang banjir semarang kenapa yang trending pak anies," taya warganet yang tampak heran.

 

"Salah Pak Anies ? Banjir ini di Kaligawe, Semarang JaTeng.. (6/Feb/2021)," cuit warganet menyertakan sebuah video banjir di Semarang.

 

"Pak anies baswedan kemana semarang kok bisa banjir gini," sindir warganet.

 

"Semoga pak Anies tdk ikut disalahkan krn Semarang Banjir...," ujar warganet lainnya.

 

"Pak Anies kemana inih? Semarang banjyerrr pakk....," lanjut netizen lain.

 

"Pak Anies gmn ini,ga becus kerja....knp sampai banjir gini," tulis warganet lain mengomentari.

 

Sampai sore ini, banjir memang masih belum surut dari kota tersebut. Bahkan kawasan Kota Lama Semarang juga ikut dilanda banjir.

 

Berdasarkan informasi, banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur sejak kemarin.

 

Banjir melanda kawasan wisata sejarah peninggalan Belanda itu dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter.

 

Dilansir Antara, selain di Kota Lama, banjir juga menggenangi kawasan sekitar Jalan Pemuda dan Jalan Agus Salim yang akan menuju Pasar Johar.

 

Baca Juga: RUU Pemilu Ditolak Mayoritas Fraksi, Rocky Gerung: Meski Anies Baswedan Nganggur 2 Tahun, Ini Lebih Berbahaya

 

Genangan air di sebagian ruas Jalan Imam Bonjol juga menyebabkan akses menuju Kota Lama Semarang tidak bisa dilalui pengendara sepeda motor maupun mobil yang jarak ke tanahnya rendah.

 

Banjir juga melanda sejumlah pemukiman di wilayah Tlogosari dan Anjasmoro Semarang, serta akses Jalan Kaligawe Semarang.

 

Sementara akibat luapan Sungai Bringin di Kelurahan Mangkang Wetan, banjir sempat merendam akses jalur Pantura di wilayah barat Kota Semarang itu.

 

Seorang warga Mangkang Wetan, Abdul Rauf, mengatakan air mulai meninggi pada Sabtu sekitar Subuh.

 

Menurut dia, air masuk hingga ke dalam rumah-rumah warga. "Untuk di jalur Pantura, ketinggian air sekitar lutut orang dewasa," katanya.

 

Ia menambahkan hanya kendaraan besar seperti truk yang berani melintas saat banjir menggenang. (Gelora)




Jakarta, SN – Komisaris Perseroan PT. Pembangunan Jaya Ancol, Geisz Chalifah membeberkan prestasi baru yang diraih oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

 

Geisz Chalifah menambahkan, Anies Baswedan tidak memerlukan buzzer tukang fitnah untuk menutupi yang tidak selesai.

 

Adapun prestasi yang dibeberkan oleh Geisz Chalifah adalah terpilihnya Anies Baswedan sebagai salah satu 21 Heroes 2021, versi Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).

 

Geisz Chalifah juga mengatakan bahwa Anies Baswedan tidak memerlukan pengalihan isu dengan menjadikan orang lain sebagai bahan rundungan.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Geisz Chalifah pada cuitan yang diunggah pada Jumat, 05 Februari 2021 di akun Twitter @GeiszChalifah.

 

“Dia engga perlu buzzer tukang fitnah buat nutupin yang engga beres,” tulis Geisz Chalifah, seperti dikutip dari cuitan di akun Twitter @GeiszChalifah pada Jumat, 05 Februari 2021.

 

“Dia engga perlu pengalihan isu dengan menjadikan orang lain sebagai bahan bullyan bila ada masalah di jajarannya,” lanjutnya.

 

Geisz Chalifah juga mengatakan bahwa Anies Baswedan telah bekerja dengan baik, dan dunia internasional mengakuinya berkali-kali, “Dia bekerja dengan baik lalu dunia mengakuinya berkali-kali,” jelasnya.

 

Sebelumnya, pada 23 Januari 2021 lalu, Geisz Chalifah sempat menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

 

Apresiasi tersebut disampaikan Geisz Chalifah terkait dengan langkah Anies Baswedan yang telah menata sejumlah infrastruktur di Kawasan Senen, yang disebut Geisz Chalifah sebagai neraka Jakarta, menjadi lebih keren.

 

Geisz Chalifah menyampaikan ucapan tersebut melalui cuitan di akun media sosial Twitter pribadi miliknya @GeiszChalifah pada Sabtu, 23 Januari 2021 sore.

 

“Terimakasih sudah merubah nerakanya Jakarta menjadi sekeren sekarang ini,” tulis Geisz Chalifah, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @GeiszChalifah pada Jumat, 05 Februari 2021.

 

Diketahui, Anies Baswedan mengunggah sejumlah foto terkait dengan penataan di wilayah Kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Dalam keterangannya, Anies Baswedan menuliskan bahwa ketika menata kawasan tersebut, serta merta harus menata mobilitas orang dan kegiatan dalam satu kawasan. (gelora)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.