|
Meski Tanpa Atribut, FPI Buka Posko Dapur Umum dan Bantu
Evakuasi Korban Banjir di Kalsel/Net |
Jakarta, SN – Sebagian besar Provinsi Kalimantan Selatan
dilanda banjir sejak beberapa hari lalu hingga Jumat (15/1/2021). Banjir ini
disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi selama tiga hari terakhir.
Sebanyak 100 personel Brimob Polda Kalsel diterjunkan ke
beberapa lokasi terparah terdampak banjir di Kalsel sejak Kamis (14/1/2021).
Personel Brimob Polda Kalimantan Selatan diterjunkan ke
wilayah Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah (HST) dan Tanah
Laut (Tala) untuk mengevakuasi warga.
Dengan menggunakan perahu karet, tidak hanya warga,
barang-barang penting milik warga yang masih bisa diselamatkan juga dievakuasi
ke tempat yang aman dari banjir.
Operasi kemanusiaan yang dilakukan oleh anggota Brimob ini
dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan, Kombes
Pol Ronny Suseno, S.I.K.
"Untuk saat ini, kami lakukan evakuasi warga dan
barang-barang milik warga korban banjir, membantu pengaturan lalu lintas,
melakukan perbaikan pada akses jalan yang terputus akibat banjir yang melanda
sejumlah wilayah di Kalsel,” beber Kombes Pol Ronny.
Selain aktif membantu proses evakuasi warga, personelnya kata
Kombes Pol Ronny akan tetap bersiaga di kawasan tersebut untuk membantu
masyarakat hingga banjir surut, kondisi aman dan aktivitas masyarakat bisa
kembali normal nantinya.
“Selain membantu warga yang terdampak banjir, Polda Kalsel
dan Polres Jajaran juga menyediakan makanan untuk membantu masyarakat yang
terdampak banjir. Sesuai dengan motto Brimob Polri Jiwa Ragaku Demi
Kemanusiaan,” kata Dansat Brimob.
Terpisah, sebanyak 15 personel SAR (Search And Rescue)
Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Polda Kalsel juga
diterjukan untuk membantu korban banjir di Desa Pengaron Kabupaten Banjar dan
Desa Bati-bati, Kabupaten Tala sejak Kamis (14/1/2021).
"Kami menerjunkan 15 personel untuk membantu masyarakat
yang terdampak banjir dengan menggunakan sarana Perahu karet, Bus, Truck dan
Double Cabin, untuk mengevakuasi korban ketempat yang lebih aman," kata
Direktur Polairud Polda Kalsel, Kombes Pol Nyoman Budiarja, S.I.K., M.Si.
Dia mengatakan, personel yang diterjunkan tersebut bergabung
dengan personel dari Polres dan Polsek setempat serta relawan fokus membantu
mengevakuasi warga yang masih terjebak di rumah dikepung banjir.
Selain membantu evakuasi, pihaknya juga melakukan patroli di
daerah setempat untuk mengetahui daerah banjir lainnya.
Berdasarkan data dari personel Dit Polairud Polda Kalsel,
banjir yang meredam Desa Pengaron Kabupaten Banjar mencapai ketinggian air
lebih dari 1 meter dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 200 unit dan
jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 250 KK.
Sedangkan banjir yang berada di Desa Bati-bati Kabupaten Tala
mencapai ketinggian air lebih dari 1,5 meter dengan jumlah KK terdampak sekitar
394 KK.
Selain mengevakuasi masyarakat beserta harta bendanya ke
tempat yang aman, personel Dit Polairud Polda Kalsel juga memberikan Sembako
sembari menghimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap
risiko bahaya aliran listrik.
Warga butuh bantuan logistik
Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan juga
menjadi satu kecamatan yang terdampak banjir, Jumat (15/1/2021).
Diungkapkan, Camat Gambut, Ahmad Fauzan, SSTP, banjir kali
ini merupakan banjir terparah sejak 40 tahun terakhir merendam Kecamatan
Gambut.
"Ini yang terparah, rumah-rumah yang tidak pernah
kebanjiran turut terdampak banjir dengan kedalaman air yang bervariasi,"
Ujar Fauzan Kepada Banjarmasinpost.co.id.
Menurut nya, ketinggian air di jalan-jalan masuk komplek atau
gang sudah sepaha. Sementara untuk di dalam rumah ada yang mencapai selutut atau
di atas 50 sentimeter.
Mengingat banjir ini adalah yang terparah, pihaknya
menginstruksikan kepada Lurah dan Pembakal
untuk mendirikan Posko siaga banjir sekaligus untuk tempat pengungsian
di tiap desa dan kelurahan.
"Sementara Posko Induk sekaligus tempat pengungsian di
Kecamatan Gambut. Ada di Gedung Serbaguna Aula Kecamatan Gambut," Ujarnya.
Semenjak debit air semakin naik dari kemaren, menurutnya
sudah hampir 100 orang yang di evakuasi ke Gedung Serbaguna ini.
Namun, sekarang bertambah menjadi 100 lebih yang terdiri dari
Ibu-ibu, lansia, anak-anak dan lainnya. Sedangkan pengungsi di kelurahan gambut
mencapai 7 ribu atau sekitar 2250 KK.
Untuk bantuan, saat ini bantuan logistik yang di dapat adalah
dari Anggota DPRD dapil 3 dari putra dan putri asli Gambut, Kabupaten Banjar,
PDAM Intan Banjar, Bank BRI, PD Baramarta, Dinsos Kalsel dan para dermawan
lainnya.
Evakuasi warga yang terdampak banjir ke Gedung Serbaguna Aula
Kecamatan Gambut di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Namun, dirinya juga tidak memungkiri masih menunggu dan
mengharapkan bantuan dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Banjar.
"Bantuan tambahan logistik seperti mie, minyak goreng,
beras, telor, ikan kaleng, air mineral untuk di dapur umum. Dan bantuan
terpenting juga kami memerlukan karpet atau alas tidur serta selimut untuk
warga, khususnya untuk para lansia dan anak-anak yang ada di pengungsian
ini," katanya.
"Kami juga sedang menunggu bantuan perahu karet yang
saat ini sedang dikirim oleh UPT Damkar Kabupaten Banjar," Sambungnya.
Diketahui, Dalam proses pengevakuasian warga Kecamatan Gambut
pihaknya berkoordinasi serta bekerjasama dengan TNI Koramil 1006-08 Gambut,
Polsek, UPT Damkar serta dibantu pula oleh Relawan Kerukunan Gambut yang
merupakan gabungan BPK swasta dan relawan di Gambut.
Front Persaudaraan Islam turun ke lokasi banjir
Sementara itu, di media sosial beredar foto dan video
keterlibatan eks anggota dan simpatisan Front Pembela Islam.
Meski tanpa atribut, mereka yang kini menyebut sebagai Front
Persaudaraan Islam mendirikan posko hingga melakukan evakuasi terhadap
masyarakat yang terjebak banjir di sejumlah kabupaten, salah satunya Kabupaten
Tanah laut.
Front Persaudaraan Islam Kalimantan Selatan melalui HILMI
Kalimantan Selatan memutuskan untuk membuka dua Posko Dapur Umum untuk warga
terdampak banjir, yaitu 1 Posko Dapur Umum berada di Desa Bati-bati serta satu
Posko lagi berada di Desa Benua Raya Kecamatan Bati-bati.
Zainal Abidin Koordinator Lapangan Tim Hilmi dikutip dari
Faktakini mengungkapkan, puluhan anggota Tim Relawan Hilmi di siaga kan untuk
bergerak siaga dalam pembuatan makanan siap saji untuk para warga terdampak
banjir seta siaga membantu evakuasi warga yang terjebak banjir.
"Setelah pendirian 2 Posko Banjir di Desa Bati-Bati dan
Benua Raya, Tim Relawan Hilmi membuka satu Posko baru yaitu di Ibukota
Kabupaten Tanah Laut yaitu Pelaihari
karena daerah sekitarnya sudah terdampak banjir kiriman dari daerah atas
pegunungan," ungkapnya. (*)