Latest Post



Jakarta, SN – Dua bencana alam telah melanda dua wilayah Indonesia minggu ini. Yakni banjir yang mengepung wilayah Kalimantan Selatan dan gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang meluluhlantahkan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat pagi (15/1).

 

Ratusan orang luka-luka akibat gempa Sulawesi Barat dan sebanyak 15 ribu orang terpaksa mengungsi. Sedangkan data Pusat Pengendalian Operasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan ada 8 orang meninggal dunia.

 

Kehadiran pemerintah dalam penanganan bencana ini juga dipertanyakan. Salah satu yang mempertanyakan keberadaan pemerintah adalah politikus Partai Demokrat Andi Nurpati.

 

“Adakah yang mau blusukan di Kalsel dan Sulbar? Mereka butuh pertolongan segera,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, sesaat lalu.

 

Secara khusus, Andi Nurpati mempertanyakan kehadiran Menteri Sosial Tri Rismaharini yang akhir-akhir ini jadi perbincangan di media lewat aksi blusukannya.

 

“Hello ada Mensos nggak ke Sulbar? Kasian rakyat di sana butuh bantuan akibat gempa,” ujarnya.

 

Dia ingin Mensos Risma bergerak cepat dalam menangani gempa di Majene, “Mendesak pemerintah dan tim bencana segera berikan bantuan ke lokasi bencana di Sulbar dan Kalsel,” demikian Andi Nurpati. []




Jakarta, SN – Terobosan baru lainnya dilakukan Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Setelah sebelumnya gencar blusukan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jakarta, kini Risma akan membuatkan KTP untuk mereka.

 

Bahkan politisi PDIP itu menargetkan membuat KTP untuk 1.600 pengamen, gelandangan, dan kelompok marginal lainnya di Jakarta.

 

Tiba-tiba saja terobosan tersebut menjadi sorotan publik. Salah satu yang mempertanyakan kebijakan mantan Wali Kota Surabaya itu adalah aktivis manusia merdeka, Said Didu. Dia mempertanyakan langkah Risma yang seolah menyalip Pemprov DKI Jakarta.

 

"Memang boleh tanpa seizin Pemda DKI?" kata mantan Sekretaris BUMN Saidu Didu di akun Twitternya, Jumat (15/1).

 

Risma sendiri menargetkan akan membuat KTP bagi kaum marjinal di DKI setidaknya 100 orang perhari dengan kerja sama antara Kemensos dan Dukcapil, termasuk dengan Bank Mandiri untuk pembukaan rekening bagi warga marjinal.

 

Risma berharap dengan memiliki KTP, masyarakat marjinal di DKI bisa mendapat bantuan pemerintah.

 

"Dengan demikian maka kita bisa akses bantuan agar mereka bisa segera keluar dari kemiskinan yang sebetulnya karena tidak ada rumah. Kami juga tidak salah administrasi karena pasti alamat dan NIK-nya," kata Risma, Rabu (13/1). (*)


Nasir Djamil mantan anggota Komisi III DPR RI/Ist



Jakarta, SN – Temuan bahwa peristiwa penembakan enam orang laskar FPI bukan pelanggaran HAM berat dinilai menjadi jalan tengah yang diputuskan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

 

Menurut politikus PKS Muhammad Nasir Djamil, Komnas HAM seolah bermain aman di tengah tuntutan publik terkait penyelesaian kasus tersebut.

 

“Komnas HAM melakukan jalan tengah, mau menjadi safety player. Kalau saya baca seperti itu. Jadi cari jalan aman,” ucap Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/1).

 

Ia mengamini sejauh ini Komnas HAM tak pernah menyampaikan adanya kendala dalam proses pengusutan penembakan enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Termasuk tidak adanya kemungkinan tekanan dan intervensi dari pihak mana pun.

 

Akan tetapi bila melihat keputusan yang disampaikan Komnas HAM, mantan anggota Komisi III DPR RI ini menduga bisa saja ada tekanan yang dialami komisi pimpinan Ahmad Taufan Damanik itu.

 

“Kalau lihat kesimpulan itu, mereka ingin aman. Jadi aman tidak, dalam tanda kutip ada tekanan oleh pihak-pihak tertentu,” tandasnya. (RMOL)




Jakarta, SN – Ketua Infokom DPP Pekat IB, Lisman Hasibuan resmi melaporkan Raffi Ahmad ke Polda Metro Jaya setelah menjadi pihak yang diduga melanggar protokol kesehatan (prokes). Hadir dalam acara tersebut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

 

"Bahwa dia (Raffi) hadir bersama beberapa pejabat lainnya untuk berkerumun, dan itu sangat kita sesalkan. Makannya teman-teman daerah mendesak agar kami melaporkan," kata Lisman di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/1).

 

Lisman sangat menyayangkan Raffi yang merupakan publik figure ditambah habis melakukan vaksinasi bersama Presiden dengan harapan dicontoh oleh masyarakat justru melakukan hal dan tindakan yang seharusnya dihindari selama pandemi Covid-19 yakni berkerumun.

 

"Dia kan influencer bersama presiden lagi (habis disuntik vaksin Covid-19), abis itu dia melakukan pesta-pesta yang sebenarnya gak boleh kan itu. Apalagi dia publik figur yang dipercayakan sosialisasi Covid-19," sesal Lisman.

 

Dalam pesta yang digelar oleh pembalap Muhammad Sean Ricardo Gelael itu dihadiri banyak pesohor negeri selain Raffi dan Ahok yakni Once dan Gading Marten.

 

Kisruh ini bermula ketika selebgram Anya Geraldine mengunggah foto di Instagram Story pada Rabu (13/1) malam. Dalam foto itu, terlihat Raffi, Nagita Slavina, Anya, pembalap Sean Gelael, dan Gading Marten, berpose berdempetan tanpa mengenakan masker dan mengabaikan protokol kesehatan. (RMOL)

 



Jakarta, SN – Badan Obat Norwegia mengumumkan hari ini, Kamis, bahwa 23 orang meninggal setelah menerima vaksin "Pfizer" dan "BioNTech" untuk melawan "COVID-19", sementara otoritas kesehatan negara itu mengubah rekomendasi untuk memvaksinasi orang tua dengan vaksin ini.

 

Badan tersebut mencatat bahwa "semua kematian tercatat di antara orang tua di atas usia 80 tahun dan mereka dengan kekebalan yang lemah."

 

“Kasus-kasus ini tidak mengkhawatirkan. Jelas bahwa vaksin ini memiliki faktor risiko yang sangat kecil, dengan sedikit pengecualian pada pasien lanjut usia yang menderita kesehatan yang buruk, ”saluran Norwegia“ RK ”mengutip juru bicara badan tersebut, Steinar Madsen.

 

“Efek samping yang biasa dapat menyebabkan perjalanan penyakit yang lebih serius pada orang tua,” tambahnya.

 

Namun, Institut Kesehatan Nasional menambahkan perubahan dalam rekomendasinya untuk memvaksinasi pasien lanjut usia yang sakit kritis.

 

Vaksinasi terhadap Coronavirus ( COVID-19) dimulai di Norwegia dengan vaksin “Pfizer” pada 27 Desember, dan penduduk panti jompo di Oslo menerima vaksinasi pertama.

 

Sejauh ini telah diumumkan bahwa 25.000 orang telah divaksinasi dengan vaksin yang disebutkan di atas di Norwegia.

 

Sumber agensi menyatakan bahwa dua orang yang tinggal di panti jompo, meninggal setelah divaksinasi dengan vaksin untuk melawan infeksi Coronavirus dan telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut, menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan peninjauan dan pemeriksaan setelah kematian keduanya.

 

Menurut situs Russia Today, badan tersebut dan Institut Kesehatan Nasional Norwegia menerima pesan, Selasa lalu, yang menyatakan bahwa dua penghuni panti jompo meninggal beberapa hari setelah mereka divaksinasi dengan vaksin untuk melawan virus Corona dan para ahli mereka sudah mencari tahu apakah kematian terkait dengan vaksinasi.

 

Juru bicara agensi Steinar Madsen mengatakan: “Penting untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kematian ini dan vaksinasi, atau apakah kematian itu karena kebetulan.”

 

https://see.news/norway-23-dead-after-receiving-pfizer-biontech-vaccine/


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.