Latest Post

Pesta Ahok dengan Raffi Ahmad Usai Vaksinasi, Habib Rizieq Minta Keadilan /Ist


Jakarta, SN  Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, meminta pemerintah bersikap adil dengan mengusut tuntas kerumunan Raffi Ahmad yang berpesta tanpa protokol kesehatan usai menerima vaksin pada pagi hari di Istana Negara.

 

Aziz menyatakan, orang-orang yang terlibat dalam kerumunan Raffi Ahmad juga harus dituntut seperti Habib Rizieq Shihab.

 

"Harusnya hukum berlaku sama baik untuk HRS dan warga negara lain, untuk buktikan Indonesia negara hukum. Bukan negara kesewenang-wenangan," kata Aziz saat dihubungi, Kamis (14/1/2021).

 

Menurutnya, pihak aparat berwenang hingga saat ini belum menunjukkan aksi untuk menindak kerumunan Raffi Ahmad, hanya melalui teguran saja.

 

"Ini penegakan hukum diskriminatif dan tak berkeadilan nyata terang benderang," tegasnya.

 

Sebelumnya, Raffi Ahmad terpantau berpesta ria bersama artis-artis lain pada Rabu (13/1/2021) malam, bahkan ada Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ikut berpesta.

 

Kerumunan ini sangat disayangkan, sebab Raffi Ahmad yang baru saja menerima vaksin bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara justru membuat kerumunan tanpa protokol kesehatan 3M.

 

Bahkan Istana menyebut Raffi adalah perwakilan dari kaum milenial yang ditunjuk negara untuk menjadi panutan menyukseskan program vaksinasi COVID-19 sekaligus menyebarkan pesan protokol kesehatan 3M. []




Jakarta, SN  Gugatan batas presiden yang diajukan Rizal Ramli dan Abdulrachim Kresno ditolak Mahkamah Konstitusi (MK).

 

"Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan seterusnya, amar putusan mengadili menyatakan permohonan para pemohon tidak dapat diterima," kata Hakim Ketua Mahkamah, Anwar Usman saat membacakan amar putusan, Kamis (14/1).

 

Gugatan tersebut ditolak lima dari sembilan hakim dalam sidang pleno terbuka gugatan Pasal 222 UU 7/2017 tentang Pemilu. Hakim menilai, ambang batas presiden dalam pemilu 2019 tak memberi kerugian secara konstitusional kepada pemohon.

 

Menurut hakim, pemilih di Pemilu 2019 telah mengetahui bahwa suara mereka akan digunakan untuk menentukan ambang batas pencalonan presiden.

 

Hakim juga menilai anggapan penggugat Abdulrachim yang menyebut penerapan presidential threshold membatasi hak konstitusional karena Pilpres 2014 dan 2019 hanya memunculkan nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak beralasan. Sebab menurut Hakim, aturan ambang batas pencalonan presiden dalam UU 8/2017 tidak membatasi seseorang untuk mencalonkan diri.

 

"Sehingga hal demikian bukan persoalan norma, melainkan permasalahan implementasi atas norma dimaksud," ujar hakim.

 

Gugatan uji materi Pasal 222 UU 7/2017 sebelumnya dilayangkan Abdulrachim Kresno dan Rizal Ramli bersama kuasa hukum Refly Harun pada 4 September 2019. Mereka meminta MK menghapus syarat ambang batas yang telah membatasi hak seseorang mencalonkan diri menjadi presiden dan wakil presiden. []


Rizal Ramli ( Foto : Istimewa)


Jakarta, SN  Hampir semua prediksi berdasarkan data dan fakta atau prediksi ala Ekonom Senior Rizal Ramli sebelum krisis 1998 terbukti. Prediksi mantan Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Gus Dur pada tahun 2021 ini menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia masih akan mengalami krisis yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 1998 jika tidak segera diantisipasi.

 

RR, begitu ia disapa, mengatakan bahwa pada tahun 1996 ia telah menerbitkan sekitar 150 halaman buku yang berisi prediksi krisis besar. Saat itu RR telah mempelajari angkanya dan melakukan simulasi kondisi krisis besar.

 

Mantan Kepala Bulog itu, bercerita bahwa saat itu banyak analis baik dari dalam dan luar negeri yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia baik-baik saja.

 

"Ternyata apa yang saya ramalkan 2 tahun sebelumnya terjadi nyaris sama," ujar RR saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Pergerakan Indonesia Maju (PIM) bertajuk "Outlook 2021: National Economic Outlook" pada Kamis (14/1).

 

Dijelaskan RR, pada tahun 2021 ia memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan jauh lebih serius ketimbang tahun 1998.

 

"Kali ini tahun 2021 kami katakan mohon maaf, ekonomi Indonesia akan mengalami krisis yang jauh lebih serius dibandingkan dengan tahun lalu," imbuhnya.

 

Rizal mengatakan, tahun pada Oktober 1996 pihaknya sudah memprediksi Indonesia akan mengalami krisis dan dibantah oleh berbagai kalangan. Namun, ramalan RR dua tahun sebelumnya terjadi semuanya.

 

"Pada Oktober 1997 dalam pertemuan di Seskoad di Bandung dihadiri 200-an jenderal dan kolonel, Kami tegaskan bahwa kalau melihat situasi geopolitik, ekonomi dan sosial, Pak Harto bakal jatuh sebentar lagi. Dibantah juga seperti biasa, dan terjadi," ungkapnya.

 

Rizal menambahkan, beberapa kalangan kala itu menyangka karena krisis ekonomi 1998 itu tidak akan besar. Namun, cara Presiden Soeharto mengatasi krisis justru mengikuti cara IMF.

 

"Dia berjalan ke arah kehancuran. Berbeda dengan pendekatan 2 negara lain yaitu Korsel begitu ada krisis 1997 dia bawa 100 Taipan Korea ke New York dia minta tolong sama Gubernur Bank Central. Korea cepat keluar dari krisis," tuturnya.

 

"Yang ingin kami katakan, Rizal Ramli gak percaya dengan ramalan-ramalan paranormal, tapi yang kami lakukan adalah memperkirakan perkembangan situasi melakukan simulasi dan skenario terbaik dan dari ramalan-ramalan kami didalam bidang ekonomi, korporasi, insyaallah selama ini nyaris bener semua lah," sambungnya.

 

"Kali ini tahun 2021 kami katakan mohon maaf, ekonomi Indonesia akan mengalami krisis yang jauh lebih serius dibandingkan dengan tahun lalu," demikian RR.

 

Selain RR, narasumber lain dalam webinar Pergerakan Indonesia Maju antara lain; Managing Director PEPS, Jurnalis Senior sekaligus mantan Dirut PLN Dahlan Iskan, Ekonom Indef Didik Rachbini, Pengamat AEPI Salamudin Daeng.

 

Kemudian Wakil Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Philips K Widjaya dan Ketua Umum DN-PIM Din Syamsuddin. (*)




Jakarta, SN  Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md melakukan klarifikasi terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Hal tersebut ia sampaikan dalam video podcast YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada 12 Januari 2021.

 

Perbincangan dimulai ketika Deddy Corbuzier menanyakan soal matinya organisai massa FPI, “FPI RIP, Rest in Peace?” tanya Deddy.

 

Menjawab pertanyaan tersebut, Mahfud menyebutkan bahwa sejatinya FPI mati dengan sendirinya, sebab tidak memperpanjang surat keterangan terdaftar (SKT) sebagai Ormas yang berakhir sejak 20 Juni 2021, dilansir Gelora.co.

 

Menurut Mahfud, Hal tersebut dikarenakan pihak FPI tidak mau menyesuaikan AD/ART mereka dengan Undang-undang baru dan Perpu tahun 2017.

 

“Iya betul, sebenarnya dia RIP-nya, RIP sendiri sih secara hukum, menurut Undang-undang, Ormas yang mau mempunyai surat keterangan terdaftar (SKT) atau berbadan hukum, harus mendaftar kepada pemerintah,” terang Mahfud MD.

 

“Setiap pendaftaran itu diberi waktu 5 tahun, nah SKT dia ini berakhir pada 20 Juni 2019, dia mau memperpanjang tetapi ada tuntutan kalau mau memperpanjang harus menyesuaikan Undang-undang baru dan Perpu tahun 2017,” lanjutnya.

 

Kemudian, Mahfud menyebut pihak FPI tetap ngotot berpedoman dengan AD/ART lama, sehingga pemerintah tidak memberikan izin.

 

“Nah, disitu dia gak mau memperbaharui, pokoknya mau tetep AD/ART lama, kita gak kasihkan itu,” tutur Mahfud.

 

Perbincangan pun berlanjut, saat itu Deddy Corbuzier memberikan pertanyaan apakah Mahfud MD percaya dengan adanya karma.

 

“Ada teman saya ngomong, pak Mahfud percaya karma gak pak?,” tanya Deddy Corbuzier.

 

Dengan tegas, Mahfud menyatakan bahwa dia percaya dengan karma bahkan dosa dan balasan dari tuhan.

 

“Oo percaya, sangat saya percaya kepada karma, dosa, balasan dari Tuhan,” jawab Mahfud.

 

Lebih lanjut, Mahfud menyebutkan bahwa jika tindakannya membubarkan FPI adalah salah, ia siap mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan Tuhan.

 

“iya, dan saya percaya begini kan mas Deddy, orang kan yang tidak suka mengatakan Pak Mahfud tuh suatu saat akan kena karma, ndak papa, kalau saya salah karena itu saya kena karma,” ungkapnya.

 

“Justru saya merasa terlambat melakukan tindakan itu, harusnya mumpung saya masih sempat melakukan saya lakukan sekarang, kalau ini salah saya berani bertanggung jawab kepada tuhan, kan gitu,” pungkasnya.[]


Syekh Ali Jaber meninggal dalam Keadaan negatif Corona, Kamis (14/121)/Ist


Jakarta, SN – Penceramah Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwa Syekh Ali Jaber negatif Corona.

 

"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30, sudah dalam keadaan negatif covid. Di RS. Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," tulis Ustaz Yusuf Mansur di Instagram, Kamis (14/1/2021).

 

"Kita semua kehilangan banget," tambahnya.

 

Dikonfirmasi terpisah, asisten pribadi Syekh Ali Jaber yang bernama Arief juga mengabarkan hal yang sama. Syekh Ali Jaber meninggal pukul 08.30 WIB di RS Yarsi, Jakarta, "Sudah tidak (positif Corona). Negatif," kata Arief.

 

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber sempat terpapar Corona. Kondisinya sempat ramai dibahas karena beredar foto-foto viral. Namun, saat itu dipastikan kondisi Syekh Ali tidak parah.

 

"Berdasar komunikasi dengan keluarga Syekh Ali Jaber, alhamdulillah, Syekh semakin membaik," kata Menko Polhukam Mahfud Md lewat Twitter, Selasa (5/1/2021)(dtk)



SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.