Latest Post

Sidang praperadilan penetapan tersangka Habib Rizieq Shihab di PN Jakarta Selatan Rabu (6/1/2021) siang/Ist


 

Jakarta, SN – Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menunda sidang praperadilan penetapan tersangka Habib Rizieq Shihab yang agenda pembuktiannya, karena alat bukti yang diajukan oleh polisi dianggap belum lengkap, tapi polisi bilang buktinya lengkap, cuma kurang rapi saja.

 

Kepala Bagian Hukum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki mengatakan polisi tidak terlalu mempersoalkan praperadilan yang diajukan Habib Rizieq Shihab. Hanya saja, harus sesuai dengan mekanisme yang ada.

 

"Artinya kan praperadilan itu keberatan dari Pemohon dengan menyampaikan alasan yang ada, tentunya kita sebagai Termohon akan memberikan tanggapan juga atas apa yang sudah penyidik lakukan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

 

Dikutip Sindonews.com, mengenai penundaan persidangan praperadilan karena alat bukti Termohon dianggap tidak lengkap, Hengki mengatakan tidak lengkap, namun semua alat bukti yang diajukan kepada hakim sudah sesuai, hanya kurang rapi dan harus diperbaiki lagi.

 

"Bukan dipending, tidak ada yang dipending. Maksudnya dipending itu karena ada juga yang harus dilengkapi, ada juga yang penomorannya dan lampiran perlu dirapikan lagi," tuturnya, dikutip Sindonews.com.

 

Namun, dia tak merincikan bukti-bukti apa saja yang diserahkan Termohon ke hakim PN Jakarta Selatan. Dia hanya menyebutkan kalau bukti-buktinya itu banyak dan sudah masuk ke materi, sehingga tidak bisa dibeberkan.

 

Sidang ketiga praperadilan penetapan tersangka Habib Rizieq Shihab itu sempat dipending pada pukul 15.00 WIB guna perbaikan bukti dari Termohon. Namun, pada pukul 16.00 WIB sidang sudah kembali dilanjutkan hingga saat ini. []


 

Jakarta, SN – Menteri Sosial Blusukan Tri Rismaharini atau yang biasa disapa Risma ramai diperbincangkan publik. Di media sosial, sejumlah netizen tak segan menertawakan blusukan Risma.

 

Belakangan ini, netizen di sejumlah platform media sosial berusaha melacak keberadaan gelandangan atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang dikunjungi menteri dari PDIP tersebut. Salah satunya pria paruh baya penjual kelapa muda dan poster di Jalan Minangkabau, Tebet, Jakarta Selatan.

 

Pada Rabu siang kemarin, 6 Januari 2021, jurnalis VIVA berhasil menemui PMKS yang ternyata penjual kelapa muda. Ketika ditemui pada pukul 13.40 WIB, ia tampak sedang duduk membersihkan kuali di depan lapaknya.

 

Namun, pada sore hari setelahnya, ada jurnalis dari media lain yang mencarinya dan menemukan oknum yang diduga PMKS ini sedang berada di tempat lain. Bahkan, ia membantah kalau dirinya merupakan penjual kepala muda dan poster PDIP serta poster Soekarno yang terletak persis di depan Gang Thomas, Jalan Minangkabau Timur itu.

 

Terlepas dari kontroversi penjual kelapa muda dan poster, jurnalis VIVA kembali melakukan penelusuran lain, yakni mendatangi langsung lokasi pertemuan Mensos dengan PMKS lainnya di Jalan Baturaja. Jalan Baturaja merupakan jalan yang terletak persis di samping BMW Artha Motor Lestari Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

 

Namun, di Jalan Baturaja ini, tak ada aktivitas PMKS seperti yang ditemui Mensos Risma beberapa waktu lalu. Di lokasi ini, hanya ada sederetan kendaraan roda dua yang terparkir. Diketahui, lokasi tersebut merupakan area pangkalan ojek online dan parkir umum kendaraan roda dua.

 

Seorang juru parkir di Jalan Baturaja berinisial F mengatakan bahwa lokasi tersebut tak pernah menjadi tempat para PMKS. Bahkan, PMKS dilarang untuk menempati lokasi ini karena terletak di samping Jalan Protokoler.

 

"Enggak pernah ada gelandangan atau PMKS di sini. Kalau ada, pasti langsung disuruh pergi oleh sekuriti. Apalagi sekarang Satpol PP enggak ada yang main-main. Mereka pasti diusir kalau duduk di sini," ungkap F, Kamis, 7 Desember 2021.

 

Saat ditunjukkan foto-foto tiga orang PMKS yang beredar luas di media sosial, F mengaku tidak mengenal dua di antaranya. Hanya seorang yang ditemui Mensos diketahui merupakan seorang penjual tisu keliling.

 

"Kalau dua ini (pria berambut putih dan perempuan yang duduk memegang kantong merah) enggak kenal, belum pernah lihat. Tapi, yang ini (seorang pria yang duduk menghadap ke sebuah kantong plastik hitam sambil memegang koran), dia bisanya jualan tisu keliling. Biasanya lewat sini," katanya.

 

F menjelaskan, bahwa ia sudah sekitar tujuh bulan menjadi juru parkir di Jalan Baturaja. Namun, ia belum pernah melihat ada PMKS yang tinggal di sekitar Jalan Baturaja, apalagi Jalan Thamrin-Sudirman.

 

Bahkan, F sempat mengarahkan jurnalis VIVA untuk menanyakan oknum PMKS yang ditemui Risma. Namun, jawaban yang diberikan sama seperti yang disampaikan F.

 

Di Jalan Sudirman, ada seorang PMKS yang dijumpai. Saat ditemui, ia sedang dalam perjalanan pulang. Ia hanya melintasi Jalan Sudirman dalam perjalanannya ini. []


Blusukan Mensos Tri Rismaharini atau Risma menemui gelandangan dan pengemis di DKI Jakarta terus ramai diperbincangkan/Ist

 

Jakarta, SN – Mensos Blusukan Tri Rismaharini atau Risma bertemu para gelandangan dan pengemis di DKI Jakarta dan terus menjadi perbincangan di dunia maya dan dunia nyata bahkan trending di Twitter dengan tagar #RismaRatuDrama.

 

Adapun lokasi yang disidak Risma, seperti di bawah jembatan dan kawasan Sudirman-MH Thamrin. Ironisnya, blusukan Risma menuai pro dan kontra, bahkan netizen atau warganet pun sampai kesal untuk menggali fakta sebenarnya.

 

“Drakor= drama kotor. Eksploitasi kemiskinan demi pencitraan, bansos triliunan rupiah dikorupsi rekan separtainya lalu tanpa malu menipu publik dg gelandangan palsu & air mata buaya!! Sudah trending topik lanjutken!! #RismaRatuDrama,” ujar akun Twitter @ekowboy2 seperti dikutip SINDOnews, Kamis (7/1/2021).

 

Ada juga warganet yang mengungkapkan bahwa betapa kejamnya perpolitikan di Jakarta. “Jakarta ngeriii...bisa ngubur karir politik orang dalam sekejap...!!#RismaRatuDrama,” cuit @muhammadnursad6.

 

Akun lainnya yakni @Pranksiden_ menuliskan, "kalau saya jadi @KemensosRI viral seperti ini mending nyungsep ke GOT TUKANG JUALAN POSTER di JALAN MINANGKABAU dijadikan pemain dg peran TUNA WISMA oleh KemensosRI . Hebaaaaat dg cara2 BIADAB.... #RismaRatuDrama."

 

Selain itu, menurut @amithamaulani, distribusi bantuan sosial (bansos) di masa pandemi patut diprioritaskan ketimbang blusukan. “#RismaRatuDrama yg ibu lakukan mungkin tidak salah. tapi, yg diprioritaskan sekarang sebagai kemensos, toloong data ulang penerima bansos karna ini pembagian rutin sebulan sekali bu. kasian yg katanya tidak pernah dapat bansos,” katanya.[]




Jakarta, SN – Sosok penyandang masalah kesejahteraan sosial atau tuna wisma di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi sorotan. Pasalnya, gelandangan yang ditemui Risma dinilai sudah diatur atau setting image menteri, Senin (4/1/2021).

 

Kontroversi ini bermula ketika pemilik akun Facebook bernama Adhe Idol mengaku mengetahui tentang tunawisma yang ditemui Risma, Adhe mengunggah foto dua orang berambut putih dan bertopi yang diduga sedang makan bersama PMKS.

 

Adhe menuturkan pria gondrong berambut putih itu adalah "orang PDIP" dan menjual poster Presiden pertama Soekarno dan es kelapa.

 

"Kalau yang menghadap ke depan atau yang rambutnya putih atau ubanan kayak kenal itu, tukang jualan poster Soekarno, memang dia orang PDIP. Lokasi jualannya Jalan Minangkabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga," ujar warganet dengan nama Adhe Idol itu.

 

Suara.com mencoba menelusuri kebenaran dari keterangan Adhe Idol tersebut. Di lokasi, pria itu berhasil ditemui agak jauh dari tempat jualan poster Soekarno dan es kelapa Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan.

 

Kepada Suara.com, pria gondrong berambut putih itu mengaku bernama Nur Saman (69) yang sudah menggelandang sejak 20 tahun lalu.

 

Ia mengakui kerap mencari sampah plastik hingga ke kawasan Setiabudi, Sudirman, dan Thamrin.

 

"Saya emang kan suka nyari-nyari kardus, nyari botol air," ujar Nur Saman di lokasi, Rabu (6/1/2021).

 

Saat ditemui, Nur Saman sedang meminum kopi sambil mengisap rokok di pinggiran kali tepat di perpecahan jalan menuju Pasar Raya Manggarai.

 

Rambutnya gondrong dan berwarna putih seperti yang terlihat ketika ditemui Risma.

 

Ia meletakkan barang-barangnya seperti botol air mineral, terpal, dan peralatan lainnya di samping pipa kali itu.

 

Pria yang sudah tak lagi memiliki istri tersebut mengakui sedang menunggu temannya untuk pergi memulung menjelang malam.

 

Saman juga membantah dirinya bekerja di toko poster Soekarno dan termasuk orang PDIP. Ia menyatakan selama ini suka tidur di sekitaran Jalan Minangkabau dengan terpal dan kardus miliknya.

 

"Kalau tidur ya di sini, pos-pos sini, gelar plastik (terpal)," tuturnya.

 

Kesehariannya, selain memulung sampah plastik dan kardus bersama temannya, Saman bekerja serabutan membantu toko es kelapa.

 

Namun ia tak menjadi pemilik warung atau pramusaji, melainkan hanya membersihkan sampah kelapa yang dipotong.

 

"Kalau yang (es) kelapa nggak, paling bantuin sampahnya aja, masukin karung, terus rotannya ke samping," ucap Saman.

 

Tak hanya itu, ia juga suka membantu di bengkel tambal ban. Sebab, pegawai bengkel yang bernama soleh disebutnya suka bepergian mereparasi bangku.

 

"Entar saya dikasih upah sama dia, kadang-kadang makan, duit Rp 10.000 gitu. Kalau bisa dapat tiga motor, itu saya satu motor, Rp 15 ribu buat saya, yang Rp 30.000 buat si ibu (pemilik bengkel)," katanya.

 

Saman mengatakan, sejak kecil tinggal di kawasan Tanah Abang dan menggelandang bersama keluarganya. Ia memiliki mantan istri yang sekarang sakit-sakitan tinggal di Cibinong, Bogor.

 

"Kalau ada uang Rp 200.000 gitu, saya ke Cibinong beli obat. Sekarang dia (mantan istrinya) sakit parah, gak bisa jalan. Kalau sudah 2-3 hari saya balik lagi ke sini," kata dia memungkasi. []


Ditelusuri VIVA, Gelandangan yang Ditemui Risma Terciduk di Tempat Jualan Kelapa Muda

 

Jakarta, SN – Menteri Sosial Blusukan, Tri Rismaharini atau yang biasa disapa Risma menjadi topik perbincangan di kalangan netizen. Bahkan, warganet tengah berupaya mengusut dan membuktikan bahwa blusukan Mensos itu hanya pencitraan semata.

 

Membuktikan netizen memang topik yang menarik di media sosial, warganet pun tak segan-segan mencari tahu siapa yang jadi incaran blusukan Risma.

 

Salah satunya adalah akun twitter AndhySP211. Ia mengunggah beberapa cuplikan gambar yang berisi bukti netizen ini.

 

"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan,bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny..," bunyi caption yang tertera pada postingan tersebut.

 

Pada potongan gambar yang diunggah itu, Andhy menampilkan pembuktian warganet tentang seorang gelandangan atau PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang ditemui Mensos Risma beberapa waktu lalu di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

 

"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga ," tulis akun Adhe Idol yang di-capture dan diunggah Andhy, yang dibalas oleh beberapa komentar dari akun-akun lain.

 

Bermodalkan postingan viral ini, VIVA berkesempatan menemui langsung PMKS yang dimaksudkan dalam pembahasan warganet ini. Apa yang disampaikan oleh Adhe Idol berdasarkan alamat yang ada, memang benar.

 

Namun, oknum PMKS yang ditemui Mensos Risma ini enggan berbicara. Ia tak mau mengakui, bahkan saat sudah ditujukan fotonya saat ditemui Risma di depan sebuah ruko berpintu merah dan juga foto saat sedang makan di warung.

 

"Enggak ada, saya enggak ketemu Mensos. Hari-hari di sini (tempat jualan kelapa muda," katanya saat ditemui di Jalan Minangkabau, Tebet, Jakarta Selatan.

 

Di lokasi tempat ditemui PMKS ini, memang terdapat tempat jualan poster Soekarno, poster Megawati, dan poster lainnya. Persis di samping tempat jualan poster ini, terdapat sebuah lapak kelapa muda.

 

Tepat di depan lapak kelapa muda tersebut, jurnalis VIVA menemui oknum PMKS yang fotonya viral di media sosial.

 

Namun, pembicaraan dengan oknum PMKS ini terhenti saat seorang dari dalam lapak poster tersebut memanggilnya untuk masuk. Ia kemudian masuk ke dalam lapak dan tak mau menjawab pertanyaan wartawan. [*]


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.