Latest Post





Jakarta, SNC – Kejatuhan Joko Widodo (Jokowi) akan terjadi ketika Bung Karno saat memenjarakan Buya Hamka dan para aktivis politik seperti Natsir, Burhanuddin Harahap, Kasman Singodimedjo, Syahrir dan tokoh-tokoh lain yang berseberangan dengan penguasa saat itu.

 “Jelang kejatuhan Bung Karno mirip era Jokowi sekarang. Bung Karno Karno memenjarakan Hamka, Natsir, Sutan Syahrir, Kasman Singodimedja. Saat ini Jokowi memenjarakan Habib Rizieq Syihab (HRS), tokoh-tokoh aktivis politik seperti Syahganda, Jumhur Hidayat,” kata pengamat politik Muhamamd Huda kepada suaranasional, Ahad (13/12/2020).

Menurut Huda, situasi politik dalam negeri gaduh dibarengi resesi ekonomi mirip ketika Bung Karno menghadapi kondisi kesulitan finansial. “Mulai dari ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah berlanjut kondisi ekonomi yang porak-poranda,” papar Huda.

Huda mengatakan, Rezim Jokowi merasa kuat dengan kekuatan DPR, Polri, TNI dan bisa meredam gejolak sosial di masyarakat. “Walaupun pemerintah merasa kuat, rakyat akan terus bergerak melakukan perlawanan,” ungkapnya.

Huda mengatakan, masyarakat yang menyatakan siap dipenjara akibat HRS masuk tahanan Polda Metro Jaya menunjukkan, Imam Besar FPI masih punya pengaruh besar. “Jangan dikira HRS masuk penjara perlawan menurun, justru makin solid,” jelas Huda. []



Tangan HRS terikat saat memasuki mobil polisi. (foto: Screenshots vedeo)


Jakarta, SNC – Grup Naga merayakan ketika Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) dipenjara dengan tuduhan melanggar protokol kesehatan Covid-19.


“Semua dalang yang memasukkan penjara maupun membunuh enam Laskar FPI itu kelompok Naga. Ketika HRS masuk penjara kelompok Naga berpesta,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Sabtu (12/12/2020).


Menurut alumni pascasarjana sosiologi UGM ini, kelompok Naga ini mempunyai dana yang tidak terbatas untuk mengendalikan semua institusi negara. “Kelompok Naga ini mempunyai dendam terhadap HRS karena dianggap menggagalkan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ini dendam dari Pilkada 2017,” papar Yunus.


Yunus mengatakan, di saat HRS menghadapi ancaman penjara, MA mengeluarkan putusan bahwa Gubernur DKI Anies Baswedan harus memberikan ijin reklamasi Pulau G. “Kekuatan Naga ini mengendalikan semua agar kepentingannya tidak terganggu,” jelas Yunus. 


Kata Yunus, nasib Anies bisa seperti HRS yang menjadi tersangka jika tidak mematuhi putusan MA untuk mengijinkan reklamasi Pulau G. “Politisi PDIP di DPRD DKI Jakarta sudah meminta Anies untuk mematuhi putusan MA. PDIP mengendalikan DPRD DKI Jakarta,” ungkap Yunus. []



Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran./Ist




Jakarta, SNCKapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Fadil Imran menjelaskan alasan bawahannya menindak tegas pelaku pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, pelanggaran prokes memiliki risiko yang sangat besar.

"Jadi mengapa pelaku pelanggaran terhadap UU yang menyangkut protokol kesehatan itu kita tindak tegas, ya itu. Karena resikonya, bahayanya begitu besar, mata rantai penularan Covid masih terjadi ya, positifity rate Jakarta hari ini masih diangka 9,5 persen ya," katanya kepada wartawan, Jumat (11/12).

"Jadi, kalau kita mengambil sampling 1.000 orang atau 100 orang maka masih ada 9,5 persen yang kemungkinan besar positif. Saya belum tahu rate transmission Jakarta hari ini berapa, apakah di bawah 1 atau masih di atas 1. Kemarin sih saya lihat masih di atas 1, artinya kemungkinan terjadinya penularan itu masih ada," sambungnya.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini menegaskan, bakal menindak siapapun yang menimbulkan terjadinya kerumunan. Terlebih, apabila kerumunan tersebut menyebabkan adanya korban Covid-19.

"Jadi salah satunya cara adalah menghindari kerumunan, jadi siapa pun yang melakukan kegiatan-kegiatan menyebabkan terjadinya kerumunan, yang menjadi temannya Covid ini. Sehingga kemudian terjadi penularan yang dapat menyebabkan korban, baik keselamatan jiwa maupun korban, fisik karena sakit, kerugian materil ya harus kita tindak," tegasnya.

Dulu Irjen Fadil Tangani Kasus Chat Hingga Jadikan Habib Rizieq Tersangka,/Ist


Alasan Proses Hukum Kelompok
Fadil menjelaskan, alasan pihaknya menangkap serta memproses hukum suatu kelompok. Karena untuk menjamin ketertiban dan keteraturan sosial.

"Jadi kalau Polda Metro Jaya menangkap, memproses hukum kelompok atau siapapun maka itu krna negara ini butuh keteraturan sosial, kita butuh ketertiban sosial, adalah tugas Kapolda untuk menjamin yang namanya ketertiban dan keteraturan sosial tersebut social order. Supaya masyarakat bukan hanya merasa aman tapi dia juga merasa nyaman," jelasnya

"Yang kedua, supaya iklim investasi ini bisa hidup, ekonomi development neap low in order. Jadi pembangunan ekonomi ini butuh kepastian hukum dan butuh keteraturan, butuh ketertiban supaya investasi bisa datang. Jadi hukum harus ditegakkan," tutupnya.

Habib Rizieq Syihab Tersangka
Sebelumnya, Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan. Penetapan ini terkait kerumunan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri dari Rizieq Syihab, Syarifah Najwa di Petamburan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan Selain Rizieq, polisi menetapkan lima tersangka lain.

Lima tersangka dikenakan pasal Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Sementara Rizieq dijerat dengan Pasal 160 KHUP dan Pasal 216 KUHP.

Yusri menerangkan, penetapan tersangka merupakan hasil kesepakatan dari penyidik setelah merampungkan gelar perkara pada Selasa (8/12/2020) kemarin.

"Ada enam yang ditetapkan sebagai tersangka pertama penyelenggara saudara MRS, kedua ketua panitia HU, sekretaris panitia A, MS penanggung jawab, SL penanggung jawab acara, dan HI kepala seksi acara," kata dia di Polda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020).

Sejumlah kegiatan yang dihadiri oleh Rizieq Shihab dinilai mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Antara lain peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Syariah, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselingi akad nikah putri dari Rizieq Shihab, Syarifah Najwa.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis bahkan langsung merotasi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatannya karena dituding tak tegas menegakkan aturan protokol kesehatan hingga menimbulkan kerumunan.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami dugaan pelanggaran protokol tersebut.[merdeka]


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus / Ist




Jakarta, SNC – Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mendatangi Polda Metro Jaya untuk meminta panggilan pemeriksaan tersangka untuk kliennya. Polisi menegaskan, mereka tidak mengeluarkan surat panggilan untuk mengusut tersangka dan akan segera menangkap Habib Rizieq.

“Polda Metro Jaya dalam hal Ini akan melakukan penangkapan kepada MRS. Sekali lagi saya ulangi, Polda Metro Jaya akan melakukan penangkapan kepada MRS,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/12/2020).

Yusri Yunus mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan surat panggilan lagi untuk Habib Rizieq. Habib Rizieq sudah diberi kesempatan dua kali pada panggilan sebelumnya.

“Kemarin sudah dijelaskan ya Saudara MRS ini, saya tegaskan lagi panggilan saksi pertama tidak datang, panggilan saksi kedua tidak datang,” katanya.

Sebelumnya, pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mendatangi Polda Metro Jaya. Aziz datang untuk meminta surat panggilan pemeriksaan tersangka atas keenam kliennya tersebut.

“Kan menangkap itu kan ada suratnya. Kan ada panggilan surat kan untuk diperiksa (tapi) tidak datang. Makanya kita ambil sekarang, kapan waktunya kita insyaallah akan penuhi,” kata Aziz di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/12/2020).

Aziz mengatakan kedatangannya hari ini ke Polda Metro Jaya sebagai langkah proaktif pihaknya terkait penetapan tersangka Habib Rizieq Shihab bersama lima lainnya. Dia menyebut, sebelum polisi melayangkan surat panggilan tersangka tersebut, pihaknya hari ini berkoordinasi untuk mengambil surat panggilan tersebut.

“Kan panggilannya sebagai tersangka untuk pemeriksaan belum ada. Makanya kita proaktif sebelum dikirimkan, sebelum polisi repot-repot datang gitu kita akan datang ke sini,” ujarnya.

Polda Metro Jaya menetapkan Habib Rizieq Shihab dan lima orang lainnya sebagai tersangka kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menegaskan penyidik akan menangkap para tersangka tersebut.

“Terhadap para tersangka, penyidik Polda Metro Jaya akan melakukan penangkapan,” kata Fadil dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12). (detik)


Berikut ini daftar keenam tersangka:

1. Habib Rizieq selaku penyelenggara acar
2. Haris Ubaidillah selaku ketua panitia
3. Ali bin Alwi Alatas selaku sekretaris panitia.
4. Maman Suryadi, Panglima FPI sekaligus penanggung jawab keamanan acara
5. Sobri Lubis selaku penanggung jawab acara
6. Habib Idrus selaku kepala seksi acara. 



Jakarta, SNC – Sebuah pesan berantai telah beredar melalui media percakapan WhatsApp yang menyatakan bahwa Direktur Utama RS Ummi Kota Bogor Andi Tatat positif terjangkit Covid-19. Dalam pesan tersebut tertulis bahwa kondisinya semakin parah dan dirujuk ke ICU RSUD Kota Bogor.

“Izin melaporkan, dr Andi Tatat direktur RS Ummi positif covid.. sudah 4 hari dirawat di RS Ummi dan pagi ini dapat info kondisi memburuk ARDS dirujuk ke ICU RSUD,” isi pesan berantai yang diterima Okezone, Jumat (11/12/2020).

Dikonfirmasi, Direktur Umum RS Ummi Kota Bogor Najamudin membenarkan bahwa Andi Tatat positif covid-19. Namun, dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait hal tersebut.

“Iya mohon doanya ya. Semoga beliau cepat sembuh Insya Allah. Kondisinya positif sehingga mohon doanya untuk kesembuhan beliau,” kata Najamudin, dikonfirmasi wartawan, Jumat (11/12/2020).

Yang pasti, Andi Tatat diketahui terkonfirmasi positif covid-19 pada Selasa 8 Desember 2020 malam. “Beliau (diketahui positif) Senin malam, nanti dikasih tahu perkembangannya lagi,” jelas Najamudin.

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membenarkan bahwa pimpinan RS Ummi Kota Bogor itu sedang mengajalani perawatan di RSUD Kota Bogor. Tetapi, dirinya tidak bisa membeberkan rekam mediknya karena privasi pasien.

“Betul. Dokter Andi dirawat di ICU RSUD sejak semalam. Untuk rekam mediknya silahkan konfirmasi ke pihak keluarga atau RS saja saya tidak bisa sampaikan itu. Yang pasti saya sudah koordinasi dengan Dinkes dan RSUD untuk lakukan langkah-langkah yang diperlukan sesuai prokes,” ucap Bima.

Dirinya hanya memastikan agar pihak RSUD Kota Bogor memberikan pelayanan terbaik dan mendoakan agar kondisi kesehatannya segera kembali pulih. “Kita doakan dr Andi segera pulih,” tutupnya.(okezone)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.