Latest Post

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A. Chaniago./Ist




Jakarta, SNC - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A. Chaniago, mengatakan Ketua Front Pembela Islam Rizieq Syihab dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Kamis (10/12) terkait kasus keramaian di Megamendung dan meminta pendukungnya untuk tidak hadir di Polda Jawa Barat. Pasalnya, mereka tidak akan diizinkan masuk ke Polda Jabar.

“(Pendukungnya) tetap kita tidak perbolehkan masuk. Karena yang akan diperiksa kan cuman satu orang. Paling penyidik akan menerima satu atau dua orang pengacara yang mendampinginya (Rizieq Syihab),” ucap dia, Rabu (9/12).

Namun, ada jika situasi tidak terkontrol, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi. Hal tersebut agar tidak terjadi kerumunan massa yang berpotensi menyebarkan Covid-19.

“Tentunya (simpatisan Rizieq Syihab) akan ditempatkan di luar Mapolda. Akan kita atur. Kami juga akan siapkan pengamanan lalu lintas, termasuk protokol kesehatannya,” terang dia.

Selain Rizieq Syihab, penyidikan kasus ini pun mengagendakan pemeriksaan terhadap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Bupati Bogor, Ade Yasin. Erdi memastikan surat pemanggilan sudah diserahkan.

“Sudah diagendakan. Kami akan sampaikan lagi. Pak Gubernur (Ridwan Kamil) dan Ibu bupati (Ade Yasin) dijadwalkan (pemeriksaan) tanggal 15 Desember. Nanti kita sampaikan lagi kepastiannya. Surat panggilan sudah disampaikan,” kata dia.

“Ini konteksnya penyidikan. Beberapa orang akan dimintai keterangan sebagai saksi,” pungkasnya.(merdeka)

Calon Wali Kota Tangerang Selatan yang juga putri Wapres Ma'ruf Amien, Siti Nur Azizah/ Ist




Jakarta, SNC – Pasangan Calon Walikota Tangerang Selatan Nomor Urut 2, Siti Nur Azizah Maruf dan wakilnya, Ruhamaben, mengaku kalah dalam Pilkada Tangerang Selatan 2020 setelah melihat hasil penghitungan cepat (quick count)


Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, Azizah-Ruhamaben kalah di Pilkada Tangsel 2020. Namun putri wakil presiden Maruf Amin itu tetap menunggu keputusan akhir dari Komisi Pemilihan Umum.


"Seperti yang saudara-saudara saksikan, baik yang real atau quick count, keberuntungan belum berpihak kepada kami. Sehingga demikian sampai KPUD memberikan hasil secara final nanti," kata Azizah melalui instagram resmi @sitinurazizah_maruf dari Posko Pemenangan, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2020).


Ruhamaben secara terang meminta maaf karena kalah di Pilkada Tangsel, dia berharap ide yang diajukan mereka selama kampanye bisa diserap oleh Wali Kota terpilih nantinya.


"Kami ucapkan terima kasih mohon maaf bila tidak memenuhi harapan sehingga suara kami belum banyak. Mudah-mudahan mereka bisa mendengarkan masukan kami dalam debat maupun isu-isu di masyarakat. Siapapun yang memimpin bisa koreksi ke depan lebih jauh lagi. Apapun nanti hasilnya kami hormati," ucap Ruhamaben, dilansir Suara.com.


Diketahui, hasil hitung cepat tiga lembaga survei menyatakan pasangan calon nomor urut 03 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan unggul sementara.


LS Indikator:

1. Muhamad-Rahayu Saraswati: 34,42 persen

2. Siti Nur Azizah-Ruhamaben: 23,72 persen

3. Benyamin Davnie-Pilar Saga: 41,86 persen.



Lembaga Survei Indonesia:

1. Muhamad-Rahayu Saraswati: 35,19 persen

2. Siti Nur Azizah-Ruhamaben: 21,66 persen

3. Benyamin Davnie-Pilar Saga: 43,15 persen.


Charta Politika:

1. Muhamad-Rahayu Saraswati: 35,97 persen

2. Siti Nur Azizah-Ruhamaben: 23,75 persen

3. Benyamin Davnie-Pilar Saga: 40,28 persen.


Pemakaman anggota FPI di Megamendung Bogor (ist)



Jakarta, SNC – Selain tersenyum, pelayat yang juga menunggu jenazah anggota FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, juga bersaksi bahwa jenazah anggota FPI berbau harum. Salah satunya dari PA 212.


Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) Andi Oktiawan mengeluarkan bau yang sangat wangi.


Novel mengungkap, bau harum dari jenazah Andi Oktiawan telah tercium sejak diturunkan dari mobil ambulans di Markas FPI di Petamburan.


“Subhanallah, saya saat ini dekat dari jenazah syahid Andi sedang dimandikan, almarhum sangat wangi,” ungkap Novel, Rabu dinihari (9/11/2020).


“Bahkan sedari turun dari mobil jenazah sudah tercium semerbak mewangi, dan wanginya satu macam saja. Sehingga yang hadir saat ini semua dikalahkan wangi almarhum syahid Andi,” ungkapnya.


Hal senada diungkapkan warga Tanah Abang, Abdul Ghani (35) yang mencium bau harum dari enam syuhada Laskar FPI, “Saya mencium bau harum ambulans yang membawa enam Syuhada Laskar FPI,” jelasnya.
 

Abdul Ghani tidak bisa melihat wajah keenam syuhada Laskar FPI karena penuhnya warga di sekitar markas FPI.


“Saya berada Gang Petamburan menuju markas FPI. Saya bersyukur bisa memberikan hormat kepada enam syuhada FPI,” papar Abdul Ghani.


Sementara salah seorang anggota FPI dari Setiabudi, Jakarta Selatan, Nugraha, mengatakan, dia mencium wangi dari tubuh anggota FPI yang meninggal.


“Saya sempat melihat wajah enam wajah syuhada Laskar FPI tersenyum dan bau harum tercium,” katanya, dilasir Pojoksatu.id.


Menurut Nugraha, wajah senyum enam syuhada Laskar FPI menunjukkan keduanya sudah melihat surga. “Bagi Syuhada, surga tidak lain bagi mereka,” ungkap Nugraha.


“Laskar FPI sudah berkoordinasi dari berbagai perwakilan luar Jakarta yang ingin memberikan penghormatan enam syuhada Laskar FPI,” papar Nugraha. []


Ambulans yang membawa jenazah Laskar FPI dari RS Polri menuju Petamburan. /Net



Jakarta, SNC – Sekretaris Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI) Azis Yanuar mengatakan banyak ditemukan luka tembak di tubuh Laskar FPI yang ditembak mati polisi di tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Senin (7/12) dini hari.


Hal itu diketahui setelah tim FPI bisa melihat kondisi jenazah para enam laskar tersebut. "Ada banyak (bekas) luka tembak," kata Azis dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Rabu (9/12).


Menurut dia, bekas luka tembak dari para laskar itu banyak ditemukan di bagian dada. Namun, tim dari FPI tidak menemukan bekas luka tembak di bagian kaki. "(Banyak bekas luka tembak) bagian dada informasinya. Kakinya tidak ada (bekas tembakan). Bekas penyiksaan ada di kaki informasinya," ujar Azis singkat.


Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan Divisi Propam Polri ikut mengawasi proses pengusutan kasus penyerangan yang dilakukan anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) ke anggota Polda Metro Jaya.


Tak hanya itu, Propam juga mencari tahu apakah tindakan penembakan yang dilakukan sudah benar atau tidak. "Semua tindakan yang dilakukan oleh anggota dalam sidik dilakukan pengawasan dan pengamanan oleh Divisi Propam,” seru Argo, Selasa (8/12).


Menurut Argo, hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan profesionalitas dan keterbukaan dalam setiap proses hukum yang dilakukan Polri. []

Dr Ian Wilson, dosen senior di Murdoch University, Australia Barat mengatakan kepada ABC Indonesia jika peristiwa penembakan tersebut sebagai ""extrajudicial killing" atau pembunuhan di luar hukum oleh polisi./Ist

 


Jakarta, SNC – Sejumlah pihak meminta polisi bisa mengusut tuntas kematian enam orang yang ditembak saat mendampingi rombongan Habib Rizieq Shihab secara transparan dan independen.


Keenam pria yang disebutkan sebagai "pengikut" imam besar Front Pembela Islam (FPI) dilaporkan tewas tertembak pada Senin dini hari (07/12).


Namun hingga kini kronologi peristiwa penembakan yang disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya dan FPI berbeda.


Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan anggotanya "terancam keselamatan jiwanya" karena mendapat serangan dengan menggunakan senjata api dan tajam dari kelompok yang diduga pengikut Rizieq.


"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS [Muhammad Rizieq Shihab] yang berjumlah 10 orang itu ada enam yang meninggal dunia," papar Fadil.


Ia mengatakan anggota Polda Metro Jaya yang menurutnya diserang saat itu sedang mengikuti kendaraan yang dikendarai rombongan Rizieq di jalur Tol Jakarta-Cikampek.


Irjen Pol Fadil juga menjelaskan polisi yang diserang tersebut sedang bertugas untuk menyelidiki informasi soal akan adanya pengerahan massa terkait agenda pemeriksaan Rizieq Shihab soal dugaan pelanggaran protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.


Namun kuasa hukum Rizieq mengatakan justru rombongannya yang diserang terlebih dahulu oleh "preman".


"Kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB [Rizieq]," ujarnya saat memberi keterangan pada media.


"Pembunuhan di luar hukum"

Dr Ian Wilson, dosen senior di Murdoch University, Australia Barat mengatakan kepada ABC Indonesia jika peristiwa penembakan tersebut sebagai "extrajudicial killing" atau pembunuhan di luar hukum oleh polisi.


"Saya rasa akan banyak dari pendukungnya yang melihatnya jika ada atau akan ada upaya dari otoritas untuk mengancam keselamatan Rizieq," ujar Ian yang pernah menulis buku soal jatah preman di Indonesia di tahun 2018 lalu.


"Enam pria muda yang meninggal pada dasarnya adalah korban dari extrajudicial killing," tambahnya.


Hal yang sama juga dikatakan oleh Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Korban Kekerasan (KontraS) dalam pernyataannya yang dikeluarkan Senin malam kemarin.


"Pasalnya secara kepemilikan senjata, kepolisian jelas lebih siap," ujar Rivanle Anandar, wakil koordinator bidang riset dan mobilisasi KontraS.


"Dan juga penggunaannya [senjata api] tidak boleh mematikan dan tidak boleh sewenang-wenang."

KontraS mengatakan dari hasil pemantauannya selama tiga bulan terakhir ada 29 peristiwa pembunuhan di luar hukum yang mengakibatkan 34 orang tewas.


Harus diusut tanpa memicu konflik tambahan

Dr Ian mengatakan meski ada perbedaan keterangan soal siapa yang mulai melakukan penyerangan, namun peristiwa penembakan tersebut dikhawatirkan akan semakin meningkatkan ketegangan dan "berbahaya secara politik".


Menurutnya tentu ada persepsi di kalangan pendukung Rizieq jika "FPI sedang diserang" dan membuat mereka tidak akan percaya apa pun yang dikatakan polisi.


"Jika pemerintah melakukan pendekatan dengan cara yang membuat Rizieq jadi tokoh jihad, maka akan memperkuat daya tariknya dan statusnya sebagai pahlawan."


Karenanya, Ian mengatakan pendekatan yang dilakukan Pemerintah Indonesia nantinya akan menjadi "tes sesungguhnya" soal kemampuan dalam mengatasi FPI, tanpa membuat lebih banyak konflik.


Sejumlah pengamat telah menjelaskan bagaimana sosok Rizieq yang banyak dimaki, namun menarik banyak simpati.


"Rizieq adalah sosok pahlawan dan perjuangan bagi sejumlah orang, khususnya di kalangan pemuda di Jakarta," jelas Dr Ian.


"Saya rasa ini harus menjadi bagian dari strategi penanganan untuk meminimalkan konflik dan menenangkan, serta tidak memperkuat pengaruhnya."


KontraS mengatakan Polri harus usut tuntas kematian enam orang tersebut secara "transparan dan akuntabel".


Hal yang sama juga dinyatakan oleh Usman Hamid, Direktur Amnesty International Indonesia yang meminta agar polisi melakukan penyelidikan dengan "terbuka dan transparan".


"Insiden tersebut harus diselidiki secara independen dan jika petugas polisi melanggar standar internasional terkait penggunaan kekuatan dan senjata api, mereka harus dibawa ke pengadilan." (Gelora.co)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.