Latest Post

Cawalkot Tangsel Siti Nur Azizah menyapa warga usai mencoblos. (Ari Saputra/detikcom)



Jakarta, SNC – Calon nomor dua Tangerang Selatan Siti Nur Azizah Ma'ruf menyapa warga usai menggunakan hak pilihnya untuk Pilkada 2020. Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin ini kemudian mendapat pesan dari warga.


"Ibu, jangan lupa ya janjinya," ujar warga bernama Sarmila kepada Siti Nur Azizah di rumahnya yang tidak jauh dari TPS 08 Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/12/2020).


Sarmila berharap Azizah dapat memenuhi janji kampanyenya. Selain Sarmila, Azizah mengunjungi beberapa rumah warga yang berada di sekitar TPS 08. Dia bertanya terkait apakah warga setempat sudah menggunakan hak pilihnya atau belum. "Belum, Bu, nanti sudah ada jadwalnya," ujar Karyadi, salah seorang warga.


Selain itu, ada warga lain yang terlihat senang didatangi Siti Nur Azizah, tapi dirinya belum menggunakan hak suaranya untuk memilih. Dia juga menunjukkan bingkisan berupa talenan yang bergambar wajah Azizah-Ruhama. “Belum, Ibu, nanti undangannya. Saya juga pake talenan dari Ibu," ujar Suryati, seperti diwartakan Detik.com.


Bagaimana soal pasangan calon lainnya di Pilkada Tangsel?

Sementara itu, di lain tempat, pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati optimistis bisa terpilih di Pilkada Tangsel. "Saya optimis menang," kata Muhamad usai nyoblos di TPS 29 Ciputat.


Hal senada disampaikan Sara, panggilan akrab Rahayu Saraswati. Sara yakin dirinya dan Muhamad bisa meraup 45% suara di Pilkada Tangsel. "Persentasenya? 45 persen. Pokoknya optimis menang," ujar Sara.


Pada Pilkada Tangsel 2020, terdapat 3 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Ketiganya adalah Muhamad-Saraswati, Azizah-Ruhama, dan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.[]





Jakarta, SNC – Malam ini keenam jasad pengawal Habib Rizieq Shihab tiba di Markas FPI Syariah Petamburan dan rencananya akan dimakamkan di Markas Syariah FPI Megamendung, Bogor.

Di media sosial ramai video soal penampakan pelangi yang disebut muncul di Megamendung.

Warganet mengaitkan kemunculan pelangi dengan laskar FPI korban penembakan yang akan dimakamkan di lokasi tersebut. 

Dipercayai para pengawal Habib Rizieq itu mati syahid.

Berikut video pelangi muncul di Megamendung Markaz Syariah FPI:





Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus




Jakarta, SNC – Polda Metro Jaya menanggapi gugatan Front Pembela Islam (FPI) terkait senjata api saat bentrok dengan polisi di ruas tol Jakarta-Cikampek, namun Polri membenarkan bahwa mereka memiliki bukti kuat terkait kepemilikan senjata api oleh anggota FPI.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus pun mengingatkan, tiap keterangan yang tidak sesuai fakta dan disebarluaskan dari peristiwa tersebut, bisa dijerat dengan ancaman pidana.

"Kalau memang ada pernyataan seperti itu (laskar khusus FPI tidak bersenpi) jangan menyebarkan berita bohong. Itu bisa dipidanakan," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (8/12/2020).

Menurut Yusri, pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti terkait kepemilikan senjata api dari para anggota FPI tersebut. Untuk itu dia meminta masyarakat untuk menahan diri dalam menyebarkan berita-berita yang tidak jelas kebenarannya terkait peristiwa tersebut.

Yusri mengatakan salah satu bukti yang telah dikantongi polisi adalah identifikasi peluru yang digunakan para pelaku. Dia mengatakan para laskar khusus pengawal Habib Rizieq Shihab tersebut menggunakan peluru kaliber 9 mm saat menyerang mobil petugas.

Dia menambahkan, pihaknya kini akan melakukan uji balistik untuk memperkuat temuan tersebut. "(Peluru) 9 mm. Masih uji balistik makanya kan perkembangan kasus masih kita dalami tiap alat bukti. Nanti kita gelarkan pra rekonstruksi dan rekonstruksi. Pada saatnya akan kita sampaikan," ungkap Yusri.

Sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) membantah kabar bahwa anggotanya dibekali senjata, apalagi senjata api (senpi). FPI merasa difitnah terkait hal itu, dilansir detik.com.

"Fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak-menembak. Fitnah itu," ujar Sekretaris Umum Front Pembela Islam (Sekum FPI) Munarman dalam konferensi pers, Senin (7/12).

Munarman melanjutkan, FPI tak pernah membekali anggotanya dengan senjata tajam karena mereka terbiasa menggunakan tangan kosong untuk menyelesaikan masalah yang mengancam keselamatan. Munarman menyebut keterangan polisi soal adanya senjata yang dikuasai anggota FPI adalah upaya memutarbalikkan fakta.

"Laskar kami tidak pernah dibekali senjata api, kami terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut. Jadi fitnah, dan ini fitnah luar biasa, memutarbalikkan fakta dengan menyebutkan bahwa laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," ucap Munarman.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat sebelumnya juga telah menyampaikan akan menyelidiki terkait kepemilikan senjata api tersebut serta dari mana para anggota FPI mendapatkan senjata tersebut.

"Tentang senjata api itu masih kita selidiki dan kita akan jelas sudah banyak senjata api kita akan cari tahu siapa pemiliknya. Makanya yang terkait masalah ini, penyidikan tidak selesai sampai di sini. Kita akan telusuri siapa pemilik senjata api, bagaimana cara memperolehnya dan lain sebagainya dikaitkan yang terlibat di dalamnya dalam peristiwa tersebut," papar Tubagus.[]

Bupati Jember Faida /Net



Jakarta, SNC – Bupati Jember Faida angkat bicara menanggapi keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak usul pemakzulannya. Menurut Faida, tuduhan yang diajukan DPRD Jember tidak terbukti.


“Alhamdulillah, MA menolak permohonan DPRD Jember yang mengajukan pemakzulan Bupati Jember,” kata Faida, Selasa (8/12/2020), dikutip dari Kompas.com.


Dia mengatakan, penolakan pemakzulan dirinya membuktikan bahwa tuduhan terkait penyimpangan dalam tata kelola pemerintah tidak benar.


“Tuduhan penyalahgunaan jabatan dan wewenang selama mengemban amanah rakyat Jember, juga tidak terbukti dan ditolak oleh MA,” kata dia.


Dia menilai, putusan tersebut membuktikan bawa keadilan masih bisa diperjuangkan. Selain itu, hukuman masih bisa ditegakkan. “Terima kasih kepada ketua MA dan para hakim yang telah menegakkan kebenaran,” ucap dia.


Sebelumnya diberitakan, Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan DPRD Jember yang mengajukan pemakzulan pada bupati Jember Faida pada Selasa (8/12/2020).


Alasan penolakan tersebut karena tindakan bupati yang melanggar ketentuan administrasi sesuai rekomendasi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) serta Gubernur Jawa Timur Sudah ditindaklanjuti dan diperbaiki. 


“Dengan demikian, usulan pemberhentian bupati Jember dari DPRD Kabupaten Jember tidak beralasan hukum,” kata Juru bicara MA Andi Samsan Nganro. []


M. Suci Khadafi Poetra (21), 1 dari 6 Pengawal Habib Rizieq warga Sumatera Barat ini tewas ditembak polisi di Tol Cikampek, Senin (7/12/2020).




Jakarta, SNC – Satu dari enam pengawal Habib Rizieq Shihab yang ditembak mati polisi di ruas tol Cikampek KM 50, merupakan warga Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.



Pengawal Habib Rizieq tersebut bernama M. Suci Khadafi Poetra, 21, ditembak mati polisi, Senin (7/12/2020). Korban ini tergabung dalam organisasi Sulit Air Sepakat, yaitu organisasi yang dibentuk oleh masyarakat yang tinggal diperantauan.



Sekretaris Sulit Air Sepakat Cabang Jakarta Utara, Zondra AB membenarkan hal tersebut, almarhum M. Suci Khadafi Poetra telah lama menjadi pengawal Habib Rizieq . 



"Sejak SMA almarhum bergabung menjadi anggota laskar. Sudah lama jadi anggota laskar . Kebetulan terpilih salah satu pengawal Habib Rizieq ," jelasnya, Selasa (8/12/2020).



M. Suci Khadafi Poetra diketahui rencananya akan diwisuda pada Januari 2021 setelah kuliah di Kampus Persada Nusantara. "Dia anak pintar, IPK 3,7 dan berada di bagian perkapalan," tuturnya.



Sementara Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atas meninggalnya enam orang pengawal Habib Rizieq Shihab. Apalagi, satu pengawal yang meninggal dunia berasal Sumbar.



"Intinya kepada masyarakat jangan terprovokasi. Jangan terpancing dengan pemberitaan yang dibangun tak sesuai fakta. Masyarakat Sumbar dapat tetap menjaga kedamaian," katanya. (*)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.