Jakarta, SNC – Kehadiran ribuan massa jamaah di Haul Akbar Tuan Syekh Abdul Qodir Al Jailani di Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah (Ponpes), Desa Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, merupakan karomah dari wali Allah SWT dan Tuan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani meski dijaga ketat oleh aparat keamanan di sepanjang jalan.
Pengaruh Ponpes Al Istiqlaliyah Abuya KH Uci Turtusi menyebut, kita dalam Islam harus bersyari’at menuju Allah SWT. Selanjutnya Abuya mengajak para jamaah untuk mendoakan para pemimpin agar tentram.
“Tapi ente pada datang, ini karomah. Masya Allah, saya ceritakan karomah. Karomah, wong ente bawa mie karomah,” sindir Abuya Uci ulama ribuan umat ini di depan ribuan jamaah di lokasi maupun melalui siaran langsung BantenTV dan melalui channel YouTube, Minggu pagi (29/11/2020).
Bahwa tata cara dalam kehidupan manusia menuju Allah SWT itu adalah melalui tiga cara, rinci Abuya, yang pertama syari,at kedua Tarekat dan ketiga Hakekat,” terang Abuya Uci. “Doakan Presiden saya supaya bertorikot , doakan Polri saya supaya bertorikot, doakan panglima saya supaya bertorikot,” pintanya.
Dilansir Kabar6 dan TEMPO kegiatan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani itu dihadiri oleh VIP yaitu aparatur Pemerintah diantaranya, Gubernur Banten, Bupati Tangerang, Kapolda Banten, Kapolresta Tangerang dan Dandim 0510 Tigaraksa dan tamu luar negeri.
Dan diikuti oleh ribuan massa jamaah dengan penuh hikmad dan khusuh melakukan zikir serta doa bersama untuk kemaslahatan umat bangsa negara kesatuan republik Indonesia.
Pantauan di lokasi Haul, ribuan massa jamaah membaur menjadi satu tanpa melakukan jaga jarak antara satu sama lainnya yang menjadi aturan Prokes Covid-19 (*)
Ribuan Jamaah Hadiri Haul Tuan Guru Syeikh Abdul Qodir Jaelani di Pasar Kemis
— ︎ ︎︎ ︎︎ ︎︎ ︎︎ ︎︎ ︎︎ ︎︎ ︎︎ (@CybSqu) November 29, 2020
Abuya UCI di dampingi jamaah menuju mimbar . Banten ( 29/Nov/2020 )
Rame ya bro @DivHumas_Polri ?#HRSyangDirawatLoeYangSakit ? pic.twitter.com/oUkG7JFIoQ
Masya'Allah..
— 🚨Nymph1_JCWookie🚨 (@HeartOds) November 29, 2020
Ribuan jamaah dalam acara Haul Syech Abdul Qadir Al-Jaelani yg ke 62.Abuya UCI di dampingi jamaah menuju mimbar.. Banten (29/Nov/2020)
Akankah polda banten di copot dan gubernur nya di panggil...?? #KamibersamaIBHRS #WeStandWithIBHRS #MosiTidakPercaya pic.twitter.com/kMpZJHPVri
Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo. [Dok TNI] |
Jakarta, SNC – Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (Asmapi) Edy Mulyadi mengungkapkan rencana jahat pemerintah untuk meng-covid-kan Habib Rizieq Shihab melalui operasi intelijen
Hal itu dilakukan karena penguasa tidak bisa menjerat HRS dengan kasus-kasus hukum yang dituduhkan sebelumnya.
“Saya mendengar ada operasi intelejen ini. Kedatangan HRS yang disambut ratusan ribu bahkan jutaan ummat di Bandara, jadi pintu masuk. Ditambah kegiatan beruntun di Petamburan, Tebet, dan Megamendung, rezim merasa semakin punya dalih meng-covid-kan Habib,” kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/12/2020).
Edy menyebut, untuk melancarkan operasi intelejen tersebut, mereka tidak segan-segan mengorbankan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jabar, Kapolres Jakpus, Kapolres Bogor serta pihak-pihak lain yang dianggap perlu.
Operasi ini berusaha membangun opini, seolah-olah Petamburan dan Megamendung menjadi klaster Covid. Padahal itu merupakan akal- akalan penguasa.
“Penguasa berharap tes massal ini akan menemukan banyak orang terpapar covid di Petamburan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan penyemprotan disinfektan di Petamburan. Dan rapid test massa juga dilakukan terhadap ratusan warga Petamburan. Hasilnya, hanya segelintir orang yang positif Covid-19.
“Tapi Allah gagalkan rencana busuk dan jahat mereka. Hasil tes, hanya 5 orang yang positif Covid-19. Itu pun kelimanya tidak hadir pada acara di Petamburan. Mereka terpapar Covid sepulang liburan,” papar Edy.
Sumber : Pojoksatu.id
Papua di
Surabaya/Ist |
Jakarta, SNC – Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (12/1/2020) dan mereka juga merayakan proses deklarasi kemerdekaan Papua.
Unjuk rasa diikuti ratusan orang yang mengenakan pakaian khas Papua. Mereka juga membawa berbagai atribut yang menuntut Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat.
Mereka juga menyampaikan tuntutan agar pemerintah RI memberikan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa West Papua, membuka akses jurnalis, dan menarik militer organik dan non organik.
Seperti dilansir CNNIndonesia.com yang berada di lokasi, massa Papua menyampaikan orasi dan menyanyikan lagu bernada protes sembari mengenakan baju adat dan ragam atribut bercorak bendera Bintang Kejora.
“Papua bukan Merah Putih, Papua bukan Merah Putih. Papua Bintang Kejora, Bintang Kejora,” teriak mereka.
Dimana Sang Penjaga NKRI?
Aksi tuntutan merdeka Papua yang artinya tidak mau menjadi bagian NKRI yang berlangsung di Surabaya ini banyak ditanggapi netizen.
Mereka mempertanyakan keberadaan Banser yang selama ini koar-koar penjaga keutuhan NKRI dan siap berada di garda depan menjaga NKRI.
“Kalau engga salah di Surabaya itu banyak Banser dengan berbagai Angkatan yang katanya sebagai Garda Terdepan Penjaga NKRI… Tapi koq?” kicau akun @abu_waras di twitter.
“Jagain NKRI dari yg anti Jokowi, kalo yg beginian mah enggaaaak,” timpal @balagadona99.
“Cc @Banser_CyberNU jangan cuma berani ma ormas muslim doang, noh ada papua merdeka!” ujar @nasrudinaffandi.
“Mana berani mereka,” komen @Faiza_Abdullah7.
[Video]
SURABAYA (1/12)
Aksi Peringatan 59 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Bangsa West Papua#FreeWestPapua pic.twitter.com/1xyXFfh07q— Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (@friwp) December 1, 2020
Kalau engga salah di Surabaya itu banyak Banser dengan berbagai Angkatan yang katanya sebagai Garda Terdepan Penjaga NKRI…
Tapi koq?.#AhSudahlah https://t.co/Ywfxqv6mVD— Lambe Waras (@abu_waras) December 1, 2020