Latest Post

Habib Rizieq tiba di Indonesia (Foto: Istimewa)


Tangerang, SNC - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab disambut ribuan pendukungnya usai meninggalkan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pada Selas pagi (10/11) 


Massa Habib Rizieq langsung bersorak dengan takbir dan mencoba menghasut pendiri FPI yang dikawal sejumlah pasukan FPI. Ia dan rombongan berjalan keluar dari gerbang kedatangan Internasional di lobi barat Bandara Soetta.


Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta dan Tol Sedyatmo untuk kedua arah masih macet total. Sebagian konvoi kendaraan dan massa penyambut Habib Rizieq Shihab mulai bergerak menuju kediaman pemimpin dan pendiri Front Pembela Islam (FPI) tersebut di kawasan Petamburan, Jakarta. 


Sebagian massa masih terkonsentrasi di Terminal 3 Bandara Soetta untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq yang sudah keluar terminal setelah menjalani protokol pemeriksaan kesehatan. 


Sejumlah penumpang turun dari kendaraan yang perjalanannya terhambat. Mereka memilih berjalan kaki ke terminal-terminal tujuan. Di antara mereka ada yang menggunakan jasa ojek motor menuju terminal. Biasanya, dalam keadaan normal, sepeda motor dilarang untuk melintasi jalur utama jalan raya bandara. 


Sementara itu, kereta bandara dari Manggarai hanya beroperasi hingga Stasiun Batuceper. Menurut keterangan resmi PT Railink, perjalanan kereta bandara direncanakan normal lagi hingga semua terminal menjelang tengah hari setelah konsentrasi massa berangsur meninggalkan bandara.[*]



Jamaah 212 asal Bogor, Zakaria Sidiq bersama rekannya bermalam di Masjid Jami Al Hasaniyah untuk menyambut kepulangan Habib Rizieq Syihab di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (9/11/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

Jakarta, SNC - Kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq nampaknya cukup dinantikan banyak orang. Salah satunya Zakaria Sidiq, seorang jamaah 212 asal Bogor yang nekat ke Tangerang demi menjemput sang Habib.

 

"Saya dari Kota Bogor. Naik kereta dari Stasiun Bogor turun di Stasiun Duri (Jakarta Barat). Dari situ transit menuju kereta Tangerang," ujarnya kepada Suara.com di lokasi, Senin (9/11/2020).

 

"Setelah itu, saya turun di Stasiun Rawa Buaya. Dari stasiun itu saya naik transportasi online Grab ke Bandara Soetta," sambungnya.

 

Ia jadi salah satu dari sekian massa Jamaah 212 dari luar daerah yang hendak menjemput kepulangan Pimpinan FPI Habib Rizieq.

 

Zakaria mengaku menginap di Masjid Jami Al Hasaniyah untuk bersiap menyambut kepulangan Habib Rizieq besok, Selasa (10/11/2020).

 

Masjid itu sendiri berlokasi di Kampung Rawalini, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten yang berjarak sekitar 2 kilometer dengan pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

 

Sidiq mengaku pergi ke Bandara Soetta untuk mengetahui titik lokasi kedatangan Habib Rizieq, yakni di Terminal 3 Internasional.

 

Namun, setelah sampai di sana, ia kehabisan ongkos untuk menuju ke Masjid Jami Al Hasaniyah. Ia lantas mencoba menghubungi pihak laskar FPI wilayah setempat.

 

"Saya bawa uang Rp 200 ribu di dompet dari Bogor. Tapi sudah tidak cukup lagi untuk pergi ke Masjid dari terminal 3, akhirnya saya telepon dari FPI sini untuk jemput," ungkapnya.

 

Sidiq mengaku sempat berjalan kaki untuk menuju keluar lingkungan Bandara Soetta atau ke ruas Jalan Raya Selapajang sebelum akhirnya dijemput oleh pihak FPI setempat.

 

"Saya jalan kaki dari Bandara Soetta sampai ke jalan raya baru dijemput sama laskar FPI sini. Cukup jauh banget memang dari bandara ke luar jalan raya," imbuhnya.

 

Setelah itu, Sidiq akhirnya sampai di Masjid Jami Al Hasaniyah. Meskipun lelah dan capai, bagi Sidiq hal tersebut tidak masalah.

 

"Tidak masalah capek karena dari awal sudah niat untuk jemput imam besar (HRS). Apalagi, saya sudah dapat dukungan dari istri untuk ke sini," paparnya.

 

"Saya tidak mengajak istri saya karena pasti bakalan lelah dan jauh. Dia hanya mendukung saya agar yang dilakukan ini menjadi barokah," ujarnya lagi.

 

Ia juga berharap penjemputan Habib Rizieq besok tidak ada kendala apapun. Ia juga menyebut bersama rekan lainnya juga tidak akan membuat kericuhan.

 

"Kita menunjukkan bahwa besok akan berjalan lancar. Kita tidak mengusik orang non muslim, bahkan rumput pun juga tidak. Kita ke sini untuk menjemput imam besar," pungkasnya. (suara)



Jakarta, SNC - Saat Habib Rizieq Shihab (HRS) serius ingin kembali ke tanah air pada 10 November 2020, para penyambut bersiap-siap menjemputnya di bandara. Persoalan kendala dari Pemerintah mengemuka seperti yang dikemukakan Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh.


“Character assasination” menohok pada HRS. Sayangnya, publik khususnya pendukung tentu tak bakal terpengaruh. Program penyambutan berjalan terus. Jama’ah berbis-bis yang akan berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta untuk mengawal pulang ke Petamburan tempat kediaman HRS. 


Begitu juga dengan rencana konvoy kendaraan bermotor. Bahkan banyak yang bertekad menyatakan menyiapkan jiwa raga untuk melindungi HRS dari kemungkinan berbagai gangguan. Segala bentuk gangguan terhadap HRS, bakalan dihadapai dengan segala resiko. 


Soal sambut menyambut kedatangan atau kepulangan HRS, jadi teringat kemabli pada Prabowo Subianto saat menjadi Calon Presiden (Capres) 2019 lalu. Ketika berkunjung ke Pesantren Mamba’ul Ulum Pamekasan Madura, ia berjanji jika menang dalam Pilpres 2019, maka sehari setelah kemenangan itu, akan berangkat menjemput pulang HRS dengan pesawat pribadi dari Arab Saudi. 


“Beliau HRS itu difitnah dan dizalimi”, seru Prabowo ketika itu. Janji ini sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan pada Ijtima Ulama II di Jakarta. Namun apakah Prabowo masih ingat dengan janjinya itu setelah menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Jokowi? Tanyakan saja ke Prabowo. Semoga saja Prabowo masih ingat. Namun mungkin juga sudah lupa setelah jadi menteri. 


Tentu kita bukan berharap Prabowo merealisasikan janjinya, karena toh Pilpres itu “dimenangkan” oleh Jokowi. Namun kini HRS sudah bisa pulang sendiri. Direncanakan tanggal 10 November tiba di bandara Soekarno Hatta. Lalu apa yang dapat dilakukan oleh Prabowo yang kini menjadi Menteri Pertahanan,  dan menjadi bagian dari Pemerintah itu? 


Apakah terus menyatu dengan rezim yang terus “memfitnah dan menzalimi” tokoh sekelas HRS? Atau ada upaya sebatas kemampuan? Hanya Prabowo yang paling tau urusan fitnah-memfitnah dan zalim-menzalimi tersebut. Namun bisa juga Prabowo sudah lupa, karena faktor umur. 


Terlalu jauh mungkin jika menganalisa bahwa pertemuan Menhan Prabowo dengan Menhan AS di Pentagon ada pembicaraan terkait dengan HRS. Atau tindak lanjut berupa kedatangan Perdana Menteri Jepang Suga dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Pompeo, serta Dubes baru AS untuk Indonesia juga membahas hal-hal strategis termasuk kembalinya HRS ke Indonesia. 


Yang dekat saja, adakah kontribusi “pengamanan politik” Prabowo sebagai pejabat Pemerintah untuk melancarkan dan melindungi kembalinya HRS hingga ke rumahnya ? Jika Prabowo masih “concern” dengan janjinya dan tetap berkeyakinan bahwa HRS “difitnah dan dizalimi”, maka semestinya ada langkah heroik di “Hari Pahlawan” yang bisa dilakukannya. 


HRS sendiri telah menyatakan bahwa kepulangannya ke tanah air tidak atas dasar bantuan siapa-siapa. Apakah itu bantuan dari pemerintah Indonesia atau negara lain. Hal ini dikemukakan tentu untuk antisipasi akan situasi sebaliknya, yaitu lancar dan mulusnya kepulangan HRS tersebut. 


Klaim-klaim sering bermunculan. Langkah heroik Prabowo adalah kehadiran di Bandara Soekarno Hatta untuk bersama umat menyambut kedatangan HRS. Sayangnya, hati kecil dan hati besar publik untuk bertanya, mungkinkah itu dilakukan Prabowo? 


Nampaknya probabilitas untuk itu sangat rendah. Mengingat gonjang-ganjing reshuffle kabinet semakin menghangat. Apalagi Prabowo kini sedang “bermanja-manja” dalam kabinet Jokowi. Bahkan ada sinyalemen bahwa Prabowo telah dipersiapkan menggantikan KH. Ma’ruf Amin di tengah jalan. 


Dalam konteks global, Pilpres Amerika Serikat ada olok olok yang lucu bahwa untuk meredam “ngamuk” Donald Trump, segera tawarkan pada Trump untuk menjadi Menteri Pertahanan Presiden Joe Biden. Ini terjadi karena Indonesia bisa menjadi rujukan. Prabowo adalah model yang baik dan pas. Maklum saja, namanya juga olok-olok. [*]


.

Jakarta, SNC - Pengamat politik Rocky Gerung meminta Presiden Jokowi menyiapkan pidato pemulangan Habib Rizieq Shihab. Karena pidato tersebut merupakan momen yang baik bagi Jokowi


Sebab kedatangan Habib Rizieq dianggap momentum yang pas untuk menghasilkan keakraban antara ‘cebong dan kampret’. Bukan justru menganggap dia sebagai batu sandungan selama rezim ini berkuasa.


“Ini momen bagus Jokowi lakukan pidato sambut Habib Rizieq, untuk ingatkan pernah ada cekcok dengan Habib Rizieq. Apalagi negeri ini harus tumbuh,” kata Rocky dalam saluran Youtubenya, disitat Senin (9/11/2020).


Namun Rocky Gerung yakin itu tidak akan terjadi. Sebab Rocky menilai pemerintah menjauh dari Habib Rizieq.


Dan itu yang kemudian ditandai oleh perusakan-perusakan simbol-simbol dan baliho Habib Rizieq di sejumlah tempat.


“Siapapun yang lakukan itu, artinya kita tidak siap. Sebenarnya memang perlu disiapkan rekonsiliasi, karena memang terjadi polarisasi,” katanya.


Sebelumnya, Rizieq juga sudah mengumumkan jadwal kepulangannya ke Indonesia yakni pada 10 November 2020, mendatang.


Dia mengungkapkan tak lagi memiliki persoalan terkait dengan kepulangannya ke Tanah Air. Iapun memastikan akan pulang ke Indonesia pada pekan depan pukul 19.30 waktu Arab Saudi.


“Terbang dari bandara kota Jeddah dengan pesawat Saudia dengan nomor penerbangan SV 816,” ujar Habib Rizieq seperti dilihat di tayangan kanal YouTube FrontTV, Rabu, 4 November 2020.


Habib Rizieq dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa 10 November 2020 pukul 09.00 WIB.


Dalam siaran langsung penyampaiannya di FrontTV, Rizieq juga mengumumkan bahwa setibanya di Indonesia nanti, ia akan menikahkan putri keempatnya, Najwa.


“Insya Allah saya akan nikahkan putri saya yang keempat Najwa dengan tunangannya Insya Allah,” katanya. (suara)




Jakarta, SNC - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md mengundurkan diri dari Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) dan Mahfud kemudian mengangkat Profesor Suko Wiyono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua APHTN-HAN.


Penunjukan itu dilakukan melalui rapat koordinasi nasional (rakornas) yang digelar secara virtual, Sabtu (7/11/2020). Suko ditugaskan sebagai Plt Ketua APHTN-HAN sampai diselenggarakannya musyawarah nasional (munas) yang akan datang.


Menurut Mahfud, APHTN-HAN maupun Menko Polhukam harus dijabat secara profesional. Profesionalitas APHTN-HAN harus tampil dalam menyatakan pandangan ilmiah dan obyektif, sesuai dengan prinsip kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik.


Mahfud khawatir jika dirinya masih menjabat sebagai ketua APHTN-HAN, akan menghambat profesionalisme dan menimbulkan konflik kepentingan. Untuk itu, Mahfud menunjuk Suko sebagai penggantinya.


"Di sini bisa ada conflict of interest, saya khawatir profesionalisme APHTN-HAN terhambat dan rikuh untuk menyampaikan sikap dan aspirasi jika Ketuanya masih dijabat oleh Menteri. Makanya saya minta APHTN-HAN dipimpin oleh yang lain saja", tuturnya.


Profesor Suko Wiyono merupakan Wakil Ketua Umum APHTN-HAN. Suko juga merupakan guru besar hukum tata negara Universitas Negeri Malang dan rektor Universitas Wisnu Wardhana.


Selain menunjuk plt ketua, rakornas APHTN-HAN juga menunjuk Ketua Steering Committe Munas APHTN-HAN yang akan datang yakni guru besar hukum tata negara Universitas Padjajaran, Susi Dwi Harijanti. (detik)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.