Latest Post

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah serahkan hewan kurban dari Perumda Air Minum kepada warga secara simbolis (Foto : Humas Padang).


Padang, SNC – Pada tahun 2020, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang berhasil membagikan 37 ekor hewan kurban kepada warga. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 27 ekor sapi kurban.

“Alhamdulillah, kita melihat peningkatan ini (jumlah hewan kurban) cerminan dari kesadaran seluruh jajaran Direksi dan semua karyawan Perumda Air Minum Kota Padang untuk beramal dan kepedulian sosial,” kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah saat penyerahan hewan kurban secara simbolis di kantor pusat Perumda Air Minum Kota Padang, Rabu (29/07/2020).

Walikota didampingi Wakil Walikota Hendri Septa mengatakan, berkurban bagi karyawan Perumda itu juga suatu bentuk kepedulian sosial. Terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar sumber air, tentu akan sangat berarti sekali.

“Hewan kurban yang didistribusikan ke masjid dan mushalla sekitar sumber air akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar,” ujar Mahyeldi.

Lebih lanjut Mahyeldi mengatakan, Perumda Air Minum Kota Padang harus terus meningkatkan pelayanan. Selain menambah jaringan baru, juga harus meningkatkan kualitas air siap minum.

“Sesuai harapan kita, Perumda Air Minum harus mampu memberikan pelayanan air siap minum dan menambah jaringan baru,” katanya.

Untuk menambah jaringan yang bisa menjangkau seluruh wilayah Kota Padang, serta memperbaiki jaringan lama yang sudah tidak layak lagi dibutuhkan anggaran sebesar Rp1 triliun.

“Kita butuh anggaran tidak kurang dari 1 trilyun untuk menggantikan jaringan lama dan menambah jaringan baru. Itu bisa dilakukan bertahap,” tukas Mahyeldi.

Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Kota Padang Hendra Febrizal mengatakan, pada Idul Adha 1441 H ini, seluruh karyawan kembali menyisihkan penghasilannya untuk berkorban. Ditambah dengan CSR perusahaan yang mendapatkan sebanyak 37 ekor sapi.

“Kurban dari karyawan ditambah CSR, alhamdulillah, kita bisa berkurban sebanyak 37 ekor sapi,” ujarnya

Dalam pendistribusian hewan kurban Perumda, turut hadir Wakil Walikota Padang Hendri Septa, Sekretaris Daerah Padang Amasrul, Kepala Badan Lingkungan Hidup Mairizon, Kepala Bidang Protokol dan Komunikasi yang dipimpin Amrizal Rengganis. (sanca)



Jakarta, SancaNews.Com - Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Bodie Djarot mengklaim tak memerintahkan massa-nya untuk membakar poster Imam Besar FPI Rizieq Shihab saat menggelar aksi memperingati peristiwa 27 Juli di depan Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (27/7).


Ia pun mengku tak bisa menghentikan kejadian poster Rizieq dibakar karena massa sudah dipenuhi oleh "amarah".


"Oh tidak [saya perintahkan]. Saya tak mau membakar. Tapi kalau saya menghentikan mereka, jatuh wibawa saya. Silakan saja, namanya juga orang marah," kata Boedi, Rabu (29/7).


Lebih lanjut, Boedi mengakui bahwa poster bergambar wajah Rizieq tersebut sengaja dibawa oleh massa sebagai alat peraga aksi. Selain bergambar wajah Rizieq, poster itu turut bertuliskan "Saatnya Rakyat Lawan Khilafah" dan "Kawal Pancasila dan NKRI".


Boedi sendiri sudah memerintahkan kepada massa aksi untuk meletakkan spanduk tersebut di pagar Kompleks MPR/DPR.


"Jadi siapapun yang bikin tolong ditaruh di atas, di pagar DPR yang dijaga oleh polisi. Artinya kalau dijaga polisi aman, enggak bisa diambil oleh siapapun," kata Boedi.


Selang beberapa waktu aksi berjalan, Boedi mengaku terkejut poster tersebut sudah dicabut dari atas pagar Kompleks MPR/DPR . Poster itu juga sudah diletakkan oleh massa di bawah aspal.


"Saya enggak tahu [siapa yang mencabut dari pagar]. Namanya juga amarah, spanduk itu ada yang nyeret langsung ditaruh di lantai," kata dia.


Setelah itu, kata Boedi, terjadi aksi upaya pembakaran dan peristiwa menginjak-injak poster bergambar Rizieq tersebut oleh para massa aksi.


"Saya enggak tahu. Waktu itu saya diam nonton. Jadi penonton saja," kata Boedi.


Boedi menyatakan wajar para massa aksi marah terhadap Rizieq Shihab. Ia lantas menyinggung Rizieq bahkan sempat marah-marah dan menghina Presiden pertama RI Sukarno dan Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur.


"Laah ketika Rizieq marah, dia bisa memantati Pancasila. Jadi siapa yang enggak sakit hati? Nah peristiwa kemarin tak ada yang bisa saya redam. Kalau ada risiko ya saya hadapi," kata Boedi.


Sebelumnya, sempat viral di media sosial video aksi pembakaran poster bergambar Rizieq Shihab. Dalam video, terlihat Budie Djarot memberi komando.


Budie mengatakan Rizieq telah mengkhianati negeri dengan tidak menerima kemenangan Joko Widodo di pilpres. Boedi pun menyerukan penolakan terhadap kepulangan Rizieq.


"Jadi silakan saja teman-teman, ini manusia sampah yang tidak boleh ada ada di sini, dan ketika nanti mau pulang kita tolak ramai-ramai," kata Boedi dalam video itu.


Massa aksi pun melempari poster Rizieq dengan kotoran. Lalu mereka berusaha menyobek dan membakarnya. Namun hingga video berakhir, api tak kunjung menyala. (*)


Jakarta, SancaNews.Com – Pasca kasus gerombolan massa mencoba melakukan pembakaran terhadap foto Habib Muhammad Rizieq Shihab (HRS) dan merobek-robeknya disertai caci maki, beredar pula sebuah video yang diduga umat Islam mendatangi diduga pelaku pembakaran tersebut.

Dalam video singkat berdurasi 11 detik itu, tampak sejumlah orang mendatangi sebuah rumah pada malam hari. “Apapun alasannya, kami tidak terima foto Imam Besar kami dicoret-coret dan dicaci maki,” terdengar suara seorang pria dalam video tersebut. Diduga pemilik rumah itu Boedi Djarot sudah kabur.

“Umat Islam yang tak Terima melihat ulah biadab Boedi Djarot pembakar foto Imam Besar Habib Rizieq Shihab akhirnya mendatangi rumahnya, Boedi Djarot dikabarkan sudah kabur melarikan diri, tak ada di rumahnya, Senin (27/7/2020) malam,” keterangan tertulis menyertai video yang diunggah di kanal Youtube Fakta News itu (27/07/2020).

“Kok kabur bud…??” akun Pao Kocci mengomentari video unggahan tersebut.

“Kelompok neo PKI mulai reseh. Umat Islam harus bersatu,” komentar akun Hepy Yuniarti.

Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial pada Senin (27/07/2020) malam, menayangkan sekelompok massa melakukan demonstrasi. Tampak massa tersebut mencoba melakukan pembakaran terhadap foto Habib Muhammad Rizieq Shihab (HRS).

Namun, sebagaimana pantauan di lokasi pada Senin sekitar pukul 22.30 WIB, ternyata foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut tampak tidak mempan dibakar. Api kecil sempat menyala sekitar kurang dari 6 detik saja saat disulut oleh seseorang dengan korek gas, tapi api lantas mati.

Massa pun kembali mencoba membakar foto HRS pada sebuah poster besar tersebut. Namun, beberapa kali gagal meskipun telah dibantu dengan cairan yang tampaknya bahan bakar minyak bensin.

Setidaknya tiga kali dilakukan upaya pembakaran foto Habib Rizieq, namun selalu gagal. Akhirnya, sejumlah massa yang mayoritas berseragam merah itu pun merobek-robek foto Habib Rizieq. Sontak kejadian ini mengundang reaksi dari warganet.

“Subhannallah. Foto habib rizieq tak bisa terbakar. Di saat para cebong, para Neo PKI ingin coba membakar nya.. Saking kesal nya saat foto habib rizieq tak bisa di bakar nya, mereka langsung merobek nya… Allah maha adil dan Allah maha kuasa atas segalanya yang ada di dunia ini. Dan apipun tak ingin untuk menyentuh foto habib rizieq atas segala kuasa Allah… Terbukti sudah siapa habib rizieq. Beliau adalah waliyullah…

Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir,” ujar Sihabudin di salah satu grup WA yang didominasi komunitas keluarga NU, Senin.

Berdasarkan pengamatan pada video itu, peristiwa tersebut diduga terjadi di depan kompleks DPR RI, Jakarta pada 27 Juli 2020.

Hingga berita ini dimuat belum diperoleh keterangan resmi siapa pihak yang bertanggung jawab atas upaya pembakaran dan perobekan foto Habib Rizieq maupun pihak yang menggelar demonstrasi tersebut. [gelora]

Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Sobri Lubis

Jakarta, SancaNews.Com - Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Sobri Lubis ikut mengomentari pembakaran poster Habib Rizieq Syihab yang dilakukan massa aksi tolak khilafah di depan Gedung DPR/MPR, Senin (28/7/2020).

“Kita siap perang, perang dimulai,” kata Kiai Sobri Lubis, dilansir suaranasional, Senin (28/7/2020).

Menurut Kiai Sobri, pembakaran poster Habib Rizieq merupakan ulah gerombolan PKI memancing reaksi umat Islam.

“Umat Islam harus menegakkan hukum Islam. Kalau berhadapan umat Islam, resiko yang dihadapi gerombolan PKI itu,” jelas Kiai Sobri Lubis.

Kiai Sobri mengatakan, polisi bisa memproses hukum gerombolan yang membakar poster Habib Rizieq.

“Silahkan polisi memproses hukum, masyarakat mempunyai hukum adat, umat Islam punya hukum Allah,” jelas Kiai Sobri. (gelora)

Spanduk Habib Rizieq Shihab tak mempan dibakar. (Twitter/ar1pangeran


Jakarta, SancaNews.Com - Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyayangkan aksi pembakaran spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab oleh sejumlah pendemo yang videonya viral di sosial media.

Menurut Fahri, tidak ada gunanya membakar foto orang. Terlebih orang tersebut tidak sedang melakukan apa-apa.

"Apa sih gunanya bakar foto orang yang enggak lagi ngapa-ngapain, sakit jiwa pada!" tulis Fahri melalui Twitter-nya, Selasa (28/7/2020).

Respons Fahri itu berkaitan dengan viralnya video sekelompok pendemo yang berupaya membakar sebuah spanduk besar bergambar imam besar Frot Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @ar1pangeran. Dalam video tersebut tampak sejumlah orang mengenakan pakaian merah putih menggelar demo di depan kantor DPR RI pada Senin (27/7/2020).

Para pendemo itu menolak Habib Rizieq Shihab kembali ke Indonesia dan menyebutnya sebagai pengkhianat bangsa. Bahkan, mereka menyebut Habib Rizieq Shihab dalam spanduk tersebut sebagai manusia sampah.

"Manusia di foto ini adalah sampah. Dia tidak berguna lagi. Jadi tidak ada tuntutan kita mencemarkan nama baik karena dia sudah mengkhianati negeri ini, tak mengakui kemenangan pak Jokowi," teriak orator dalam video tersebut seperti diwartakan suara.com, Selasa (28/7/2020).

Para pendemo melempari spanduk Habib Rizieq Shihab dengan tomat dan menginjak-injak foto Habib Rizieq Shihab. Mereka juga menyiramkan bensin ke arah spanduk gambar Habib Rizieq Shihab dan berusaha membakarnya.

Namun, saat api telah disulut, api tersebut hanya beberapa detik saja membakar ujung spanduk kemudian padam. Spanduk gambar Habib Rizieq Shihab tak bisa dibakar.

"Basah itu, basah. Bensin mana bensin," teriak salah seorang pendemo.

Karena spanduk tersebut tak kunjung bisa dibakar, pendemo akhirnya merobek-robek spanduk tersebut. Mereka juga kembali menginjak-injak spanduk tersebut.

Video tersebut mendadak viral di media sosial. Beragam komentar pro dan kontra membanjiri video tersebut.

Hingga Selasa pagi, video tersebut telah disaksikan lebih dari 18 ribu kali dan mendapat likes dari ratusan pengguna Twitter. (suara)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.