Purnomo Khawatir: Pendukungnya Tidak Terima Gibran Calon Walikota Solo
Achmad
Purnomo, Wakil Wali Kota Solo
Solo, SancaNews.Com - Achmad Purnomo Mantan Bakal Calon Walikota atau Cawali
Pilkada Solo, mengakui sudah diajak komunikasi oleh PKS ihwal kemungkinan maju
lewat parpol, namun, Purnomo mengatakan tidak berminat dan tidak
berkeinginan untuk mencalonkan diri kembali di Pilkada tahun ini.
“Ya, cerita saja. Tidak secara resmi. Tapi, saya mengira
kalau [PKS] sudah enggak mungkin berkoalisi dengan partai lain. Gagasan itu
pernah dilontarkan kepada saya setelah rekomendasi turun. Itu hanya gagasan,”
kata Purnomo, dilansir solopos, Kamis (23/7/2020).
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS sempat
mengutarakan keinginan untuk mengusung Achmad Purnomo sebagai cawali di Pilkada
Solo 2020.
Meski tinggal sendirian setelah hampir semua parpol pemilik
kursi di DPRD Solo memilih merapat ke Gibran-Teguh dari PDIP, PKS tetap
bertekad untuk memberikan perlawanan.
PKS terus berusaha mengajak parpol lain untuk membentuk
koalisi mengusung pasangan calon karena PKS sendiri tidak memenuhi syarat. PKS
mengincar Achmad Purnomo yang pencalonannya lewat PDIP kandas.
Achmad Purnomo mengaku sudah bisa mengikhlaskan kegagalannya
mendapatkan rekomendasi di DPP PDIP sebagai cawali di Pilkada Solo 2020.
Dia juga bersedia ditunjuk menjadi penasihat tim pemenangan
Gibran-Teguh, pasangan calon yang mendapat rekomendasi DPP PDIP untuk maju
Pilkada Solo 2020. Ia mengaku tak sakit hati atau pun dendam termasuk kepada
mantan pasangannya, Teguh Prakosa.
Khawatir Dengan Pendukungnya, “Terus terang, yang saya khawatirkan yang di belakang saya
itu loh, pendukung-pendukung saya, yang mungkin belum bisa menerima alasannya.
Tapi, mudah-mudahan mereka seperti saya, bisa menerima realita,” ucap Purnomo.
Sebelumnya diberitakan, Achmad Purnomo sempat kecewa setelah
tahu rekomendasi DPP PDIP untuk Pilkada Solo yang diumumkan pada Jumat
(17/7/2020) lalu turun kepada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Purnomo butuh waktu beberapa hari untuk menenangkan diri dan
akhirnya bisa menerima keputusan DPP PDIP itu. Tak hanya Purnomo, Ketua DPC
PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo juga mengaku sebenarnya kecewa dengan keputusan DPP
PDIP tersebut.
Keputusan itu tidak sesuai dengan hasil penjaringan tertutup
di internal DPC PDIP yang kemudian mengusulkan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa
sebagai cawali dan cawawali ke DPP PDIP.
Namun, Rudy mengatakan perjuangan sebagai kader harus tetap
berlanjut. Sebagai kader, Rudy menyadari punya kewajiban melaksanakan apa pun
keputusan ketua umum partainya. (sanca)