Latest Post



SancaNews.Com - Ratusan wisatawan Negeri Tirai Bambu tiba di Bandara Internasional Minangkabau pada pagi ini, Minggu (26/1/2020).

Berdasarkan pantauan Covesia, wisatawan asal Kota Kunming Provinsi Yunan China tersebut sampai di BIM sekitar 06.45 Wib.

Kedatangan mereka disambut oleh tari pasambahan, tari tradisional Minangkabau yang dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang baru saja sampai, di pintu "Kedatangan Internasional".

Tari tersebut diiringi oleh musik tradisional Minangkabau seperti gendang tambua dan talempong.

Dirilis covesia.com, wisatawan Negeri Tirai Bambu tersebut tampak antusias melihat penampilan tari tradisional Minangkabau itu.

Kedatangan mereka disambut juga oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Di dalam sambutannya, Irwan menyampaikan selamat datang kepada wisatawan yang datang.

Dia berharap tamu yang datang bisa menikmati kunjungan mereka di Sumbar.

"Selamat berlibur di Sumbar dan sampaikan pesan kami kepada kawan-kawan kami di Kunming untuk datang kembali," ujarnya.

Setelah acara penyambutan usai turis asing tersebut segera menaiki bus pariwisata.

Erwin Xandra selaku salah seorang staf Coco's Tour Indonesia, perusahaan bidang biro perjalanan yang mendatangkan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu ke Padang, mengatakan bahwa para wisatawan hari ini akan berkunjung ke Pariaman untuk melihat Pantai Gandoriah dan Sekolah Tinggi Ilmu Beruk. Mereka akan berkunjung di berbagai daerah di Sumbar selama lima hari sampai 30 Januari 2020.

Pihak perusahaan menjamin turis asal Cina yang datang ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tidak terpapar dari virus corona.

"Jadi, tamu kalau mau berangkat dari bandara internasional mana pun di negara mana pun, ada pihak KKP, pihak yang bertanggung-jawab mengecek kesehatan dari semua penumpang. Dari Cina, mereka melewati screening juga, baru boleh masuk ke dalam imigrasi, lewat beacukai, baru naik pesawat. Jadi, tamu yang telah melewati proses screening, sudah bisa dipastikan sehat secara fisik dan bisa berwisata," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa, setelah sampai di bandara pihak KKP BIM juga akan melakukan screening kepada turis asing asal Cina yang datang tersebut. "Total ada dua kali screening," jelasnya.

Erwin mengatakan ada 150 turis asal Cina yang akan berkunjung ke Sumbar pada kunjungan perdana kali ini. (sanca) 




Beijing, SancaNews - Pemandangan menakutkan terlihat di Wuhan, China, tempat virus 2019-nCoV—jenis baru dari coronavirus—muncul dan menyebar. Di kota itu, beberapa orang yang terinfeksi virus terlihat ambruk di jalan-jalan di dekat gedung dan didekati para petugas medis berjas hazmat.


Orang-orang terinfeksi virus mirip SARS ini terlihat berbaring tak bergerak di lantai dan tanah di kota tersebut. Pemandangan ini membuat Wuhan kini dijuluki media Barat sebagai "zombieland"


Data terbaru hingga sore ini (24/1/2020) menyebutkan jumlah kematian akibat virus tersebut telah meningkat menjadi 26, dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh China naik menjadi 876. Data ini dirilis media pemerintah, Global Times.


Salah satu video yang di-posting di Instagram yang menunjukkan petugas medis di Wuhan mengenakan jas hazmat dan masker gas mendekati pria yang ambruk menghadap ke lantai di sebuah gedung saat orang-orang lainnya lewat. Saksi mata mengklaim korban, yang mengenakan masker pelindung, kehilangan kesadaran dan pingsan saat mengantre untuk memperoleh dokumen. Kejadian menakutkan itu disaksikan oleh enam orang yang mengenakan masker putih.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis menyebut wabah "darurat di China", tetapi tidak menyatakan sebagai wabah darurat global.


Komisi Kesehatan Nasional China terus merevisi data kasus dan kematian akibat virus 2019-nCoV sejak muncul di Wuhan 31 Desember 2019.


"(Sebanyak) 34 orang (pasien) telah disembuhkan dan dipulangkan," kata komisi tersebut, seperti dikutip Channel News Asia. 


Untuk menghentikan penyebaran virus, pemerintah setempat di Wuhan—sebuah kota berpenduduk 11 juta orang—menangguhkan sebagian besar operasi transportasi mulai hari Kamis, termasuk penerbangan keluar, dan orang-orang diberitahu untuk tidak pergi keluar kota.


Beberapa jam kemudian, tetangga kota Wuhan, Huanggang—sebuah kota berpenduduk sekitar 7 juta orang—mengumumkan tindakan serupa.


"Penguncian 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat," kata Gauden Galea, perwakilan WHO di Beijing.


Organisasi itu mengatakan, bagaimanapun, bahwa itu belum merekomendasikan pembatasan yang lebih luas pada perjalanan atau pun perdagangan.


Jenis virus yang sebelumnya tidak dikenal diyakini telah muncul dari satwa liar, termasuk kelelawar buah, yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan di Wuhan.


Ini telah membuat alarm karena ada sejumlah hal yang tidak diketahui sekitar virus ini. Masih terlalu dini untuk mengetahui betapa berbahayanya dan betapa mudahnya virus ini menyebar di antara manusia-ke-manusia.


Tidak ada vaksin untuk virus, yang dapat menyebar melalui transmisi pernapasan. Gejalanya meliputi demam, sulit bernapas dan batuk. (sanca) 



Soun dan bihun (Inspirasi data)

Banyuasin, SancaNews.Com - Sebuah pabrik pembuatan soun ilegal atau mi halus di Jalan Pangeran Ayin Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, digrebek oleh anggota Polsek Talang Kelapa Banyuasin. Rabu (22/1/2020). Informasi yang didapat polisi dari masyarakat bahwa ada produksi soun secara ilegal dan juga tidak higenis karena dicampur kaporit dan tempat pengadukannya kotor.


Mengutip grid.id, informasi tersebut, dilakukan penyelidikan selama satu minggu oleh polisi. Tidak hanya kotor, limbah dari pabrik Soun Cap Ayam ini bahkan mencemari lingkungan warga.


Dari situlah dipastikan untuk dilakukan penggerebekan saat sedang produksi dilakukan. Benar saja, terlihat dari luar seperti tidak ada aktivitas. Ketika masuk ke dalam, banyak pegawai yang sedang beraktivitas membuat soun.



Gunakan Kaporit Sebagai Pemutih

Selain tidak memiliki izin produksi, memalsukan izin dagang, hingga tempat produksi yang sangat kotor dan tidak laik, ternyata produksi soun Cap Ayam ini juga mencampur bahan berbahaya lainnya.


Ketika diinterogasi Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Masnoni, mandor pabrik soun yakni Toeng mengungkapkan untuk membuat hasil produksi soun menjadi putih, adonan soun dicampur dengan penjernih air atau kaporit. Alat yang digunakan juga tidak steril dan terkesan seadanya.


"Ketika adonan sudah jadi, direndam dahulu selama tiga hari pakai air kaporit.Setelah adonan jadi putih, baru nanti diaduk lagi."


"Untuk diproses menjadi adonan sebelum dijadikan soun," ujar Toeng kepada Kapolsek.


Setidaknya, sudah 10 tahun lebih pabrik ini beroperasi.
Awalnya dari produksi rumahan, hingga akhirnya menjadi pabrik. Ada 13 karyawan yang bekerja di sini berdasarkan bagian masing-masing.


"Saya hanya bekerja disini, yang punya tidak datang. Biasanya datang, tetapi hari ini tidak datang," ungkapnya.



Ada Jentik Nyamuk dan Kecoa

Pantauan di lapangan, tempat produksi pembuatan soun ini sangat kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap yang sangat menyengat.


Tempat pembuatan soun yang kotor, bisa dipastikan dengan bahan-bahan yang digunakan.


Mulai dari tepung tapioka kualitas jelek, tempat pengadukan bahan yang terbuat dari batu bata penuh dengan jentik nyamuk, semut hingga kecoa ada di dalamnya.


Air yang digunakan untuk dicampur ke dalam adonan juga sangat tidak bersih. Air yang digunakan menggunakan air sumur berwarna kehijauan.


Masuk ke dalam tempat produksi ini, bisa membuat pusing kepala lantaran bau menyengat yang dikeluarkan.


Limbah hasil produksi juga dibuang tidak jauh dari lokasi pabrik.Sehingga, sangat terlihat tumpukan limbah baik air maupun bekas bahan produksi yang ada di depan pintu masuk ruang produksi.(sanca)




Sumber : law-justice.co


Jakarta, SancaNews.Com - Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola mengkritik keras kebijakan Presiden Jokowi yang tidak peduli pada lingkungan.


“Penampilannya merakyat tapi kebijakannya tidak hanya menyengsarakan rakyat tapi juga merusak lingkungan,” kata @tamrintomagola dilansir suaranasional.com.


Menurut Thamrin, kebijakan Jokowi yang merusak lingkungan menyebabkan generasi penerus bangsa tidak bisa menikmatinya.


Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Nur Hidayati, menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang tidak serius dalam menangani isu lingkungan hidup.


Dia mengatakan bila ditarik lebih jauh ketika masa kampanye, Presiden Jokowi bahkan tidak menyentuh sama sekali isu lingkungan hidup dan keberlangsungan sumber daya alam. Padahal, kedua hal tersebut menjadi penting, utamanya bagi beberapa daerah yang kerap mengalami bencana.


Sementara kenyataannya pada hari ini, kata dia, pernyataan presiden justru lebih banyak menyebutkan masalah investasi. Di mana, beberapa kementerian pun dikonsolidasikan untuk dilebur menjadi satu guna memperlancar investasi masuk ke Tanah Air.


“Ini menunjukan bahwa fakta-fakta yang dihadapi masyarakat tidak jadi pemikiran presiden kita. berbulan-bulan masyarakat di Sumatera dan Kalimantan mengalami kabut asap. Pada saat dia dilantik mereka masih mengalami kabut asap. Jutaan orang berdampak tapi itu tidak disebut. Di dalam berbagai kesempatan presiden tidak menunjukan itu,” jelas dia. (sanca)




Kapolsek Cengkareng Jakarta Barat H. Khoiri, SH, Sik

JAKARTA, SANCANEWS.COM - Dalam satu hari Polsek Cengkareng Jakarta Barat berhasil mengungkap dua kasus kriminal yakni kasus pencurian sepeda motor dan pencurian handphone. Pencurian sepeda motor terjadi di RT 05 RW 01 Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, Kamis (23/1). 


Kapolsek Cengkareng Kompol H. Khoiri, SH, Sik menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari adanya laporan korban Muhamad Asari tentang kehilangan sepeda motor 1 unit Honda beat 2009, B 6668 BYL warna hitam, No Rangka MH1JF22189K105868 No Mesin JF22E1106729 STNK  atas nama pelapor pada 16 Januari 2020.
 
Barang Bukti 
Beberapa hari kemudian korban melihat di Facebook ada sepeda motor yang mirip dengan sepeda motornya yang hilang, langsung korban transaksi dengan si penjual melalui COD. Kemudian di sepakati untuk bertemu dengan penjual di wilayah Cileduk, Jakarta Selatan.


Selanjutnya korban di dampingi team operasional bertemu penjual untuk bertransaksi di wilayah Cileduk. Setelah bertemu dengan penjual dan melihat motor yang di tawarkan, "Korban yakin bahwa motor tersebut adalah miliknya. Kemudian pelaku / penjual MK serta barang bukti motor berhasil diamankan dan selanjutnya di bawa ke Polsek Cengkareng," ujar H Khoiri.


Ditempat yang sama AKP Antonius, SH menyampaikan, "Selain dari pencurian sepeda motor kami juga mengamankan pelaku tindak pidana pencurian pasal 363 KUHP," kata Antonius.
 
AF terduga pelaku 
Masih menurut Kanit Reskrim AKP Antonius, SH, kejadian bermula dari pelaku yang berjumlah 4 orang menggunakan bajai melintas di jalan Ukir Pedongkelan Raya No 06 RT 02 RW 03 Kelurahan Cengkareng Timur Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, "Komplotan pencuri ini masuk ke rumah korban Mansyur Fadilah dan mengambil dua handphone milik korban. Apes bagi pelaku, perbuatannya ini diketahui oleh korban dan korban berteriak membuat pelaku kabur.


Masyarakat sekitar mendengar teriakan korban ikut membantu, namun tiga pelaku dapat melarikan diri dan satu diamankan warga. "Dalam kasus ini kami mengamankan satu orang pelaku AF berikut barang bukti, sementara rekan AF yang lainnya dalam pengejaran," pungkas Anton. (Alizar)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.