Pabrik Soun Menggunakan Kaporit dan Pengaduan Penuh Kecoa Digerebek Polisi
Soun dan bihun (Inspirasi data)
Mengutip grid.id, informasi tersebut, dilakukan penyelidikan
selama satu minggu oleh polisi. Tidak hanya kotor, limbah dari pabrik Soun Cap
Ayam ini bahkan mencemari lingkungan warga.
Dari situlah dipastikan untuk dilakukan penggerebekan saat
sedang produksi dilakukan. Benar saja, terlihat dari luar seperti tidak ada
aktivitas. Ketika masuk ke dalam, banyak pegawai yang sedang beraktivitas
membuat soun.
Gunakan Kaporit Sebagai Pemutih
Selain tidak memiliki izin produksi, memalsukan izin dagang,
hingga tempat produksi yang sangat kotor dan tidak laik, ternyata produksi soun
Cap Ayam ini juga mencampur bahan berbahaya lainnya.
Ketika diinterogasi Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol
Masnoni, mandor pabrik soun yakni Toeng mengungkapkan untuk membuat hasil
produksi soun menjadi putih, adonan soun dicampur dengan penjernih air atau
kaporit. Alat yang digunakan juga tidak steril dan terkesan seadanya.
"Ketika adonan sudah jadi, direndam dahulu selama tiga
hari pakai air kaporit.Setelah adonan jadi putih, baru nanti diaduk lagi."
"Untuk diproses menjadi adonan sebelum dijadikan
soun," ujar Toeng kepada Kapolsek.
Setidaknya, sudah 10 tahun lebih pabrik ini beroperasi.
Awalnya dari produksi rumahan, hingga akhirnya menjadi
pabrik. Ada 13 karyawan yang bekerja di sini berdasarkan bagian masing-masing.
"Saya hanya bekerja disini, yang punya tidak datang.
Biasanya datang, tetapi hari ini tidak datang," ungkapnya.
Ada Jentik Nyamuk dan Kecoa
Pantauan di lapangan, tempat produksi pembuatan soun ini
sangat kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap yang sangat menyengat.
Tempat pembuatan soun yang kotor, bisa dipastikan dengan
bahan-bahan yang digunakan.
Mulai dari tepung tapioka kualitas jelek, tempat pengadukan
bahan yang terbuat dari batu bata penuh dengan jentik nyamuk, semut hingga
kecoa ada di dalamnya.
Air yang digunakan untuk dicampur ke dalam adonan juga sangat
tidak bersih. Air yang digunakan menggunakan air sumur berwarna kehijauan.
Masuk ke dalam tempat produksi ini, bisa membuat pusing
kepala lantaran bau menyengat yang dikeluarkan.
Limbah hasil produksi juga dibuang tidak jauh dari lokasi
pabrik.Sehingga, sangat terlihat tumpukan limbah baik air maupun bekas bahan
produksi yang ada di depan pintu masuk ruang produksi.(sanca)
Sumber : law-justice.co