Latest Post

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Putera Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi, (Humas Kemenko Maritim dan Investasi), Senen (16/12/2019).


Jakarta, SNC - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Abu Dhabi, UEA, dalam rangka pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) kata Putra Mahkota MBZ bersedia menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibukota Baru.


Dijelaskan oleh Menko Luhut bahwa Putra Mahkota MBZ mengatakan, ini merupakan suatu penghargaan baginya dapat berperan dalam pembangunan negara muslim terbesar. Dewan Pengarah ini perannya nanti memberikan advis dan arahan, diharapkan juga dengan hadirnya mereka, akan menambah keyakinan para investor untuk menanamkan modal mereka di Ibu Kota Baru.


Luhut B. Pandjaitan yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Abu Dhabi, UEA, dalam rangka pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ)


“MBZ akan menjadi ketuanya dengan dua orang anggota, yaitu Masayoshi Son dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Di atasnya ada Presiden Joko Widodo yang akan menjadi Penanggung Jawab,” kata Menko Luhut yang dikutip laman Maritim, Selasa (14/1).


Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyiapkan dana sebesar US$ 22,89 miliar atau sekitar Rp 314,9 triliun untuk berinvestasi di Indonesia melalui Sovereign Wealth Fund bersama-sama dengan Masayoshi dari Softbank (Jepang), dan juga dari International Development Finance Corporation (IDFC) Amerika Serikat.


Masayoshi Son adalah salah satu orang terkaya di Jepang, pendiri SoftBank dan Chief Executive Officer (CEO) dari SoftBank Mobile. Sedangkan Tony Blair, adalah mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007, ia pernah bertugas sebagai utusan Timur Tengah untuk PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia dengan salah satu tugas utamanya adalah menyelesaikan konflik Israel-Palestina.


Sebelumnya Presiden Jokowi bersama jajaran menteri menerima delegasi SoftBank Corp di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/1). Dalam pertemuan tersebut, Pendiri  dan CEO SoftBank Masayoshi Son menyatakan ketertarikannya di depan Presiden Jokowi untuk menanamkan modalnya di mega proyek pemindahan Ibu Kota Baru di Kalimantan. Presiden Jokowi secara tidak langsung menjelaskan alasan pemerintah memindahkan lokasi Ibu Kota Baru yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. []


Suasana pesta kembang api saat malam tahun baru di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/1/2019).

JAKARTA, SANCANEWS.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan menerapkan rekayasa lalu lintas di ibu kota pada malam Tahun Baru 2020, Selasa (31/12), mulai pukul 14.00 WIB. Melalui akun Twitter Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengabarkan, penutupan akan menggunakan sistem kloter. Penutupan pertama dilakukan di Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman mulai pukul 14.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan penutupan dari arah Utara menuju Selatan, yaitu Simpang Harmoni menuju Bundaran Senayan mulai pukul 17.00 WIB sampai 1 Januari 2020 pukul 01.00 WIB.

Simpang Jl. Budi Kemuliaan menuju Jl. Merdan Merdeka Selatan, Simpang Jl. Kebon Sirih sampai Jl. MH Thamrin, Simpang Jl. Wahid Hasyim menuju Jl. MH Thamrin dan Bundaran HI, ditutup pukul 20.00 WIB. Adapun gladi bersih akan dilaksanakan pada Senin, 30 Desember 2019 pukul 14.00-23.00 WIB di sekitaran Bundaran HI. "Selama dilakukan penutupan, ruas jalan dalam kondisi steril dari lalu lintas kendaraan bermotor dan sepeda, kecuali Petugas dan grobak pedagang kaki lima dan TransJakarta. Tapi (operasi TransJakarta) hanya sampai pukul 20.00 WIB," ujar Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Kamis (26/12).

Dishub DKI juga akan menutup puluhan ruas jalan di sekitaran Monas dan Bundaran HI. Jalan-jalan yang ditutup antara lain Jl. Majapahit sisi Timur; Jl. Medan Merdeka Utara; Jl. Veteran 3; Jl. Medan Merdeka Barat; Jl. Medan Merdeka Selatan; Jl. Kebon Sirih; Jl. KH. Wahid Hasyim; Jl. Sunda; Simpang Jl. Imam Bonjol; Landmark belok kiri Jl. Jend. Sudirman; Lalu Jl. Garnisun (Atmajaya); Jl. Jend. Gatot Subroto; Jl. SCBD belok kiri Jl. Jend. Sudirman; Jalan akses SCBD (Bank CIMB); Bundaran Senayan; Jl. Pintu 1 belok kiri Jl. Jend. Sudirman; Jl. Bendungan Hilir; Jl. KH. Mas Mansyur (Le Meredien); Jl. Karet Pasar Baru Timur 5; Kupingan BNI 46; Jl. Teluk Betung; Jl. Kebon Kacang; Jl. Budi Kemuliaan; Jl. Museum.

Meski demikian, Dishub DKI Jakarta akan membuka alternatif pengalihan lalu lintas, yaitu; - Dari Utara ke Selatan Kendaraan dari arah Harmoni yang akan menuju ke Selatan dialihkan melalui Jl. Juanda - Lap. Banteng - Jl. Pejambon - Jl. Ridwan Rais - Tugu Tani - Jl. Samratulangi - Jl. HOS Cokroaminoto - dan seterusnya -Dari Selatan ke Utara Kendaraan dari arah Jl. Sisingamaraja, Jl. Pattimura, dan Jl. Asia Afrika yang akan menuju Utara dialihkan melalui Jl. Pakubuwono 6 - Jl. Hang Lekir 2 - Jl. Asia Afrika - Jl. Gerbang Pemuda - Jl. Jend. Gatot Subroto - Jl. S. Parman - Jl. Tomang Raya - dan seterusnya. (SN)



Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Syamsuddin Haris


Jakarta, SNC - Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Syamsuddin Haris, mengimbau pimpinan baru KPK yang masih merangkap jabatan untuk segera mundur dari jabatan sebelumnya.


"Ya, sebaiknya tentu tidak (rangkap jabatan)," kata Syamsudin saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).


Syamsudin mengatakan, sebenarnya tidak ada aturan bahwa pimpinan KPK tidak boleh merangkap jabatan.


Tapi kemudian Syamsuddin mengimbau kepada pimpinan KPK yang masih rangkap jabatan untuk mundur dari jabatan sebelumnya sesuai kesadaran.


"Iya, sebetulnya tidak hitam putih, tidak ada juga dinyatakan sejauh yang saya baca, tapi ini menyangkut kesadaran personal aja," ujarnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.


Mereka adalah Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron. Diketahui, Firli Bahuri masih menjabat struktural di Polri sebagai Analisis Kebijakan Utama Badan Pemelihara Keamanan Polri.


Kemudian Nawawi Pomolango juga masih menjabat sebagai hakim Pengadilan Tinggi Denpasar ke Mahkamah Agung (MA).


Pada pasal 29 Huruf i Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK disebutkan bahwa untuk dapat diangkat sebagai pimpinan KPK, seseorang harus melepaskan jabatan struktural dan/atau jabatan lainnya selama menjadi anggota KPK.[]



Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

 
Jakarta, SancaNews.Com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta Dewan Pengawas dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2019-2023 segera menyusun kode etik yang mengatur hubungan antara keduanya

Dia berharap agar kode etik itu nantinya dapat dijalankan oleh Dewas KPK dan Komisioner KPK dalam menjalankan tugas masing-masing sehari-hari.

"Agar kedua belah pihak dapat segera menyusun kode etik yang mengatur secara rinci hubungan antara Dewas dan pimpinan KPK dalam tugas sehari-hari," kata Dasco lewat pesan singkat, dilansir cnnindonesia.com, Jumat (20/12).

Ia berharap, Dewas KPK dan Komisioner KPK periode 2019-2023 dapat bersinergi dengan baik dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dasco pun meminta masyarakat memberikan waktu untuk Dewas KPK dan Komisioner KPK periode 2019-2023 untuk beradaptasi serta bersinergi.

"(Meminta) seluruh komponen masyarakat agar memberi kesempatan kepada Dewas dan Komisioner yang baru untuk beradaptasi serta bersinergi dalam menjalankan tugasnya dan mengedepankan sistem pencegahan dalam tugas sehari-hari," tutur Wakil Ketua DPR RI itu.

Presiden Joko Widodo bakal melantik pimpinan KPK 2019-2023 di Istana Negara, Jakarta. Pimpinan KPK terpilih yang akan dilantik yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango. Usai dilantik, pimpinan KPK baru akan melakukan serah terima jabatan dengan lima pimpinan KPK lama.

Selain melantik pimpinan, Jokowi juga akan langsung melantik Dewan Pengawas KPK. Lima Dewas KPK, yakni mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar dan hakim Pengadilan Tinggi Kupang Albertina Ho. Lalu ada Ketua DKPP yang juga mantan Hakim MK Harjono, dan Peneliti LIPI Syamsuddin Haris. (sanca)






Jakarta, SancaNews.Com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah melantik lima dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kelimanya adalah Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang Albertina Ho, mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar, Peneliti LIPI Syamsuddin Haris dan Ketua DKPP Harjono dan Tumpak Hatorangan.

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mengharapkan dewan pengawas KPK yang ditetapkan Presiden benar-benar berkomitmen untuk memberantas korupsi sehingga dapat menguatkan KPK dalam implementasi UU KPK yang baru.

"Tentu yang dilantik nanti akan mewarisi sekian banyak PR yang kemarin masih belum selesai dilakukan pimpinan KPK sebelumnya," kata dia, saat ditemui, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (20/19).

Menurut dia, ke depan, tugas KPK tidak hanya berfokus pada pencegahan saja. KPK juga mesti menyelesaikan sejumlah kasus besar, seperti Century hingga BLBI.

"Ada masalah terkait Century, BLBI. Yang sekarang ramai Jiwasraya, impor beras, kerugian-kerugian negara yang potensi kerugiannya di atas Rp 5 triliun itu sewajarnya KPK yang baru memberi perhatian lebih," ujarnya.

"Ketika orientasinya bukan hanya pada pencegahan tapi juga kasus-kasus besar tentu akan mengembalikan harapan publik terhadap KPK yang sekarang akan hadir melalui UU yang baru," imbuhnya.

Terkait polemik yang sempat muncul menyikapi kehadiran dewan pengawas, menurutnya, saat inilah kelimanya bisa menunjukkan bahwa keberadaan mereka tak seperti yang ditakutkan banyak pihak.

"Sekaranglah saatnya mereka membuktikan. Kemarin soal nama-namanya Pak Mahfud MD menyebutnya 'wow'," tegas dia.

Dewan pengawas KPK diharapkan dapat membalikkan semua opini negatif yang muncul di masyarakat. "Jadi siapapun yang dipilih sebagai dewas KPK ya harus membuktikan bahwa mereka bukan seperti yang dikhawatirkan, yaitu membonsai KPK, mengebiri KPK, menyusahkan kinerjanya."

"Sesungguhnya jika merujuk dalam UU KPK yang baru ya peran paling utama ada di pimpinan KPK, bukan di dewas-nya," tandasnya


Kelima tokoh yang dilantik dan diambil sumpahnya yakni:

1. Tumpak Hatorangan Panggabean. Tumpak Panggabean merupakan mantan pimpinan KPK. Dia merupakan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2003-2007.
2. Harjono. Dia merupakan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP.
3. Albertina Ho. Nama Albertina Ho cukup terkenal sebagai seorang hakim yang tegas.
4. Artidjo Alkostar. Seperti Albertina Ho, Artidjo juga berasal dari institusi kehakiman. Dia adalah mantan hakim agung.
5. Syamsudin Haris. Dia adalah peneliti LIPI yang sempat mengkritik langkah Jokowi membentuk Dewan Pengawas KPK.

Tumpak Panggabean didaulat sebagai Ketua Dewan Pengawas KPK. Kelimanya mengucap sumpah di depan Presiden Jokowi dan para menteri yang hadir. Mereka berjanji untuk berlaku adil dan melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab.

Sesuai dengan UU KPK yang baru, yaitu UU 19/2019, ketua dan anggota Dewan Pengawas untuk pertama kalinya ditunjuk oleh presiden. Lalu untuk periode berikutnya, presiden membentuk panitia seleksi yang bertugas memilih Dewan Pengawas KPK. (sanca)


Sumber : merdeka.com

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.