Latest Post





JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Politisi senior Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian tidak mau membuang-buang waktu. Pada libur akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu dimanfaatkan wakil rakyat dari Provinsi Kalimantan Timur itu mengunjungi konstituen.

Sabtu lalu misalnya, Hetifah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Samarinda. Ada beberapa agenda dalam kunjungan Hetifah ke Samarinda kali ini, antara lain menjadi pembicara Bimbingan Teknis Pramuwisata, Seminar Pendidikan Mata Garuda dan menjadi juri Grand Final Duta Wisata Provinsi Kalimantan Timur.

Ketika menghadiri Bimbingan Teknis untuk Pramuwisata se Kalimantan Timur di Swissbel Hotel, Samarinda, Sabtu (2.11) misalnya, pimpinan Komisi X DPR RI ini mengatakan, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) pemadu wisata merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan parawisata di Kalimantan Timur.

Dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA) Minggu (3/11), Hetifah mengatakan, kegiatan peningkatan kapasitas pramuwisata harus terus diupayakan stakeholder pariwisata di Kalimantan Timur.

“Soalnya, pramuwisata adalah pihak yang secara langsung berinteraksi dengan wisatawan,” ungkap Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) tersebut di hadapan puluhan pramuwisata dan pelaku pariwisata se-Kalimantan Timur.

Ditambahkan perempuan berhijab kelahiran Bandung, Jawa Barat, 30 Oktober 1964 itu, kepuasan wisatawan terhadap jasa pemandu wisata dapat menentukan apakah wisatawan tersebut akan merekomendasikan pengalaman wisata ini ke orang lain.

Malam harinya, Hetifah menjadi juri dalam acara Grand Final Duta Wisata Provinsi Kalimantan Timur. Hetifah memberikan beberapa pertanyaan dalam sesi tanya jawab dengan para finalis, dan membantu untuk menentukan pemenang.

Usai acara Grand Final, Hetifah mengatakan, peran duta wisata sangat penting dalam mempromosikan pariwisata daerah. “Duta wisata selain harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang daerahnya, juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga daya tarik suatu daerah dapat tersampaikan dengan baik kepada calon wisatawan potensial,” kata Hetifah.

Wakil Ketua Komisi X yang membawahi bidang pariwisata berharap, Menteri Pariwisata yang baru dapat melanjutkan komitmen pemerintah pusat dalam mengangkat pariwisata Kalimantan Timur ke kancah internasional. “Salah satunya dengan terus mengadakan kegiatan yang meningkatkan kesiapan pemandu wisata, duta wisata, juga pelaku ekonomi kreatif.”

Dambahkan, 2020 bakal ada tiga acara di Kalimantan Timur masuk dalam Calendar of Events Wonderful Indonesia yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata, yaitu Festival Mahakam di Samarinda, Erau di Kutai Kartanegara dan Balikpapan Fest di Kota Balikpapan. “Saya berharap, Kemenpar dapat terus mendukung ketiga acara tersebut,” demikian Hetifah Sjaifudian. (Sanca/Beritalima).

Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur Yusron B Ambary (kiri) berbincang-bincang dengan anggota Tim Asia Talent Cup (ATC) Indonesia Charlie (Kedua kiri) dan Dandy (kedua kanan) saat mengurus jenazah pebalap Afridza Syach Munandar di Institut Perubatan Forensik Negara Hospital Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (11/2/2019). Almarhum Afridza Syach Munandar meninggal dunia dalam balap motor Asia Talent Cup di Sepang International Circuit pada hari ini. ANTARA FOTO/Agus Setiawan (1)


KUALA LUMPUR, SANCA NEWS.COM - Jenazah pembalap Indonesia Afridza Syach Munandar (20) yang meninggal dunia saat balapan di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Sabtu (2/11), akan dipulangkan ke Jakarta besok Senin (4/11).

"Besok rencananya jenazah akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan Garuda GA 821, ETD (Estimated Time of Departure) Bandara Soekarno Hatta pukul 14.00 waktu setempat dengan didampingi oleh official dari Astra Honda Indonesia," kata  Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur Yusron B. Ambary di Kuala Lumpur, Minggu.

Dia mengatakan Minggu siang Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah mengeluarkan hasil otopsi yang menyebutkan penyebab kematian Adfrizal adalah cedera kepala karena kecelakaan.

"Sore tadi jenazah Afridza sudah dikeluarkan dari Rumah Sakit Besar Kuala Lumpur untuk selanjutnya dimandikan dan disalatkan di Masjid Tun Abdul Aziz di Petaling Jaya, Selangor," kata dia.

Perwakilan Astra Honda Indonesia Daniel Aria Nugraha yang terlihat di Rumah Sakit Besar Kuala Lumpur akan mendampingi jenazah almarhum sedangkan orang tuanya menunggu di Jakarta.

"Hingga sekarang memang belum ada informasi tentang kedatangan keluarga namun Pak Daniel yang sudah tiba di rumah sakit Minggu pagi ditugaskan untuk mengurus jenazah almarhum," ujar Yusron.

Tentang otopsi jenazah almarhum, Yusron mengatakan di Malaysia ada ketentuan setiap jenazah berdasarkan laporan polisi atau meninggal "tidak wajar" selalu dilakukan otopsi kecuali meninggal dunia karena penyakit.

Perwakilan Astra Honda Indonesia Daniel Aria Nugraha mengatakan Afridza lulus dari Astra Honda Racing School pada 2017 dan merupakan salah satu pebalap berbakat yang dimilikinya.

"Prestasinya banyak termasuk dalam Asia Talent Cup yang berhasil mengumandangkan Indonesia Raya," katanya.

Dia berterima kasih kepada KBRI Kuala Lumpur yang sudah mendampingi mulai kejadian hingga proses pemulangan jenazah. (Sanca/Antara).


 

Pejabat Pemprov DKI Jakarta Memberikan SK Pembebasan PBB P2 di Kediaman Rumah Mantan Wapres Tri Sutrisno.


 
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2019 disambut baik Boediono dan Try Sutrisno. Dua mantan Wakil Presiden RI ini dibebaskan dari kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2), sebagai penghormatan atas jasa mereka kepada negara.

Keistimewaan ini sesuai dengan isi Pergub No 42 tentang penggratisan PBB bagi Guru dan Tenaga Pendidikan, Dosen dan Tenaga Kependidikan Tinggi, Veteran RI, Perintis Kemerdekaan, Penerima Gelar Pahlawan, Penerima Tanda Kehormatan, Mantan Presiden/Wapres, Mantan Gubernur / Wagub, Purnawirawan TNI / Polri, serta Pensiunan PNS.

"Ini merupakan bentuk bakti kami terhadap jasa-jasa beliau. Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan pensiunan dalam pembayaran PBB-P2," ujar Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syaruddin setelah penyarahan Surat Keputusan (SK) atas pembebasan PBB P2 di kediaman Boediono, akhir Agustus lalu.

Kebijakan ini mendapat apresiasi tinggi dari Boediono. “Ini menunjukan apresiasi Pemprov kepada mereka yang telah menyumbangkan apapun. Sangat baik bagi mereka yang sudah pensiun," ujar Wapres ke-11 Kabinet Indonesai Bersatu II periode 2009-2014.

Tiga bulan sebelumnya, Wapres ke-6, Try Sutrisno yang menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) di Wisma Menteri Pertahanan, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, sangat bersyukur dengan peraturan yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini.

"Terima kasih syukur Alhamdulillah. Kebijakan ini ditunjukkan bukan hanya kepada saya pribadi tapi kepada veteran. Veteran ini adalah pejuang, negara ini merdeka bukan pemberian dari penjajah, tapi kita rebut," ujar Try yang juga pernah menjabat sebagai Panglima ABRI ini.

Ia bahkan memberi apresiasi tinggi, pasalnya kebijakan pembebasan PBB-P2 turut berlaku hingga keturunan tiga generasi. "Ini luar biasa, anak, cucu, cicit bebas bayar PBB-P2. Semoga ini tidak sia-sia, memberikan suatu tanda atau sinyal penghargaan kita sebagai suatu bangsa pejuang," kata Try. (Sanca/Tempo).



Kapolda Banten Irjen Pol Drs Tomsi Tohir Msi meninjau lansung lokasi tempat pelaksanaan PAM Pilkades 2019 yang secara serentak dilaksanakan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Minggu (03/11)


 
BANTEN, SANCA NEWS.COM - Kapolda Banten Irjen Pol Drs Tomsi Tohir Msi meninjau lansung lokasi tempat pelaksanaan PAM Pilkades 2019 yang secara serentak dilaksanakan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Minggu (03/11) pukul 10.00 WIB.

Memulai langkah awalnya, rombongan Kapolda Banten melaksanakan peninjauan di wilayah Desa Beberan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten.

Kapolda Banten didampingi oleh Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi P SIK MH, Kapolres Serang Indra Gunawan SIK MH disambut lansung oleh Pamasatwil Polda Banten, Dirsamapta Polda Banten Kombes Pol Jondrial SIK dan Dansat Brimobda Banten Kombes Pol Reeza Herasbudi SIK serta warga yang ikut mengeluarkan hak suaranya di TPS tersebut.

"Hallo Pak, Ibuk. Assallamualaikum, bagaimana Pilkadesnya?,"ucap Irjen Pol Tomsi Tohir

"Hallo juga bapak Kapolda, Waalaikumsalam, Alhamdulillah berjalan lancar dan aman pak,"terang warga secara serentak menjawab sapaan orang nomor satu di Polda Banten tersebut.

Selanjutnya, Jendral Bintang Dua tersebut meninjau lansung meja panitia penyelenggara, berjalan mengelilingi tenda TPS supaya memastikan kelengkapan persyaratan dan perhitungan suara yang diberikan oleh warga.

Berselang beberapa menit kemudian, Kapolda dan rombongan bergerak untuk pindah lokasi kedua di Desa Beberan, Kecamatan Ciruas untuk melaksanakan kegiatan yang sama, yaitu meninjau lansung Pilkadea di Desa Beberan tersebut. 

Setelah memastikan semua berjalan lancar, Kapolda dan rombongan bergeser kembali menuju ke Desa Lebakwana, Kecamatan Keramatwatu, Kota Serang.

"Alhamdulilah, dalam waktu setengah hari ini saya beserta rombongan dapat meninjau lansung lokasi pelaksanaan PAM Pilkades 2019 secara serentak di Kabupaten Serang dan Serang Kota,"tukas Irjen Tomsi Tohir

Kapolda Banten mengucapkan terimaksih kepada masyarakat Kabupaten Serang dan Serang Kota yang sudah mengeluarkan hak suaranya dalam pemilihan kepala Desa, serta ikut berpartisipasi dalam membantu berjalannya dengan baik dan lancar dalam Pilkades ini. (Donny/Ary).



Suasana Rumah Kudus (55) yang pengap dan gelap di Kawasan Kalianyar Jakarta Barat



JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Rumah Kudus yang berada di Jalan Kalianyar X RT002/RW006, Kalianyar, Taman Sari, Jakarta Barat, aliran listriknya diputus oleh PT PLN Persero, karena tidak mampu membayar biaya listrik.

Kudus (55), harus merasakan gelapnya hidup tanpa aliran listrik selama 10 tahun terakhir di Jakarta. Kondisi rumahnya dalam keadaan gelap. Hanya ada sumber cahaya dari pintu dan jendela rumah.

Dilansir Kompas.com, "Ya sudah lama, ini sekitar 10 tahun lalu rumah saya tidak dialiri listrik, karena memang tidak mempunyai uang dan sudah diputus," ujar Kudus saat ditemui di rumanhnya pada Sabtu sore.

Gelapnya ruangan ditambah lagi karena cuaca saat itu mendung dan langit sedang gelap. Di dalam kamar tidak ada lampu maupun saklar listrik sama sekali. Tembok yang berwarna dasar kuning pun sudah terlihat berlumut di beberapa sudut.

Ruangan kamar yang digunakan Kudus berukuran sekitar 5x3 meter, dengan 2 lemari pakaian dan 1 kasur yang sudah robek.

Langit-langit sebagian rumah terlihat sudah bolong. Beberapa bagian tanpa triplek, sehingga berhadapan langsung dengan genteng.

Belum lagi bau pesing kerap muncul dan hilang di dalam ruangan kamarnya. Ada juga beberapa lembar baju yang digantung di luar rumah.

"Kalau Bapak di sini datang saat hujan, ya di sudut ada air-air rembesan. Biasa juga kalau deres sih genang air pak," kata Kudus.

Sembari membuka bungkusan nasi berisi telur ceplok dan orek tempe, Kudus mulai menceritakan pengalamannya hidup tanpa listrik selama 10 tahun.

"Mari Mas, makan dulu, seadanya nih nasi sama ini saja" kata Kudus.

Makan dalam kondisi gelap membuka obrolan Kudus mengenai kondisi gelap-gelapan di rumahnya.

"Ini siang sampai sore ya ada cahaya sedikit. Tapi kalau malam gelap, ya sudah terbiasa saya Mas. Warga di sini juga sudah tahu 'di situ ada Bang Kudus' biasa begitu. Jadi ya sudah biasa," ucap Kudus.

Cerita awal mula listrik diputus.

Hal itu terjadi saat dirinya sudah tidak bekerja sebagai cleaning service sekitar tahun 2000-2001.
Setelah keluar dari kantor, Kudus tidak memiliki pekerjaan dan memilih kerja serabutan seperti mengamen, pengepul plastik hingga mencoba kuli bangunan.

"Pak, saya itu tamatan kelas 5 SD, ya alhamdulilah saya bisa baca dan tulis. Sempat kerja jadi OB. Nah, mungkin karena kantornya butuh pegawai yang punya ijazah, ya sudah, saya keluar. Saya pernah lah kerja dan tahu kerja sama orang Pak," ucap dia.

Tidak ada penghasilan yang tetap, membuat dirinya dan 2 keluarga yang hidup di rumahnya tidak mampu membayar listrik.

"Adik saya jaga toko lah ya gitu, enggak ada pemasukan, akhirnya diputus. Ya sudah biasa, makanya gelap-gelapan seperti ini," ucap Kudus.

Tak ingin mengemis hingga gunakan toilet umum

Situasi serba susah yang dialami Kudus tidak membuatnya putus asa. Kudus terus berjuang demi memenuhi kebutuhan hidup sehari.

"Saya enggak ngemis Pak, paling ya ngamen kalau ada bantuan ya saya terima. Pokoknya tidak mengemis," ucap Kudus.

Terdapat juga puluhan botol plastik yang berada di depan rumah Kudus. Botol itu dikumpulkan untuk ditukar dan mendapat bayaran. Sebagian botol-botol yang dikumpulkan merupakan pemberian sukarela dari warga setempat.

"Biasa dapat Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dari kumpulin botol ini, diberikan ke pengepul. Atau pemulung datang kasih uang ke saya, ya cukup buat makan," tutur Kudus.

Uang dari botol-botol plastik itu lah yang digunakan Kudus agar bisa menyambung hidup untuk membeli makan.

Menurut Kudus, bila ingin ke toilet, dirinya harus menuju ke WC umum atau MCK umum.
Fasilitas umum tersebut digunakan untuk mencuci pakaian, mandi hingga buang air besar.

"Kalau ke WC ya WC umum bayar Rp 2.000, itu sekalian semuanya. Kadang juga enggak bayar orang juga sudah paham Pak," ucap Kudus. (Sanca)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.