Latest Post

Ilustrasi Demo Mahasiswa


 
JAKARTA, SANCANEWS.COM - Kepolisian mengimbau mahasiswa yang hendak berunjuk rasa tidak perlu datang ke DKI Jakarta dan cukup menggelar aksi di wilayahnya masing-masing.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan imbauan tersebut untuk antisipasi aksi ditunggangi oleh oknum tidak bertanggung jawab.

"Terus diimbau karena khawatir dimanfaatkan pihak tertentu yang menghendaki demo rusuh dan anarkis. Silakan menyampaikan aspirasinya di wilayah masing-masing," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (24/9).

Namun Dedi membantah telah dilakukan penyekatan di setiap perbatasan menuju Jakarta. Dia mengklaim hanya dilakukan penjagaan.

"Enggak ada penjagaan-penjagaan, hanya monitoring-monitoring saja," tuturnya.

Saat dikonfirmasi soal ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro yang dihentikan dan dilarang ke Jakarta untuk aksi, Dedi mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Belum monitor," ujarnya.

Sebelumnya, mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Semarang, dan sejumlah kampus lain di Jawa Tengah disebut bakal ke Jakarta bergabung dengan massa aksi di Gedung DPR. Estimasi massa dari Jawa Tengah mencapai 5.000 orang.

Mahasiswa dari Jawa Barat dan Banten juga dikabarkan bakal ke Jakarta. Isu yang diusung gerakan mahasiswa masih sama. Mereka menolak pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), UU KPK, RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan.

Mahasiswa juga menyoroti sejumlah persoalan seperti pelemahan KPK dan kebakaran hutan yang masih terjadi di sejumlah daerah.

Dari elemen buruh, demo disebut juga bakal digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia. Demo turut akan melibatkan massa dari elemen petani, masyarakat adat, dan perempuan. (sanca).




Kutipan dari : BNNIndonesia

Mahasiswa Sumatera Barat menyampaikan aspirasi di DPRD Sumatera Barat.

 
PADANG, SANCA NEWS.COM - Mahasiswa dari Aliansi BEM Sumatera Barat berunjuk rasa di DPRD Sumatera Barat (Sumbar) untuk menolak pasal karet di RUU KUHP. Mereka meminta DPRD Sumbar menyampaikan aspirasi mereka sebelum RUU KUHP disahkan DPR RI.

"Perwakilan kami sudah berbicara dengan anggota DPRD Sumbar menyampaikan aspirasi kami, sehingga kajian yang kita lakukan sampai kepada DPR RI," kata Wakil Presiden BEM KM Universitas Andalas (Unand), Randi, di Padang, seperti dilansir Antara, Senin (23/9).

Dia mengatakan dalam RUU KUHP terdapat pasal karet, seperti memperkosa istri sendiri yang dapat dipidanakan. Menurutnya, hal itu tidak relevan.

Selain itu, mahasiswa memprotes soal ancaman pidana bagi seseorang yang mengkritisi hakim dan presiden. Menurutnya, hal itu tidak pantas diatur KUHP.

Sementara itu, Presiden BEM Unand Ismail Hasanudin mengatakan Aliansi BEM Sumbar terdiri atas UNP, Unand, serta 28 universitas lainnya. Mahasiswa juga menolak RUU Pertanahan dan RUU Pemasyarakatan. Mereka mempertanyakan DPR RI yang bekerja 'ngebut' mengesahkan undang-undang pada masa akhir jabatannya.

Aliansi BEM Sumbar berencana menggelar demo selama tiga hari ke depan. Mereka akan terus mengkritisi RUU yang tidak prorakyat.

"Kami juga menolak upaya pelemahan KPK. Aksi unjuk rasa akan kami lakukan secara berantai hingga pelantikan presiden 20 Oktober 2019 karena banyak persoalan bangsa belum selesai," ujar Ismail.

Massa mulai berdemo sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka berunjuk rasa saat 65 anggota DPRD Sumbar melakukan rapat paripurna penetapan pimpinan definitif DPRD Sumbar periode 2019-2024.
(Sanca)






Kutipan dari Detik

AKBP Cepi Noval bersama anak kecil penjual onde-onde



PADANGPANJANG, SANCA NEWS.COM - Sebuah video seorang gadis kecil penjual onde-onde tiba-tiba masuk menembus barisan polisi di tengah acara pisah sambut Kapolres Padang Panjang AKBP Cepi Noval, viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Instagram Humas Polres Padang Panjang itu, terlihat anak kecil yang tengah menjinjing bungkusan di kepalanya langsung menyalami Cepi. 


Bocah itu terlihat tak bisa menahan tangis. Rupanya, Cepi merupakan pembeli setia onde-onde bocah tersebut. Biasanya, setiap bertemu bocah itu, Cepi memborong habis onde-onde yang dijual.

Cepi menghampiri sang gadis kecil sambil memegang wajahnya, "Bapak pamit, rajin belajar dan banyak sabar ya, nak. Jangan takut ada Kapolres baru," ujar Cepi sambil menghapus air mata si gadis kecil. "Gadis kecil penjual onde onde itu masih sekolah," ungkap sang Kapolres. 

Cepi Noval yang dihubungi Sancanews.com mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (21/9) di halaman Mapolres Padang Panjang, Sumatera Barat saat sertijab kapolres baru. Cepi mengatakan, dia merupakan pembeli setiap onde-onde yang dijual bocah itu.

"Kejadiannya pada Sabtu saat sertijab. Saya langganan onde-onde yang dijual anak itu," kata Cepi.

Onde-onde yang merupakan makanan khas Sumatera Barat terbuat dari ketan dan berisi gula aren di dalamnya. Menurut Cepi merupakan salah satu makanan favoritnya.

Cepi yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Pesisir Selatan berharap agar anak itu terus melanjutkan sekolahnya. (Sanca).

 
Pemkot Padang Mendistribusikan Air Bersih Kepada Warga Di Padang Selatan Yang Kekeringan Akibat Kemarau, Minggu (22/9) (Humas BPBD Padang)

PADANG, SANCA NEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang kembali mendistribusikan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

Kali ini sekitar 10.000 liter air bersih yang dibawa dua mobil tangki didistribusikan kepada warga RT 04, RW 04 Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, Minggu (22/9) sore.

"Hari ini, kita kembali mendistribusikan air bersih kepada warga yang kekeringan akibat kemarau. Lokasinya di Batang Arau, Padang Selatan," kata Kasi Kedaruratan BPBD Padang, Sutan Hendra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (22/9).

Sutan menyebutkan akibat kemarau panjang yang melanda sekitar dua bulan terakhir membuat warga kekurangan air bersih.

Kemarau itu, kata Hendra membuat sumur warga kekeringan sehingga kekurangan air bersih.
"Mayoritas warga yang membutuhkan air bersih adalah warga yang menjadikan sumur sebagai sumber airnya. Karena kemarau, sumur mereka kering," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah  Kota menyalurkan 10.000 liter air bersih ke warganya yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

Ada sejumlah titik di Kota Padang yang mengalami kekeringan dan membutuhkan air bersih seperti di Padang Selatan, Lubuk Kilangan dan lainnya.

Salah satu daerah yang disalurkan air bersih adalah  warga yang berada di RT 01, 02, 03 dan 05, RW 05, Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.

Sebelumnya aksi yang sama telah kami lakukan di Padang Besi, Lubuk Kilangan dan sejumlah titik lainnya. (Sanca)






Kutipan dari Antara


Kekeringan Melanda Padang, 10.000 Liter Air Bersih Didistribusikan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekeringan Melanda Padang, 10.000 Liter Air Bersih Didistribusikan ", https://regional.kompas.com/read/2019/09/22/19221491/kekeringan-melanda-padang-10000-liter-air-bersih-didistribusikan.
Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra
Editor : Aprillia Ika

Pemko Padang kembali mendistribusikan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang



PADANG, SANCA NEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang kembali mendistribusikan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

Kali ini sekitar 10.000 liter air bersih yang dibawa dua mobil tangki didistribusikan kepada warga RT 04, RW 04 Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, Minggu (22/9) sore.

"Hari ini, kita kembali mendistribusikan air bersih kepada warga yang kekeringan akibat kemarau. Lokasinya di Batang Arau, Padang Selatan," kata Kasi Kedaruratan BPBD Padang, Sutan Hendra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (22/9).

Sutan menyebutkan akibat kemarau panjang yang melanda sekitar dua bulan terakhir membuat warga kekurangan air bersih.

Kemarau itu, kata Hendra membuat sumur warga kekeringan sehingga kekurangan air bersih. "Mayoritas warga yang membutuhkan air bersih adalah warga yang menjadikan sumur sebagai sumber airnya. Karena kemarau, sumur mereka kering," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah  Kota menyalurkan 10.000 liter air bersih ke warganya yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

Ada sejumlah titik di Kota Padang yang mengalami kekeringan dan membutuhkan air bersih seperti di Padang Selatan, Lubuk Kilangan dan lainnya.

Salah satu daerah yang disalurkan air bersih adalah  warga yang berada di RT 01, 02, 03 dan 05, RW 05, Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.

Sebelumnya aksi yang sama telah kami lakukan di Padang Besi, Lubuk Kilangan dan sejumlah titik lainnya. (sanca)



Kutipan dari Antara


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.