Latest Post

Pelaku Curanmor


 
TANGERANG, SANCANEWSCOM -  Dua orang pelaku diduga akan curi sepeda motor berhasil digagalkan ketika akan beraksi di sekitar Jalan Garuda, Batu Ceper, Kota Tangerang.

Humas Polsek Batu Ceper, Bripka Eko Indri Yanto menerangkan, dua pelaku itu, A dan MF digagalkan karena warga curiga dengan gerak-gerik mereka yang berboncengan mengendarai sepeda motor.

Benar saja, ketika diberhentikan, ditemukan barang yang diduga akan digunakan untuk mencuri sepeda motor serta satu bilah golok.

Sementara A pun berhasil melarikan diri dan kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Dilakukan penggeledagan badan dan pakaian, pada diri pelaku ditemukan seperangkat kunci letter T di kantong jaket dan satu bilah golok di pinggang," ujar Eko, Senin (16/9).

Dari keterangan pelaku ke petugas, MF mengaku sedang melakukan pemantauan di lokasi untuk mencari sasaran sepeda motor yang akan digasak.

Sebelumnya, kata Eko, seorang warga sempat melapor kehilangan sepeda motor pada 4 September 2019 di daerah Batu Ceper.

Benar saja, para pelaku merupakan komplotan yang kerap beraksi di wilayah Batu Ceper, setidaknya empat sepeda motor berhasil dicuri selama beraksi menjadi maling.

"Pelaku mengakui telah melarikan empat pencurian sepeda motor di wilayah hukum Batu Ceper," katanya.

Pelaku kini sudah diamankan ke Mapolsek Batu Ceper untuk proses penyidikan lebih lanjut setelah diringkus, Sabtu (14/9) lalu.

Kepolisian setempat juga sedang melakukan pengembangan untuk menjaring pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam pencurian sepeda motor di Batu Ceper. (Alizar/Hms).


Spanduk Front Perjuangan Gerindra Sumbar


 
PADANG, SANCA NEWS.COM - Sejumlah kader dan simpatisan Gerindra di Sumatera Barat melakukan aksi demo. Massa Gerindra 'Perjuangan' ini memprotes keputusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang menerbitkan surat keputusan (SK) terkait posisi ketua DPRD di sejumlah daerah di Sumbar.

Mereka mendesak Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto membatalkan SK penunjukan ketua DPRD yang sudah telanjur keluar. Massa yang menyebut namanya sebagai Front Perjuangan Partai Gerindra (FPG) Sumbar itu melakukan aksi demo pada Senin (15/9), sekitar pukul 13.00 WIB.

Dalam aksinya, massa membawa sejumlah poster berisi tuntutan. Aksi akan dilanjutkan pada Rabu dan Kamis besok jika SK tak kunjung diubah. Kordinator FPG Gerindra Sumbar, Andri Wijaya, mengatakan, ada sejumlah jabatan Ketua DPRD di Sumbar yang tak dijabat dari unsur Sekertasi, Ketua atau Bendaraha (SKB).

Salah satunya posisi Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat yang diserahkan kepada Supardi, bukan kepada Desrio Putra, yang merupakan Sekretaris DPD Gerindra Sumbar dan yang memiliki suara tertinggi saat Pileg DPRD Sumbar. Dia menjelaskan bukan hanya DPRD provinsi, beberapa DPRD di Sumbar lainnya yang dimenangi Gerindra, yang ditunjuk sebagai ketua DPRD, juga bukan dari unsur SKB.

"Untuk itu, kita menuntut DPP merevisi SK itu sebelum dilakukan pelantikan pimpinan DPRD," kata Andri.

Menanggapi demo tersebut, Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, meminta para kader untuk menahan diri. Dia meminta Ketua DPD Gerindra, Nasrul Abit untuk segera menyelasaikan masalah.

"Saya harapkan saudara Ketua DPD Gerindra Sumbar Nasrul Abit segera berkomunikasi dan menyelesaikan masalah ini. Silahkan saja yang tidak puas menyuarakan aspirasi tapi tentu melalui mekanisme yang ada dan seluruh kader saya minta mari kita hormati dan amankan keputusan dari DPP," ucap Andre saat dikonfirmasi terpisah.

Andre menduga aksi ini dipicu ketidakpuasan kader Gerindra di Sumbar yang tak puas dengan keputusan DPP. Menurutnya, hal ini juga akan dibahas di tingkat DPP.

"Mungkin ada ketidakpuasan dari teman-teman di Sumbar. Kalau kita mendengar tuntutannya, para demonstran menunjukkan ketidakpuasan terhadap keputusan DPP yang menunjuk saudara Supardi menjadi Ketua DPRD Sumbar. Bukan saudara Desrio Sekretaris DPD Gerindra Sumbar. Tentu hal ini menjadi perhatian kita semua," jawab Andre.(sanca).


Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi

 
TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengeluarkan himbauan menyikapi kualitas udara yang tidak sehat di daerah tersebut.

Hal itu setelah adanya pengukuran dari Dinas Lingkungan Hidup setempat, jika kualitas udara di daerah tersebut terbilang kurang baik.

Himbauan itu sendiri tertuang dalam Surat Edaran Bupati Tanah Datar dengan nomor 600/510/Perkim LH-2019 yang ditujukan kepada Kepala Perangkat Daerah, pimpinan instansi vertikal, BUMD, BUMD, dan Wali Nagari se-Tanah Datar.

Dalam edaran itu, Bupati mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar ruangan.
Kabag Humas dan Protokol Yusrizal menjelaskan, dalam surat edaran tersebut ada lima point imbauan, seperti masyarakat dan ASN diimbau untuk menghindari aktifitas diluar ruangan dalam jangka yang cukup waktu lama.

Kemudian, agar menggunakan masker apabila beraktifitas di luar ruangan, jika aktifitas tersebut tetap harus dilakukan, pihak sekolah agar menunda kegiatan atau aktifitas sekolah dengan durasi waktu cukup lama hingga kondisi membaik, mengimbau masyarakat tidak melakukan aktifitas pembakaran yang dapat menambahkan jumlah kandungan asap dan menghidupkan lampu kendaraan bermotor pada saat berada di jalan raya.

“Imbauan ini agar disebarluaskan kepada masyarakat dan kita berharap kabut asap ini segera hilang sehingga kita bisa kembali beraktifitas secara normal dan mari kita berdoa bersama agar diturunkan hujan sehingga udara semakin baik,” kata Yusrizal, Minggu 15 September 2019 kemarin.

Yusrizal menekankan agar masyarakat menghindari pembakaran. Pasalnya, menurut laporan dari Dinas Pol PP dan Damkar menyatakan, dalam jangka waktu 1×24 jam pada tanggal 13-14 September telah terjadi kebakaran lahan sebanyak enam kali.

“Diminta kepada Warga Tanah Datar untuk selalu waspada dan jangan membakar sampah sembarangan,” sebut Yusrizal. (sanca).

Ilustrasi
 

PADANG, SANCANEWS.COM - Sejak beberapa waktu belakangan, Sumatera Barat tak lagi seperti biasanya. Mulai dari kemarau, kabut asap dan sekarang suhu hinga 13 derajat celcius melanda Ranah Minang.

Selain kemarau dan kabut asap, sejak kemarin masyarakat Sumatera Barat dihebohkan dengan suhu ektrim. Catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) GAW Koto Tabang mencatat suhu di Sumbar rata-rata turun 3-4 derajat celcius.

Catatan BMKG GAW Koto Tabang, suhu di beberapa wilayah di Sumbar, Senin (16/9) pagi, seperti Bukittinggi mencapai 13 derajat celcius, di Kota Padang Panjang 14 derajat celcius, di Pariaman 17 derajat celcius dan Kota Padang 18-20 derajat celcius.

Kepala BMKG GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis menyebutkan, penyebab suhu dingin di Sumbar disebabkan kemarau dank abut asap.

“Saat kemarau, udara dingin itu umum terjadi, seperti saat ini. Karena, lapisan uap air yang tersimpan di bumi lebih sedikit, saat malam hingga subuh, (uap air) itu langusng hilang, naik ke atmosfir,” ujarnya kepada awak media, Senin (16/9).

Selaian itu, suhu dingin juga disebabkan adanya kabut asap sejak beberapa hari belakangan. “Kita sama tahu juga, Sumbar seminggu ini diselimuti kabut asap. Jadi, radiasi yang datang dang tingga di permukaan bumi lebih sedikit dari baisanya, karena kabut asap,” jelasnya.

Lalu, sejak Sabtu (14/9) diketahui kabut asap sudah mulai berkurang di wilayah Sumbar. “Karena itu, radiasi yang boleh dikatakan lebih sedikit berada di bumi, cepat hilang ke atmosfir. Tidak ada partikel padat ataupun uap air yang menghalang, makanya suhu terasa lebih dingin dari baiasanya,” ungkap Dayan.

Itulah dampaknya, kata Dayan. Penyebab dari kemarau dan kabut asap, suhu menjadi lebih dingin. “Suhu itu, akan semakin menurun terhadap ketinggian, ada kemungkinan suhu di Alahan Panjang lebih dingin, kita belum ada data juga untuk daerah itu,” ucapnya. (sanca).

Ilustrasi Kebakaran Hutan


 
TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Kualitas udara di Tanah Datar tidak sehat. Masyarakat diminta mengurangi aktivitas luar ruangan. Asap yang menyelimuti bukan hanya dari kawasan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, tetapi diduga ada juga dari Sumbar.

Kepala Seksi Keselamatan Kebakaran pada Dinas Pol  PP Damkar Tanah Datar Fauzi Arifin menjelaskan, pada 13-14 September kemarin telah ditemukan enam titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kendati apinya telah berhasil dikendalikan, namun diperkirakan peristiwa itu turut menyumbang memburuknya kualitas udara.

“Kebakaran diawali dari Koto tangah Saruaso pukul 22.00 WIB, Jumat (13/9), disusul pukul 10.30 WIB, Sabtu (14/9), di Nagari Pangian, 11.30 WIB di Padang Gantiang, 14.10 WIB di Nagari Tabek Patah, pukul 17.50 di Tabek Patah, dan pukul 18.00 WIB di Ludai Pagaruyuang,” jelas Fauzi, Minggu (15/9).

Kabag Humas dan Protokol Setdakab Tanah Datar Yusrizal, mengatakan, setelah kualitas udara di daerahnya dinyatakan tidak sehat, Bupati Irdinansyah Tarmizi langsung mengeluarkan imbauan agar masyarakat mengurangi aktifitas di luar ruangan.

Melalui Surat Edaran nomor 600/510/Perkim LH-2019, bupati mengimbau masyarakat untuk melakukan beberapa hal, guna menjaga fisik agar tidak terdampak kabut asap tersebut.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati H. Zuldafri Darma didampingi Kadis Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis, Sekretaris Dinas Pendidikan Inhendri Abbas, Kabag Humas dan Protokol Yusrizal, jajaran Dinas Kesehatan, kepala Puskesmas Lima Kaum, Dinas BPBD membagikan masker gratis bagi siswa di SD Komplek Batusangkar.

Wabup Zuldafri Darma menyampaikan, pembagian masker sebagai bentuk membantu perlindungan kesehatan bagi siswa maupun masyarakat di Tanah Datar. (Sanca)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.