Latest Post

Suasana rumah duka saat jenazah BJ Habibie tiba di kediaman.

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Jenazah Presiden RI ke-3 BJ Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, pada siang hari ini. Upacara pemakaman akan dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berikut ini rangkaian proses pemakaman BJ Habibie dalam keterangan Sekretaris Pribadi Rubijanto, Kamis (12/9). 

- Pukul 12.30 WIB di rumah duka Jalan Patra Kuningan XIII/3, Jakarta Selatan, upacara penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada pemerintah.

- Pukul 13.00 WIB jenazah diberangkatkan dari rumah duka Jalan Patra Kuningan XIII/3, Jaksel, menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata.

- Pukul 13.30 WIB, prosesi upacara pemakaman jenazah di TMP Kalibata. Inspektur upacara Presiden Joko Widodo.

BJ Habibie wafat dalam usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto pada pukul 18.05 WIB. Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie, menyatakan jantung sang ayah akhirnya menyerah. 

"Meninggal karena sudah menua, kemarin kan saya katakan gagal jantung karena penuaan," kata Thareq di RSPAD, Rabu (11/9).

Habibie akan dimakamkan di sebelah makam sang istri, Ainun Habibie. BJ Habibie-Ainun akan menempati slot nomor 120-121 di TMP Kalibata.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat dan lembaga kenegaraan mengibarkan bendera setengah tiang selama 3 hari sebagai penanda hari berkabung nasional. (Donny).

 
Cakrawala Jakarta, Indonesia

JAKARTA, SANCANEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi memutuskan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (26/8).

Tentu, bukannya tanpa sebab orang nomor satu di Indonesia itu merelokasi ibu kota negara, salah satunya karena Jakarta terlalu berat menanggung beban sebagai pusat pemerintah, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan dan jasa.

Saat ini pemerintah telah menunjuk sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara sebagai ibu kota negara baru, proses pemindahannya akan dimulai pada akhir 2020.

Lalu bagaimana nasib bisnis properti di Jakarta setelah pusat pemerintahan dipindahkan?
Tidak sedikit pertanyaan tersebut diutarakan, terutama oleh para pelaku bisnis properti yang kadung menanamkan investasi properti di kota ini.

Banyak di antara mereka yang memprediksi bahwa properti Jakarta akan sepi peminat bahkan nilai jualnya akan menurun.

Bagi Anda yang memikirkan hal tersebut sebenarnya tidak perlu risau, karena pemindahan ibu kota tidak akan berpengaruh buruk terhadap bisnis properti di Jakarta.

Walaupun tidak menjadi ibu kota lagi, Jakarta akan tetap dikembangkan menjadi pusat perekonomian, bisnis, dan jasa berskala global.

Faktor inilah yang menjadi daya tarik guna mendatangkan pebisnis dan investor dari berbagai kota bahkan luar negeri, sehingga Jakarta masih memiliki potensi yang cukup kuat terhadap bisnis properti.

Tidak hanya itu, ketersediaan fasilitas umum dan aksesibilitas juga dipercaya akan membuat Jakarta tidak surut peminat.

Terlebih, sudah banyak apartemen dan perkantoran di kota ini yang terkoneksi langsung dengan moda transportasi seperti light rail transit (LRT), bus rapid transit (BRT), dan mass rapid transit (MRT).
Dengan segala kelebihan tersebut, tak heran hingga detik ini berdasarkan data Lamudi Indonesia, Jakarta masih menjadi kota favorit pencarian rumah di dunia maya.

Rata-rata harga rumah di Jakarta sendiri paling murah dijual dari Rp 11 juta per meter persegi dan yang termahal mencapai Rp 62 juta per meter persegi.

Pemindahan pusat pemerintahan ini, sebenarnya persis seperti apa yang terjadi di Amerika Serikat, yaitu dari New York ke Washington DC. New York menjadi kota pusat ekonomi atau bisnis.

Masa depan bisnis properti di Kaltim cerah

Dipilihnya Provinsi Kaltim sebagai ibu kota negara baru diyakini akan mendorong bisnis properti yang sempat mengalami kelesuan karena tumbangnya industri tambang dan komoditas.

Walaupun ibu kota nanti akan dipusatkan di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, tidak menutup kemungkinan bakal mendorong penjualan properti di daerah lainnya terutama kota Balikpapan dan Samarinda.

Dua kota tersebut, sejak lama menjadi daerah incaran pengembang besar, di sana mereka membangun beragam proyek properti.

Sebut saja seperti Agung Podomoro Land (APL) yang mengembangkan proyek Borneo Bay City di Balikpapan. Kawasan superblok ini dibangun seluas 5 hektar di atas lahan reklamasi, di sana pengembang membangun hunian apartemen, hotel hingga pusat perbelanjaan mewah.

Jarak antara Borneo Bay City dengan ibu kota baru terbilang cukup dekat yakni hanya 7,36 kilometer melalui akses tol laut Balikpapan-Penajam Paser Utara.

Lalu ada juga Sinarmas Land yang menggarap proyek Grand City, mereka mengembangkan kawasan perumahan seluas 220 hektar di Balikpapan.

Perumahan ini juga dilengkapi beragam fasilitas lengkap seperti sarana pendidikan, pusat kesehatan, sarana olahraga hingga tempat ibadah.

Sementara kota di bagian utara yakni Samarinda, ada Wika Realty yang membangun Tamansari Grand, yakni sebuah proyek mixed use di atas lahan seluas 100 hektar. Selain kawasan hunian, Wika Realty juga mengembangkan kawasan sentra niaga.

Selain terdapat banyak proyek hunian, dua kota tersebut juga telah didukung dengan sarana infrastruktur yang baik.

Contohnya adanya jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang rencananya akan beroperasi Oktober 2019. Keberadaan infrastruktur inilah yang akan menjadi tulang punggung pergerakan bisnis properti di sana.

Para pengembang besar tersebut nantinya yang akan mendapat cuan dari isu perpindahan ini. Lumrah hal tersebut terjadi, namun agar terciptanya kesetaraan sebaiknya pemerintah juga memberikan kesempatan kepada pengembang kecil untuk bisa membangun perumahan subsidi di ibu kota baru. (Sanca).

 
Rencana Jakarta Internasional Stadion BMW (Bersih Manusiawi Wibawa) Jakarta Utara


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan protes yang dilakukan BUMN PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dalam tender pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) atau stadion internasional Jakarta adalah hal yang wajar.


Menurut Basuki, sanggahan terhadap hasil lelang harus diteliti secara benar. "Nanti tinggal mereka meneliti lagi sanggahannya benar atau tidak. Kalau benar mungkin tender ulang atau tender gagal," ujar Basuki di JIExpo, Rabu (11/9).


Lebih rinci, Basuki mengatakan beberapa hal yang janggal harus diteliti ketika hasil tender disanggah. Misalnya pemenang lelang bukanlah dari peserta lelang yang diundang.


"Kalau semula memang Wika Gedung ya enggak apa-apa. Tapi kalau tadinya Wika terus jadi Wika Gedung, itu juga menjadi bahan untuk dibahas di dalam sanggahan itu," tegas Basuki.


Sebelumnya Adhi Karya telah melayangkan surat kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas proses lelang pembangunan stadion DKI.


Dalam surat protes itu, Adhi mempermasalahkan posisi PT Wika Gedung sebagai peserta tender, padahal yang diundang untuk tender adalah PT Wika. Wika Gedung kemudian membentuk konsorsium bersama PT Jaya Konstruksi dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Adapun Adhi Karya membentuk konsorsium bersama Nindya Karya dan Indah Karya.


Adhi juga mempertanyakan proses lelang pembangunan stadion itu karena memenangkan harga yang lebih mahal, yakni konsorsium Wika Gedung. Harganya mencapai Rp 4,08 triliun, lebih mahal Rp 300 miliar dibandingkan harga honsorsium Adhi Rp 3,78 triliun.


DPRD DKI Jakarta meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk melakukan tender ulang dan membatalkan pemenang tender proyek JIS. Rekomendasi tersebut disampaikan pada Selasa, (10/09) kepada pihak Jakpro, namun belum mendapatkan tanggapan.


Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan pemenang harus mampu menjaga kualitas dari hasil kerjanya, dan tidak hanya diukur dari harga. Untuk menghindari polemik yang terlalu lama, karena pihak konsorsium Adhi Karya, Nindya Karya dan Indah Karya tidak menyetujui hasil lelang, serta dirasa ada kejanggalan.


"Kualitas kan tidak bisa diukur dari harga, apakah yang harganya paling rendah harus menang kan tidak. Tapi ketika ada gap terlalu jauh kan menimbulkan persoalan. Gapnya masa sampai Rp 300 miliar, selisih segitu bisa bisa bangun berapa rusun?" kata Gembong kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/09).


Gembong mengatakan selain persoalan gap harga, lelang harus diulang karena ada subjektivitas terhadap pemenang dalam prosesnya. Meski pihak Japro sempat menyebutkan bahwa perbedaan harga yang jauh karena masalah teknis.


"Nampaknya pemenang sudah bekerja duluan sebelum memenangkan lelang, subjektivitasnya munculnya disana. Masa soal subjektivitas dibayar begitu mahal. ini kan tidak rasional," kata Gembong.

Dua kejanggalan itulah yang membuat DPRD DKI merekomendasikan adanya tender ulang, agar jangan terlalu lama berpolemik. Apalagi warga Jakarta menunggu stadion tersebut.


"Maka lebih baik tender ulang dan membatalkan pemenang, supaya proses pembangunan tidak terganggu. Apalagi tender ulang kan kewenangan Jakpro karena mendapatkan penugasan dari pemerintah daerah," ujarnya.


Gembong mengatakan sejak awal DPRD DKI menentang penyertaan modal ke Jakpro sebesar Rp 4,7 triliun. Padahal jika proyek ini diserahkan ke dinas terkait yakni Pemuda dan Olaharaga maka legislatif bisa mengawasi dengan ketat, lain halnya jika diserahkan ke Jakpro.


"Kalau diserahkankeJakpro tangan legislatif tidak sampai disana. Beda kalau diserahkan ke dinas terkait bisa diawasi dengan ketat. Tapi kemarin kita merekomendasikan tender ulang, kita tunggu respon Jakpro," katanya. (Donny).



Kutipan dari CNBCIndonesia

Presiden Republik Indonesia Ke-3 Prof. Dr. Ing. H Bacharuddin Jusuf Habibie

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) meninggal dunia, pada pukul 18.05 Wib di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).

Sebelumnya, kondisi kesehatan BJ Habibie yang dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu dini hari sempat stabil.

"Kondisi bapak sudah stabil," kata anak kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie ketika ditemui wartawan di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9) dini hari.

Hanya, Thareq yang kala itu keluar dari gedung Paviliun Kartika enggan berbicara banyak terkait kondisi kesehatan ayahnya tersebut.

Thareq yang didampingi oleh keluarganya pun sambil berjalan berbicara tentang kondisi kesehatan Habibie.
"Dua hari lagi ya," singkatnya.

Pantauan Awak Media, Rabu pukul 18.21 WIB, jenazah BJ Habibie masih berada di RSPAD Gatot Soebroto.

Perjalanan Habibie 

Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie FREng lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Ia meninggal di Jakarta, 11 September 2019, pada umur 83 tahun.

Dia adalah Presiden Republik ketiga Indonesia. Sebelumnya, BJ Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno.

BJ Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

BJ Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid alias Gusdur yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999.

Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun dan 5 bulan (sebagai presiden), BJ Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.

Dari sekian banyak presiden Indonesia, sementara ini, B J Habibie merupakan satu-satunya presiden yang berasal dari etnis Gorontalo, Sulawesi dari garis keturunan Ayahnya yang berasal dari Kabila, Gorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menginisiasi dibangunnya Monumen BJ Habibie di depan pintu gerbang utama Bandar Udara Djalaluddin, di Kabupaten Gorontalo.

Selain itu, masyarakat Provinsi Gorontalo pun sempat mengusulkan nama BJ Habibie digunakan sebagai nama universitas negeri setempat, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo yang masih digunakan.

Sejarah Keluarga 

BJ Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo.

Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian, berasal dari etnis Gorontalo, sedangkan ibunya dari etnis Jawa.

Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah dari BJ Habibie) memiliki marga "Habibie", salah satu marga asli dalam struktur sosial Pohala'a (Kerajaan dan Kekeluargaan) di Gorontalo.

Sementara itu, RA Tuti Marini Puspowardojo (Ibu dari BJ Habibie) merupakan anak seorang dokter spesialis mata di Jogjakarta, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah.

Marga Habibie dicatat secara historis berasal dari wilayah Kabila, sebuah daerah di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Dari silsilah keluarga, kakek dari BJ Habibie merupakan seorang pemuka agama, anggota majelis peradilan agama serta salah satu pemangku adat Gorontalo yang tersohor pada saat itu.

Keluarga besar Habibie di Gorontalo terkenal gemar beternak sapi, memiliki kuda dalam jumlah yang banyak, serta memiliki perkebunan kopi.

Sewaktu kecil, Habibie pernah berkunjung ke Gorontalo untuk mengikuti proses khitanan dan upacara adat yang dilakukan sesuai syariat islam dan adat istiadat Gorontalo.

Kisah Cinta

Pada awalnya, kisah cinta antara Habibie dan Ainun bermula sejak masih remaja, ketika keduanya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Namun, keduanya baru saling memperhatikan ketika sama-sama bersekolah di SMA Kristen Dago Bandung, Jawa Barat.

Komunikasi mereka akhirnya terputus setelah Habibie melanjutkan kuliah dan bekerja di Jerman, sementara Ainun tetap di Indonesia dan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

BJ Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung. Akad nikah Habibie dan Ainun digelar secara adat dan budaya Jawa, sedangkan resepsi pernikahan digelar keesokan harinya dengan adat dan budaya Gorontalo di Hotel Preanger.
 
Ketika menikah dengan Habibie, Ainun dihadapkan dengan dua pilihan, memilih untuk tetap bekerja di rumah sakit anak-anak di Hamburg atau berperan serta berkarya di belakang layar sebagai istri dan ibu rumah tangga.

Setelah berdiskusi dengan Habibie, Ainun pun akhirnya memilih opsi yang kedua. Dari pernikahan keduanya, Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.

Pendidikan dan Karier

BJ Habibie pernah menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago. Habibie kemudian belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1954.

Pada 1955–1965, Habibie melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Soeharto.

Habibie kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998.

Gebrakan BJ Habibie saat menjabat Menristek diawalinya dengan keinginannya untuk mengimplementasikan "Visi Indonesia".

Menurut Habibie, lompatan-lompatan Indonesia dalam "Visi Indonesia" bertumpu pada riset dan teknologi, khususnya pula dalam industri strategis yang dikelola oleh PT. IPTN, PINDAD, dan PT. PAL.

Targetnya, Indonesia sebagai negara agraris dapat melompat langsung menjadi negara Industri dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, ketika menjabat sebagai Menristek, Habibie juga terpilih sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama. Habibie terpilih secara aklamasi menjadi Ketua ICMI pada tanggal 7 Desember 1990.

Puncak karir Habibie terjadi pada tahun 1998, dimana saat itu ia diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999), setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden ke-7 (menjabat sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. (Dkn).

 
ilustrasi Barang Bukti Narkoba


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya kembali mengungkap peredaran narkoba jaringan Jakarta-Malaysia-Pekanbaru. Dalam operasi kali ini, petugas berhasil menangkap 12 pengedar. Sebanyak 18 kilogram (kg) sabu, 4.132 butir ekstasi, dan bahan baku pembuat ekstasi berhasil disita.

“Penangkapan dilakukan sebelum melakukan pengedaran. Jadi, penyidik berhasil menggagalkan pengedaran narkoba,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (11/9).

Argo menjelaskan, penangkapan ini berdasarkan laporan masyarakat yang merasa terganggu karena kerap mendengar sering terjadi transaksi narkoba di sebuah apartemen di wilayah Jakarta Utara. Laporan itu masuk ke Polda Metro Jaya pada 29 Juli 2019.

Transaksi jaringan ini dikendalikan oleh seorang bandar besar. Saat ini, sang bos besar berstatus buron. Polisi masih melakukan penyelidikan guna mencari tahu keberadaannya.

“Jadi, pengedar satu dengan yang lain tidak saling kenal. Pengendalinya namanya Mr. X. Ini belum ditangkap sedang kami kejar,” jelas Argo.

Dalam kasus ini, polisi pertama kali menangkap pengedar berinisial HW, F dan S alias LIM. Tiga pengedar suruhan Mr. X itu ditangkap di Apartemen Teluk Intan, Tower Topaz, Jalan Lele, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (31/7) pukul 18.30 WIB. “Dalam penangkapan ini kita berhasil menyita barang bukti 4,3 kg sabu,” tambah Argo.

Pengembangan kasus dilanjutkan dan kembali membuahkan hasil. Pada Selasa (6/8) pukul 12.00 WIB, polisi berhasil mengamankan satu pengedar lain berinisial RA. Dia diringkus di Lobi Apartemen Pakubuwono Terrace Tower South Jalan Ciledug Raya Nomor 99 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Berhasil menyita barang bukti satu bungkus plastik warna hijau berisi sabu seberat 1 kg,” imbuhnya.

Setelah dikembangkan lagi, pada Kamis (8/8) pukul 17.00 WIB, polisi berhasil mengamankan dua tersangka lain berinisial E alias Ganden dan AY. Mereka diringkus di parkir motor SPBU Pertamina Coco 31 BSD, Jalan Pahlawan Seribu, Lengkong Karya, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Dari tangan mereka disita satu bungkus teh Tiongkok berwaena hijau. Isinya sabu seberat 1 kilogram.

Penangkapan berlanjut kepada satu tersangka berinisial H di parkir mobil Alfamart, Ruko Sunter Permai Raya, Jalan Sunter Permai Raya, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, (7/9) pukul 16.00 WIB. Barang bukti yang diamankan, yakni enam plastik masing-masing berisi sabu seberat 585 gram dan delapan plastik klip masing-masing berisi ekstasi sebanyak 835 butir.

“H mengaku mendapatkan narkoba itu dari tersangka R. Kita masih memburu R, dia telah masuk daftar pencarian orang (DPO),” tegas Argo.

Pada Minggu (8/9) polisi kembali menambah daftar tangkapannya. Sebanyak 5 orang diamankan di lokasi yang berbeda-beda. Penangkapan pertama di Jalan Puskesmas Nomor 110, Kelurahan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur pukul 01.00 WIB, diamankan dua tersangka HP alias Bagol dan L.

“Berhasil disita 3.062 gram sabu, 80 butir ekstasi warna ungu, 1.119 gram bahan pembuat ekstasi dan mobil Daihatsu Xenia,” beber Argo.

Sedangkan, di Jalan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara pukul 16.00 WIB, diamankan 2 tersangka, RY dan YP alias IYO. Dengan barang bukti sabu seberat 10 gram.

Tersangka terakhir TWS, ditangkap di Jalan Sukarela Gang Perjaka, Penjaringan, Jakarta Utara pukul 16.30 WIB. Dengan barang bukti 8,2 kg sabu, 1.996 butir ekstasi warna cream dan 1.301 butir ekstasi warna orange. TWS mengaku mendapat narkotika dari seseorang berinisial A yang saat ini buron.

Dari total barang barang bukti yang disita, Argo mengatakan 78.418 jiwa berhasil diselamatkan. Para tersangka dikenakan Pasal 114 Ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, dengan ancaman pidana seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun, dengan denda maksimal Rp 10 miliar. (Dkn).





Kutipan dari Jawapos

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.