Latest Post

Ilustrasi Tahanan

 
PADANG, SANCA NEWS.COM - Dua narapidana terorisme di Sumatera Barat tidak mendapatkan pengurangan hukuman atau remisi dalam HUT ke-74 RI.

Remisi tidak diberikan karena keduanya tidak memenuhi syarat, yakni komitmen setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Mereka tak memenuhi syarat," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum HAM Sumbar Sunar Agus seusai penyerahan remisi di Lapas Perempuan Padang, Sabtu (17/8).

Menurut Sunar, ikrar kesetiaan kepada NKRI merupakan syarat utama yang harus dipenuhi napi terorisme untuk mendapatkan remisi. "Yang bersangkutan belum menyatakan siap," katanya.

Kedua terpidana itu berada di dua lembaga pemasyarakatan (lapas), yakni Lapas Padang dan Lapas Pariaman.

Napi di Lapas Padang adalah Ramadhan Ulhaq, dengan masa hukuman 5 tahun 2 bulan penjara. Sedangkan narapidana kedua adalah Agus Setyawan, dengan hukuman 4 tahun penjara.

Tahun ini ada 2.956 dari sekitar 5.600 narapidana di Sumbar yang memperoleh remisi dalam rangka HUT RI. Sebanyak 25 orang di antaranya langsung bebas.(Dkn).

Gubernur Sumatea Barat Irwan Prayitno


PADANG, SANCA NEWS.COM - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membacakan Surat Keputusan dari Kementerian Hukum dan Ham untuk pemberian remisi kepada 2.956 narapidana yang ada di Sumbar. Narapidana tersebut tersebar di 23
UPT Pemasyarakatan di Provinsi Ranah Minang. Remisi diberikan kepada tahanan maksimal enam bulan dan jumlah minimal satu bulan.

"Remisi diberikan kepada narapidana. Remisi tak hanya pemberian hak warga binaan, tapi apresiasi kepada napi yang telah memperbaiki prilaku, agar patuh dan taat pada norma hukum," kata Irwan di Rumah Tahanan Anak Air, Kota Padang, Sabtu (17/8).

Irwan mengatakan para tahanan adalah warga negara yang masih terabaikan. Dengan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan, kata Irwan, diharapkan dapat membuat para napi berubah menjadi insan yang lebih baik. 

Irwan meyakini para tahanan punya potensi dalam mengembangkan diri sebagai figur yang  kreatif bila dibina dengan tepat. Salah satunya dapat mengembangkan seni budaya tradisional termasuk Minangkabau.

Remisi kata Irwan diatur dalam undang-undang kepada para tahanan yang berhasil mengubah perilaku. Irwan berharap pemberian remisi ini dapat menjadi motivasi buat napi dan tahanan yang lain agar juga ikut mengubah diri dan perilaku ketika sudah dikembalikan kepada masyarakat. 

Bagi yang sudah mendapat remisi, Irwan mengimbau supaya mempertahankan perilaku baik di dalam lapas. Supaya pada pemberian remisi berikutnya mendapatkan hak lagi. Dengan begitu masa hukuman para napi di Lapas bisa dijalani dalam waktu yang lebih singkat.

"Mudah-mudahan remisi ini jadi motivasi napi untuk berubah menjadi lebih baik," ujar Irwan. (Sanca)

Temuan sampah oleh para pegiat selam (diver) Sumbar di bawah laut dan pantai di kawasan Pulau Marak, terletak di Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan atau tepatnya di desa Nagari Sungai Pinang, Jumat (16/8/2019)



PADANG, SANCA NEWS.COM - Para pegiat selam (diver) di Sumatera Barat (Sumbar) sangat prihatin dengan kondisi pantai dan bawah laut wilayah perairan bagian barat tengah Sumatera. Kenapa tidak, saat melancong ke bagian Timur Pulau Marak, terletak di Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan atau tepatnya di desa Nagari Sungai Pinang.

Para penyelam menemukan ribuan sampah plastik berjejer di sepanjang pantai bahkan di bawah laut. Salah satunya itu diunggah pemilik akun Instagram @tanharimage, ia mengunggah video berdurasi 33 detik, berisi imbauan kepada pemerintah daerah dan mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa ancaman sampah mengganggu kelangsungan ekosistem lingkungan hidup.

Mengutip kata-katanya, “Hari ini kita baru selesai log pertama (divelog diver) di Pulau Marak. Keindahannya cukup bagus, tetapi terlalu banyak sampah,”

Ia melanjutkan, ‘Artinya pemerintah daerah, masyarakat kita harus lebih peduli terhadap lingkungan kita. Karena lingkungan kita adalah lingkungan yang penuh ekosistem yang baik, untuk kelangsungan kehidupan anak cucuk kita,” ujarnya menutup dengan kalimat Salam Konservasi.

Saat dikonfirmasi secara daring, Sabtu (17/8/2019), pemilik akun mengakui, ketika ia dan bersama rekan-rekannya sesama diver di lapangan melihat tidak hanya di pantai bergelimang sampah, di bawah laut juga demikian. Rata-rata sampah yang mengendap di pantai itu sampah bekas siap pakai sehari-hari dan lebih dominan itu ialah plastik, mulai dari plastik yang baru mendarat dan sudah lama.

“Plastik lebih dominan, seperti bungkusan sabun mandi, bungkusan minyak goreng, plastik botol mineral, kantong-kantong kresek yang dipenuhi lumpur karena lama tertimbun atau lama terselip diantara karang,” ujarnya.

Tanhar sapaan akrab Kariadil Harefa itu melanjutkan, selebihnya ada potongan pohon, ranting kayu dan bahkan ada kerucut lalu lintas alias pemisah jalan (traffic cone) dan ember plastik yang pakai para tukang.

“Semuanya kami temukan sampai pada kedalaman 15 meter, artinya sampah itu tidak hanya menghiasi pantai tetapi juga bawah laut. Itu sangat mengancam keselamatan terhadap terumbu karang dan segala jenis habitat yang ada di dalam laut,” terangnya.

Para diver baik dari Nature educaTed Scuba Diving (Nat Dive), UKM Diving Proklamator dan Deep Andespin West Sumatra saat ini sedang dan masih melakukan penyelaman serta mengumpulkan sampah dalam laut dan mengutip sampah di sepanjang bibir pantai. Ini sekaligus kado untuk memeriahkan HUT ke-74 Republik Indonesia.

“Kado maksud kami sebagai evaluasi bagi kita semua termasuk pemerintah, untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah ke laut termasuk upaya mengurangi pemakaian berbahan plastik,” ungkapnya.

Sementara itu, rekannya Indrawadi Mantari menyampaikan, ketika turun ke lapangan atau sedang trip diving, memang acap melakukan agenda pungut sampah. Seperti misalnya, dilakukan para mahasiswa berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator (UKM-DP) Universitas Bung Hatta. Pada saat berkegiatan baik itu Latihan Perairan Terbuka (LPT), mendata terumbu karang dan scuba diving bersama beberapa lembaga selalu mengawali agenda dengan memungut sampah di pantai termasuk di bawah laut.

Namun, kali ini sekaitan dengan imbauan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kepada masyarakat Indonesia untuk menghadap laut.

“Bu menteri mengajak semua pihak untuk menghadap laut, masyarakat dimintakan berkomitmen menjaga ekosistem laut secara bersama-sama,” ujar Indrawadi.

Sambungnya, dari imbauan itu Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Pandu Laut Nusantara menggelar bersih pantai dan laut, 18 Agustus 2019 yang diselenggaarakan di 74 titik di Indonesia. Sementara di Sumbar dipusatkan di Padang, tepatnya di Pantai Muaro Lasak. Hanya saja, bagi para pegiat lingkungan dan pecinta alam dapat melakukan di daerah ia berada.

“Kami sudah lebih awal melakukannya sebelum tanggal 18 Agustus, ini dikarenakan pertimbangan waktu dan cuaca. Sebab saat ini wilayah Padang dalam keadaan hujan disertai angin kencang dan juga kilat,” tutup Indrawadi. (Donny//Sanca) 




Kutipan dari : Covesia

Gubernur DKI Jakata Anies Baswedan



JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin upacara HUT ke-74 RI di Pulau D Reklamasi. Dalam pidatonya, Anies bicara soal wajah baru Jakarta.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus berupaya meningkatkan daya saing dan keunggulan kota melalui berbagai program strategis. Melalui wajah baru Jakarta, kita ingin mewujudkan Jakarta sebagai kota maju, kota lestari, kota berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua," ujar Anies dalam pidatonya di Pulau D Reklamasi, Sabtu (17/8).

Anies mengatakan wajah baru Jakarta tidak hanya soal tampilan yang baru. Tapi juga terkait cara berpikir, cara bekerja, hingga cara pandang untuk keadilan dalam kebijakan.

"Wajah baru Jakarta bukanlah soal tampilan yang berbeda, tapi soal cara berpikir, soal cara bekerja, cara pandang, sekaligus pola interaksinya. Bagaimana menghadirkan keadilan dan kedaulatan dalam setiap kebijakan," kata Anies.

Anies menyebut memajukan Indonesia memerlukan sumbangsih ide dan gagasan dari anak bangsa. Anies menyebut beberapa prasarana yang telah dibangun, di antaranya moda transportasi MRT hingga trotoar yang lebih luas.

"Untuk menjadikan Indonesia maju, diperlukan terus sumbangsih, curahan ide gagasan cemerlang dari setiap anak bangsa. Bila kita menyaksikan bersama pembangunan di Kota Jakarta. Bila kita menyaksikan integrasi antarmoda transportasi, bangunan MRT. Gagasannya adalah untuk membuat lebih banyak ruang interaksi antarwarga," kata Anies.

"Bila kita menyaksikan trotoar yang lebih luas, ramah untuk kaum difabel. Maka di belakangnya ada gagasan tentang membuat fasilitas publik yang setara bagi semua, bila kita menyaksikan taman-taman baru yang ada di Jakarta. Maka di belakangnya ada gagasan tentang menjadikan taman-taman sebagai tempat retensi air, tempat berekspresi. Karena itu dibangun bersama masyarakat, bukan sekadar oleh pemerintah sendiri," tuturnya.

Menurut Anies, saat ini pihaknya selalu mendorong adanya keadilan bagi seluruh kebijakan. Selain itu, dia menyebut mendukung masyarakat marjinal agar memiliki kesempatan.

"Karena itulah, kita selalu mendorong keadilan bagi semua kebijakan termasuk memperhatikan dan mendukung masyarakat marjinal agar mereka bisa hidup dengan baik, mendapatkan kesempatan yang layak seperti semuanya," tutur Anies.





DHARMASRAYA, SANCA NEWS.COM - Kontrak proyek bernomor HK.02.03 / 02 / BWS.SV-PJPA / WS.BH / 498078 / IR / III / 2019. 240 hari kalender, dimulai pada 14 Maret 2019-09 November 2019 oleh kontraktor PT Putri Seroja Mandiri dan sebagai konsultan untuk PT Ika Adya Perkasa, dengan beberapa item pekerjaan diduga mengalami masalah.

Pasalnya, proyek Mega Bendungan Batang Hari, Kabupaten Dharmasraya, diduga sarat penuh penyimpangan. Faktanya, untuk pekerjaan lantai dinding kanal, material timbunan tidak cocok karena dimainkan dan termasuk materi pembesian. Bahkan, coran tulang pembatas dinding banyak yang retak.

Di atas susunan batu mangga, pekerja menutupinya dengan percikan air sebelum pengecoran diperkirakan hanya 10 cm. Selain itu, tumpukan sirtu juga tidak stabil atau tidak padat.

Selain itu, jarak pembesian, baik untuk lantai kerja maupun tulang menyatukan dinding kanal, berkisar antara 15-25 cm, sedangkan di lantai kerja ada yang tidak terikat menggunakan kawat. Ditanya tentang jarak begol menurut spesifikasi teknis, Ramses tampak mengelak  bahkan, dia mengatakan bahwa dia tidak punya hak untuk memberikan laporan atau bekerja kepada wartawan. Sabtu (9/8/2019)

"Saya bisa melapor ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V. Jika Anda ingin tahu juga, Anda harus meminta PPK atau pengawasan lapangan," kata Ramses.

Tidak hanya itu, Ramses juga mengatakan, ketika ditanya tentang dinding ikatan tulang atau coran dinding, ada celah, itu tidak benar. "Ini tidak rusak atau retak, tetapi coran keropos," kata Ramsea, seolah-olah memang ada kerusakan pada pekerjaan yang mereka lakukan dan sebaliknya mereka menyarankan informasi lebih lanjut untuk pergi ke Padang.

Di tempat terpisah, warga Sungai Dareh Edi (42), mengatakan kepada media ini, bahwa tiang-tiang bangunan itu keropos, corannya tidak kokoh dan tidak hanya itu, tumpukan di bawahnya banyak batu, jika terkena air batu-batu itu akan bergetar, dan air yang masuk dapat runtuh, sambil membayangkan meskipun ia tidak memiliki pengalaman konstruksi tentang proyek tersebut, Jumat (16/08/2019).

"Masyarakat berharap bahwa pengawas rehabilitasi Bendung Batang Hari Dharmasraya akan lebih serius dalam mengawasi lokasi di Batu Bakaruik sehingga kontraktor yang memainkan proyek bangunan terlindungi dari kerugian yang terjadi sehingga kontraktor benar-benar akan melakukan atau bekerja sesuai dengan spesifikasi sehingga bangunan itu memiliki daya tahan," katanya. 

Namun Edi kembali terkejut bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan tidak ditulis dan ada kecurigaan kolusi karena proyek-proyek yang didanai oleh dana negara diduga melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dan besar berkemungkinan sengaja pihak pelaksana untuk tidak memberitahu kepada poblik tentang berapa anggaran dana proyek tersebut.(sanca/Ard)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.