JAKARTA, SANCA NEWS.COM - KPKmelakukan
safari di sejumlah kabupaten di Maluku Utara. Hasilnya, KPK menemukan
berbagai permasalahan aset, dari gedung, tanah, hingga kendaraan dinas.
KPK
menemukan persoalan pertama, yakni tujuh bidang tanah dan bangunan
asrama mahasiswa yang dibangun oleh Pemkab Halmahera Tengah. Asrama
mahasiswa itu tersebar di DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Maluku Utara,
Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan.
"Bangunan
asrama tersebut tidak terdata karena dokumen legalnya diatasnamakan
pegawai pada saat pengadaan dan potensi pendapatan daerah dari biaya
sewa asrama tidak diterima oleh pemkab," kata Kabiro Humas KPK Febri
Diansyah, Senin (12/8).
Permasalahan itu ditemukan KPK dalam kegiatan monitoring
dan evaluasi rutin di Halmahera Tengah pada 5-9 Agustus 2019. KPK pun
meminta Pemkab Halmahera Tengah segera melakukan legalisasi aset karena
ada potensi penyelamatan Rp 100 miliar jika aset-aset tersebut bisa
dikelola dengan baik oleh pemkab.
Masalah pengelolaan aset juga
ditemukan KPK di Halmahera Barat. Febri menyebut ada ratusan kendaraan
dinas, baik mobil maupun sepeda motor yang dikuasai oleh mantan pejabat.
"KPK
menemukan potensi kerugian dari pengelolaan aset-aset bergerak di
Pemkab Halmahera Barat. Tim menemukan sebanyak 62 kendaraan roda empat
dan 331 kendaraan roda dua yang sebagiannya dalam penguasaan mantan
pejabat, tidak diketahui keberadaan fisiknya ataupun dalam kondisi
rusak," ucapnya.
Febri mengatakan KPK memberi tenggat waktu pada
Pemkab Halmahera Barat hingga akhir 2019 untuk melakukan proses
penyelamatan aset kendaraan dinas itu. Nantinya, kendaraan tersebut
bakal dilelang.
"KPK memberikan tenggat waktu sampai akhir tahun
2019 kepada Pemkab Halmahera Barat untuk melakukan proses penyelamatan
aset tersebut untuk dikembalikan ke Pemda dan selanjutnya dilakukan
proses lelang," ujarnya.
Masalah penguasaan kendaraan dinas oleh
mantan pejabat juga ditemukan di Halmahera Utara. Ada 19 mobil yang tak
diketahui keberadaan fisiknya dan 248 kendaraan roda dua ataupun roda
empat yang dokumennya tak lengkap.
"Tim juga menemukan kendaraan dinas yang mesinnya hilang," ucap Febri.
Febri
mengatakan KPK juga menemukan tanah milik Pemkab Halmahera Utara
dikuasai pihak ketiga. Pada tanah tersebut, kata Febri, telah berdiri
bangunan permanen dan semi permanen.
"KPK memberikan tenggat
waktu kepada Pemkab Halmahera Utara untuk menertibkan aset-aset tersebut
paling lambat akhir tahun 2019 untuk mengembalikan aset kendaraan
bermotor kepada pemda, menerbitkan ulang BPKB dan menarik kembali aset
yang berada dalam penguasaan pihak ketiga," ucapnya.
Febri
mengatakan tim KPK juga meminta Pemkab Halmahera Utara menyelesaikan
mekanisme penyerahan tanah seluas 1.000 hektare. Tanah itu merupakan
aset yang diserahkan PTPN XIV kepada Pemkab Halmahera Utara.
"Upaya
penyelamatan aset pemerintah daerah merupakan satu dari delapan fokus
program korsupgah terintegrasi oleh KPK," katanya.
(Donny).
Kemacetan di Jalan Tomang Raya saat
jam pulang kerja. Jalan ini menjadi salah satu jalan yang akan terkena
perluasan ganjil genap menurut nomor polisi mulai 9 September 2019.
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Masyarakat, khususnya yang
berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya perlu tahu bahwa sepeda motor
tidak jadi kena aturan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap.
Informasi itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI
Jakarta Syafrin Liputo. Menurut dia, wacana itu tidak jadi diberlakukan
atau ganjil genap hanya berlaku pada kendaraan jenis mobil.
"Dalam pelaksanaannya, untuk sepeda motor tidak diberlakukan ganjil
genap, jadi hanya untuk mobil saja seperti biasa," ujar Syafrin saat
konferensi pers di Balai Kota, Jakarta belum lama ini.
Syafrin menjelaskan, dari hasil kajian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Dishub DKI, volume pengguna motor mengalami peningkatan.
Terutama pada ruas jalan yang diterapkan ganjil genap. Tetapi setelah
dilakukan analisis lebih mendalam, pola pergerakan motor pada koridor
ganjil genap tidak berpengaruh pada kinerja lalu lintas. Artinya,
kemacetan lalu lintas akibat motor hanya terjadi pada waktu-waktu
tertentu saja.
Kendaraan bermotor melambat akibat
terjebak kemacetan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas sistem pembatasan
kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap. Sosialisasi
perluasan ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019.
Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6
September 2019.
"Memang pada saat tertentu terjadi perlambatan karena sepeda motor
karena pengguna motor kurang tertib menggunakan lajur, tapi polanya
tidak sampai berpengaruh besar. Untuk mengatasi ini, nanti kami dengan
kepolisian akan mendorong kanalisasi bagi pengguna sepeda motor wajib
jalur kiri sehingga aspek keselamatan, kenyamanan pengguna motor itu
bisa kita jamin," kata Syafrin.
Uji coba perluasan ganjil genap sendiri dimulai hari ini, Senin
(12/8/2019) hingga 6 September 2019. Selama masa percobaan ini, khusus
di ruas atau daerah perluasan tidak diberlakukan tilang atau hanya
sekadar imbauan.
Sementara di kawasan ganjil genap eksisting tetap diberlakukan tilang
kepada pelanggar ganjil genap. Tilang akan berlaku di ruas jalan
perluasan pada 9 September 2019. (Donny).
Pemeriksaan hewan kurban oleh petugas Suku Dinas Ketahan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara.
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemukan sebanyak 547 hewan yang
tidak layak untuk dikurbankan pada pelaksanaan Idul Adha 1440 Hijriyah.
"Dari 547 hewan itu sebanyak 157 ekor di antaranya sakit karena stres di
perjalanan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjelaskan
kondisi hewan yang tidak layak digunakan sebagai kurban di Jakarta,
Minggu.
Selain 157 ekor yang dinyatakan sakit akibat stres, sebanyak 45 ekor
ditemukan memiliki tanda-tanda akan sakit setelah dilakukan pengecekan
oleh tim Pemprov DKI Jakarta.
Hewan yang belum cukup umur untuk disembelih juga masuk ke dalam daftar tidak layak kurban yaitu sebanyak 345 ekor.
Jumlah tersebut didapatkan dari 97.005 hewan kurban yang berada di 1.474 lokasi DKI Jakarta hingga 11 Agustus 2019.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandai hewan sakit itu dan melarang
masyarakat menggunakannya sebagai hewan kurban pada Idul Adha 1440
Hijriyah ini.
"Kita semua tahu bahwa ketika memberikan hewan kurban, maka hewan kurban
itu harus memenuhi ketentuan syariat. Jadi kalau secara syariat tidak
memenuhi syarat yah jangan dikerjakan," kata Anies.
Ia berharap hal ini dapat menjadi hikmah bagi seluruh masyarakat DKI
Jakarta yang merayakan ibadah Idul Adha 1440 Hijriyah dengan membantu
sesama yang masih mengalami kekurangan sehingga pahalanya ditambahkan. (Donny).
PADANG, SANCA NEWS.COM - Belum sempat dikurbankan, dua ekor kambing untuk kurban Idul Adha 2019 mati dimakan beruang madu di Padang, Sumatera Barat.
Nahas, dialami dua ekor kambing milik Rosmidar (50), yang mati bahkan sebelum dikurbankan pada Minggu (11/8).
Dugaan kuat, dua ekor kambing tersebut mati dimangsa beruang madu di kawasan tersebut.
DuakambinguntukkurbanIdul Adha 1440 Hijriah mati, diduga dimangsa olehberuang madudi Tanjung Emas, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Pemilik kambing, Rosmidar (50) warga jorong Sungai Salak, Nagari Koto
Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, menemukan dua
ekor kambingnya mati dengan penuh luka robek yang diduga dimangsa
beruang madu, Sabtu (10/8).
"Dua ekor kambing ini milik warga atas nama Rosmidar yang akan dikurbankan pada hari ini.
Kambing (sukses ternak kambing)
Namun, sebelum dikurbankan kambingnya sudah mati," kata Kepala Resor
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tanah Datar, Ansarul yang
dihubungi, Minggu (11/8).
Ansarul mengatakan, berdasarkan analisisnya kematian dua ekor kambing kurban itu diduga disebabkan oleh serangan beruang madu.
Analisisnya, banyak ditemukan jejak menyerupai jejak kaki satwa yang memiliki nama latinHelarctos malayanus itu di sekitar rumah Rosmidar.
Menurut Ansarul, kematian dua ekor kambing ini, menambah daftar kematian hewan ternak milik warga setempat.
Sebelumnya, juga ditemukan kasus kematian serupa, ada hewan ternak kambing, itik dan ayam.
Dugaan sama yakni disebabkan oleh serangan beruang madu.
"Kasus beruang madu ini sudah terjadi sejak Juli lalu.
Kami sudah lakukan upaya prosedural seperti mengusir,
patroli hingga pemasangan kandang perangkap, namun belum berhasil,"
katanya.
Menurut Ansarul, terganggunya habitat asli juga menjadi salah satu faktor keluarnya beruang madu itu.
Pasalnya,
area hutan perbukitan di sekitar lokasi yang merupakan hutan lindung
dan hutan produksi, sudah banyak beralih ke lahan perkebunan yang
ditanam dengan pinus dan karet.
"Kita minta warga meningkatkan kewaspadaannya kalau pergi ke ladang dan hutan.
Wisatawan asal Singapura ikut terlibat dalam prosesi penyembelihan hewan
kurban pada Idul Adha 1440 Hijriah di Padang, Sumbar, Ahad (11/8).
Hal itu sulit mereka lakukan di negaranya, karena banyaknya syarat yang
harus dipenuhi.
PADANG, SANCA NEWS.COM - Wisatawan asal Singapura menyatakan senang bisa terlibat langsung
dalam prosesi penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1440 Hijiriah di
Kota Padang, Sumatera Barat, sekaligus itu menjadi pengalaman yang amat
menarik baginya.
"Di Singapura memang ada kurban juga, tetapi banyak syaratnya. Tapi di
sini peserta bisa ikut dalam prosesi bahkan bisa ikut menyembelih. Ini
pengalaman yang sangat menyenangkan," kata pimpinan rombongan wisatawan
Singapura, Syah Ibrahim di Padang, Ahad.
Selain itu, kata dia, daging dari hewan kurban tersebut benar-benar bisa
dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan, salah satunya anak-anak
dari panti asuhan.
"Hewan kurban itu juga dikirimkan untuk Muslim di Mentawai. Kami sangat menyukuri itu," katanya.
Kepulauan Mentawai adalah gugusan pulau-pulau yang secara geografis
terletak di Samudera Hindia dan secara administratif masuk ke dalam
Provinsi Sumbar.
Namun, penduduk asli Mentawai mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan penduduk Minangkabau karena terpisah oleh laut.
Pemilik perusahaan perjalanan wisata Ero Tour yang menggagas paket
wisata kurban itu, Ian Hanafiah mengatakan sebagian besar peserta wisata
ikut berkurban, tetapi ada juga keluarga mereka yang tidak bisa ikut,
tetapi menitipkan untuk kurban di Padang.
"Total ada enam sapi dan 25 ekor kambing yang dikurbankan oleh wisatawan Muslim Singapura ini," katanya.
Wisatawan asal Singapura dijamu dengan
kudapan khas di daerah di Padang, Sumbar, usai mengikuti prosesi penyembelihan
hewan kurban pada Idul Adha 1440 H, Ahad (11/8).
Selain berkurban, sebanyak 35 orang wisatawan Singapura itu juga sepakat
membantu Panti Asuhan Khusus Anak Mentawai, Kelurahan Gurun Laweh Nan
XX, Kecamatan Lubuk Begalung.
Bantuan itu berupa dipan tempat tidur lengkap dengan kasur dan bantal
serta bangunan untuk belajar dengan total bantuan sekitar Rp90 juta.
"Kita berharap wisata kurban ini akan bisa menjadi agenda rutin kerja sama dengan agen perjalanan wisata di Singapura," katanya.
Sebelumnya sekitar 15 tahun lalu, menurut Ian, paket wisata yang sama
pernah juga dilaksanakan. Bahkan jumlah hewan kurban dari wisatawan itu
mencapai 150 ekor. Namun, penerbangan langsung Padang-Singapura yang
tidak ada lagi menjadi kendala tersendiri.
"Peserta terpaksa harus lewat Batam. Namun antusiasmenya ternyata tidak menurun," kata dia.
Ketua Pengurus Masjid Ar Raudhah, Gunung Pangilun Firdaus Ilyas menyebut
masyarakat sangat mendukung kegiatan itu dan menganggap wisatawan
Singapura itu sebagai tamu.
Masyarakat bahkan secara swadaya menyiapkan sajian kudapan khas daerah untuk menjamu tamu dari Negeri Singa itu. (Dkn/Sanca).