Latest Post

Wisatawan asal Singapura ikut terlibat dalam prosesi penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1440 Hijriah di Padang, Sumbar, Ahad (11/8). Hal itu sulit mereka lakukan di negaranya, karena banyaknya syarat yang harus dipenuhi.


PADANG, SANCA NEWS.COM - Wisatawan asal Singapura menyatakan senang bisa terlibat langsung dalam prosesi penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1440 Hijiriah di Kota Padang, Sumatera Barat, sekaligus itu menjadi pengalaman yang amat menarik baginya.

"Di Singapura memang ada kurban juga, tetapi banyak syaratnya. Tapi di sini peserta bisa ikut dalam prosesi bahkan bisa ikut menyembelih. Ini pengalaman yang sangat menyenangkan," kata pimpinan rombongan wisatawan Singapura, Syah Ibrahim di Padang, Ahad.

Selain itu, kata dia, daging dari hewan kurban tersebut benar-benar bisa dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan, salah satunya anak-anak dari panti asuhan.

"Hewan kurban itu juga dikirimkan untuk Muslim di Mentawai. Kami sangat menyukuri itu," katanya.

Kepulauan Mentawai adalah gugusan pulau-pulau yang secara geografis terletak di Samudera Hindia dan secara administratif masuk ke dalam Provinsi Sumbar.

Namun, penduduk asli Mentawai mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan penduduk Minangkabau karena terpisah oleh laut.

Pemilik perusahaan perjalanan wisata Ero Tour yang menggagas paket wisata kurban itu, Ian Hanafiah mengatakan sebagian besar peserta wisata ikut berkurban, tetapi ada juga keluarga mereka yang tidak bisa ikut, tetapi menitipkan untuk kurban di Padang.

"Total ada enam sapi dan 25 ekor kambing yang dikurbankan oleh wisatawan Muslim Singapura ini," katanya.

Wisatawan asal Singapura dijamu dengan kudapan khas di daerah di Padang, Sumbar, usai mengikuti prosesi penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1440 H, Ahad (11/8).

 
Selain berkurban, sebanyak 35 orang wisatawan Singapura itu juga sepakat membantu Panti Asuhan Khusus Anak Mentawai, Kelurahan Gurun Laweh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung.

Bantuan itu berupa dipan tempat tidur lengkap dengan kasur dan bantal serta bangunan untuk belajar dengan total bantuan sekitar Rp90 juta.

"Kita berharap wisata kurban ini akan bisa menjadi agenda rutin kerja sama dengan agen perjalanan wisata di Singapura," katanya.

Sebelumnya sekitar 15 tahun lalu, menurut Ian, paket wisata yang sama pernah juga dilaksanakan. Bahkan jumlah hewan kurban dari wisatawan itu mencapai 150 ekor. Namun, penerbangan langsung Padang-Singapura yang tidak ada lagi menjadi kendala tersendiri.

"Peserta terpaksa harus lewat Batam. Namun antusiasmenya ternyata tidak menurun," kata dia.
Ketua Pengurus Masjid Ar Raudhah, Gunung Pangilun Firdaus Ilyas menyebut masyarakat sangat mendukung kegiatan itu dan menganggap wisatawan Singapura itu sebagai tamu.

Masyarakat bahkan secara swadaya menyiapkan sajian kudapan khas daerah untuk menjamu tamu dari Negeri Singa itu. (Dkn/Sanca).

Sapi kurban di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Purus Baru, Kota Padang, Sumbar, dimandikan dengan air bunga 7 rupa sebelum disembelih, Minggu (11/8/2019).

Sapi kurban di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Purus Baru, Kota Padang, Sumbar, dimandikan dengan air bunga 7 rupa sebelum disembelih, Minggu (11/8).

 


PADANG, SANCA NEWS.COM - Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan shalat Idul Adha.

Momen Idul Adha adalah simbol ketakwaan dan kecintaan umat Islam dalam meneladani ajaran Nabi Ibrahim AS.

Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, umat Islam akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Namun ada yang berbeda dengan proses penyembelihan hewan kurban di Masjid Nurul Huda, Jalan Durian No 20 A, Purus Baru, Kota Padang.

Sebelum disembelih, sapi kurban dimandikan terlebih dahulu, lalu didandani.

Sapi kurban itu dimandikan dengan air bunga tujuh rupa yang telah dicampur dengan jeruk purut dan bedak.

Air tersebut disiram oleh peserta kurban menggunakan gayung ke kepala sapi.

Kemudian, bulu sapi tersebut disisir dan didandani.

Setelah itu, sapi tersebut disembelih diiringi dengan gema takbir warga yang berada di sekitar lokasi.

Ada 6 ekor sapi kurban yang ada di masjid ini, dan semuanya dimandikan serta didandani.

Bainullah Tuanku Elok (60), Imam Masjid Nurul Huda Purus yang juga panitia kurban mengatakan, prosesi penyembelihan tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS saat menyembelih putranya Nabi Ismail AS.

"Nabi Ismail AS dibawa secara baik-baik ke suatu tempat dan digulingkan secara baik-baik," katanya.

Ia mengatakan, bahwa prosesi penyembelihan diwali dengan kalimat takbir.

"Untuk tata cara seperti ini hukumnya bukan wajib, tapi harus,” ujarnya.

Menurut dia, Nabi Ismail AS sebelum disembelih dibersihkan oleh ibunya Siti Hajar terlebih dahulu.

“Nabi Ismail AS dimandikan terlebih dahulu, dikasih bedak dan wangi-wangian sebelum disembelih," ujarnya.

Ia menjelaskan, makna yang terkandung di balik wangi-wangian tersebut untuk membersihkan jiwa orang yang ikut berkurban.

“Orang kalau sudah bersih jiwanya, maka harum dirinya. Kalau tidak bersih jiwanya tidak ada cahaya di wajahnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa prosesi penyembelihan tersebut sudah turun-temurun dilakukan.

Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

Berikut tata cara dan doa penyembelihan hewan kurban beserta ketentuan kepada siapa daging kurban berhak dibagikan.

DOA

Sebelum menyembelih hewan kurban sebaiknya didahului dengan berdoa sehingga ibadah kurban yang dilaksanakan diterima oleh Allah SWT.

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Bahasa Latin: Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm
Terjemahan: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”
Selain itu ada pula doa yang dianjurkan sebelum menyembelih hewan kurban.
Dilakukan sebelum menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat.

Berikut urutan doanya:

1. Baca “Bismillâh”

بِسْمِ اللهِ

Bismillâh

Terjemahan: “Dengan nama Allah”
Akan lebih sempurna jika dibaca:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

“Bismillâhir rahmânir rahîm”
Terjemahan: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

2. Baca sholawat untuk Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.

Terjemahan: “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”

3. Baca takbir tiga kali dan tahmid sekali

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd

Terjemahan:, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”

4. Baca doa menyembelih

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Terjemahan: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Tata cara penyembelihan hewan kurban Hari Raya Idul Adha

Teknik Penyembelihan Hewan

1. Hewan direbahkan pada posisi bagian kiri disunahkan menghadap kiblat
2. Keempat kaki diikat
3. Wajib membaca doa sebelum penyembelihan. Doa: “Bismillahi Allahu Akbar”
4. Tempat penyembelihan pada bagian leher di belakang jakun
5. Memotong tiga saluran (saluran pernafasan, makanan, pembuluh darah) dengan satu kali sayatan tanpa mengangkat pisau
6. Memeriksa kelayakan proses penyembelihan dengan memastikan tiga saluran terputus

Menetapkan Status Kematian Hewan Penyembelihan (minimal > 2 menit)

1. Tidak adanya respons/reflek kornea mata (mata tidak berkedip)
2. Tidak adanya gerakan pada perut
3. Berhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terpotong
4. Proses Tindak Lanjut Setelah Pemotongan
5. Pemisahan kepala dan kaki
6. Pengulitan digantung di tempat yang bersih
7. Pemisahan jeroan merah (hati, jantung, ginjal, limpa) dan hijau (lambung dan usus)
8. Jeroan hijau segera dicuci di tempat yang terpisah
9. Pemotongan daging dilakukan di tempat yang bersih dan terlindung dari sinar matahari
10. Kantong plastik untuk daging dan jeroan dipisahkan, gunakanlah kantong plastik tidak berwarna (untuk makanan)
11. Daging yang sudah dikemas segera didistribusikan
12. Lubang bekas saluran darah harus di tutup kembali dengan rapi

Ketentuan pembagian daging kurban Hari Raya Idul Adha

Berikut ketentuan pembagian daging hewan kurban Hari Raya Idul Adha, dilansir dari islam.nu.or.id
1. Orang yang berkurban berhak menerima maksimal sepertiga dari daging kurbannya.

ـ (ولا يأكل المضحي شيئا من الأضحية المنذورة) بل يتصدق وجوبا بجميع أجزائها (ويأكل) أي يستحب للمضحي أن يأكل (من الأضحية المتطوع بها) ثلثا فأقل

Artinya, “(Orang yang berkurban tidak boleh memakan sedikit pun dari ibadah kurban yang dinazarkan [wajib]) tetapi ia wajib menyedekahkan seluruh bagian hewan kurbannya. (Ia memakan) maksudnya orang yang berkurban dianjurkan memakan (daging kurban sunnah) sepertiga bahkan lebih sedikit dari itu,”

2. Orang yang berkurban tidak boleh menjual daging kurbannya.

ـ (ولا يبيع) المضحي (من الأضحية) شيئا من لحمها أو شعرها أو جلدها أي يحرم عليه ذلك ولا يصح سواء كانت منذورة أو متطوعا بها

Artinya, “Orang yang berkurban (tidak boleh menjual daging kurban) sebagian dari daging, bulu, atau kulitnya. Maksudnya, ia haram menjualnya dan tidak sah baik itu ibadah kurban yang dinazarkan (wajib) atau ibadah kurban sunnah,”

3. Daging kurban dibagikan keada fakir miskin dalam bentuk daging segar.

ويطعم) وجوبا من أضحية التطوع (الفقراء والمساكين) على سبيل التصدق بلحمها نيئا فلا يكفي جعله طعاما مطبوخا ودعاء الفقراء إليه ليأكلوه والأفضل التصدق بجميعها إلا لقمة أو لقمتين أو لقما

Artinya, “Orang yang berkurban wajib (memberi makan) dari sebagian hewan kurban sunnah (kepada orang fakir dan miskin) dengan jalan penyedekahan dagingnya yang masih segar. Menjadikan dagingnya sebagai makanan yang dimasak dan mengundang orang-orang fakir agar mereka menyantapnya tidak memadai sebagai ibadah kurban. Yang utama adalah menyedekahkan semua daging kurban kecuali sesuap, dua suap, atau beberapa suap,”

Sebagian ulama berpendapat pembagian daging kurban dibagikan menjadi 3 bagian: yaitu untuk orang miskin, orang kaya, dan orang yang berkurban. (Donny).

Air Mancur Menari di Monumen Nasional Jakarta
 
JAKARTA, SANCA NEWS.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) akan menggelar banyak acara untuk peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia. Selain mengarak mobil Kepresidenan pertama Soekarno, juga akan ada pagelaran seni lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan, museum wayang serta museum seni rupa dan keramik akan mengadakan atraksi khusus untuk menyambut kemerdekaan RI. Acara akan digelar tepat pada 17 Agustus di Lapangan Romsol Wijaya Kusuma, Koramil 03/GP, Jakarta Barat.

“Museum Wayang menyuguhkan pagelaran wayang di ruang publik berupa wayang kulit dengan lakon Kresno Sayemboro yang dimainkan oleh dalang Ki Pandu Gandang S,” ujar Edy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/8).

Sedangkan untuk museum seni rupa dan keramik rencananya akan menggelar pameran unggulan dengan tema ‘Revolusi Fisik Diplomatik Estetik’. Acara ini berlangsung dari 8 – 31 Agustus 2019.

“Pameran juga akan diisi dengan talkshow, workshop, dan gelar kreativitas seni untuk pelajar,” tambah Edy.

Monumen Nasional (Monas) selaku ikon Jakarta juga tak ketinggalan memeriahkan HUT kemerdekaan RI. Di sini akan digelar Festival of Light mulai 15 – 25 Agustus 2019. Acara ini sekaligus mengulang suksesnya video maping di lokasi tersebut pada saat Asian Games 2018.

“Kali ini warga Jakarta akan kembali disuguhkan keindahan Monas pada saat malam hari, selain maping video Monas juga akan dipercantik dengan lampion warna-warni dan pertujukan laser di air mancur,” pungkas Edy.

Bergeser ke wilayah Timur Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMMI) akan mengadakan Festival Bazar kuliner ibu-ibu PKK pada tanggal 18 Agustus 2018 bertempat di Anjungan Provinsi DKI Jakarta. Seluruh rangkaian acara ini, diharapkan bisa menjadi magnet tersendiri guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jakarta. (Donny/Sanca).

Para jamaah Tarekat Naqsabandiyah selepas melaksanakan Salat Idul Adha, kemudian melakukan penyembelihan hewan kurban, Sabtu (10/8) di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).



PADANG, SANCA NEWS.COM - Jamaah Tarekat Naqsabandiyah telah melaksanakan Shalat Idul Adha, Sabtu (10/8).

Shalat Idul Adha dilaksanakan di Mushalla Baitul Ma'mur, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

 Sedangkan, pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha pada Minggu, 11 Agustus 2019.

Namun, Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan Salat Idul Adha lebih dahulu sehari, pada Sabtu mendahului jadwal yang ditetapkan pemerintah, Minggu (11/8) mendatang.

Imam Mushalla Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo mengemukakan bahwa momentum Idul Adha kali ini menjadi simbol ketakwaan dan kecintaan umat Islam kepada Allah SWT.

"Kami melaksanakan Salat Idul Adha pada hari ini (Sabtu 10/8), dan penetapannya sesuai dengan bulan Ramadhan lalu," kata Syafri Malin Mudo (78), Sabtu (10/8), sebagaimana dilansir Sanca News.com.

Syafri Malin Mudo menambahkan bahwa jadwal didapat melalui turun temurun semenjak dahulu kala.

"Dari Ramadhan 1440 H hingga hari ini, (Sabtu 10/8) sudah mencapai 100 malam, sehingga kami pun melaksanakan Salat Idul Adha," kata Syafri Malin Mudo.

Pantauan Sanca News.com di lokasi Mushalla Baitul Ma'mur terlihat warga juga melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada Sabtu hari ini. (Dkn/Sanca).

 
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada awalnya menyebut Ibu Kota akan jadi salah satu kota penyelenggara seri Formula pada 2020 mendatang.
Namun, dalam perkembangannya, rencana tersebut kini diubah menjadi tahun 2021.

Hal itulah yang jadi salah satu pembahasan saat perwakilan Pemprov DKI, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Achmad Firdaus, datang ke Kantor Kemenpora, Kamis (8/8).

Kedatangan Firdaus diterima oleh Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.

Pertemuan ini juga dilakukan untuk menyampaikan surat Gubernur DKI Jakarta kepada Menpora mengenai rekomendasi terkait penyelenggaraan balap Formula E.

Menurut rencana, Jakarta ditargetkan bisa menjadi penyelenggara Formula E pada 2021.
"(Tahun 2021) rencana DKI seperti itu karena penyelenggaranya mereka," kata Gatot saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (10/8).

Tak seperti Formula 1 ataupun MotoGP, musim balap Formula E memang tidak berlangsung dalam setahun genap, melainkan lebih seperti musim dalam kalender sepak bola Eropa.

Kalender balap musim 2019-2020 sudah diumumkan dan hanya menyisakan satu slot kosong pada 14 Desember 2019.

Oleh karena itu, kans Jakarta menjadi tuan rumah balapan Formula E paling memungkinkan adalah untuk musim 2020-2021.

Pada rencana penyelenggaraan Formula E di Jakarta ini, Kemenpora hanya berperan sebagai pihak yang memberikan rekomendasi.

Adapun teknis penyelenggaraan maupun pendanaan menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.
Meski penyelenggaraan masih tahun 2021, persiapan DKI Jakarta akan segera dimulai pada tahun 2020.

Menurut Gatot, persiapan terkait rencana penyelenggaraan Formula E akan melibatkan banyak pihak, di antaranya kepolisian, IMI, hingga promotor balap Formula E.

"Persiapannya fix tahun 2020 dan tahun depannya tinggal pelaksanaannya saja," kata Gatot.
Formula E merupakan ajang balap mobil bertenaga listrik.

Berbeda dengan Formula E, ajang balap ini tak pernah digelar di sirkuit permanen.
Formula E selalu konsisten menggelar balapan di jalanan kota.

Selain mendekatkan diri ke para penggemar, penyelenggaraan balapan di tengah kota juga bertujuan mengampanyekan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Bahkan, London melakukan inovasi. Ibu kota Inggris itu akan jadi salah satu tuan rumah seri balap Formula E pada musim 2019-2020.

Karena mobil balap Formula E tanpa emisi, London berani menggelar balap yang sebagian lintasannya berada di dalam gedung. (Donny/Amri).

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.