Latest Post

Didampingi Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto, Wakapolda Lampung Kombes Rudi Setiawan ikut serta dalam aksi donor darah. Kini Kombes Rudi Setiawan dirolling dan bakal menempati jabatan baru sebagai Wakapolda Sumatera Selatan.

 
LAMPUNG, SANCA NEWS.COM - Mabes Polri kembali melakukan penyegaran organisasi dengan menerbitkan surat mutasi jabatan.

Kali ini surat telegram Kapolri Jendral Tito Karnavian yang teruang dalam ST/2023/VIII/KEP./2019 tanggal 2 Agustus 2019, merolling sebanyak 75 jabatan perwira menengah hingga tinggi.

Tak terkecuali dua pejabat Polda Lampung juga ikut dalam mutasi jabatan ini.

Keduanya yakni Wakapolda Lampung Kombes Pol Rudi Setiawan dan Dirlantas Polda Lampung Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin.

Surat telegram tersebut ditandatangani Asisten SDM Irjen Pol Eko Indra Heri.

Wakapolda Lampung Rudi Setiawan disebut akan menempati jabatan baru sebagai Wakapolda Sumatra Selatan.

Jabatan lamanya pun digantikan oleh Brigjen Pol Sudarsono yang sebelumnya menjabat sebagai Karodalpres SSDM Polri.

Sementara Dirlantas Polda Lampung Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin mendapat jabatan baru sebagai Dirlantas Polda Sumatra Utara.

Untuk jabatannya Dirlantas Polda akan digantikan oleh Kombes Pol Chiko Ardwiatto yang sebelumnya menjabat sebegai Dirlantas Polda Sulawesi Barat.

Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya surat telegram tersebut.

"Benar, baru siang ini surat telegramnya keluar," ujarnya.

Pandra mengatakan mutasi ini adalah hal yang wajar didalam tubuh Polri.

"Ini juga merupakan one prestasi bagi pejabat tersebut, dalam hal ini Wakapolda Lampung dan Dirlantas Polda lampung," tandasnya. (Donny/Rmn).

 
Ilustrasi

JAKARTA BARAT, SANCA NEWS.COM - Unit II Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap seorang pria bernama Darwin Tamajaya terkait dugaan penyalahgunaan narkoba.

Kanit II Satuan Reserse Narkoba Polres Metro jakarta Barat, AKP Maulana Mukarom mengatakan, Darwin ditangkap saat berada di dalam sebuah apartemen di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Saat ditangkap, polisi menyita sejumlah barang bukti narkoba jenis Psikotropika. Namun dirinya tidak menyebutkan jumlah barang bukti yang diamankan.

"Diamankan di Apartement Belmount Kembangan. Barang bukti psikotropika, Halima (Happy Five)," ujar Maulana saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2019).

Saat ini, polisi telah melakukan penahanan terhadap Darwin. Hal itu dilakukan sambil melengkapi berkas atas kasus tersebut, yang akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan.

"Sekarang dalam proses lanjut dan pemberkasaan," pungkas Maulana. (Donny).

Dua kawanan spesialis pencuri ternak diamankan Polres Agam dan dua orang lainnya dibawa ke RSUD Lubuk Basung, Kamis (31/8/2019) malam. (Dok: Humas Polres Agam)


AGAM, SANCA NEWS.COM - Setelah beraksi di 10 tempat, empat kawanan spesialis pencuri ternak di Padang, Sumatera Barat, berhasil diringkus polisi.

Dua di antara pencuri itu terpaksa dilumpuhkan melalui tembakan di bagian kaki, karena melakukan perlawanan saat ditangkap.

"Betul, kami sudah melakukan penangkapan terhadap 4 orang kawanan spesialis pencuri ternak yang sudah beraksi di 10 tempat di Sumbar," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Agam Iptu Muhammad Reza saat dihubungi Awak Media, Jumat (2/8/).

Empat kawanan spesialis pencuri ternak masing-masing berinisial AP (26), AWS (19), IR (31) dan HP (31). Mereka adalah warga Kabupaten Pasaman Barat.

Menurut polisi, aksi pencurian bukan hanya dilakukan di Pasaman Barat, tapi juga dilakukan di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman.

Menurut Reza, kawanan ini cukup lihai dalam melakukan aksinya.

Ternak yang dicuri disembelih di dekat lokasi pencurian. Setelah itu, mereka memotong-motong dagingnya sebelum dibawa menggunakan mobil.

"Kawanan ini beraksi setelah ternak dicuri, kemudian disembelih tidak jauh dari lokasi. Dagingnya dibawa ke mobil," kata Reza.

Menurut Reza, penangkapan pencuri ternak ini berawal dari laporan masyarakat yang mengadukan bahwa ternaknya hilang.

Pelapor terkejut, karena tidak jauh dari kandang ternak sapinya, ditemukan bekas-bekas penyembelihan sapi berupa darah dan kotoran sapi.

Mendapatkan laporan itu, polisi langsung melalukan penyelidikan dan berhasil menangkap AP dan AWS.

"Empat bagian kawanan ini sudah kami amankan. Dua orang di antaranya dibawa ke RSUD Lubuk Basung Agam," kata Reza. (Sanca/Donny).


Beredar foto tangkap layar terkait jalur ganjil genap terbaru di Jakarta jadi viral di media sosial (medsos).
Beredar foto tangkap layar terkait jalur ganjil genap terbaru di Jakarta jadi viral di media sosial (medsos). Ist

 
JAKARTA, SANCANEWS.COM - Beredar foto tangkap layar terkait jalur ganjil genap tebaru di wilayah Jakarta jadi viral di media sosial (Medsos). 

Di foto viral jalur ganjil genap erbaru di DKI Jakarta ini, menunjukkan sejumlah ruas jalan Jakarta terdampak perluasan ganjil genap itu.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melakukan perluasan sistem ganjil genap di musim kemarau di sejumlah ruas jalan di Jakarta tersebut.

Hal ini, untuk menekan polusi udara yang diketahui Jakarta urutan pertama udara terburuk di dunia.

Dalam foto viral jalur ganjil genap terbaru Jakarta tersebut tertulis beberapa ruas jalan Jakarta terdampak perluasan ganjil genap.

Antara lain, Jalan RS Fatmawati, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Pramuka, Jalan Salemba Raya, Jalan Kramat Raya, Jalan Gunung Sahari, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Suryopranoto, Jalan Balikpapan dan Jalan Tomang Raya.

Bahkan dalam foto tersebut juga tertulis, jika diberlakukan perluasan ganjil genap di Jakarta untuk mobil dan motor.

Selain itu juga, sosialisasi perluasan ganjil genap terbaru di Jakarta tersebut akan diberlakukan pada tanggal 5 hingga 31 Agustus 2019 mendatang

Melansir Kompas.com, perluasan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap pada musim kemarau disebabkan gas buang kendaraan bermotor sulit diturunkan pada musim kemarau. (Donny)

Tumpukan sampah menumpuk di pinggir laut kawasan Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (29/7).

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Pemerintah DKI Jakarta salahkan warganya yang tidak peduli dengan sampah. Sehingga negara harus mengeluarkan dana Rp 3,7 triliun untuk mengolah sampah.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menganggap alokasi dana operasional pengelolaan sampah senilai Rp3,7 triliun pada 2019 merupakan imbas dari perilaku warga yang tidak peduli lingkungan.

"Sekarang kan ramai, kata orang pengolahan sampah DKI sampai Rp 3,7 triliun. Orang lihat Rp 3,7 triliunnya. Tapi orang tidak melihat itulah kelakuan kita, dampak dari kelakuan masyarakat yang tidak peduli dengan sampah," kata Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Asep mengakui bahwa alokasi dana pengolahan sampah tersebut relatif besar, namun di dalamnya juga meliputi sejumlah komponen lain seperti gaji pegawai Dinas LH DKI, Pasukan Oranye (kebersihan) sebanyak belasan ribu personel, ongkos bahan bakar minyak untuk 1.500 truk sampah, ratusan alat berat dan sebagainya.

"Alokasi dana itu juga di luar kompensasi bagi masyarakat di sekitar TPST Bantargrbang yang terdampak bau. Besarannya sekitar Rp700-Rp800 miliar per tahun," katanya.

Dana tersebut, kata Asep, sebenarnya bisa diminimalisasi apabila masyarakat DKI bijak mengurangi sampah di sumbernya.

Permasalahan sampah di Jakarta selama ini karena tidak terpilah di sumbernya dan tercampur dengan sampah yang membusuk, sehingga sampah yang semula mempunyai nilai ekonomis, menjadi tidak ada nilai jualnya saat akan diolah.

"Sampah organik dan nonorganik hampir semuanya campur. Coba masyarakat pilah sampah sisa makanan, pisah dengan sampah nonorganik, pasti ada yang mau mengolah. Kenapa pengolahan tidak berjalan baik, karena sampah masih bercampur sama sisa makanan," katanya.

Sampah yang telah dipilah di sumbernya, akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diolah oleh industri pengolahan.

"Semua sampah sebenarnya bisa diolah, kompos bisa dijual, plastik jadi industri daur ulang plastik, kertas jadi industri daur ulang kertas, namun dengan catatan itu dipilah di rumah," katanya. (Donny)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.