Latest Post

 
Ilustrasi

JAKARTA BARAT, SANCA NEWS.COM - Unit II Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap seorang pria bernama Darwin Tamajaya terkait dugaan penyalahgunaan narkoba.

Kanit II Satuan Reserse Narkoba Polres Metro jakarta Barat, AKP Maulana Mukarom mengatakan, Darwin ditangkap saat berada di dalam sebuah apartemen di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Saat ditangkap, polisi menyita sejumlah barang bukti narkoba jenis Psikotropika. Namun dirinya tidak menyebutkan jumlah barang bukti yang diamankan.

"Diamankan di Apartement Belmount Kembangan. Barang bukti psikotropika, Halima (Happy Five)," ujar Maulana saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2019).

Saat ini, polisi telah melakukan penahanan terhadap Darwin. Hal itu dilakukan sambil melengkapi berkas atas kasus tersebut, yang akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan.

"Sekarang dalam proses lanjut dan pemberkasaan," pungkas Maulana. (Donny).

Dua kawanan spesialis pencuri ternak diamankan Polres Agam dan dua orang lainnya dibawa ke RSUD Lubuk Basung, Kamis (31/8/2019) malam. (Dok: Humas Polres Agam)


AGAM, SANCA NEWS.COM - Setelah beraksi di 10 tempat, empat kawanan spesialis pencuri ternak di Padang, Sumatera Barat, berhasil diringkus polisi.

Dua di antara pencuri itu terpaksa dilumpuhkan melalui tembakan di bagian kaki, karena melakukan perlawanan saat ditangkap.

"Betul, kami sudah melakukan penangkapan terhadap 4 orang kawanan spesialis pencuri ternak yang sudah beraksi di 10 tempat di Sumbar," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Agam Iptu Muhammad Reza saat dihubungi Awak Media, Jumat (2/8/).

Empat kawanan spesialis pencuri ternak masing-masing berinisial AP (26), AWS (19), IR (31) dan HP (31). Mereka adalah warga Kabupaten Pasaman Barat.

Menurut polisi, aksi pencurian bukan hanya dilakukan di Pasaman Barat, tapi juga dilakukan di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman.

Menurut Reza, kawanan ini cukup lihai dalam melakukan aksinya.

Ternak yang dicuri disembelih di dekat lokasi pencurian. Setelah itu, mereka memotong-motong dagingnya sebelum dibawa menggunakan mobil.

"Kawanan ini beraksi setelah ternak dicuri, kemudian disembelih tidak jauh dari lokasi. Dagingnya dibawa ke mobil," kata Reza.

Menurut Reza, penangkapan pencuri ternak ini berawal dari laporan masyarakat yang mengadukan bahwa ternaknya hilang.

Pelapor terkejut, karena tidak jauh dari kandang ternak sapinya, ditemukan bekas-bekas penyembelihan sapi berupa darah dan kotoran sapi.

Mendapatkan laporan itu, polisi langsung melalukan penyelidikan dan berhasil menangkap AP dan AWS.

"Empat bagian kawanan ini sudah kami amankan. Dua orang di antaranya dibawa ke RSUD Lubuk Basung Agam," kata Reza. (Sanca/Donny).


Beredar foto tangkap layar terkait jalur ganjil genap terbaru di Jakarta jadi viral di media sosial (medsos).
Beredar foto tangkap layar terkait jalur ganjil genap terbaru di Jakarta jadi viral di media sosial (medsos). Ist

 
JAKARTA, SANCANEWS.COM - Beredar foto tangkap layar terkait jalur ganjil genap tebaru di wilayah Jakarta jadi viral di media sosial (Medsos). 

Di foto viral jalur ganjil genap erbaru di DKI Jakarta ini, menunjukkan sejumlah ruas jalan Jakarta terdampak perluasan ganjil genap itu.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melakukan perluasan sistem ganjil genap di musim kemarau di sejumlah ruas jalan di Jakarta tersebut.

Hal ini, untuk menekan polusi udara yang diketahui Jakarta urutan pertama udara terburuk di dunia.

Dalam foto viral jalur ganjil genap terbaru Jakarta tersebut tertulis beberapa ruas jalan Jakarta terdampak perluasan ganjil genap.

Antara lain, Jalan RS Fatmawati, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Pramuka, Jalan Salemba Raya, Jalan Kramat Raya, Jalan Gunung Sahari, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Suryopranoto, Jalan Balikpapan dan Jalan Tomang Raya.

Bahkan dalam foto tersebut juga tertulis, jika diberlakukan perluasan ganjil genap di Jakarta untuk mobil dan motor.

Selain itu juga, sosialisasi perluasan ganjil genap terbaru di Jakarta tersebut akan diberlakukan pada tanggal 5 hingga 31 Agustus 2019 mendatang

Melansir Kompas.com, perluasan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap pada musim kemarau disebabkan gas buang kendaraan bermotor sulit diturunkan pada musim kemarau. (Donny)

Tumpukan sampah menumpuk di pinggir laut kawasan Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (29/7).

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Pemerintah DKI Jakarta salahkan warganya yang tidak peduli dengan sampah. Sehingga negara harus mengeluarkan dana Rp 3,7 triliun untuk mengolah sampah.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menganggap alokasi dana operasional pengelolaan sampah senilai Rp3,7 triliun pada 2019 merupakan imbas dari perilaku warga yang tidak peduli lingkungan.

"Sekarang kan ramai, kata orang pengolahan sampah DKI sampai Rp 3,7 triliun. Orang lihat Rp 3,7 triliunnya. Tapi orang tidak melihat itulah kelakuan kita, dampak dari kelakuan masyarakat yang tidak peduli dengan sampah," kata Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Asep mengakui bahwa alokasi dana pengolahan sampah tersebut relatif besar, namun di dalamnya juga meliputi sejumlah komponen lain seperti gaji pegawai Dinas LH DKI, Pasukan Oranye (kebersihan) sebanyak belasan ribu personel, ongkos bahan bakar minyak untuk 1.500 truk sampah, ratusan alat berat dan sebagainya.

"Alokasi dana itu juga di luar kompensasi bagi masyarakat di sekitar TPST Bantargrbang yang terdampak bau. Besarannya sekitar Rp700-Rp800 miliar per tahun," katanya.

Dana tersebut, kata Asep, sebenarnya bisa diminimalisasi apabila masyarakat DKI bijak mengurangi sampah di sumbernya.

Permasalahan sampah di Jakarta selama ini karena tidak terpilah di sumbernya dan tercampur dengan sampah yang membusuk, sehingga sampah yang semula mempunyai nilai ekonomis, menjadi tidak ada nilai jualnya saat akan diolah.

"Sampah organik dan nonorganik hampir semuanya campur. Coba masyarakat pilah sampah sisa makanan, pisah dengan sampah nonorganik, pasti ada yang mau mengolah. Kenapa pengolahan tidak berjalan baik, karena sampah masih bercampur sama sisa makanan," katanya.

Sampah yang telah dipilah di sumbernya, akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diolah oleh industri pengolahan.

"Semua sampah sebenarnya bisa diolah, kompos bisa dijual, plastik jadi industri daur ulang plastik, kertas jadi industri daur ulang kertas, namun dengan catatan itu dipilah di rumah," katanya. (Donny)

Aksi Anak Nagari Lubuk Kilangan bersama masyarakat saat menutup sumber air di Sikayan yang juga sumber air untuk pabrik PT Semen Padang


PADANG, SANCA NEWS.COM – PT Semen Padang terancam tak bisa beroperasi gara-gara sumber air pabrik semen tersebut ditutup oleh anak nagari bersama masyarakat Lubuk Kilangan, Kamis (1/8). Hal ini dipicu terjadinya dualisme ditubuh Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN), dimana PT Semen Padang mereka dua memihak ke salah satu kelompok pengurus.

Kejadian itu bermula dimana organisasi pemuda Lubuk Kilangan Bersatu Bangkit (LBB) yang terdiri dari anak nagari dan masyarakat nagari Lubuk Kilangan, melakukan aksi protes di Kampung Sikayan Pondok Bambu RT 01 RW 12, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kamis (1/8). Sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap adanya dualisme di tubuh lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Kilangan.

LBB melakukan aksi protes dengan cara menutup kanal air di Kampung Sikayan Pondok Bambu RT 01 RW 12, dan memasang beberapa spanduk bertuliskan "Ulayat Nagari Lubuk Kilangan Bukan Milik Segelintir Oknum Pengkhianat", dan spanduk bertuliskan rangkaian kalimat dengan mencatut nama PT Semen Padang.

Nisfan Jumadil, selaku penanggungjawab aksi sekaligus Perwakilan LBB menjelaskan hal-hal yang memicu terjadinya aksi tersebut.

"Kami melakukan aksi ini karena ketidakpuasan kami terhadap lembaga KAN yang terpecah dua. Kami juga menduga pihak PT Semen Padang berpihak kepada salah satu kelompok. Ini yang menjadi pemicu persoalan, dan kami juga melihat ada oknum yang tidak bertanggung jawab mencari keuntungan dari PT Semen Padang," ujar usai melakukan mediasi bersama Polresta Padang.

Ia mengungkapkan keinginan pihaknya untuk mempersatukan kembali nagari dengan cara melakukan aksi protes tersebut. Sebab persoalan ini berdampak buruk bagi anak kamanakan dan masyarakat nagari Lubuk Kilangan.

"Nagari itu bukan KAN yang punya. Tetapi nagari itu kepunyaan anak kamanakan dan masyarakat, musyawarah nagari yang tertinggi. KAN itu tempat mengadu, kapai tampek batanyo, kapulang tampek babarito, namun hari ini sudah terbalik. KAN dan ninik mamak merasa berkuasa, apapun keputusan nagari dibuat sendiri tanpa melibatkan seluruh unsur di nagari kami yakni ninik mamak 4 jinih dan 6 suku. Tapi mereka ditinggal, apa itu benar sesuai adat minang yang selalu mengedepankan musyawarah," katanya.

Lebih lanjut ia menyatakan, niat LBB sangat baik untuk menyatukan kembali ninik mamak di nagari. Makanya LBB memasang spanduk agar PT Semen Padang untuk sementara menghentikan bantuan kepada ninik mamak yang tergabung ke dalam KAN. 

"Kita sudah menyurati manajemen PT Semen Padang agar menghentikan bantuan kepada KAN sementara waktu. Sebab ini juga menjadi pemicu terpecah belahnya KAN, dan kami juga meminta pihak kepolisian untuk mencari dalang yang telah memecah belah nagari di Lubuk Kilangan ini. Makanya, kami terpanggil untuk menyelamatkan nagari lebih dulu," tuturnya.

Sebenarnya pihaknya malu melakukan aksi ini dan menutup saluran air Kanal Sikayan tersebut. Mengingat air ini merupakan sumber suplai untuk PT Semen Padang dan juga dinikmati masyarakat di tiga kelurahan di Lubuk Kilangan. Tetapi dengan aksi ini ia berharap dapat memancing semua pihak, terutama ninik mamak kembali bersatu untuk duduk bersama mencari jalan keluar persoalan ini.

"Kita akan coba melakukan musyawarah bersama ninik mamak agar kembali kompak. Jika tidak ada respon kami akan tetap bertahan dengan aksi lanjutan, seharusnya para ninik mamak memahami maksud kami," pungkasnya

Sementara, Sekertaris KAN Lubuk Kilangan, Armansyah Dt Gadang mengatakan, saluran air Kanal Sikayan itu memang berdiri ditanah nagari. Dan air ini merupakan alat vital negara karena banyak orang yang menggunakannya, tidak hanya pihak PT Semen Padang saja, namun berapa kelurahan di Lubuk Kilangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan solusi yang terbaik agar aksi protes ini tidak merugikan semua pihak.

"Tujuan aksi ini memang menyatukan ninik mamak, namun pada dasarnya ninik mamak itu sudah bersatu, tetapi memang ada berapa orang ninik mamak yang belum kembali ke KAN karena masih bersekukuh dengan SK LKAAM. Jika ada wadah musyawarah cukup anak kamanakan saja duduk bersama, kalau ninik mamak tidak perlu disatukan lagi, bahkan dari rapat kita beberapa waktu lalu menyepakati agar ninik mamak yang berseberangan itu kembali lagi ke KAN," ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, mengatakan sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh masyarakat yang mengatasnamakan LBB. Tindakan tersebut bisa berdampak kepada pengoperasian pabrik semen. Untung saja untuk hari ini sudah ada stok air, hanya saja jika penutupan saluran air itu berlangsung lama, pabrik bisa terhenti.

"Kami berharap persoalan ini segera diselesaikan. Kami dari Semen Padang tidak ingin ikut campur, karena persoalan tersebut adalah masalah internal nagari", ujarnya 

Kapolresta Padang Kombes Pol Yulmar Try Himawan yang ikut turun ke lokasi menyarankan kepada masyarakat untuk menghentikan aksi tersebut sebab dapat memberikan dampak yang luas kepada kondisi masyarakat sekitar yang membutuhkan air dari kanal Sikayan. Ia menyarankan untuk semua pihak agar duduk bersama secara musyarawarah menyelesaikan persoalan tersebut. (Sanca/Donny)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.