Latest Post

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah


PADANG, SANCA NEWS.COM - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menegaskan, bakal mempercepat penerbitan Peraturan Wali Kota tentang Perlindungan Ulama dan Tokoh Masyarakat. Ia mengatakan, sebagai wali kota, berkewajiban memberi perlindungan kepada ulama dan tokoh masyarakat.

Mahyeldi menegaskan hal tersebut saat hadir dalam Kajian Akbar bersama Ustad Adi Hidayat di GOR Adzkia, Taratak Paneh, Padang, Jumat (26/7) pekan lalu.

Namun, rencana pemkot segera menerbitkan peraturan itu dikecam banyak pihak. Aktivis keberagaman Sudarto misalnya, mengatakan wacana dan inisiatif  Wali Kota Padang itu layak ditolak karena berpotensi melahirkan pasal karet dan diskriminatif.

"Apakah ada ancaman? Ancaman seperti apa dan perlindungan seperti apa? Aturan seperti itu menurut saya justru merendahkan mutu demokrasi dan akal sehat manusia. Saya pribadi menolak," ujar Sudarto saat dihubungi Sanca News.com, Rabu (31/7).

Sudarto menjelaskan, wacana yang digulirkan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah itu patut didebat karena berpotensi memakan banyak 'korban' melalui pasal-pasal karet dan diskriminatif.

"Semuanya harus dibuat jelas dulu. Perlindungannya seperti apa? Ulama dan tokoh masyarakatnya seperti apa? Aturan hukum harus dirancang sejelas mungkin. Ini definisinya bisa melebar ke mana-mana," kata Sudarto.

Perlindungan terhadap ulama dan tokoh masyarakat, lanjutnya, jelas merupakan kewajiban negara dan menjadi hak seluruh warga negara untuk mendapatkan jaminan.

Dalam konteks perwako yang diinisiasi Pemko Padang, katanya, bisa memunculkan kerancuan berpikir dan tumpang tindih kewenangan.

"Sekarang banyak muncul  ulama karbitan dengan latar belakang keilmuan yang tidak memadai dan mengklaim diri sebagai ulama. Bila orang-orang seperti itu menyerukan ujaran kebencian, melakukan tindakan asusila, melakukan tindakan pidana dan ditangkap polisi, apakah harus dilindungi? Jangan-jangan nanti sedikit-sedikit kriminalisasi," kata dia. (Donny).

Sidang sengketa hasil pemilu legislatif di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (26/7)
 

PADANG, SANCA NEWS.COM - Sebanyak 45 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Sumatera Barat, terancam kosong beberapa hari.

Sebab, masa jabatan periode 2014-2019 habis pada 6 Agustus 2019. Sementara, penetapan anggota DPRD terpilih masih menunggu keputusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

"Kami masih menunggu keputusan MK terkait gugatan pemilihan legislatif. Dari jadwal diputuskan 6-9 Agustus," kata Ketua KPU Padang Riki Eka Putra yang dihubungi Kompas.com, Rabu (31/7).

Riki menyebutkan, setelah diputuskan MK, masih ada mekanisme selanjutnya yaitu pelantikan. KPU Padang akan mengajukannya ke Gubernur melalui Wali Kota Padang

"Untuk pelantikan ini juga membutuhkan persiapan dan waktu, sehingga besar kemungkinan akan lewat dari 6 Agustus," kata Riki.

Dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3) tidak diatur adanya perpanjangan masa jabatan anggota MPR, DPR, DPRD dan DPD.

Riki mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Padang dan KPU RI untuk mencarikan solusinya.

Menurut Riki, pihaknya sedang berkonsultasi dengan KPU RI untuk memberikan alternatif mengatasi persoalan itu.

"Kami sedang komunikasikan dengan KPU RI, agar memberikan alternatif supaya keputusan PHPU di MK bisa cepat keluar," kata Riki.

Menurut Riki, jika terbentur dengan mekanisme, maka Gubernur Sumbar dan Kementerian Dalam Negeri selaku perpanjangan tangan presiden harus mencarikan solusi terkait persoalan ini. (Donny)


Kepala Balai Diklat Keagamaan Padang (BDK Padang) Drs. H. Khoirul Amani, MA (foto: sanca)


PADANG, SANCA NEWS.COM - Sebanyak 30 orang peserta penyuluh agama Non PNS mengikuti Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) Diklat Teknis Substantif Penyuluh Non PNS di kantor Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Provinsi Riau Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 29 Juli sampai dengan 03 Agustus, dibuka oleh H. Maswir, MA Plh. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kampar, Senin (29/7).

Peserta Pelatihan Penyuluh Agama Non PNS
Kepala Balai Diklat Keagamaan Padang (BDK Padang) Drs. H. Khoirul Amani, MA, yang baru hadir dan memaparkan materi Kebijakan Diklat pada Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) Diklat Teknis Substantif Penyuluh Agama Islam Non PNS.  

H. Khairul, mengingatkan kepada para penyuluh agama non PNS untuk menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya sebagai penyuluh yang profesional ditengah-tengah masyarakat yang hetèrogen.

Ahmad Bin Jusa salah seorang peserta  DDWK ini mengucapkàn terimakasih kepada kepala BDK  Padang atas terpilihnya sebagai peserta diklat ini. "Karena untuk dapat mengikuti diklat sesuai dengan regulasi butuh waktu 4 tahun menunggu giliran untuk bisa mengikuti diklat ini. Dengan mengikuti diklat ini akan menambah wawasan dan pengetahuan,” ungkapnya. 

Kepala BDK Padang sehabis memaparkan materi beliau bertolak menuju Kabupaten Solok untuk meninjau dan juga nantinya akan memaparkan materi yang sama berkenaan dengan diklat Penyuluh Non PNS pada kantor Kemenag Kabupaten Solok pada hari Selasa 30 Juli 2019. (Raff).


Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi/Ist
 


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Bupati Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, Irdinansyah Tarmizi, harus menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan. Namun saat ia memberikan presentasi dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di JCC, Irdinansyah menolak untuk berbicara sambil duduk. Ia mencoba memaparkan program Tanah Datar dengan berdiri. "Pemimpin disabilitas bisa berprestasi," kata Irdinansyah saat menutup presentasinya pada 22 Juli 2019.

Irdinansyah memang beberapa tahun terakhir terpaksa mengenakan alat bantu untuk berjalan. Ada masalah di kakinya. "Dulu waktu muda, saya maniak olahraga. Saya ikut volleyball, badminton, sepak bola, tiada hari tanpa olahraga," katanya.

Sayang kesukaannya pada olahraga tidak dibarengi dengan asupan kalsium yang cukup. Akibatnya, ia mengalami masalah di bagian persendian kaki. "Nyeri sekali, tulang rawan saya hancur karena tulang dan tulang beradu," katanya.

Berbagai pengobatan dilakukan Irdinansyah. Dalam waktu dekat, Irdinansyah pun harus melakukan operasi di kakinya lagi. "Tapi masalah ini tidak menganggu saya memimpin Kabupaten Tanah Datar," katanya.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Development Forum di JCC Jakarta pada 22 Juli 2019.

Memang mobilitas Irdinansnyah berkurang, salah satunya, ia tidak bisa ke sawah. Namun ia tetap sibuk menjalankan berbagai programnya. Misalnya, Irdinansyah memiliki program Jaring Asmara Kenari alias Menjaring Aspirasi Masyarakat Sampai ke Nagari.

Dalam program ini, Irdinansyah menginap di rumah warga di salah satu desa Kabupaten Tanah Datar.

Ia biasanya datang ke desa itu sore hari, salat Maghrib, mengaji, hingga salat Isya bersama lalu melihat berbagai aktivitas masyarakatnya di malam hari. "Biasanya ada pertemuan ibu-ibu, ada latihan silat, ada pula latihan pidato adat menggunakan Bahasa Minang," katanya.

Malamnya, mereka akan istirahat dan bangun untuk salat Subuh berjamaah. Lalu ramai-ramai keliling desa. Irdinansyah berusaha melihat kondisi kehidupan masyarakatnya. Dari pantauannya itu, ternyata ada warga yang memiliki rumah yang rusak, atau irigasi tidak jalan, jalanan desa yang rusak hingga mengalami masalah administrasi kependudukan.

Salah satu pengalaman yang diingat Irdinansyah adalah ketika pagi-pagi ia harus mengitari desa dengan motor menuju sebuah rumah yang hanya ditinggali seorang nenek. Tiba-tiba ada jalan yang perlu dilewatinya, namun motor tidak bisa melaju. "Terpaksa jalan kaki dan itu sangat memakan energi juga. Sesampainya di rumah ibu itu, saya dipaksa makan. Saya memang dari pagi pagi belum makan, lapar juga di sana," katanya mengingat pengalamannya itu.

Kondisi fisik memang tidak membatasinya berprestasi. Pada Mei 2019, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar meraih peringkat pertama dari 415 kabupaten se-Indonesia pada Penghargaan Pembangunan Daerah Nasional kategori perencanaan dan pencapaian tingkat kabupaten. Irdinansyah mengatakan salah satu prestasi daerahnya adalah fokus pada peningkatan sumber daya manusia. (Dkn)


Dandim 0312/ Padang Letkol Czi Rielman Yudha

 
PADANG, SANCA NEWS.COM - Kodim 0312/ Padang bersama dengan Pemerintah Kota Padang akan menggelar simulasi gempa dan tsunami yang diikuti pelajar SMP kartika I-VI dan murid SD Kartika I-XII pada 1 Agustus 2019.

"Simulasi dikonsentrasikan dari Lapangan Imam Bonjol dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 RI dan HUT ke-350 Kota Padang," kata Dandim 0312/ Padang Letkol Czi Rielman Yudha di Padang, Rabu.

Menurut dia kita tidak tahu kapan bencana itu datang, karenanya kita harus tetap bersiap-siap menghadapi, apalagi kita berada di daerah rawan bencana.

Dalam kegiatan simulasi gempa dan tsunami ini juga bekerja sama dengan angkot Kota Padang dan ini merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia.

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyosialisasikan bahwa angkot Kota Padang sebagai mitra kebencanaan," kata dia.

Skenarionya jika terjadi gempa , maka angkot langsung mengevakuasi masyarakat segera, tidak menunggu untuk meminimalkan korban.

Angkot sebagai pelopor mitra evakuasi bencana alam dengan slogan "Angkot Manunggal Daerah Bencana", kata Dandim.

Simulasi bencana melibatkan pelajar terdiri atas 100 orang murid SD, 250 murid SMP , 12 orang guru SD dan 15 guru SMP.

Setiap angkot didampingi satu orang guru, babinsa serta babinkamtibmas berjumlah 30 orang.

Simulasi dimulai pukul 10.00 WIB mengambil rute Lapangan Imam Bonjol, lanjut ke Jalan Bagindo Azischan - Jl Proklamasi -RST belok kanan - Jl Parak Pisang - Jl Air Camar - Jl Aur Duri - Jl Simpang Gurun Laweh.

Kemudian jembatan Gurun Laweh -Simpang Tugu Lubeg - kampus UPI. (Donny).

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.