Seorang petugas memberikan Al-Quran kepada jamaah haji yang berkunjung ke Pusat Percetakan Al-Quran di Madinah, Selasa (16/7). Al-Quran dicetak di tempat ini sebanyak 18 juta eksemplar dan disebar ke 76 negara di dunia.
MADINAH, SANCA NEWS.COM - Percetakan Alquran King Fahad milik Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang berlokasi di Madinah terkenal sebagai Pusat Percetakan Alquran Terbesar di dunia. Lembaga ini memproduksi sebanyak 18 juta eksemplar setiap tahun. Dan salinannya diterjemahkan ke dalam 78 bahasa, seperti Prancis, Urdu Turki, termasuk Bahasa Indonesia.
Juru Bicara dan Pengawas Percetakan Alquran King Fahad, Hasan Al-Harb, mengatakan, lembaga ini didirikan pada tahun 1980-an. Dan secara umum, sudah memproduksi 300 juta eksemplar Alquran dan mendistribusikannya ke berbagai negara di seluruh dunia.
"Di sini kami mencetak hingga 18 juta salinan per tahun," kata Juru Bicara dan Pengawas Percetakan Alquran King Fahad, Hasan Al-Harb kepada para wartawan saat mengunjungi tempat tersebut, Selasa (16/7). Dengan jumlah ini, tak heran bila percetakan Al-Quran ini merupakan yang terbesar di dunia.
Dari jumlah tersebut, sembilan juta eksemplar didistribusikan secara cuma-cuma (gratis). “Dan sembilan juta lainnya dijual,” kata Hasan. Ia menegaskan, percetakan Alquran tersebut didirikan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk seluruh Muslim di dunia dan atas inisiatif dari Raja Fahad bin Abdul Aziz Al-Suud.
Saat proses percetakan, banyak pengawas khususnya hafiz Al-Quran yang mengawasi dan memeriksa agar tidak ada satu pun kekeliruan. “Kalau ada kekeliruan, kembalikan kepada kami,” harapnya.
Dalam kesempatan ini, Hasan menegaskan, pihaknya juga mendatangkan kertas untuk dijadikan mushaf Alquran tersebut dari Filipina dan Malaysia. “Semoga nanti bisa ada pula dari Indonesia,” katanya tersenyum. (Dkn).
Dewi Okta Pusparini, Taruna terbaik Akmil 2019 peraih Anindya Wiratama
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Presiden Jokowi lantik perwira TNI dan Polri lulusan Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol) 2019.
Ada 781 taruna/taruni yang sudah menyelesaikan pendidikannya dan dilantik oleh Kepala Negara.
Mereka dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 53 TNI Tahun 2019 dan Nomor 54 Polri Tahun 2019 tentang pengangkatan Taruna Taruni Akmil dan Akpol menjadi Perwira TNI dan Polri.
Sebelum melantik, Jokowi selaku inspektur upacara mengambil sumpah para calon perwira TNI dan Polri tersebut.
"Bahwa saya akan memenuhi kewajiban perwira dengan sebaik-baiknya terhadap bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945," kata Jokowi yang diikuti para prajurit TNI dan Polri tersebut.
"(Khusus Perwira TNI) Bahwa saya akan menegakkan harkat dan martabat perwira serta menjunjung tinggi sumpah prajurit dan Sapta Marga," ucap anggota TNI.
"(Khusus Perwira Polri) Bahwa saya akan menegakkan harkat dan martabat perwira serta menjunjung tinggi Tribrata dan Catur Prasetya," demikian perwira Polri.
"(Seluruh Perwira) Bahwa saya akan memimpin anak buah dengan memberi suri tauladan, membangun Karsa serta menuntun pada jalan yang lurus dan benar. Bahwa saya akan rela berkorban jiwa raga untuk membela nusa dan bangsa," demikian ucap seluruh perwira yang dilantik.
Komposisi jumlah perwira TNI dan Polri yang dilantik yakni: Akmil Putra 244, Putri 15, Jumlah 259; Akademi Angkatan Laut (AAL) Putra 103, Putri 14, Jumlah 117; Akademi Angkatan Udara (AAU) Putra 90, Putri 9, Jumlah 99; dan Akademi Kepolisian (Akpol) Putra 256, Putri 50, Jumlah 306.
Sementara itu, peraih Adhi Makayasa dari Akmil bernama Fajar M Al Farouk yang berasal dari Korps Penerbang Angkatan Darat.
Fajar lahir di Bondowoso pada 12 September 1996.
Dia adalah putra purnawirawan TNI AD Kasiyadi.
Dari AAL, peraih Adhi Makayasa bernama Ariz Pama Yudhaprawira dari korps pelaut yang lahir di Jakarta, 30 Juli 1997.
Ayahnya merupakan seorang prajurit TNI AL bernama Sumarto.
Dari AAU, peraih Adhi Makayasa bernama M Ihza Nurrabanni dari Korps Teknik.
Ihza lahir di Sleman pada 26 Agustus 1996. Ayahnya berprofesi sebagai PNS guru, Sukijo.
Sedangkan peraih Adhi Makayasa dari Akpol yakni Muhammad Idris yang lahir di Jorong Mudiak Lawe, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.
Taruni Terbaik 2019 diraih Dewi Okta Pusparini, Alumni SMAN 1 Pati Jawa Tengah
Penerima penghargaan Anindya Wiratama dari Akmil adalah Dewi Okta Pusparini, kelahiran Pati, 23 Oktober 1996.
Ayahnya, Pariyo seorang PNS dan ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Ketika Tribunjateng.com menghubunginya via aplikasi perpesanan daring, Senin (8/7/2019) malam, putri dari pasangan Pariyo dan Warih Siswini ini tengah menanti kereta yang akan mengantarnya ke Jakarta"Untuk persiapan Praspa (Upacara Prasetya Prawira-red.) di Istana Negara," terangnya.
Okta, begitu ia biasa disapa, mengaku masih tidak menyangka mendapat kepercayaan untuk meraih Anindya Wiratama.
"Saya selalu berprinsip melakukan setiap tugas dengan maksimal.
Memberi yang terbaik. Insyaa Allah prestasi dan kebanggaan akan mengikuti, sebagai bonus dari hasil kerja keras," ucap alumnus SMAN 1 Pati Jurusan IPA ini ketika ditanya tentang upaya yang ia lakukan selama ini.
Dewi Okta Pusparini saat menjadi Paskibraka di SMAN 1 Pati, Jawa Tengah.
Lebih besar dari upayanya sendiri, Okta meyakini, pencapaian ini terutama berkat doa restu kedua orang tuanya.
Ia mengatakan, meski kedua orang tuanya adalah masyarakat sipil yang tidak mengenal dunia kemiliteran, mereka selalu mendukung pilihan hidupnya.
"Mereka setia menemani saya sejak tes awal sampai sekarang. Selalu mendoakan yang terbaik untuk saya, mendukung cita-cita saya," tutur dara kelahiran 23 Oktober 1996 ini.
Okta mengaku, ia memang memiliki hasrat (passion) tinggi dalam dunia kemiliteran.
Menempuh pendidikan di Akmil adalah murni keinginannya sendiri.
Ia mulai aktif di organisasi di sekolah.
Potret Dewi Okta Pusparani saat masih duduk di bangku SMAN 1 Pati, Jawa Tengah
Okta mengaku, ia memang memiliki hasrat (passion) tinggi dalam dunia kemiliteran.
ia bergabung dengan Gastra dan Paskibra di sekolahnya.
Sejak itu ia bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke Akmil.
"Awalnya setelah lulus SMA, yakni 2015, saya diterima di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada melalui jalur SNMPTN.
Tapi saya tetap mencoba mendaftar Akmil karena memang itu cita-cita saya dari awal.
Alhamdulillah, saya lolos tahun itu juga," papar anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Sermatutar Dewi Okta Pusparini bersama kedua orang tuanya (dok pribadi)
Dari tiga bersaudara, Okta sendiri yang memilih terjun ke dunia militer.
Sang kakak, Dyah Ayu Pusparini (29) merupakan pegawai bank swasta.
Adapun adiknya, Danang Priyo Sambodo (20) tengah menempuh pendidikan tinggi di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Sebagai putri daerah Pati, ia berharap ada juniornya di Pati yang meneruskan jejaknya.
Dewi Okta Pusparini saat masih SMAN 1 Pati, Jawa Tengah, yang aktif olahraga arung jeram.
Hobi arung jeram ini berharap, adik-adik kelasnya di Pati dapat mengenal lebih dekat dunia militer dan membuka wawasan mengenai sekolah-sekolah kedinasan.
"Saya yakin, dalam bidang ini, warga Pati juga mampu bersaing di kancah nasional," ujarnya optimistis.
Secara khusus, ia berpesan pada generasi muda bangsa untuk mengenali ideologi bangsa dan menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini.
Selain itu, ia juga berharap pada generasi penerus bangsa untuk memaksimalkan masa muda dengan hal-hal positif. (Dkn).
TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM – Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi jabarkan beberapa inovasi saat menjadi pembicara pada Workshop Knowledge Sharing Pembangunan Daerah di Bali, Senin, (15/07) lalu.
Beberapa Inovasi itu diantaranya Inovasi Jaksa Masuk Pasar, Inovasi Jaring Asmara Kenari, Inovasi Kabupaten Tahfiz dan Inovasi Gerbang Cerdas yang mampu mengantarkan Kabupaten Tanah Datar sebagai juara pertama kategori Perencanaan dan Pencapaian terbaik tingkat Nasional tahun 2019.
Saat menjabarkan Inovasi Gerbang Cerdas Bupati Irdinansyah Tarmizi terharu menceritakan kisah seorang anak yang tak mampu melanjutkan sekolah ke tingkat selanjutnya karena keterbatasan biaya.
“Keterbatasan biaya menghentikan pendidikan seorang anak, bercermin dari kisah itu, Pemerintah Tanah Datar melalui Inovasi Gerbang Cerdas bertekad bahwa tidak ada lagi anak-anak masyarakat Tanah Datar yang tidak melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi negeri,” ujar Bupati Irdinansyah.
Tampil sebagai pembicara kedua setelah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono Karto Soedarmo dan berikutnya Kepala Bappeda Kota Semarang Bunyamin, Bupati Irdinansyah mengenalkan seluruh destinasi wisata Tanah Datar salah satunya Desa Terindah di Dunia yaitu Nagari Tuo Pariangan yang bakal direvitalisasi dalam waktu dekat ini.
“Potensi pariwisata Tanah Datar sangat luar biasa, ada 150 destinasi wisata tersebar di 14 Kecamatan, kita punya desa terindah di dunia versi majalah Travel Budget yaitu Nagari Tuo Pariangan, konon ceritanya di sana tempat cikal bakal lahir suku Minangkabau yang kental akan suasana budayanya, berkunjunglah ke Tanah Datar,” ujar Bupati di hadapan peserta Workshop Knowledge Sharing yang berasal dari 10 besar daerah peraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2019.
Dibuka secara resmi oleh Kepala Deputi Pemantauan Evaluasi Pengendalian Pembangunan Bappenas RI Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP mengatakan Workshop Knowledge Sharing dianggap sangat penting sebagai wadah berbagi informasi pembangunan dari daerah peraih PPD 2019.
“Melalui acara ini kita ingin memastikanbest practice dari daerah penerima penghargaan PPD 2019 dapat terus disebarluaskan ke daerah-daerah lain di seluruh Indonesia dan kami mengucapkan terima kasih atas waktu kesempatan narasumber yang berkenan berbagi praktek cerdasnya di dalam melakukan inovasi,” ujarnya.
Ia menambahkan para daerah peraih PPD 2019 diharapkan dapat menyampaikan praktek cerdas tersebut dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2019 yang bakal diselengarakan dalam waktu dekat ini dengan menghadirkan pembicara Internasional. Pertemuan tahunan itu diselenggarakan oleh Kementerian PPN Bappenas yang dianggap penting karena nantinya praktik cerdas tersebut dapat diketahui ditingkat regional, nasional maupun internasional.
Sebelumnya, Gubernur Propinsi Bali diwakili Kepala Bappeda Propinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta yang nantinya dapat berbagi pengalaman terkait perencanaan pembangunan daerah.
“Bagaimana memperkuat berbagai sektor tentu kami dapatkan di forum ini nantinya dan jangan lupa nikmati destinasi wisata yang ada di Bali, wisata danau, wisata pantai dan sebagainya serta jika dalam kunjungan terdapat evaluasi silahkan sampaikan kepada kami, agar kami bisa menata Bali lebih baik kedepannya, intinya kami mengapresiasi. (Dkn)
Presiden Joko Widodo memberikan seekor sapi kepada pengurus masjid Baitul Faidzin, CIbinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8). Pada Idul Adha 1439 H tahun ini, Presiden Jokowi memberikan satu ekor sapi kurban jenis peranakan Ongol dengen bobot 1,3 ton.
TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Satu ekor sapi jenis simental milik petani asal Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat disiapkan untuk kurban Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah tahun ini di Kota Padang. Sapi tersebut berusia tiga tahun dengan berat 1,025 ton.
“Sapi itu salah satu opsi untuk hewan kurban presiden di Sumatera Barat jika terpilih jadi pemenang pada kontes ternak atau Livestok Ekspo 2019 di Kota Padang,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Datar, Varia Warvis kepada Sanca News saat ditemui di ruang kerjanya Selasa,15 Juli 2019 di Batusangkar.
Dia mengatakan sapi tersebut adalah milik Almuhadis petani asal Nagari Padang Laweh, Sungai Tarab. Dia adalah petani yang sama pada pemenang kontes ternak Presiden RI pada tahun 2018 yang digelar di Kabupaten Pesisir Selatan.
Pada waktu itu sapi sumbangan orang nomor satu Indonesia itu memiliki berat 1 ton 80 Kilo Gram (kg) dengan hasil daging yang didapat mencapai 750 kupon. Satu kupon diperkirakan mencapai 1,5 kg.
Untuk kontes ternak Livestok Ekspo 2019 ini, sapi milik Almuhadis juga menjadi kandidat terkuat bersama dengan sapi milik petani asal Kabupaten Agam. Kedua sapi tersebut akan ditentukan oleh tim khusus siapa yang terpilih untuk sumbangan kurban presiden.
Ada tim khusus yang akan menentukan siapa yang terpilih menjadi sapi sumbangan presiden. Kemudian sapi itu akan dibawa ke Kota Padang dan disembelih di Masjid Raya Sumatera Barat.
Dia mengatakan kegiatan kontes sapi atau Livestok Ekspo merupakan agenda tahunan yang dilakukan dinas peternakan provinsi sebagai salah satu wadah untuk menggenjot disektor peternakan terutama di bidang penyuluh dan pemasaran ternak.
Pada tahun ini jelas Warvis, tidak saja untuk persipapan kurban sang presiden pihaknya juga menyiapkan lebih kurang 4000 ekor hewan kurban untuk masyarakat Tanah Datar pada Hari Raya Idul Adha.
Sebanyak 4000 sapi, sebagiannya didatangkan dari beberapa provinsi luar Sumbar seperti Bengkulu, Medan dan Palembang, dikarenakan kurangnya ketersediaan hewan kurban di daerah itu.
"Populasi ternak di Tanah Datar untuk ternak sapi saat ini berjumlah sekitar 25 ribu ekor, sementara untuk populasi kerbau sekitar lima ribu ekor. Sementara untuk kurban kita butuh 4000 ribu ekor. Untuk mencukupi itu kita akan datangkan hewan ternak dari luar Sumatera Barat," pungkas Warvis. (Dkn).
TANAH DATAR, SANCANEWS.COM - Menyambut pergelaran Wakaf 1.000 Hafizh ke-4 2019 yang direncanakan pada Minggu 13 Oktober mendatang. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah melakukan seleksi terbuka bagi putra-putri Luhak Nan Tuo yang berminat untuk ikut acara tersebut. Kepala Bagian Kesra Setda Afrizon kepada Haluan, Selasa (16/7) menyampaikan, seleksi bagi para calon peserta dilakukan dengan 4 tahap.
“Tahap I pada Minggu 21 Juli bagi peserta dari Kecamatan X Koto, Batipuh, Batipuh Selatan dan Pariangan. Tahap II Minggu 28 Juli bagi peserta Kecamatan Rambatan, Lima Kaum, Tanjung Emas dan Padang Ganting. Tahap III Minggu 4 Agustus peserta Kecamatan Lintau Buo, Lintau Buo Utara, Sungayang dan Sungai Tarab. Tahap IV Minggu 11 Agustus bagi Kecamatan Salimpaung, Tanjung Baru dan Remedi atau ujian ulang bagi yang tidak lulus pada ujian pada tahap sebelumnya,” katanya.
Sementara untuk kategori peserta, Afrizon menyampaikan ada enam persyaratan yang harus dipenuhi dan peserta akan diseleksi oleh tim berasal dari Forum Komunikasi Rumah Tahfizh Binaan Pemda dan Praktisi Tahfizh Tanah Datar.
“Seleksi dimulai pukul 07.00 WIB di masjid Nurul Amin Pagaruyung. Peserta harus penuhi syarat, yaitu belum pernah Ikut pada waqaf 1000 haafizh sebelumnya, berasal dari Rumah/Pondok Tahfizh/TPA/Sekolah dalam Tanah Datar, usia maksimal 12 tahun/kelas VI SD/MI tahun ajaran 2019-2020, hafalan 1 atau 2 juz, membawa kartu keluarga, disatukan dengan formulir pendaftaran yang disiapkan panitia dan harus berpakaian muslim atau muslimah,” kata Afrizon.
Untuk seleksi Hafizh 3 juz lebih untuk tahap II, Kabag Kesra Afrizon menyampaikan akan dilaksanakan Sabtu, 10 Agustus mendatang yang dimulai pukul 07.30 WIB di aula Kantor Bupati di Pagaruyung. “Persyaratan bagi peserta adalah harus hafal minimal 3 juz, penduduk Tanah Datar dibuktikan dengan KTP atau kartu keluarga dan untuk usia tidak dibatasi. Bagi yang terbanyak hafalannya, Insya Allah diberikan reward umrah dan studi banding Internasional, namun tentu harus lulus dari tim penguji dari lajnah tahfizhul Qur’an Tanah Datar,” ujarnya.
Bagi yang berminat dapat menghubungi langsung Kabag Kesra Afrizon pada contact person 08126766315. (Dkn).