Latest Post

 
Kondisi korban dugaan keracunan makanan saat menjalini perawatan intensif di Puskesmas Ujung Gading, Pasaman Barat



PADANG, SANCA NEWS.COM - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang masih mendalami sampel sate bersama sisa muntah dalam kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi di SMKN 1 Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat.

Kepala BBPOM di Padang, Martin Suhendri mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Pasaman Barat dalam mengungkap kasus tersebut.

"Tadi kami sudah berkomunikasi dengan pihak Dinkes Pasbar untuk mengumpulkan sampel Sate dan sisa muntah korban untuk diteliti di Laboratorium BBPOM Padang. Karena kami sebelumnya juga sudah melakukan edukasi kepada mereka terkait penanganan dan prosedurnya. Jadi kami tidak mesti kelokasi lagi, sebab saat ini pihak Dinkes itu sendiri sedang perjalanan ke kantor BBPOM Padang,"terang Martin Suhendri kepada Covesia.com, Selasa (16/7).

Martin Suhendri mengatakan belum bisa memastikan dari mana sumber keracunan tersebut. "Belum bisa disimpulkan. Bisa jadi bersumber dari Daging Sate sendiri, atau Bumbunya. Kemudian bisa jadi dari sumber lain sehingga mengakibatkan korban mual dan muntah. Nanti usai hasil tes labor keluar, bakal kami sampaikan kembali,"tambahnya.

Sementara Kapolsek Lembah Melintang, Iptu Alfian menyebutkan makanan Sate itu diketahui dibeli oleh pihak SMKN 1 Lembah Melintang dari Herman (42) warga Jorong Brastagi, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang.

"Kami sifatnya menunggu hasil dari pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan dan BBPOM. Nantinya baru kita proses lebih lanjut, apakah masuk pidana hukum atau tidak,"tukasnya.



Sumber : Covesia

Aparat kepolisian dan masyarakat saat berada di lokasi penemuan kerangka mayat di Pasar Durian Manggopoh, Minggu (14/7).

AGAM, SANCA NEWS.COM - Ternyata kerangka mayat manusia yang tidak utuh yang ditemukan di Kebun Sawit Kurao Dalam Pasar Durian Manggopoh pada Minggu (14/7) sekitar pukul 11.00 WIB tersebut adalah keluarga Rostam (52) warga Padang Mardani Kecamatan Lubuk Basung.

Rostam, salah seorang kerabat korban,  Senin (15/7) menjelaskan bahwa anak saudaranya tersebut tidak kembali ke rumah sejak tiga minggu lalu dan tidak jelas keberadaannya. Baru setelah ada informasi dari pihak kepolisian dipastikan tengkorak tersebut adalah anak saudaranya yang bernama Rido Putra Utama  (30).

“Awalnya Rido hanya keluar rumah menuju rumah ayah di Kampung Tangah Lubuk Basung, hanya saja setelah itu tidak ada informasi tentang korban, “katanya.

Terkait dengan hal ini pihaknya sudah ikhlas atas kepergian almarhum dan diminta kepada aparat kepolisian tidak perlu dilakukan otopsi dan cukup dikuburkan saja tulang belulang yang ditemukan tersebut.

Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi didampingi Waka Polsek Lubuk Basung IPTU Azhari, Senin (15/7) menjelaskan, kepastian mayat yang ditemukan tersebut setelah adanya kesaksian warga setempat bahwa yang bersangkutan adalah keluarga dari Rostam.

“Hal ini ditandai dengan adanya bukti pakaian korban baju kemeja merah dan celana Jeans biru tua, minyak rambut merk Gatsby, dompet, rokok merk Surya dan lainnya, “katanya.

Untuk saat ini penyebab kematian korban belum ditemukan, dan tidak ada indikasi tindak kekerasan.  Usai kesaksian sejumlah saksi, ditambah surat pernyataan dari pihak keluarga korban, maka tulang korban dikebumikan di Padang Mardani tempat pandam keluarga. (Dkn).





Sumber : Topsatu

Pantai Padang


PADANG, SANCA NEWS.COMTerkait bangunan di tepi Pantai Padang, Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, kawasan Pantai Padang merupakan kawasan khusus. Sedangkan untuk dampak dan kemungkinan gerusan ombak di Kota Padang, nantinya akan dibangun dinding laut.


"Alhamdulillah tahun ini ada pembangunan dinding laut. Sehinga bangunan yang ada di sekitar tepi pantia tidak terkena dampak gerusan ombak lagi," katanya saat mengunjungi masjid yang terkena dampak gerusan, Senin (15/7), yang lalu.


Ia mengatakan, pembangunan saat ini sudah dilakukan yang dimulai dari kawasan daerah Jalan Muaro. Sedangkan untuk di dekat kawasan masjid akan dimulai Selasa (16/7).


"Ada anggaran untuk pembangunan dinding pantai sebanyak kurang lebih Rp4 milliar. InsyaAllah kalau sudah selesai kawasan ini akan aman dari abrasi atau gerusan dari ombak," katanya. (Dkn).


Tank tempur peninggalan perang di tempat di Pantai Padang. Menarik pengunjung, lokasi sekitar tankbakal dibangun taman.


PADANG, SANCA NEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Padang akan mencoba mendorong corporate social responsibility (CSR) dalam pembangunan taman yang disediakan untuk lokasi sekitaran tank bersejarah yang ada di Pantai Padang.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang, Yenni Yuliza mengatakan, Pemko Padang berkeinginan agar pembangunan taman dan pendukung lainnya dapat dibangun dengan dana CSR.

"Yang jelas saat ini kami akan mendorong ke CSR, yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang. Kalau memang tidak dapat lagi dari PDAM, baru akan dikerjakan melalui anggaran Pemko Padang," ujarnya, kemarin.

Selain akan dibangun taman, tank bersejarah ini akan diperbarui bentuknya dengan mengecat ulang seluruh badan tank. Pengerjaan akan dikoordinir oleh Kodim 0312/Padang.

"Dengan warna yang lebih bagus jelas akan membuat masyarakat lebih tertarik dengan tank yng mempunyia sejarah ini. Nanti akan kmai beri lampu yang mengarah kepada tank, sehingga ketika malam akan indah dilihat oleh pengunjung Pantai Padang," sebut Yenni.

Setelah itu, kata Yenni, disekitar tank akan disediakan cerita dan sejarah dari tank ini. Agar, selain tempat untuk wisata tank ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Awalnya tentu masyarakat hanya ingin berfoto, namun dengan disediakan sejarahnya ini masyarakat akan membaca dan masyarakat akan teredukasi," katanya.

Sebelumnya, Danyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Mayor Kav Jackie Yudha mengatakan, tank yang diberikan ke Kota Padang ini adalah salah satu dari 13 tank tipe AMX-13 APC yang telah dihapuskan dari aset Batalyon Kavaleri 6/Karimata. Kendaraan tempur ini buatan Prancis dan termasuk ke dalam tank kelas ringan yang pembuatannya mulai dilakukan tahun 1946.

Tank ini mulai diproduksi massal pada periode 1952-1987 yang saat ini tersebar dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.

"Spesifikasinya berat lebih kurang 13 ton memiliki kemampuan menanjak 31 derajat, melangkah parit 1,6 meter dan mengapung sejauh 0,6 meter. Tank ini mulai masuk ke Indonesia pada 1962 dan telah berjasa dalam berbagai pertempuran,” katanya.

Menurut dia, beberapa pertempuran yang pernah menggunakan jasa tank ini selain Operasi Trikora pada 1961 hingga 1962 di wilayah Papua bagian barat juga Operasi Seroja pada 1976 di wilayah Timor Timur. Selain itu juga pada Operasi Militer Aceh pada tahun 2001-2003 di wilayah Aceh.

“Kita berharap Pemko Padang bersama Dandim 0312/Padang di bawah arahan Danrem 032/Wirabaraja dapat menjaga keutuhan tank ini setiba di Padang nantinya,” sebutnya. (Dkn).

Kulit Harimau Sumatera yang diamankan di BIM Kabupaten Padang Pariaman.


PADANG PARIAMAN, SANCA NEWS.COM - Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, menggagalkan pengiriman satu lembar kulit Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang dikirim melalui pengiriman paket lewat salah satu ekspedisi, di Bandara Internasional Minang Kabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Eka Darnida Yanto mengatakan, rencananya kulit harimau tersebut akan diterbangkan menuju Jakarta Pusat, dari pengirim yang beralamat di Kabupaten Sijunjung. Hal itu berdasarkan informasi yang tertera di kemasan paket pengirim tersebut.

"Kejadian terjadi pada Jumat (12/07) sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu ada laporan dari Avsec kargo BIM ketika di x-ray, bahwa salah satu paket yang dikirim menunjukkan isi berupa bahan asal hewan, padahal yang tertulis dipaket tersebut makanan ringan, sepertinya mereka berusaha mengelabui petugas," ucap Eka pada Selasa (16/7).

Lanjut Eka, kemudian seorang paramedik veteriner Sity Shofwatu Ningsih segera menuju kargo. Setelah itu dilakukan pemeriksaan, ternyata isi paket tersebut adalah selembar kulit harimau yang utuh lengkap dengan kulit kepala dan kaki.

"Paket tersebut dikemas dengan menggunakan kardus bekas yang dibungkus kertas kado. Dalam kardus itu, kulit harimau yang masih basah dan diberi formalin itu digulung kemudian diikat dengan tali rafia," ucapnya.

Dikatakan Eka, sekarang paket kulit harimau itu sudah diamankan, guna  untuk dilakukan koordinasi dengan BKSDA, kepolisian, dan instansi terkait lainnya. Agar pengirim dapat ditelusur dan diproses secara hukum yang berlaku, supaya bisa menjadi efek jera bagi pengirim.

Eka menyebutkan, permintaan yang tinggi di pasar gelap terhadap Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mendorong semakin meningkatnya perburuan liar. Karena bagian-bagian tubuh harimau diminati untuk dijadikan dekorasi, obat-obatan, perhiasan, dan jimat. Jadi, tidak heran jika perdagangan ilegal semakin subur setiap tahunnya.

"Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri. Kekayaan alam yang semestinya dijaga dan pelihara, malah dirusak dengan perbuatan yang melanggar aturan," ujar Eka. (Dkn).

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.