PADANG, SANCA NEWS.COM - Sumatera Barat, merupakan satu propinsi yang berpotensi sangat
baik, dalam banyak hal, mulai dari wisata, budaya, agraria, religi,
maritim, kuliner dan banyak lagi.
Semua orang juga tahu akan hal ini.
Maka tidak salah orang-orang kadang menyanjungnya sebagai surga yang ada
di bumi.
Disamping itu, Sumatera Barat memiliki warga yang cukup
tinggi ekspektasinya dalam hal pembangunan daerah dan penataan kehidupan
warganya. Kalau saya perhatikan, point tingkat kepuasan mereka lebih
tinggi dari rata-rata daerah-daerah lain di Indonesia. Dalam hal ini
dapat kita lihat, bagaimana dibeberapa kali kesempatan Jokowi berusaha
keras mengabulkan apa yang dicita-citakan Sumatera Barat, tetap saja
bagi sebagian besar warga Sumatera Barat belumlah merupakan satu bentuk
kepuasan.
Indikasi ini semakin jelas terlihat saat
Pilpres 2019 bergulir. Suara perolehan Jokowi hanya 14%, jauh tertinggal
di bawah suara peroleh Prabowo yang diatas 85%. Disini terlihat memang
Sumatera Barat tetap tidak puas dengan hasil kerja Jokowi.
Bilamana
Propinsi lain bisa melihat melimpahnya kasih sayang Jokowi akan
Sumatera Barat, namun justeru warganya tidak merasakan pembangunan dan
perhatian Jokowi sebesar yang diharapkan.
Tak kurang, mulai dari
pembangunan area wisata, revitalisasi rumah gadang, perhatian pada
pesantren, kereta api internasional, tol, jalan trans mentawai,
mendukung program padat karya, perhatian pada sertifikat tanah dan yang
lainnya sudah dilakukan Jokowi untuk Sumatera Barat. Namun jodoh memang
tidak bisa dipaksa, tetap saja warga Sumatera Barat, sebagian besar,
belum merasa Jokowi berbuat cukup.
Tidak bisa salah-menyalahkan
dalam hal ini, tidak bisa juga saling cela-mencela. Yang perlu kita cari
bersama adalah solusi yang tepat untuk semua. Ketidakpuasan warga
Sumatera Barat adalah manusiawi. Ketekunan kinerja Jokowi di Sumatera
Barat, dalam hal lebih dan kurangnya, juga manusiawi. Semua kesungguhan
sudah diusahakan pada pihak masing-masing, namun nyatanya relasinya
bukan merupakan sinergi yang pas. Itu saja.
Di lain pihak, tidak
bisa dipungkiri, Prabowo, dengan segala kelebihan dan kekurangannya,
dengan segala niat baiknya, ingin sekali berkontribusi kepada bangsa dan
negara. Dalam hal ini, beliau sudah berkali-kali dengan tulus
mengajukan diri menjadi Presiden RI. Walau sudah gagal berkali-kali,
namun beliau masih tetap keukeuh ingin mengabdi bagi negeri.
Paling tidak tiga kali sudah beliau dipaksa harus bersahabat dengan
takdir, namun seperti yang kita ketahui bersama, sampai 2 hari lalu pun,
beliau masih berikhtiar juga melalui jalur Mahkamah Agung, dengan ajuan
sengketa PAP.
Belakangan, orang-orang memberikan solusi agar
beliau berkoalisi dengan pemerintah sehingga bisa ikut serta dalam
pembangunan bangsa. Namun suara-suara tidak setuju pun menyeruak,
sebagian malah dari kubu pendukung beliau sendiri.
Ingin rasanya
memberikan satu kesempatan yang berarti buat beliau, karena secara
hakiki, manusia yang berkeinginan atau berhasrat kuat akan sesuatu,
sebaiknya dapat dicapai. Bila tidak, khawatir menyebabkan
ketidakseimbangan.
Dari dua hal diatas ini, bila kita mau dengan
kepala dingin, hati yang tenang, pikiran yang jernih, mencari solusi
yang tepat untuk kedua belah pihak, maka tidak lain tidak bukan, sangat
perlu win win solution agar kehidupan berjalan seimbang.
Lalu, apa solusinya?
Prabowo untuk Sumatera Barat, Sumatera Barat untuk Prabowo!
Sebagai presiden? Tentu bukan. Paling tidak sampai saat ini, bukan.
Bukan
rahasia lagi, berkali-kali Sumatera Barat memberikan dukungan yang
signifikan untuk keterpilihan Prabowo sebagai Presiden. Dalam percakapan
umum masyarakat, sosok Prabowo ini memenuhi kriteria 3T sebagai seorang
pemimpin, yaitu
takah/gagah,
tageh/berani,
tokoh/teladan. Penerimaan akan sosok Prabowo lebih kurang sama dengan sosok SBY pada masanya.
Sedangkan
kita ketahui, untuk periode ini pun hal itu masih harus ditunda dulu.
Namun, justeru ada yang lebih baik dari itu. Prabowo dapat menjadi
bagian terdekat dari warga Sumatera Barat. Mereka dapat hidup bersama,
bernafas dalam oksigen yang sama, berjemur di bawah matahari yang sama,
memetik padi bersama, berlayar dalam perahu yang sama.
Maka
win win solutionnya
adalah Prabowo menjadi Gubernur Sumatera Barat di Tahun 2020 nanti.
Artinya, Prabowo akan menjadi saudara paling dekat dengan warga Sumatera
Barat. Saudara yang tidak hanya bisa memandang dari istana, tapi
berinteraksi langsung, bahu-membahu dalam peluh dan semangat yang sama.
Ini
pasti merupakan solusi yang menyenangkan buat semua orang. Prabowo bisa
berkontribusi pada negeri, Sumatera Barat bisa mendapatkan pemimpin
impian mereka, dan saatnya nanti Prabowo bisa menjadi maju lagi sebagai
Capres, dengan dukungan penuh dari warga Sumatera Barat, bahkan 100%,
dan masyarakat Indonesia pun dapat hidup dengan tenang dan harmonis
seperti sedia kala, tanpa ada lagi polarisasi yang berarti.
Semoga
win-win solution
ini dapat tersampaikan kepada Prabowo, partai pendukungnya dan waga
Sumatera Barat, agar dengan itu, kita semua kembali ke identitas negeri
kita, bangsa yang bersatu dalam semangat.
(Dkn).
Sumber : Seword