Calon Haji Asal Jakarta Barat Meninggal di Pesawat
Keluarga Artapiah Armin Musahab saat di Bandara |
MADINAH, SANCA NEWS.COM - Satu calon haji 2019 kembali
wafat di Madinah, saat masih dalam pesawat. Almarhumah bernama Artapiah
Armin Musahab, berumur sekitar 70-an tahun yang tergabung dalam
Embarkasi Jakarta kloter JKG 8.
Anak almarhumah, Suhandi, menuturkan jika ibunya telah sakit sejak
sebelum berangkat ke Tanah Suci. "Seminggu lagi mau berangkat ibu jatuh,
kemudian tangannya patah, " jelas dia di Bandara Prince Mohammed bin
Abdul Aziz di Madinah, Jumat (12/7/2019).
Usai jatuh, Suhandi mengaku sempat membawa ibunya ke Rumah Sakit
Pelni di Petamburan. Dokter pun menyarankan untuk mengoperasi tangan
warga Jembatan Besi, Jakarta Barat tersebut. Namun operasi urung
dilakukan.
"Di Rumah Sakit Pelni mau dioperasi, tapi waktu tak cukup karena kami
harus berangkat (haji). Sedangkan jika dirawat di Pelni minimal sampai
minggu, jadi tidak jadi (operasi)," ungkap dia.
Dia mengungkapkan, Artapiah meninggal dunia di dalam pesawat menuju
bandara sekitar pukul 12.10 Waktu Arab Saudi (WAS). Saat itu, Suhandi
kebetulan duduk bersebelahan dengan ibunya di pesawat. "Saya sedih
sekali mbak," ungkap dia.
Namun dia belum mengetahui pasti penyebab meninggalnya Artapiah.
Hanya almarhumah memang diketahui mengidap penyakit diabetus melitus.
Mulai 14 Juli, Jemaah Haji Madinah Bergerak ke Makkah
Jemaah
haji Indonesia yang masuk dalam gelombang pertama sudah hampir sepekan
berada di Madinah. Rencananya, jemaah haji dari Madinah mulai
diberangkatkan ke Mekkah pada Minggu 14 Juli, 2019 melalui jalan darat.
Adapun jemaah yang tiba awal di Bandara Prince Mohammed bin Abdul
Aziz, pada Sabtu (6/7/2019), berasal dari Embarkasi Surabaya dan Batam,
masing-masing sebanyak 2 kloter.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari menuturkan, jemaah
pertama yang diberangkatkan ke Mekkah adalah yang pertama kali tiba di
Madinah.
"Persiapan selanjutnya adalah penyiapan dokumen, dokumen (paspor-red)
yang selama ini disimpan oleh muassasah," kata Jauhari di kantor Daker
Madinah, seperti dikutip Jumat (12/7/2019).
Jemaah diberangkatkan karena telah menyelesaikan salat Arbain (40
waktu) di Masjid Nabawi dan berkunjung ke situs-situs sejarah Islam
seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan Jabal Uhud.
Dia menjelaskan, sejak H-3 pemberangkatan harus dilakukan pemeriksaan
dokumen jemaah haji di kantor Muassasah Adillah oleh para ketua kloter,
dan didampingi PPIH. Hal ini agar seluruh dokumen jemaah haji sudah
lengkap dan dikelompokkan sesuai rombongan.
"Jika ada satu jemaah yang dokumennya belum siap maka jemaah itu tidak bisa diberangkatkan pada hari tersebut," jelas dia.
Selain memeriksa dokumen jemaah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
(PPIH) juga berkoodinasi dengan pihak naqobah (organda Arab Saudi)
terkait transportasi pemindahan jamaah ke Mekkah. Selain itu juga
berkoordinasi dengan Daerah Kerja (Daker) Mekkah untuk penerimaan
jamaah.
Selanjutnya: Mulai 14 Juli, Jemaah Haji Madinah Bergerak ke Makkah. (Dkn).
Sumber : liputan6