Latest Post

Menpora Imam Nahrawi.

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengkaji pernyataan Staf Pribadi Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Miftahul Ulum dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/7) lalu. Ulum mengaku pernah meminta 'uang kopi' senilai Rp2 juta kepada Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy. Uang itu juga dibagikan ke dua anak Imam.

"Kami akan mendalami dan JPU akan melihat terutama pas proses di tuntutan ya. Akan dianalisis lebih lanjut apakah misalnya memang bisa dilakukan pengembangan perkara dan kalau bisa dilakukan pengembangan perkara di dalam ruang lingkup apa dan terhadap siapa," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (5/7).

Terkait kebenaran fakta yang muncul di persidangan seperti uang kopi dan nama-nama yang disebut, Febri mengatakan hal itu bukan wewenangnya melainkan wewenang jaksa. Namun ia mengatakan fakta baru akan memperkuat fakta sebelumnya. Hal ini akan terus dicermati oleh KPK.

"Kalau ada fakta baru juga jadi catatan bagi kami dan kami cermati lebih lanjut," ujar Febri.

Sebelumnya, Ulum mengatakan, awal permintaan uang itu terjadi pada saat pertemuan 'tidak sengaja' dengan Ending di Plaza Senayan. "Iya, Pak. Saya menerima uang dari Pak Hamidy di Pacific Place, eh, Plaza Senayan," kata Ulum dalam sidang lanjutan dugaan suap dana hibah KONI di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/7).

Ulum mengatakan demikian menjawab pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ronald Worotikan. Ulum mengakui meminta uang tersebut dan langsung diberikan oleh Ending sebesar Rp2 juta.

"Saya minta uang kopi, gitu saja. Seingat saya Rp2 juta," ucap Ulum.

Dalam perkara ini, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhi vonis terhadap petinggi KONI selaku pemberi suap. Masing-masih kepada Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy dengan hukuman 2 tahun 8 bulan penjara dan denda Rp100 juta subsider 2 bulan kurungan.

Sementara Bendahara Umum KONI Johny E Awuy dijatuhi vonis 1 tahun 8 bulan penjara dan denda Rp50 juta subsider 2 bulan kurungan.

Selain itu, terdakwa penerima suap seperti Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana, Pejabat Pembuat Komitmen Kemenpora Adhi Purnomo, dan staf Kemenpora Eko Triyanto masih menjalani persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi. (Dkn).


Kasat Reskrim Tanah Datar yang baru AKP Purwanto menandatangani berita acara sertijab yang disaksikan Kapolres Tanah Datar, AKBP Bayuaji Yudha Prajas, SH

TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM – Tiga perwira di jajaran Polres Tanah Datar melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab), yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tanah Datar, AKBP Bayuaji Yudha Prajas di halaman mapolres setempat, Jumat (5/7).

Tiga perwira yang disertijab, yakni Kasat Reskrim AKP Edwin digantikan oleh AKP Purwanto, yang sebelumnya menjabat Kanit 3 Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Sumbar. Sedangkan Edwin dimutasikan ke Auditor di Itwasda Polda Sumbar. 

Kemudian Kapolsek Tanjung Baru, Iptu Aditiawarman digantikan oleh Ipda EVi Susanto, yang sebelumnya menjabat Kanit IV Intelkam Polres Payakumbuh. Sedangkan Iptu Aditiawarman menduduki Jabatan Kasubag Dal Ops Bagops Polres Tanah Datar. 

Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas mengatakan, perpindahan posisi perwira di tubuh Polres Tanah Datar sesuai dengan Surat Telegram (ST) dari Polda Sumbar tanggal 18 Juni 2019 dan hari ini (kemarin,red) dilakukan sertijab.

“Perpindahan anggota merupakan bentuk penyegaran bagi Polres Tanah Datar. Semua yang berganti posisi tersebut bekerja dengan sangat bagus dan aktif, serta telah menunjukkan sejumlah prestasi,” ujarnya.

Bayuaji berharap untuk perwira yang menempati posisi baru, agar menjalankan tugas dengan sebaik mungkin dan menjunjung tinggi kode etik kepolisian. Selain itu, dengan adanya pergantian di jajaran Polres Tanah Datar dapat semakin meningkatkan pelayanan dan pengayoman bagi masyarakat Tanah Datar. 

Sementara Kasat Reskrim AKP Purwanto menyebutkan, siap melakukan dan melanjutkan tugas dan kewajiban yang telah diamankah kepadanya. “Saya siap menjunjung tinggi loyalitas dan kepercayaan yang diembankan kepada saya,” ucapnya. (Dkn).








PADANG, SANCA NEWSCOM - Satu unit mobil angkot dengan trayek Pasar Raya - Lubuk Buaya, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terbakar di Jalan S Parman, Ulak Karang. Polisi masih mencari tahu penyebab angkutan umum tersebut terbakar.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Damkar Padang, Basril, membenarkan adanya kebakaran tersebut. Tim Damkar pun langsung menuju TKP begitu mendapat informasi tersebut.

"Kami menerima informasi sekitar pukul 15.15 WIB bahwa ada angkot yang terbakar," kata Basril kepada wartawan di Kota Padang, Sumbar, Jumat (5/7/2019).

Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden angkot dengan nomor polisi BA 1305 AU yang terbakar itu. Diduga para penumpang lebih dulu turun saat api angkot tersebut mulai mengeluarkan asap.
 
Peristiwa yang terjadi di salah satu ruas jalan utama Kota Padang itu sempat menarik perhatian pengguna jalan yang sedang melintas. Sempat terjadi kepadatan lalu lintas dalam proses pemadaman api, namun telah ditangani petugas kepolisian.

"Penyebab terbakarnya angkot itu belum bisa dipastikan, masih menunggu proses penyelidikan lebih lanjut dari polisi," ujar dia.(Dkn/SA).


PADANG, SANCA NEWS.COM – Pelayanan air bersih kepada sebagian warga kota Padang terganggu akibat terputusnya aliran listrik. Hal ini disebabkan trafo listrik dekat IPA PDAM Gunung Pangilun terbakar siang tadi, Jumat (5/7).

“Kami mohon maaf kepada pelanggan atas gangguan pelayanan PDAM karena putusnya aliran listrik yang disebabkan terbakarnya trafo PLN yang berada di IPA Gunung Pengilun Padang ini,” ujar Humas PDAM Kota Padang, Ricchi kepada Harianhaluan.com tadi siang.

Dia menambahkan, musibah tersebut berdampak pada terganggunya pelayanan air PDAM ke pusat Kota Padang di antaranya Jati dsk, Sawahan dsk, Pondok dsk, Jalan Pemuda dsk, Jalan Veteran dsk,  Jalan Ratulangi dsk, Jalan A. Yani dsk, Khatib Sulaiman dsk, Jalan Juanda dsk, Jalan Samudra dsk.

"Jika saat ini air PDAM masih mengalir di rumah pelanggan, kami anjurkan agar dapat menampung di wadah - wadah yang ada untuk mengantisipasi gangguan pelayanan ini,” ujarnya lagi. (Dkn).



JAKARTA,  SANCA NEWS.COM - Polisi mengatakan korban tewas saat kerusuhan 21-22 Mei 2019, Harun Rasyid, ditembak dari jarak sekitar 11 meter di dekat Flyover Slipi, Jakarta Barat. Ciri-ciri pelaku, kata polisi, juga sudah diketahui.

"Terhadap Harun Rasyid sudah dilakukan autopsi dan memang ditemukan proyektil peluru ukuran 9x17 mm, diduga ini adalah dari senjata non-organik Polri," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
"Arah tembakan itu memang miring, jaraknya hanya 11 meter, kemudian arahnya juga lurus mendarat, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini agak tinggi," imbuhnya.

Suyudi menyebut pelaku diduga memiliki tinggi badan 175 cm dan berambut lurus agak panjang. Ciri itu didapat dari saksi yang berada di lokasi.

"Tingginya kurang lebih hampir 175 ke atas, kecil badannya, rambutnya lurus, agak panjang, mukanya agak hitam. Ini ciri-ciri yang berdasarkan keterangan saksi di TKP yang sudah diperiksa," ujarnya.

Dia menjelaskan titik pelaku penembakan berbeda dengan titik polisi yang melakukan pengamanan. Dalam kerusuhan di Slipi itu, jarak polisi dengan perusuh sekitar 100 meter.

"Di mana anggota Polri yang melakukan penanganan unjuk rasa dengan jarak itu kurang lebih ada 100 meter. Kemudian orang yang diduga melakukan penembakan itu ada di sisi kanan, yang mana di sisi kanan ini adalah ruko-ruko di dekat Flyover Slipi," kata dia.

Korban lainnya yang juga tewas karena tembakan adalah Abdul Aziz. Polisi menyebut Abdul ditembak dari jarak 30 meter.

"Saudara Abdul Aziz yang ditemukan kurang lebih 100 meter dari Asrama Brimob tepatnya di depan rumah sakit Pelni, ini juga diduga dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan jarak yang tidak terlalu jauh, kurang lebih sekitar 30 meter dari arah belakang, terkenal di punggung sebelah kiri kemudian proyektilnya tersisa di dada sebelah kiri juga," ujar Suyudi. (Dkn).


 Sumber : Detik

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.