Latest Post



Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang  mendapat kehormatan dikunjungi oleh Wakil Rektor I Universitas Islam Antarbangsa Sultan Abdul Halim Mu'azdzam Shah (UniSHAMS) Malaysia-Prof. Dr. Mohamad Bin Abdul Hamid

PADANG, SANCA NEWS.COM - Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN) mendapat kehormatan untuk dikunjungi oleh Wakil Rektor I dari Universitas Islam Antarbangsa Sultan Abdul Halim Mu'azdzam Shah (UniSHAMS) Malaysia-Prof. Mohamad Bin Abdul Hamid. Kunjungan tersebut diterima Rektor UIN Imam Bonjol yang diwakili oleh Wakil Rektor I - Dra. Hetti Waluati Triana, Ph. D didampingi oleh Kepala Biro AAKK-Dra. Hj. Kafrina, M. Si di Ruang Kerja Rektor di Lubuk Lintah Padang Selasa, 2 Juli 2019.

Dalam kunjungan tersebut, Wakil Rektor UIN IB-Dra I. Hetti Waluati Triana, Ph. D menjelaskan, "Kunjungan ini akan berdampak positif pada pengembangan dan kemajuan kedua universitas ini, terutama di bidang penelitian dan pemberdayaan budaya di kedua negara. negara, khususnya Budaya Melayu, "jelasnya.




Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Islam Antar bangsa Sultan Abdul Halim Mu'azdzam Shah (UniSHAMS) Malaysia Prof. Dr. Mohamad Bin Abdul Hamid menyampaikan rasa bangga dan bahagianya terhadap sambutan yang diberikan oleh pihak UIN Imam Bonjol Padang.

Dalam percakapannya, Prof. Dr. Mohamad Bin Abdul Hamid menyampaikan, "Sebenarnya kerja sama antara UIN Imam Bonjol Padang dengan UniSHAMS Malaysia sudah ada dan terjalin dengan baik sejak tahun 2010. Untuk itu, perlu dilakukan pembaruan dan upaya melanjutkan kerja sama tersebut untuk masa-masa yang akan datang. Dulu pernah dilakukan kerja sama tentang penelitian peran dan kontribusi Buya Prof. Dr. Hamka dalam berdakwah di Indonesia," jelasnya.

Selanjutnya Prof. Dr. Mohamad Bin Abdul Malik akan memberikan Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang di Kampus III Sungai Bangek. (Humas/sa).


Main Judi Remi di Sore Hari, 3 Wanita di Padang Pariaman Ditangkap Polisi, Rp420 Ribu Jadi Buktipada Selasa (2/7). 


PADANG PARIAMAN, SANCA NEWS.COM, - Tiga wanita di Padang Pariaman Sumatera Barat (Sumbar) diamankan pihak kepolisian saat bermain judi kartu remi. Menurut laporan polisi, ketiga wanita ini diamankan dalam giat Unit Reskrim Polsek Lubuk Alung, Polres Padang Pariaman Sumbar


Tiga orang perempuan tersebut berinisial MO (26), W (23), dan AY (28). Ketiga orang tersebut diamankan pada Selasa (2/7), sekitar pukul 15.40 WIB di Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung. Ketiga pelaku diduga melakukan tindak pidana permainan judi jenis kartu remi yaitu judi song.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Rizki Nugroho mengatakan, ketiganya diamankan sesuai dengan laporan Polisi Nomor: LP/56/VII/2019/Polsek Selasa (2/7).

"Pada saat diamankan ditemukan barang bukti berupa uang tunai sebanyak Rp420 ribu," katanya.
Ia menjelaskan uang tersebut terdiri atas uang kertas dan pecahan. "Saat ini pelaku dan barang bukti diamankan di Polsek Lubuk Alung untuk proses lebih lanjut," ujarnya.

Menurut AKBP Rizki Nugroho, pelaku judi ini tidak mengenal laki-laki atau perempuan.

Polres Padang Pariaman mengamankan uang dan kartu remi saat penangkapan 3 wanita yang diduga bermain judi, Selasa (2/7).

"Polres Padang Pariaman pun juga tetap berkomitmen melakukan penangkapan kepada para pelaku judi, dengan maksud agar kelak mereka menyadari bahwa perilakunya itu bertentangan dengan agama," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan hukum pidana sesuai tertera pada pasal 303 KUH Pidana. "Oleh karenanya, bagi warga yang sedang berkumpul hendaknya hindari perbuatan berjudi ini karena telah dilarang hukum Allah, maupun hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

4 Pria Ditangkap Judi Domino

Unit Opsnal Halilintar Sat Reskrim Polres Padang Pariaman juga mengamankan empat pria yang diduga sedang bermain judi di wilayah hukum Polres Padang Pariaman.

Menurut laporan polisi, empat pria ini diamankan pada Selasa (2/7/2019), sekitar pukul 22.30 WIB.
Pihak kepolisian mengamankan empat orang ini atas dugaan permainan judi di Korong Balah Hilia, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung.

Empat pria tersebut diketahui berinisial Af (45), DA (26), Yl (38) dan Hr (45).
Keempat pelaku diketahui warga Balah Hilia, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.


Kisah Tatang Koswara Sniper Misterius di Kopassus, Berangkat Bawa 50 Peluru, 1 untuk Dirinya Sendiri 

JAKARTA, SANCA NEWS.COM
 - Nama Tatang Koswara begitu melegenda di dunai militer. Ia merupakan satu di antara sniper alias penembak runduk andalan elite TNI, Kopassus. Berikut kisahnya.

Istilah sniper diketahui telah muncul sejak 1770-an. Kata sniper berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.

Sniper Kopassus sendiri masuk dalam unggulan di TNI. Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi. Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.

Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia. Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.


Dilansir dari Tribun Jambi (grup Tribun Jatim.com), nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya. Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang Koswara saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.

Tatang Koswara mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.

Satu di antara misi tempur Tatang Koswara yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).

Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.

Tatang Koswara menjadi legendaris saat menyelesaikan misi di Timor-timur. Dia menghabisi 49 orang menggunakan 50 peluru yang tersisa 1 untuk diri sendiri. Melalui doktrin latihan sniper, Tatang ditekankan lebih baik seorang sniper mati bunuh diri daripada tertangkap musuh. Prinsip menyediakan satu peluru untuk menembak dirinya sendiri, itu sebenarnya tidak asing di kalangan pasukan khusus.


Siapa sebenarnya I Nengah Tamat

Sniper andalan TNI AD lainnya adalah I Nengah Tamat. Mengutip dari militermeter.com, awalnya, dia tak pernah menyadari bahwa ia memiliki bakat menjadi seorang penembak runduk (sniper).

Tak Hanya Jenderal AS Aksi Koppasus Makan Ular Bikin Heran Sultan Kaya Raya Brunei Darussalam

Berpuluh-puluh tahun kemudian, kapten infanteri yang berdinas Kopassus ini dikenal sebagai satu di antara sniper terbaik di Angkatan Darat.

Pria yang biasa dipanggil Kapten Tamat itu merupakan pemegang rekor Museum Rekor Indonesia.
Dia menembak dengan susunan sasaran tembak terjauh yang pernah ada.


Kapten Tamat berhasil menembak tepat 11 target dalam jarak 600 meter dengan sebuah peluru.


Perjuangan memperoleh kemampuan ini tak mudah.
Sejak bergabung Kopassus pada 1996, I Nengah Tamat sudah digembleng menjadi penembak runduk.
Dia lolos dalam seleksi tes keahlian sebagai penembak runduk. Pelajaran demi pelajaran pun dia peroleh.


Tes demi tes juga sudah dilewati. Ada seleksi dan pelatihan untuk menghasilkan seorang sniper, karena tugasnya berat.

Penembak runduk vs penembak jitu

Beberapa doktrin membedakan antara penembak runduk (sniper) dengan penembak jitu (marksman, sharpshooter, atau designated marksman).

Sniper terlatih sebagai ahli stealth dan kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak. Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.

Sedangkan peran penembak jitu intinya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.
Sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.

Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan. Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu.

Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi. Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi. Dia bisa bertahan berjam-jam dalam kondisi yang sulit.

Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya.

Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.


Bisa membayangkan kondisi sniper Kopassus yang misterius ini saat menjalankan misi?








Sumber : Serambi

Ilustrasi

PADANG, SANCA NEWS.COM - Wali Kota Padang Mahyeldi akan menerima penghargaan Satyalancana dari Presiden Joko Widodo. Mahyeldi mendapat penghargaan karena sukses di pembangunan bidang kependudukan, Keluarga Berencana, dan pembangunan keluarga. 

"Penghargaan ini diterima atas kesuksesan Wali Kota menjalankan program bidang kependudukan, Keluarga Berencana, dan pembangunan keluarga," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Heryanto Rustam di Padang seperti dilansir Antara, Selasa (2/7).

Penghargaan itu akan diberikan pada Peringatan Hari Keluarga Nasional di Banjarmasin, 5 Juli 2019. Dia mengatakan angka peserta KB di Padang meningkat sejak 2017. Capaian peserta KB baru di Padang sebesar 121,25 persen dan pada 2018 sebesar 117,14 persen atau yang tertinggi di Sumbar.


Selain itu, keberhasilan Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga di Kota Padang didukung oleh program inovasi pembangunan ketahanan keluarga, seperti penanganan anak jalanan melalui pola pembinaan terpadu peduli disabilitas melalui kawasan disabilitas dan UPTD disabilitas.

Ada juga program Sistem Pelaporan Tindak Kekerasan Pada Anak (Silaras) berbasis website, program Subuh Berjemaah, Kelas Ibu Muda (Imud), dan penyusunan Ranperda Ketahanan Keluarga.


Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman meminta KPUD agar segera menyelesaikan pengisian situng hingga 100 persen. Pasalnya, pengisian situng belum selesai karena terdapat 12 provinsi yang belum mencapai 100 persen.

"Saya mau sampaikan bahwa situng untuk pilpres ada yang belum 100 persen pengisiannya," ujar Arief saat membuka rapat koordinasi persiapan sengketa hasil pileg bersama KPU provinsi, di Jakarta, Selasa (2/7).

Arief menyebutkan 12 provinsi yang pengisian situngnya belum 100 persen, yakni Aceh (98,5 persen), Sumatera Selatan (98,8 persen), Kepulauan Riau (99,6 persen), Jawa Barat (99,7 persen), Jawa Timur (99,7 persen), Kalimantan Selatan (99,8 persen), Sulawesi Utara (99,9 persen), Maluku (75,9 persen), Maluku Utara (99,1 persen), Papua (71 persen) dan Papua Barat (79,9 persen) dan Sumatera Utara.

Arief mengaku tidak masuk akal jika pengisian data situng belum tuntas 100 persen karena data-data dari TPS tersedia semuanya. Seharusnya, kata dia, KPU di tingkat daerah tidak berhenti mengisi situng hingga tuntas.

"Semuanya saya tegaskan harus selesai 100 persen supaya untuk pilpres 2024 nanti juga bisa selesaikan 100 persen. Jangan berhenti di tengah-tengah," katanya.

Lebih lanjut, Arief mengaku bahwa pengisian pada pemilu 2019 lebih baik dibandingkan pemilu 2014 lalu. Saat ini, kata dia, pengisian situng sudah mencapai 99,1 persen. Sementara situng pilpres 2014 lalu yang tercatat sebanyak 98 persen.

"Lima tahun lalu, data pilpres berhasil dicapture, diupload sampai 98 persen dari total seluruh TPS sebanyak 400-an ribu TPS. Saat ini dengan jumlah TPS sebanyak 800-an ribu, situng sudah diunggah bisa 99,1 persen. Sehingga kalau dari segi kuantitatif jumlahnya telah lampaui sebelumnya, mudah-mudahan semuanya nanti bisa 100 persen," katanya. (Dkn).

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.