Latest Post



JAKARTA, SANCA NEWS.COM – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya baru saja menambah kamera dan fitur canggih pada kamera tambahan untuk tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) tersebut. Rencananya, 81 titik di sejumlah ruas jalan Jakarta juga akan dipasang E-TLE.

Kasie STNK Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazlurrahman mengungkapkan, nantinya E-TLE ini tak hanya di pasang di kawasan Sudirman – MH. Thamrin saja, tapi disebar di kawasan Jakarta lainnya.

“Jadi Polda Metro Jaya mendapat dukungan dari Pemprov DKI Bapak Gubernur yang direncanakan ditambah lagi menjadi 81 titik di seluruh wilayah DKI Jakarta,” ujar Arif ditemui di Gedung TMC Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (1/7).

“Jadi tidak hanya di Jakara Pusat, Sudirman – Thamrin namun seluruh wilayah DKI Jakarta. (Tapi juga) jalur-jalur penting yang rawan pelanggaran ataupun mempunyai akses objek vital cukup tinggi,” sambungnya.

Menurutnya, penambahan E-TLE ini akan dilakukan dalam waktu dekat, yakni September 2019. “Rencananya ada 81 jadi pada bulan September akan diproses pengadaannya,” kata Arif.

Penambahan E-TLE ini disebabkan penurunan pelanggaran yang cukup signifikan pasca penerapan uji coba E-TLE sejak November 2018. Padahal, pada saat itu kamera E-TLE baru dipasang di dua titik saja. Sehingga untuk semakin menekan angka pelanggaran, pohaknya pun berencana menambah titik pemasangan E-TLE tersebut.

“Sejauh ini hasil evaluasi sementara mulai bulan November sampai saat ini, kita bsa menekan angka pelanggaran 44 persen di titik tersebut. Kita akan coba mulai 1 Juli ini bagaimana efek ini timbul pada masyarakat. Harapannya di atas 50 persen bisa menurun secara signkfikan, khusunya pelanggaran ganjil genap dan membahayakan pengendara lain seperti menggunakan handphone,” seru Arif.

Diketahui penambahan fitur canggih pada kamera E-TLE telah diberlakukan terhitung mulai hari ini (1/7/2019). Adapun kamera E-TLE tambahan ini berada di 10 titik di kawasan Sudirman – MH. Thamrin. (Dkn).



PADANG, SANCA NEWS.COM – Pemerintah Kota Padang terus menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak. Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Kota Padang Didi Aryadi mengatakan penerimaan dari sektor pajak ini sangat penting, karena hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan daerah.

“Peningkatan PAD dari sektor pajak dilakukan melalui upaya ekstensifikasi dan intensifikasi, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah wajib pajak aktif dan kepatuhan wajib pajak,” katanya Senin (01/7).

Menurut Didi, peran Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang sangat penting dalam hal ini. “Bapenda harus dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi dan penyuluhan perpajakan, bahwa pajak yang dibayarkan oleh masyarakat disalurkan kembali untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat”, tambah Didi.

“Tidak kalah pentingnya peran aparat perpajakan dalam pemeriksaan untuk menguji kepatuhan, serta mendeteksi adanya kecurangan yang dilakukan oleh wajib pajak”, katanya lagi.

Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi ASN yang diberikan amanah sebagai pejabat pemeriksa pajak, Pemko Padang melalui BKPSDM Kota Padang bekerja sama dengan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akutansi Negara (PKN STAN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyelenggarakan Diklat Teknis Pemeriksaan Pajak Daerah yang diikuti oleh 20 orang pejabat struktural di lingkup tugas terkait.

“Diklat ini diharapkan dapat mewujudkan ASN yang kompeten dalam pemeriksaan dan pengelolaan pemungutan pajak, sehingga target PAD dari sektor pajak dapat dicapai secara optimal”, tutup Didi.



Capres nomor urut 01 Joko Widodo saat konferensi pers di Plataran Menteng, Kamis (18/4/). Hampir seluruh ketua umum partai politik pendukung hadir dalam konferensi pers tersebut.


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Pasca-Pemilu 2019, sejumlah partai politik secara terang-terangan mulai membidik kursi ketua MPR. Lobi-lobi pun dilancarkan, termasuk kepada Presiden Joko Widodo yang juga merupakan capres terpilih. 

Berbeda dengan posisi pimpinan DPR yang ditentukan dari raihan kursi dan suara terbanyak, pos pimpinan MPR ditentukan dalam sistem paket. Aturan ini sudah termaktub dalam Pasal 427C Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). 

Pasal itu mengatur pimpinan MPR terdiri dari satu ketua dan empat wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota MPR. Pimpinan MPR dipilih dari dan oleh anggota MPR dalam satu paket yang bersifat tetap. 

Artinya, fraksi partai politik di Senayan bisa berkompromi untuk menentukan siapa yang diusung menjadi calon ketua dan wakil ketua MPR dalam satu paket. Setelah itu, seluruh anggota MPR menggelar sidang untuk menentukan paket mana yang dipilih sebagai pimpinan. Jika musyawarah tak tercapai, pemilihan dilakukan dengan voting.

Nah, sistem paket inilah yang membuat lobi-lobi antarelite harus digencarkan. Secara matematis, parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf yang berjumlah mayoritas di Senayan akan menang mudah jika parpol oposisi juga mengajukan paket pimpinan MPR. 

Namun, lobi di lingkaran parpol koalisi KIK juga diperlukan untuk menentukan siapa yang mendapat jatah calon ketua MPR dan empat wakil ketua. 

Partai Golkar 

Partai Golkar menjadi salah satu parpol yang paling gencar melakukan upaya demi mendapat kursi ketua MPR. 

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahkan sempat secara terbuka menyampaikan keinginan ini dalam acara buka puasa bersama Partai Golkar yang dihadiri Presiden Jokowi. 

"Apabila nanti dalam pemilihan ketua MPR, yang dipilih dalam sistem paket, paket Koalisi Indonesia Kerja, wajar juga mengusung paket dengan ketua dari Partai Golkar," ujar Airlangga dalam acara buka puasa bersama yang digelar 19 Mei lalu. 

Airlangga menilai wajar partainya sebagai peraih kursi terbanyak kedua di DPR mendapat pos ketua MPR. Sebab, pos ketua DPR sudah pasti menjadi milik PDI-P sebagai pemenang pemilu. 

Belakangan, Airlangga mengingatkan lagi keinginan Partai Golkar untuk mendapat kursi ketua MPR itu saat ia dan 34 pengurus dewan pimpinan daerah tingkat I Partai Golkar sowan ke Jokowi pada Senin (1/7). 

Menurut Airlangga, Presiden sudah berkomunikasi dengan partai KIK lain terkait hal itu.

"Presiden sudah berkomunikasi dengan partai lain," kata Menteri Perindustrian itu. 

PKB 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga sebelumnya sudah mengungkapkan keinginan mendapat kursi ketua MPR. Bahkan, Muhaimin terang-terangan menyebut bahwa kursi ketua MPR itu akan diduduki olehnya jika memang PKB diberi kesempatan. 

Sama seperti Airlangga, Cak Imin juga ikut melobi Presiden Jokowi agar pos ketua MPR menjadi milik PKB. Hal itu ia akui seusai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, 21 Mei lalu.
"Saya cuma bilang saya siap perintah sajalah. Mau jadi ketua (MPR), mau jadi menteri, terserah. Sekarang pun saya jadi Wakil Ketua MPR, masa Wakil Ketua MPR lagi," ujarnya. 

Menurut Muhaimin, penentuan ketua MPR tak bisa hanya mempertimbangkan kursi terbanyak, tetapi harus dibahas bersama-sama dalam rapat koalisi. 

"Berembuklah. Jadi nanti Golkar ngajuin siapa, PKB ngajuin siapa, yang lain ngajuin siapa, nanti kami tentu pada akhirnya bawa dalam rapat koalisi," kata Muhaimin. 

Partai Nasdem 

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya juga sedang menyiapkan calon ketua MPR. 

Dia menyebut Partai Nasdem siap berdiskusi dengan Partai Golkar dan PKB yang lebih dulu mengutarakan keinginan atas jabatan itu. Ini termasuk dengan PDI Perjuangan yang akan mendapat kursi ketua DPR dan partai koalisi lain. 

"Saat ini tentu kami juga menyiapkan untuk calon ketua MPR. Jadi bersama-sama nanti tentu kami akan berbicara dengan Golkar, dengan PDI-P, dengan PKB Cak Imin secara khusus pastinya," ujar Johnny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 21 Mei lalu. 

Johnny mengatakan diskusi tersebut untuk menentukan siapa saja yang akan dijadikan paket pimpinan MPR. Hal yang pasti, Nasdem menyiapkan kadernya untuk posisi itu. 

Menurut dia, tidak masalah jika partai-partai lain juga punya keinginan menduduki jabatan itu. Dia menilai itu merupakan bagian dari seni dan negosiasi politik. 

"Yang pasti Koalisi Indonesia Kerja akan membangun koalisi yang rasional, akan membangun politik yang dinamis dengan tetap menetapkan kekerabatan politik sebagai hal yang penting," kata dia. 

PAN 

Selain parpol di lingkaran koalisi Jokowi, tersiar kabar bahwa PAN yang pada Pilpres 2019 mengusung Prabowo-Sandi juga mengincar kursi ketua MPR. Bahkan, Ketua Umum PAN yang juga Ketua MPR saat ini, Zulkifli Hasan, disebut-sebut sudah melakukan lobi ke Jokowi. 

Kabarnya, lobi-lobi itu dilakukan Zulkifli seusai menghadiri pelantikan Gubernur Maluku di Istana. Kabar ini sampai ke telinga elite tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf dan kemudian dibocorkan ke media. 

"Saya berani mempertanggungjawabkan bahwa memang Pak Zulkifli membisik Pak Jokowi, PAN meminta bagian untuk pimpinan MPR. Saya berani bertanggung jawab soal itu," ujar Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding awal Mei lalu seperti dikutip Tribunnews.com. 

Karding mengatakan mendapatkan informasi itu dari pihak Istana. Namun, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno membantah partainya melakukan lobi ke Jokowi untuk mendapatkan jatah pimpinan MPR. (Dkn).













Sumber : Kompas


Photo: Anjing masuk masjid di Bogor

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Polisi telah menetapkan SM, wanita yang membawa seekor anjing masuk ke Masjid Al-Munawaroh, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai tersangka. Dia kini ditahan oleh kepolisian.

"Terhadap tersangka dikenakan penahanan," kata Kasubbag Humas Polres Bogor, AKP Ita puspita Lena, Selasa (2/7).

Ita menyatakan SM saat ini sedang diperiksa di RS Polri karena adanya keterangan dari keluarga dan dua rumah sakit kalau SM memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Pemeriksaan sendiri dilakukan untuk memastikan kebenaran soal gangguan kejiwaan tersebut.

"Terhadap tersangka dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kebenaran gangguan kejiwaan tersebut. Pelaksanaan pemeriksaan dilaksanakan oleh ahli kejiwaan di RS Polri dengan penjagaan anggota Polri," ucapnya.

Dia memastikan penanganan perkara terus berlanjut hingga pengadilan nantinya. SM sendiri ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan penodaan agama.

"Untuk penanganan kasus berlanjut terus sampai pengadilan," tuturnya.

Dia dijerat dengan pasal 156a KUHP. Penetapan tersangka terhadap SM dilakukan usai polisi melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

"Berdasarkan alat bukti beberapa keterangan saksi sejumlah lima dan persesuaiannya dan barang bukti berupa rekaman video serta pakaian dan sepatu yang digunakan SM masuk kedalam mesjid, penyidik meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan dan menaikan status SM menjadi tersangka dengan pasal persangkaan pasal 156a terkait penodaan atau penistaan agama," ucap Ita.

Peristiwa SM membawa anjing ke Masjid Al-Munawaroh, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu terjadi pada Minggu (30/6) pukul 14.00 WIB. Dia mengaku datang ke masjid untuk mencari suaminya.

Jemaah kemudian mengusir SM karena membawa anjing ke dalam masjid. SM selanjutnya diamankan tim Polres Bogor. Setelah itu, SM dirujuk ke RS Polri untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, SM dinyatakan mengidap penyakit skizofrenia. Kondisi SM juga disebut masih agresif.

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.