Latest Post

lustrasi




JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Pekan kemarin, Polres Metro Jakarta Utara menangkap tiga orang tersangka penyelundupan sabu seberat 15 kilogram berinsisial AN, MB, dan B pada Selasa (18/6).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan ketiga tersangka tersebut adalah pengedar sabu dengan jaringan Pontianak, Kalimantan Barat. Dari Pontianak, ketiganya mengirimkan sabu ke Jakarta.

"Ini adalah jaringan dari Pontianak ke Jakarta, disinyalir ini adalah jaringan nasional tapi masih dalam pendalaman," kata Argo di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (24/6).

Argo menjelaskan ketiga pelaku melakukan pengedaran sabu lewat jalur laut. Sabu tersebut dimasukkan ke dalam sebuah mobil dari Pontianak. Mobil tersebut, kemudian dikirim menggunakan kapal laut ke pelabuhan Marunda Center.

"Kita mendapatkan ciri-ciri mobil yang dikirim dari Pontianak ke Jakarta, mobil ditujukan untuk seseorang di daerah Pulogadung," sambungnya.

Disampaikan Argo, polisi mendapatkan informasi bahwa mobil tersebut dibawa oleh petugas ekspedisi ke sebuah alamat di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Polisi, lanjutnya, kemudian mengikuti mobil tersebut dan berhasil menangkap tersangka berinisial AN. Setelahnya, polisi kembali melakukan penangkapan terhadap tersangka MB dan B di Pulogadung, Jakarta Timur.

Argo menyampaikan untuk sodok pengirim sabu dari Pontianak sampai saat ini masih buron dan dalam pengejaran petugas.

Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, "Ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup," ucap Argo.


Pabrik Sabu di Tangerang peroleh bahan baku secara online

Sementara itu Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendriz, mengatakan pengungkapan pabrik sabu berkedok rumah di Kalideres, Jakarta Barat merupakan hasil pengembangan kasus.

Beberapa waktu lalu, diketahui polisi juga membongkar pabrik sabu di Perumahan Metland, Cipondoh, Kota Tangerang.

"Ini merupakan pengembangan dari penggerebekan pabrik sabu di Cipondoh Tangerang, tersangka (MS) belajar membuat sabu dari tersangka sebelumnya berinisial PC," kata Erick saat dikonfirmasi, Senin (24/6).

Dari penggrebekan tersebut, kepolisian menyita barang bukti sabu siap edar seberat satu kilogram, sabu setengah jadi, serta bahan baku pembuatan sabu.

Dijelaskan Erick, bahan baku pembuat sabu tersebut diperoleh tersangka secara online. Dalam pengirimannya, kata Erick, pelaku terkadang bertemu dengan kurir di pinggir jalan atau diantar langsung ke rumahnya.

"Ada temuan kami juga, dalam mendapat barbuk, tersangka membeli di situs online besar dan resmi, jadi ada beberapa hal yang harusnya enggak bisa dijual bebas namun dilakukan penjualan online bisa didapat di sana," tuturnya.

Erick mengungkapkan dalam satu hari pabrik tersebur mampu menghasilkan sabu sebanyak 300gram sampai 500gram.

Dalam satu minggu, lanjutnya, tersangka bisa melakukan proses produksi sebanyak dua hingga tiga kali. Hal itu tergantung pada banyaknya jumlah pesanan yang diterima.

Sabu tersebut, menurut Erick, diedarkan oleh tersangka di wilayah Jakarta, "Tersangka sudah beroperasi setahun lebih, di mana hasil produksinya disebarkan diedarkan di Jakarta," ucap Erick.

Atas perbuatannya, tersangka MS dijerat dengan pasal 113, pasal 114, dan pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"(Dijerat pasal) memproduksi, mengedarkan, dan memiliki. Ancamannya mulai dari hukuman mati, seumur hidup, dan meminimal enam tahun penjara," tutur Erick.[]


Petugas BNN memperlihatkan ribuan ekstasi yang disita dari dua bandar besar di Kota Bukittinggi, Sumbar. Foto/MNC Media/Wahyu Sikumbang


PADANG SANCA NEWS.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil meringkus dua orang bandar besar Narkoba jenis Ekstasi dan Sabu-sabu. Kedua pelaku diamankan di Kabupaten Pasaman dan Kota Bukittinggi. Kedua bandar yang diciduk BNN ini diketahui bernama Angga dan Bob Setiadi.
Informasi yang berhasil dihimpun, penangkapan terhadap keduanya dilakukan di perbatasan Kabupaten Pasaman dan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Kamis, 20 Juni 2019 malam lalu. Informasi yang didapat dari dua bandar tersebut disita 24.000 butir pil ekstasi dan 1 kg sabu.
Seperti yang dilansir Sanca News.com melalui Sindonews.com (MNC Media), saat penggeledahan mobil bernomor polisi BA 1243 EY yang dikendarai tersangka, petugas menemukan paket besar sabu dan ekstasi disimpan di dinding jok belakang mobil. Ketika dilakukan pemeriksan didapati tiga bungkus berisi 24.000 butir ekstasi berlogo Superman warna biru dan Crown warna hijau.
Sementara satu paket besar lain diakui tersangka adalah paket sabu seberat 1 kg. Hingga Sabtu (22/6) malam, pihak Polres Bukittinggi maupun Polda Sumbar belum bersedia memberikan keterangan terkait pengungkapan bandar besar narkotika ini.
Kasat Narkoba Polres Bukittinggi, AKP Pradipta Putra Pratama beralasan pegungkapan kasus dilakukan langsung oleh BNN, sementara polres hanya ikut membantu.
Sementara dari rilis Deputi Pemberantasan BNN menyebutkan pengungkapan berawal dari informasi masyarakat adanya jaringan pengedar mengambil narkotika jenis ekstasi di wilayah Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara yang akan dibawa ke Pariaman, Sumatera Barat.

Tim BNN pun bergerak cepat dan mencegat mobil yang dikendarai tersangka yang diduga digunakan untuk mengirimkan narkoba ke Pariaman. Kasus ini diduga melibatkan seorang narapidana di lembaga pemasyarakatan Pariaman sebagai pemesan barang. Tim pun mengembangkan kasus ke Lapas Pariaman dan menangkap napi atas nama Pendi selaku pemesan atau pemilik narkotika. (Dkn).

Ilustrasi

PADANG, SANCA NEWS.COM – Nama-nama calon gubernur Sumatera Barat (Sumbar) mulai mengemuka meski pemilihan gubernur baru akan dilaksanakan tahun depan.

 

Kebanyakan, nama yang digadang-gadangkan tersebut berasal dari partai-partai yang tergabung dari Koalisi Indonesia Adil Makmur, atau partai pendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.

 

Antara lain Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Partai Amanat Nasional ( PAN) dan Partai Demokrat.

 

Namun, seberapa kuat masing-masing partai untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur berdasarkan jumlah kursi di DPRD Sumbar?

 

Berikut nama calon dan jumlah kursi partai di DPRD Sumbar: 

1. PKS 10 Kursi dan Siapkan 3 Nama

 

PKS telah memunculkan 3 nama. Pertama Tifatul Sembiring, kedua Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, dan ketiga Wali Kota Payakumbuh, Riza Pahlevi.

 

"Ada tiga kader PKS yang sudah masuk bursa untuk maju di Pilgub Sumbar 2020.

 

Mereka adalah Tifatul, Mahyeldi dan Riza Pahlevi," ujar Ketua DPW PKS Sumbar, Irsyad Syafar, Rabu (19/6).

.

Irsyad mengatakan, dalam dua periode Pilgub sebelumnya, PKS sukses menempatkan kadernya menjadi gubernur, yaitu Irwan Prayitno.

 

Pada Pilgub 2010, PKS berkoalisi dengan Hanura dan PBR mengusung pasangan Irwan Prayitno - Muslim Kasim dan sukses memenangkan Pilgub.

 

Pilgub 2015, PKS berkoalisi dengan Gerindra mengusung Irwan Prayitno - Nasrul Abit dan juga sukses menjadi pemenang dengan mengalahkan Muslim Kasim - Fauzi Bahar.

 

“Nah, pada Pilgub 2020 nanti, Irwan Prayitno tidak bisa lagi maju karena sudah dua periode sehingga kita cari kader terbaik lainnya," kata anggota DPRD Sumbar itu.

 

Menurut Irsyad, karena dinamika politik hingga Pilgub 2020 masih panjang dan kemungkinan apa pun bisa terjadi, maka pihaknya masih melihat elektabilitas tiga kandidatnya.

 

"Kader terbaik dan mempunyai peluang besar untuk menang yang akan kita usung nantinya.

Untuk menentukannya, kita akan melihat hasil survei internal jelang Pilgub nanti," kata Irsyad.

 

PKS sendiri di legislatif hanya mendapatkan 10 kursi sehingga dipastikan mesti berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengajukan calon di Pilgub 2020.

 

"Kita harus berkoalisi karena syarat minimal mengajukan calon harus 13 kursi. Dengan siapa PKS berkoalisi, nanti kita lihat karena dinamikanya masih panjang," tegasnya.

 

2. Gerindra 14 Kursi dan Usung Nasrul Abit

Partai Gerindra bakal mengusung Nasrul Abit sebagai calon gubernur Sumbar pada pilkada 2020 mendatang.

 

Nasrul Abit saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumbar mendampingi Irwan Prayitno.

Sekretaris DPD Gerindra Sumbar, Desrio Putra mengatakan, Partai Gerindra telah mantap mengusung Nasrul Abit untuk maju menjadi calon gubernur Sumbar.

 

Desrio Putra menambahkan, Gerindra menjadi parpol satu-satunya yang bisa mengusung calon tanpa berkoaliasi.

 

Sebab Gerindra memiliki 14 kursi di DPRD Sumbar.

 

“Pilgub 2020 yang pasti insyaallah Gerindra akan mengusung kader sendiri untuk menjadi kandidat yang akan bertarung.

 

Peluang Pak Nasrul Abit sangatlah besar untuk diusung," kata Desrio Putra, Kamis (20/6).

Menurut Desrio Putra, sosok Nasrul Abit dinilai sebagai kader terbaik yang ada di Sumbar saat ini.

 

"Rasanya belum ada kader partai yang melebihi beliau. Pak Nasrul Abit juga menjabat Ketua DPD Partai Gerindra.

 

Saat ini Ketua DPC Gerindra se Sumatra Barat mendukung beliau untuk maju sebagai calon gubernur," tambah Desrio Putra.

 

Meski para ketua DPC sudah menyampaikan dukungan terhadap Nasrul Abit, kata Desrio Putra, namun Nasrul Abit belum memberikan pernyataan kesediaan untuk maju pada Pilgub 2020.

 

Desrio Putra menilai Nasrul Abit dikenal sebagai pribadi yang sangat santun berpolitik, punya etika dan raso pareso.

 

"Ketika diminta oleh ketua DPC se Sumatera Barat beliau justru mengatakan Gerindra tak perlu latah mengikuti calon-calon gubernur yang sekarang bermunculan.

 

Utamakan dulu menunggu keputusan sidang Mahkamah Konstitusi.

 

Ketua Umum Gerindra, Prabowo masih sedang dalam perjuangan," ujar Desrio Putra mengulangi jawaban Nasrul Abit.

 

Desrio Putra menambahkan, Partai Gerindra masih konsentrasi mengikuti dan menunggu hasil sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi.

 

"Belum ada pembicaraan dan pembahasan khusus tentang Pilkada. Pak Nasrul Abit pun belum memutuskan diri untuk maju," sambung Desrio Putra.

 

Lebih lanjut, Desrio Putra mengatakan Nasrul Abit juga menghormati proses yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

 

"Kepentingan nasional jauh lebih penting daripada kontestasi daerah. Toh, prosesnya juga akan dilangsungkan tahun depan.

 

Kalau rakyat menginginkan Nasrul Abit menjadi gubernur, tentu beliau akan bersedia untuk maju sebagai calon nantinya," ujar Desrio Putra.

 

3. PAN 10 Kursi, Ali Mukhni Calon Kuat

 

Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon gubernur Sumbar dari Partai Amanat Nasional (PAN).

 

Anggota Majelis Penasehat PAN Sumbar, Guspardi Gaus menyebut, Ali Mukhni memiliki peluang yang besar untuk bertarung pada Pilkada 2020 mendatang.

 

Diketahui, Ali Mukhni pernah menjabat Wakil Bupati Padang Pariaman periode 2005-2010.

Kemudian ia juga pernah menjabat Bupati Padang Pariaman periode 2010-2015.

 

"Sejak 2016 hingga sekarang pun dia kembali menjabat Bupati Padang Pariaman. Jam terbang beliau sudah mumpuni.

 

Oleh karena itu, beliau menjadi satu kandidat kuat calon gubernur Sumbar dari PAN," ucap Guspardi Gaus saat dihubungi TribunPadang.com, Kamis (20/6).

 

Selain itu, Ali Mukhni juga menjabat sebagai Ketua DPW PAN Sumbar.

 

Menurut Guspardi Gaus, posisi ketua merupakan lambang partai.

 

"Bupati dua periode dan prestasi lainnya akan jadi referensi bagi DPP untuk mengusulkan atau bahkan menetapkan dia jadi cagub atau cawagub.

 

Semua tentu diserahkan ke DPP untuk mengambil keputusan siapa yang akan dipilih," jelas Guspardi Gaus.

 

Namun secara resmi, kata Wakil Ketua DPRD Sumbar ini, prosesi ke arah pilgub belum tampak.

Selain Ali Mukhni, PAN juga akan mengusulkan kandidat lain. Tetapi ketika ditanya, ia belum mau menyebutkan.

 

Menurutnya, semua kader siap untuk ditempatkan dan diberi amanah untuk dicalonkan. Tetapi tidak semua kader pantas dan patut.

 

Untuk DPRD Sumbar, PAN diperkirakan mendapat 10 kursi. PAN tidak memenuhi kuota 20 persen atau setara 13 kursi dari 65 kursi yang tersedia di DPRD Sumbar.

 

Tentu hal tersebut membuat PAN tidak bisa mengusung sendiri kandidat yang maju pada Pilgub 2020.

 

4. Demokrat 10 Kursi dan Munculkan Mulyadi

 

Partai Demokrat Sumbar memunculkan nama Ketua DPD Demokrat Sumbar, Mulyadi untuk maju di Pilgub Sumbar 2020.

 

Mulyadi saat ini menjadi satu-satunya kader Demokrat Sumbar yang dianggap bisa bersaing di Pilgub Sumbar 2020 nanti.

 

"Saat ini hanya Pak Mulyadi yang menjadi satu-satunya kader Demokrat Sumbar yang siap bersaing di Pilgub Sumbar 2020," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sumbar, Sabar AS.

 

Mulyadi dinilai merupakan sosok yang pantas menjabat sebagai gubernur Sumbar menggantikan Irwan Prayitno yang sudah dua periode menjabat sebagai gubernur.

 

Mulyadi merupakan anggota DPR RI dua tiga periode dan memiliki jaringan luas di tingkat nasional sehingga diprediksi bisa membawa Sumbar ke arah yang lebih baik.

 

Kendati mengapungkan nama Mulyadi, namun Demokrat Sumbar dipastikan harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon gubernur di Pilgub Sumbar 2020.

 

Demokrat hanya memiliki 10 kursi di DPRD Sumbar, sehingga membutuhkan tambahan 3 kursi lagi untuk mengusung calon. 

 

"Kita akan berkoalisi dengan partai lain. Semua partai terbuka untuk berkoalisi dengan Demokrat untuk mengusung calon di Pilgub Sumbar 2020 nanti," katanya.(Dkn).


Ilustrasi
PADANG, SANCA NEWS.COM - Partai Demokrat Sumatera Barat mengapungkan nama Ketua DPD Demokrat Sumbar, Mulyadi untuk maju di Pemilihan Gubernur ( Pilgub) Sumbar 2020.

Mulyadi saat ini menjadi satu-satunya kader Demokrat Sumbar yang dianggap bisa bersaing di Pilgub Sumbar 2020 nanti.

"Saat ini hanya Pak Mulyadi yang menjadi satu-satunya kader Demokrat Sumbar yang siap bersaing di Pilgub Sumbar 2020," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sumbar, Sabar AS, Rabu (19/6).

Demokrat mengatakan Mulyadi merupakan sosok yang pantas menjabat sebagai gubernur Sumbar menggantikan Irwan Prayitno yang sudah dua periode menjabat sebagai gubernur.

Mulyadi merupakan anggota DPR RI dua tiga periode dan memiliki jaringan luas di tingkat nasional sehingga diprediksi bisa membawa Sumbar ke arah yang lebih baik. Kendati mengapungkan nama Mulyadi, namun Demokrat Sumbar dipastikan harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon gubernur di Pilgub Sumbar 2020.

Demokrat hanya memiliki 10 kursi di DPRD Sumbar, sehingga membutuhkan tambahan 3 kursi lagi untuk mengusung calon.

"Kita akan berkoalisi dengan partai lain. Semua partai terbuka untuk berkoalisi dengan Demokrat untuk mengusung calon di Pilgub Sumbar 2020 nanti," katanya
.
Pilgub Sebelumnya diberitakan DPW PKS Sumbar sudah menyiapkan tiga nama untuk maju di Pilgub Sumbar 2020. Mereka adalah mantan menteri Tifatul Sembiring, Wali Kota Padang Mahyeldi dan Wali Kota Payakumbuh Riza Pahlevi. 

Seekor Binturung masuk dala perangkap warga

PADANG PARIAMAN, SANCA NEWS.COM - Seekor binturung masuk dalam perangkap yang dipasang warga di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Hewan yang mulai langka dan dilindungi itu masuk dalam perangkap yang sengaja dibuat warga untuk menjerat landak.

Kepala seksi konservasi wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Eka Dhamayanti kepada Awak Media Minggu (23/6) mengatakan, binturung masuk dalam perangkap yang terpasang di belakang rumah Andre, salah seorang warga Korong Tungka Kampuang Panyalai, Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman.

"Menurut informasi, warga sebenarnya hendak menjerat landak, tapi yang masuk binturung," jelas Eka.

Eka mengatakan binturung mengalami penurunan jumlah populasi yang diperkirakan lebih dari 30% selama 18 tahun terakhir. Menurutnya, binturung di Indonesia dinilai sebagai salah satu satwa yang dilindungi.


"Di Indonesia sendiri, spesies ini termasuk dalam satwa yang dilindungi yang diatur dalam UU no. 7 tahun 1999," jelas Eka.

Di pasar-pasar kota besar, binturung sering diperjualbelikan. Selain itu, yang lebih mengancam kelestarian populasinya di alam, binturung juga diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal, dan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional atau jamu.

Pihak BKSDA, jelas Eka, sedang bernegosiasi dengan warga setempat untuk bisa mentranslokasi satwa tersebut ke tempat lain untuk dilepas liarkan kembali ke habitatnya.

"Satwa dalam kondisi baik," tambah Eka lagi.

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.