Latest Post


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Sidang sengketa Pilpres di MK hari ini boleh jadi adalah sidang yang akan sangat diingat oleh capres Jokowi. Pasalnya, pagi ini, sembilan hakim agung MK memutuskan bahwa semua kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematif, dan masif oleh kubu Jokowi yang dituduhkan oleh kubu Prabowo ternyata terbukti.

Upaya tim hukum Jokowi-Ma’ruf yang menghadirkan Candra Irawan dan Anas Nashikin sebagai saksi serta Prof Edward Omar Syarief Hiariej dan Dr Heru Widodo sebagai ahli dalam sidang hari ini ternyata tak banyak membantu.

“Hakim memutuskan bahwa memang terdapat kecurangan yang terstruktur, sistematif, dan masif, dengan pembuktian berupa NIK tidak terdaftar sejumlah lebih dari tujuh juta, atau lebih dari sepertiga selisih suara antara Jokowi dan Prabowo,” terang hakim MK.

Ruang sidang langsung bergemuruh. Pendukung kedua kubu sama-sama berteriak. Pendukung kubu Jokowi berteriak protes, sedangkan pendukung kubu Prabowo berteriak menunjukkan dukungannya terhadap putusan hakim. “Hidup hakim, hidup konstitusi, hidup rakyat!!!” teriak mereka.
Anggota tim hukum Jokowi-Ma’ruf, Luhut Pangaribuan pun langsung menghubungi Jokowi agar segera merapat ke gedung MK tempat sidang berlangsung.

Jokowi, dengan ditemani beberapa staf kepresidenan, termasuk juga Mensesneg Pratikno dan komandan Paspampres Maruli Simanjuntak, langsung bertolak ke gedung MK. Padahal sedianya, sore ini, Jokowi harus rapat mendadak dengan Mendikbud membahas polemik sistem zonasi sekolah yang sempat menjadi isu nasional.

Sesampainya di gedung MK, Jokowi buru-buru masuk. Ia tak menghiraukan para wartawan yang langsung mengerubungi dan berusaha menghalangi jalannya. Di pintu masuk gedung MK, Luhut tampak sudah menunggu. Para Hakim berdiri menyambut sang Presiden yang dalam sidang sengketa tersebut statusnya merupakan calon presiden, bukan presiden. 

Luhut langsung memeluk Jokowi. 

“Maaf, Pak. Ternyata memang ada kecurangan dalam proses pemilu kemarin. Hakim memutuskan Prabowolah yang kelak berhak dilantik jadi presiden.” kata Luhut.

Jokowi dengan mata berkaca-kaca tampak tegar. Sembari mengokohkan pundak Luhut, ia berkata “Nggak papa, Pak Luhut, memang sudah begitu jalannya. Kita harus menghormati putusan Hakim.”

Walau terlihat tegar dan menerima putusan hakim, namun Jokowi tampak tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia terlihat nangis mimbik-mimbik.

Saat Jokowi menangis mimbik-mimbik itulah, dari belakang, muncul Ketua MK Anwar Usman. 
“Selamat Ulang tahuuuuuun!!!” katanya sembari membawa nampan dengan kue tart di atasnya lengkap dengan lilin angka 58.

Lagu ‘Selamat Ulang Tahun’-nya Jamrud langsung berkumandang.

Seluruh peserta sidang termasuk para saksi langsung berteriak kompak, “Yeeeeee, selamat ulang tahun, Pak Jokowi!”

Jokowi langsung tertawa. “Ah, kalian ini…” katanya pada para hadirin.

Jokowi lantas berbisik pada Luhut. “Hut, Luhut. Kamu itu mbok ya inget, aku ini presiden, bukan Reza Arap atau Atta Halilintar.”

Ah, andai saja kisah di atas benar-benar terjadi. 

Selamat ulang tahun, Jokowi. 

Komandan IRGC mengklaim pangkalan dan kapal induk AS berada dalam jangkauan rudal Iran. Foto/Istimewa

TEHERAN - Sejumlah target Amerika Serikat (AS) berada dalam jangkauan rudal Iran, termasuk pangkalan-pangkalan regional serta kapal induk USS Abraham Lincoln, dan Washington mengetahui hal itu. Demikian pernyataan yang dilontarkan komandan pasukan Brigade Angkatan Udara Garda Revolusi Iran (IRGC), Jenderal Amir Ali Hajizadeh.

"Pasukan AS di kawasan itu adalah ancaman, tetapi mereka sekarang merupakan peluang. Mereka (AS) tidak berbicara tentang perang dengan Iran, karena mereka tahu betapa rentannya mereka," kata Hajizadeh dalam pidato di televisi Iran, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (22/6).

Sebelumnya, Hajizadeh mengatakan bahwa sebuah pesawat mata-mata AS dengan puluhan prajurit di dalamnya juga terbang di dekat pesawat drone yang ditembak jatuh Iran. Namun Iran urung menembak pesawat tersebut. Militer Iran menganggap penghancuran drone tersebut sebagai peringatan bagi pasukan AS.







Sumber : Sindo

Sebuah gudang yang berada di sekitaran Pasar Tarandam, Kota Padang, Sumatera Barat ( Sumbar) dikabarkan terbakar, Jumat (21/6/2019) malam.
Sebuah gudang yang berada di sekitaran Pasar Tarandam, Kota Padang, Sumatera Barat ( Sumbar) dikabarkan terbakar, Jumat (21/6) malam. (Istimewa)

PADANG, SANCA NEWS.COM - Sebuah gudang yang berada di sekitaran Pasar Tarandam, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dikabarkan terbakar, Jumat (21/6) malam.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 23.20 WIB.

Dari informasi yang beredar di sejumlah grup WhatsApp, gudang tersebut tempat penyimpanan tabung gas 5 kg.

Warga juga diimbau menjauh dari sekitar lokasi karena berbahaya.

Diketahui lokasi tersebut berada di kawasan ramai penduduk.

Di sekitar gudang yang terbakar terdapat toko-toko obat.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Rini Oktavia, Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Padang.

"Kebakaran di Tarandam, gudang gas 5 kg, seputaran toko-toko obat Pasar Tarandam
. Masyarakat agar menjauh dari TKP. Berbahaya," imbaunya.

Rini yang juga anggota RAPI ini menyampaikan, hingga pukul 23.45 WIB, tim pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyerahkan trofi MTQ Nasional Tingkat Sumbar edisi 38 kepada juara umum Kabupaten Tanah Datar yang diterima Bupati Irdinansyah Tarmizi di Kota Solok, Jumat (21/6).



SOLOK, SANCA NEWS.COM - Kabupaten Tanah Datar berhasil keluar sebagai juara umum pada ajang Musabaqoh Tilawatil Qur'an Nasional tingkat Sumatra Barat edisi ke 38 tahun 2018 ini.

 

Dengan keberhasilan ini, kabupaten yang juga kerap disebut Luhak Nan Tuo ini berhak atas raihan trofi bergilir, uang pembinaan dan trofi lepas.

 

Penyerahan trofi juara umum MTQ Nasional tingkat Sumbar 2019 yang dilaksanakan di Kota Solok ini dilakukan oleh Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno kepada Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dihadapan masyarakat semua kafillah dari semua kabupaten dan kota di Sumbar.

 

"Keberhasilan yang sangat bagus buat kabupaten Tanah Datar. Mereka mampu mengalahkan Kota Padang yang selalu punya citra sebagai juara MTQ Sumbar," kata Irwan, Kamis (21/6).

 

Tanah Datar menjadi juara setelah mengumpulkan poin akhir 77. Untuk juara umum kedua diraih juara bertahan Kota Padang yang mendapatkan nilai total 65.

 

Juara tiga direbut juara bertahan Kota Pariaman dengan nilai 60. Kota Solok sebagai tuan rumah hanya memperoleh rangking 5 besar.

 

Dalam kesempatan yang sama Wali Kota Solok Zul Elfian mengatakan selama pelaksanaan MTQ, daerah yang diberi julukan Solok Kota Beras Serambi Madinah cukup ramai dikunjungi banyak orang. Ada yang menjadi penonton berbagai perlombaan MTQ ada juga yang memang  baik sebagai suporter masing-masing kafilah.

 

"Banyaknya tamu yang datang ke Kota Solok menyaksian  lantunan ayat suci Alqur’an diharapkan mampu sebagai aspirasi dan motifasi dalam membaca dan mengamalkan ayat suci  Alqur’an," ujar Zul. (Dkn).



Penyidik KPK Novel Baswedan sedang diskusi di Lobi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/04). Acara tersebut memperingati 2 tahun atas penyerangan Penyidik KPK Novel Baswedan hingga sekarang kasusnya belum terungkap.

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan telah menjalani pemeriksaan keduanya oleh pihak Polda Metro Jaya dan tim gabungan pencari fakta (TGPF).

Kepada polisi dan TGPF, tim kuasa hukum Novel menyampaikan informasi adanya dugaan perwira polisi yang terlibat.

Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan anggota tim kuasa hukum Novel, Arif Maulana yang juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

"Tadi soal keterlibatan anggota kepolisian, ada pertanyaan yang diajukan oleh salah satu anggota tim kepada Mas Novel. Nah beliau (Novel) menyebutkan nama salah satu anggota kepolisian," tutur Arif di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).

Menurut Arif, polisi tersebut berkaitan dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap sebuah kasus korupsi reklamasi yang melibatkan pengusaha.

"Dia berkaitan dengan kasus penggagalan OTT KPK di kasus reklamasi," ucapnya.

Anggota kuasa hukum lainnya, Alghiffari Aqsa, menambahkan, informasi dugaan keterlibatan perwira polisi sendiri disampaikan oleh salah seorang anggota tim TGPF sekitar satu bulan lalu.

"Berkali-kali kita mengatakan ini ada keterlibatan anggota kepolisian, ada keterlibatan jenderal. Tapi baru bulan lalu ada konfirmasi dari salah satu anggota tim gabungan, bahwa kuat dugaan ada keterlibatan anggota kepolisian," imbuh Alghiffari.

Sementara itu, Novel Baswedan menuturkan, nama polisi yang dia sampaikan sebenarnya menjadi hal di luar penyelesaian kasus penyerangannya.

Penyidik harusnya mengejar pelaku menggunakan bukti temuan di lapangan, bukan malah menggali darinya.

Apalagi, lanjutnya, tindak pidana yang dialami penyidik KPK tidak hanya menimpa satu orang saja dan terjadi lebih dari sekali hingga sekarang.

"Bahkan sebelum tim dibentuk, saya katakan lebih dari 10 penyerangan kepada orang-orang KPK.
Bahkan saya pernah bilang, seandainya tim ini mau dengan serius mengatakan bahwa akan mengungkap penyerangan KPK, tentu itu hal yang bagus," tegas Novel.

"Tentu bukti-buktinya banyak dan memudahkan karena kami juga berharap serangan kepada orang-orang KPK berhenti dan tidak terus berjalan seperti sekarang ini," sambungnya.

Pada 11 April 2017, seusai shalat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.
Cairan itu mengenai wajah Novel.

Kejadian tersebut berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak.
Tak seorang pun yang menyaksikan peristiwa tersebut.

Sejak saat itu, Novel menjalani serangkaian pengobatan untuk penyembuhan matanya.

Ia harus beberapa kali bepergian dari Indonesia ke Singapura untuk menjalani pengobatan. Selama dua tahun, kasus ini belum tuntas. (Dkn).





Sumber : Tribun

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.