Latest Post

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, secara resmi meminta penangguhan penahanan mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Surat permintaan penangguhan kepada Kapolri ditandatangani Panglima TNI Kamis (20/6) malam pukul 20.30 WIB.

"Ya, semalam Panglima TNI telah memutuskan untuk meminta penangguhan penahanan atas Mayjen (Purn) Soenarko kepada Kapolri," kata Kapuspen TNI, Mayjen TNI Sisriadi, kepada Wartawan Jumat (21/6).

Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan beberapa hal, antara lain pertimbangan aspek hukum, pertimbangan tentang rekam jejak Sunarko selama berdinas di lingkungan TNI maupun setelah berstatus purnawirawan.

"Selain itu, pertimbangan ikatan moral antara prajurit TNI dengan purnawirawan," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajukan penangguhan penahanan terhadap mantan Danjen Kopassus Soenarko yang ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan senjata api.

"Saya tadi baru saja telepon ke Denpom TNI Mayor Jenderal Dedi untuk koordinasi dengan Kababinkum TNI untuk sampaikan ke penyidik Pak Soenarko untuk supaya penangguhan penahanan," kata Hadi.(Dkn).



JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Abdullah Hahemahua, menilai, pelibatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) dalam seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak sesuai.

Menurut dia, tidak ada hubungannya antara terorisme dan pemberantasan korupsi. 

"Ada something wrong di pansel. Sebab, alasan untuk teroris dan komisioner KPK apa urusannya? Jadi saya anggap pansel salah paham, gagal paham," ucap Abdullah di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6). 

Ia pun mengaitkan pelibatan BNPT dengan kasus penyerangan penyidik KPK, Novel Baswedan.
 "Apakah karena ada Novel Baswedan yang mencoba untuk membongkar megakorupsi di kalangan pejabat tinggi sehingga dianggap dia sebagai radikal, sehingga kemudian pansel harus berkonsultasi dengan BNPT seperti itu?" ucap Abdullah lagi. 

Ia menyebut, selama 8 tahun berada di KPK, tidak ditemukan adanya radikalisme. Abdullah menegaskan bahwa selama ini yang dilakukan KPK, yakni menangkap para koruptor, tidak ada yang mencerminkan radikalisme. 

"Oleh karena itu, kalau misalnya sekarang KPK menangkap pejabat-pejabat tinggi negara, maka kemudian itu adalah bukan karena radikalisme di KPK," kata dia. 

"Maka itu tidak masuk akal orang mau jadi pimpinan KPK harus diproses dengan radikalisme. Kalau tidak radikal bagaimana orang mau tangkap penjahat harus punya jiwa radikal," ucap dia.
Sebelumnya, Panitia Seleksi (pansel) Calon Pimpinan KPK turut bekerja sama dengan BNPT untuk mengecek rekam jejak calon. 

Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih mengatakan, langkah menggandeng BNPT ini dilakukan karena melihat pertumbuhan paham radikalisme di Indonesia belakangan ini. 

"Kita lihat keadaan di Indonesia. Berbagai hal, dinamika yang terjadi adalah yang berkaitan dengan radikalisme sehingga pansel tidak mau kecolongan ada yang kecenderungannya ke sana," kata Yenti usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/6). (Dkn).







Sumber : Kompas

Warga berjalan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Gelora Bung Karno yang menampilkan warna bendera Selandia Baru di Senayan, Jakarta, Sabtu (16/3/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menampilkan lampu bernuansa bendera Selandia Baru sebagai bentuk solidaritas terkait aksi teror penembakan di Christchurch, Selandia Baru.




JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Rasanya, tema Wajah Baru Jakarta sangat tepat disematkan untuk menggambarkan semangat Ibu Kota yang kian hari kian cantik dan modern. Jadi, tema Wajah Baru Jakarta cukup mewakili bagi warga Ibu Kota.

Kota ini selalu diingat dan diceritakan tentang kesibukan, kepadatan, keriuhan, namun juga kemajuannya yang pesat.

Hari demi hari, bulan demi bulan, hinga tahun demi tahun, umur kota ini semakin tua, sebentar lagi ia akan genap berusia 492 tahun.

Namun, kota ini justru semakin cantik. Ya, siapa lagi kalau bukan sang Ibu Kota, Jakarta.

Kemajuan kota Jakarta bisa dilihat dari berbagai macam hal, salah satunya infrastruktur dan tatanan kotanya yang semakin modern, rapih, bersih, dan memiliki ragam fasilitas untuk warganya.

Tatanan kota yang dimiliki Jakarta saat ini membuatnya semakin cantik dan mampu menghipnotis masyarakat untuk mengeluarkan kameranya, baik kamera profesional maupun telepon pintar, kemudian memotret beberapa gambar untuk diabadikan.

Walau sebenarnya gambar yang diambil hanya sebuah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), ataupun terowongan menuju stasiun kereta.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-492 Jakarta  memiliki tema 'Wajah Baru Jakarta'.

Hal ini juga didukung oleh kepala seksi kemitraan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi DKI Jakarta, Warsi Ningsih.

Ia mengatakan, Disparbud atas arahan Gubernur, saat ini memang akan terus membangun dan mempercantik kota Jakarta.

"Kalau negara kita sudah cantik, aman, otomatis turis-turis akan berdatangan ke Jakarta, baik turis luar negeri maupun luar daerah, nah, dari kedatangan mereka juga otomatis ekonomi akan meningkat," kata Warsi di Jakarta, Rabu (19/6).

Berikut ini 7 spot foto Instagramable di Jakarta

Membicarakan tatanan kota Jakarta yang semakin hari semakin cantik serta masyarakatnya yang juga semakin modern, tidak adil rasanya apabila tidak membicarakan tentang spot-spot mana saja di Jakarta yang instagramable, atau apik utuk dipotret dan diunggah di akun media sosial Instagram.

1. JPO Gelora Bung Karno (GBK)

Spot foto sebenarnya tidak melulu tempat wisata, namun ternyata sudut-sudut seperti JPO ini juga terlihat sangat apik dan Instagramable.

Pada Januari lalu, Anies Baswedan sempat mengatakan bahwa JPO-JPO di Jakarta haruslah artistik.

"Mengapa JPO itu harus dibangun dengan artistik, karena kita ingin jalan kaki semata-mata dipandang sebagai perjalanan pengalaman," ujar Anies di Jakarta pertengahan Januari 2019.

JPO GBK menggunakan ornamen-ornamen berbentuk segi empat berwarna putih yang dipasang secara spiral.

Pada malam hari, JPO ini akan diterangi dengan lampu berwrna-warni yang menambah kesan artistik bagi pejalan kali yang ingin mengabadikan gambar.

Kerap kali, JPO GBK memunculkan warna simbol tertentu, seperti beberapa waktu lalu sempat memancarkan warna bendera Selendia Baru sebagai bentuk solidaritas terhadap tragedi kemanusiaan di negara tersebut.

2. JPO Bundaran Senayan
Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/). 

Hampir mirip dengan JPO GBK, JPO Bundaran Senayan dibuat dengan landasan datar berbahan kayu komposit dan memiliki pegangan berbahan serupa.

Pada sisi kanan dan kiri jembatan berbatas besi warna hitam dan beratap transparan. Dengan melewati JPO ini, para pejalan kaki dapat menikmati keindahan langit Jakarta dan suasana gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya karena atap dibuat transparan.


JPO ini biasanya digunakan masyarakat sebagai penghubung antara JPO dengan halte bus Transjakarta juga menuju area Moda Raya Terpadu (MRT).


Desain JPO Polda Metro Jaya dibuat lebih artistik menggunakan konsep cincin besi yang seolah-olah melapisi kerangka JPO.

Bila dilihat-lihat, bentuknya mirip dengan sarang lebah, sehingga membuatnya terlihat unik. JPO ini juga dilengkapi fasilitas lampu RGB (red, green, blue) yakni sejenis lampu sorot yang bisa memancarkan tiga warna, merah, hijau, dan biru secara bergantian.

Ada 98 titik pemasangan lampu RGB di JPO Polda Metro Jaya.


Terowongan merupakan jalur lalu lintas kendaraan maupun pejalan kaki. Di jalan Kendal, Jakarta Pusat, terdapat terowongan unik dengan desain artistik dan dihiasi lampu warna warni, sangat apik untuk menjadi spot berswafoto.

Jalur khusus pedestrian ini bernama terowongan Kendal.

"Sekarang ini sudah ada lampu, sudah bersih, tapi kita akan tambahkan lagi mural, jadi kita akan pasang mural sebagai hadiah ulang tahun Jakarta," ujar Kepala Bagian Kerjasama Daerah Biro Tata Pemerintahan Pemprov DKI Jakarta Marulina Dewi kepada ANTARA di Jakarta, Senin (17/6).

5. Kali Besar Kota Tua

Kondisi Kali Besar yang sudah diperindah seperti kolam, tapi tidak memperhatikan aliran air yang juga melingkup Kali Krukut.

Hampir pangling rasanya melihat wajah baru Kali Besar Kota Tua.

Kawasan ini mirip dengan sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan. Tak heran, karena Kali Besar Kota Tua ternyata memang didesain menyerupai kawasan aliran sungai Han itu.

Area rekreasi publik ini disulap menjadi lebih modern dengan dermaga terapung, dan dihiasi dengan berbagai macam bunga yang mempercantik area tersebut, baik di sisi kanan maupun kiri sungai.

Desain tersebut juga terlihat sangat serasi untuk berdampingan dengan bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda yang berjajar di samping sungai.

Selain itu, Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua juga akan meresmikan Kali Besar Kota Tua menjadi spot foto "instagramable" bagi para wisatawan yang berkunjung ke Taman Fatahillah atau kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Peresmian ini juga bagian dari tema “Wajah Baru Jakarta” yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta pada ulang tahun yang ke-492 ini.

“Ini akan menjadi spot 'instagramable', wisatawan bisa duduk-duduk dengan berswafoto yang kanan kirinya dikelilingi bangunan tua,” kata Kepala UPK Kota Tua Norviadi Setio Husodo di Jakarta, Selasa (18/6).

6. Toko Merah Kota Tua

Toko Merah, di Jalan Petak Batu, Pinangsia, Jakarta Barat.

Tidak jauh dari Kali Besar Kota Tua, terdapat bagungan cagar budaya dengan dinding bangunan yang berwarna merah dan menjadikan bangunan ini mendapat julukan “Toko Merah”.

Toko Merah dibangun pada 1730 sebagai kediaman Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Gustaaf Willem Baron van Imhoff yang menjabat pada periode 1743 hingga 1750.

Sempat berganti-ganti kepemilikan, bangunan ini juga sempat menjadi sebuah hotel, kemudian deibeli oleh Oey Liauw Kong, seorang kapten asal China di Batavia, untuk digunakan sebagai tempat tinggal dan toko.

Bangunan tersebut kemudian dicat warna merah, dan sejak itulah akhirnya bangunan ini dikenal sebagai Toko Merah.

Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini berubah fungsi lagi menjadi kantor berbagai BUMN. Saat ini, Toko Merah digunakan sebagai gedung pertemuan dan galeri komersial. 

7. Jakarta International Velodrome

Jakarta International Velodrome yang berlokasi di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur yang megah ini pada awalnya dibangun pada tahun 1973 sebagai velodrome luar ruangan.

Namun, untuk Pesta Olahraga Asia tahun 2018 yang lalu, stadion yang dimiliki oleh pemprov DKI Jakarta ini dibangun kembali sebagai velodrome dalam ruangan dengan kapasitas 3.500 penonton dan dapat bertambah hingga 8.500 kursi untuk pertunjukan dan konser.

Nah, pada sisi-sisi dinding gedung, terdapat karya mural yang artistik dengan kombinasi warna-warna cerah membuatnya sangat elok untuk dijadikan lokasi berswafoto. (Dkn).




Sumber : Wartakota/Tribun


Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah

SOLOK, SANCA NEWS.COM - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah manargetkan Kota Padang kembali menjadi juara umum di ajang Musabaqah Tiwatil Quran (MTQ) Nasional tingkat provinsi Sumatera Barat edisi ke 38 tahun ini. MTQ Nasional ke 38 tingkat Sumbar ini berlangsung di Kota Solok sejak 14-22 Juni mendatang.

"Pemko Padang Bertekad meraih juara umum Musabaqah Tiwatil Quran (MTQ) Nasional ke 38 Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang terus melakukan berbagai persiapan agar perolehan juara selama ini dapat dipertahankan," kata Mahyeldi, melalui keterangan resmi yang diterima Sanca News.com, Rabu (19/6).

Mahyeldi menyebutkan kafilah-kafilah dari kontingen Padang telah melakukan training sebanyak lima kali. Sebelum itu kata dia juga telah melakukan berbagai persiapan untuk kematangan kemampuan para kafilah.

Saran Mahyeldi kepada kafilah Padang selama MTQ ke 38 tingkat Sumbar ini adalah tetap rutin melakikan solat lima waktu berjemaah, dan mendirikan solat malam tahajud.

"Inshalllah dengan izin Allah Subhana wa Ta'ala perlombaan MTQ kali ini dapat kita menangkan," ucap Mahyeldi.

Kota Padang menyandang status juara bertahan pada MTQ Nasional tingkat Sumbar ke 38 ini. Kota Bengkuang berhasil menjadi juara ketika MTQ Nasional ke 37 tingkat Sumbar yang diadakan di Kota Pariaman pada tahun 2017 lalu.

Namun lebih dari perebutan status juara umum, Wali Kota Padang berharap pada ajang MTQ ini dapat menjadi penambah motivasi bagi masyarakat Sumbar untuk mencintai kitab suci Alquran. Di mana sejak dahulu kata Mahyeldi masyarakat Minangkabau begitu identik dengan Islam dan Alquran. Sesuai dengan falsafah adat yakni ‘Adat Basandi Syarak Sara’ Basandi Kitabullah. (Dkn/Sac).

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.