Latest Post

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang Danti Arvan


PADANG, SANCA NEWS.COM - Dinas Pendidikan Kota Padang menerapkan sistem zonasi atau berbasis wilayah tinggal siswa dalam penerimaan peserta didik baru 2019 mengacu kepada aturan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Selain menerapkan zonasi dalam penerimaan juga menggunakan sistem daring baik untuk SMP maupun SD," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang Danti Arvan di Padang, Rabu.

Menurut dia penerapan sistem zonasi mengacu pada Permendikbud No.51 Tahun 2018 dan Peraturan Wali Kota Padang No.32/2019 serta Keputusan Wali Kota Padang No.211 Tahun 2019 tentang jadwal dan zonasi penerimaan peserta didik baru dalam jaringan.

Untuk SD calon siswa hanya dapat memilih sekolah dalam lingkaran zonanya berdasarkan kartu keluarga yang ditentukan berdasarkan sekolah terdekat dengan tempat tinggal calon siswa, kata dia.

Ia memaparkan calon peserta didik baru dapat memilih empat SD dalam satu zona dan satu SD di luar zona. Kemudian sistem akan menetapkan satu sekolah pilihan berdasarkan urutan dengan kriteria seleksi yang sudah ditetapkan, kata dia.

Sementara zonasi untuk SMP dibentuk berdasarkan SD yang terdekat dengan SMP yang menjadi sekolah zonasi dengan pertimbangan anak dengan SMP zonasi, kemudahan akses transportasi dan daya tampung SMP zonasi. "Untuk kriteria seleksi mengacu pada nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional, umur dan yang lebih dulu mendaftar," ujarnya.

Bagi calon siswa SD usia minimal enam tahun dan jika baru 5 tahun 11 bulan tidak bisa diterima.
Terkait kuota ia menyampaikan dalam satu sekolah, 90 persen bangku untuk zonasi, lima persen untuk keluarga kurang mampu dan lima persen siswa inklusi dan siswa dari luar daerah.

Sementara untuk penerimaan luar jaringan pada jenjang SMP juga dibuka bagi jalur prestasi dan inklusif yaitu bagi mereka yang memiliki prestasi di bidang lomba/kejuaraan yang dibuktikan dengan sertifikat atau piagam penghargaan seperti olimpiade sains nasional, olimpiade olahraga siswa nasional dan atau kejuaraan olahraga nasional.

Lalu festival dan lomba seni siswa nasional, dan lomba penelitian ilmiah remaja dengan memperoleh paling rendah juara 3 (tiga) perorangan tingkat provinsi, juara MTQ paling rendah juara 3 tingkat Kota Padang dan juara 3 tingkat provinsi untuk siswa dari luar daerah.

Sedangkan jalur siswa hafal Al Quran minimal 3 juz yang diuji oleh tim juri ahli dalam ilmu Al Quran dan bagi siswa inklusif dibuktikan hasil asesmen atau surat keterangan dari lembaga resmi pemerintah atau dari psikolog profesional.

Penerimaan peserta didik baru jalur prestasi telah dimulai pengambilan dan pengembalian formulir sejak 10-11 Juni 2019 dan pengumuman kelulusan pada 21 Juni 2019.

Untuk penerimaan siswa SD, dimulai dengan pendaftaran tahap I pada 17-19 Juni 2019, dan pengumuman tahap I pada 20 Juni 2019. Kemudian pendaftaran ulang pada 20-21 Juni 2019, pendaftaran tahap II untuk pemenuhan daya tampung 23-24 Juni 2019 dan pengumuman tahap II 25 Juni 2019.

Untuk SMP, pendaftaran pada 28-29 Juni 2019, pengumuman 30 Juni 2019, pendaftaran tahap II pada 2-3 Juli 2019 dan pengumuman pada 4 Juli 2019.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah akte kelahiran asli dan fotokopi, kartu keluarga asli dan fotokopi, KTP orang tua asli dan fotokopi, surat keterangan domisili yang dikeluarkan kelurahan jika alamat tidak sesuai dengan kartu keluarga.

Untuk mendaftar calon siswa dapat mengunduh formulir pendaftaran dengan mengakses halaman psb.diknaspadang.id.

Ia menambahkan saat ini di Padang terdapat 341 SD negeri dan 43 SMP Negeri. (Dkn/Sac).

Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019).


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Ketua Komisi B Bidang perekonomian DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menegaskan pembangunan infrastruktur bidang perhubungan harus berdasarkan rencana induk transportasi, jika tidak akan menjadi tumpang tindih atau hanya bongkar pasang.

“Kalau tidak ada rencana induk transportasi, Itu tidak efektif,” kata kata Suhaimi Selasa (18/6). Suhaimi menjelaskan rencana induk itu baru digulirkan dan dimulai tahun 2019, di mana anggarannya telah tersedia dan hasilnya akan dilaporkan dan dievaluasi akhir tahun 2019.

Saat ini, katanya, sejumlah moda transportasi massal di DKI Jakarta di antaranya bus Transjakarta dan kereta Moda Raya Terpadu (MRT). “Tahun ini dipastikan ada penambahan unit bus Transjakarta,” ujarnya.

Dikutip dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Elektronik Pemprov DKI Jakarta tahun 2019, Dinas Perhubungan DKI telah menganggarkan penyusunan dokumen rencana induk transportasi Jakarta senilai Rp4,4 miliar.

Anggaran lainnya terkait transportasi diantaranya pengadaan lahan untuk pembangunan MRT Fase 2 sebesar Rp217 miliar dan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di Koridor Busway Rp11,6 miliar.

Suhaimi menegaskan jika program itu untuk kebutuhan masyarakat, maka anggaran yang diusulkan oleh Pemprov akan dipermudah, untuk mencapai visi misi Gubernur DKI Jakarta “Maju kotanya dan bahagia warganya”. “Kalau sudah kita setujui, insyaallah program itu tepat sasaran,” ucapnya. (Dkn).

Sejumlah petugas memperbaiki pipa air minum milik PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang bocor di Jl. Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10).

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - PT PAM Jaya masih memetakan wilayah di Jakarta yang mengalami krisis air minum. Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo menyatakan kesulitan mengakses air bersih mayoritas terjadi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

 

"Kenapa kami bilang daerah barat dan utara karena secara ketersediaan air tanah itu sudah tidak memungkinkan," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019.


Bambang menyebut di barat dan utara Ibu Kota paling banyak terjadi penurunan tanah. Sebab, terjadi ekstraksi tanah yang berlebihan. PAM Jaya, kata dia, juga belum membuat jaringan air bersih di dua kota itu.

 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyedotan air tanah oleh masyarakat menjadi salah satu penyebab penurunan permukaan tanah di Ibu Kota. Menurut Anies, warga yang tak memiliki akses pipa air bersih memilih menyedot air tanah untuk mencukupi kebutuhan airnya.

 

Karena itu, pemerintah DKI berencana menyalurkan air minum. Penyaluran ini difokuskan untuk warga di wilayah-wilayah yang sulit mengakses air bersih.

 

Menurut Bambang, penyaluran air bersih dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI. Sementara PAM Jaya bertugas memetakan titik-titik mana saja yang krisis air bersih. "Pak gubernur minta 2020 sudah tersalurkan. Jadi perencanaannya sudah dari sekarang," ujarnya.

 

Peneliti Universitas Indonesia (UI) Syamsu Rosyid juga menyatakan permukaan tanah turun 11 sentimeter per tahun di Jakarta Utara. Temuan itu diperoleh berdasarkan hasil penelitian mikro gravitasi empat dimensi (4D) antara 2014 dan 2018.

 

Pada 2010, pengkampanye Tambang Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Pius Ginting juga menyatakan potensi paling besar untuk tanah ambles terletak di Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Barat yang mendekati laut. Tanah di kawasan ini beban dan penyerapan air tanahnya berlebihan karena digunakan sebagai air minum. (Dkn).





JAKARTA, SANCANEWS.COM - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menceritakan pengalamannya yang meminta buron teroris bunuh diri di depannya.

Kisah tersebut dikatakan Tito Karnavian saat wawancara dengan Pemimpin Redaksi tv One Karni Ilyas di tahun 2017 dan kembali diunggah melalui channel YouTube Talkshow tvOne, Selasa (18/6).

Mulanya, Tito bercerita soal dirinya dan tim yang berhasil meringkus buron bom di Kedutaan Besar Australia tahun 2004 silam.

"Saya pernah mengalami langsung pada waktu menangani kasus Bom Kedutaan Besar Australia itu yang menggunakan mobil box terus meledak namanya Eric Gurun, kemudian kita telusuri siapa kelompoknya tertangkaplah dua orang di daerah Bogor," kata Tito Karnavian.

"Di sebuah kafe internet, internet kafe, Hasan satu lagi Saiful. Nah kemudian kita tahu mereka berempat, 'mana lagi temanmu?'," tanya Tito saat melakukan penangkapan tersebut.

"Teman saya masih ada dua pak Iwan Rois yang sekarang Nusa Kambangan dengan Sogir, dua-duanya sudah divonis hukuman mati tapi belum dieksekusi."

Tito lalu menceritakan penangkapan Iwan Rois dan Sogir yang bermula dari rumah kontrakan sempit di Bogor.

"Boleh tanya pada dua orang itu nah dua orang ini kemudian ada di satu gang di daerah Bogor, Darmaga enggak jauh dari ITB sana di belakang sana kemudian kita datangi tempat itu rumahnya dalam gang dan kemudian di situ banyak sekali kontrakan-kontrakan sempit."

Saat itu diketahui kedunya membawa senjata dan bom ransel siap ledak.

"Kita tanya temannya yang tertangkap bawa senjata enggak mereka, bawa ada dua masing-masing satu, ada bom enggak? Bom ransel masing-masing satu," ujar Kapolri.

Saat itu Kapolri pun memutuskan tak melakukan penggerebekan dengan kontak senjata secara langsung.

Tim kepolisian menggunakan trik untuk memancing dua orang teroris tersebut keluar dari rumah kontrakannya.

"Kalau kita melakukan langsung masuk dengan cara biasa, ini akan tembak menembak, bom meledak ini masyarakat akan banyak korban di situ," ujar Tito.

"Sehingga kita gunakan trik mancing dia keluar, seolah-olah ada kecelakaan lalu lintas, dan mereka keluar, dan kita sudah siapkan 5 orang masing-masing orang tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan kaki kiri satu lagi untuk mengambil bom di ranselnya, begitu kemudian terpancing mereka keluar."

"10 anggota ini langsung bertindak menyergap mereka. Berhasil hidup-hidup kita bawa kemudian pergi ke suatu tempat, save house."

Sesampainya di rumah tersebut, Tito mengatakan kedua teroris tersebut menangis.

"Di sana dua orang ini menangis. Nangis, saya tanya kenapa kalian menangis. 'Kenapa bapak enggak tembak kita? Kenapa tadi saya enggak sempat tarik senjata dan menarik bomnya supaya mati semua kita'," ujar Tito menirukan para teroris saat itu.

"Terus saya tanya kenapa kalian minta ditembak?' Supaya kita bisa langsung masuk surga, kenapa?

Ya kita pada saat konfrontasi itulah yang kami cari-cari selama ini, momentum itu, bertahun-tahun kita cari momentum itu, tapi kita tertangkap hidup-hidup tidak bisa melawan lagi'."

"Terus saya bilang kan bagus kalian tertangkap hidup-hidup enggak ada korban kita. Ya enak di bapak, enggak enak di saya."

Setelah mengetahui alasan teroris itu ingin meninggal dunia, Tito lalu meminta teroris tersebut untuk melakukan bunuh diri.

"Terus ya 'kalau gitu kalau kamu ingin mati ya sekarang saja kamu bunuh diri benturin tembok kepalamu'," pinta Tito Karnavian saat itu.

"'Nah kalau itu kita masuk neraka pak, bukan masuk surga. Kalau ditembak musuh kita masuk surga'," tambah Tito menirukan jawaban teroris saat itu. (Dkn).

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.