PT KAI Bentuk 2 Tim Patroli, Kasus Pelemparan Batu Kereta Api di Sumbar Tinggi
Manajer
Pengamanan PT KAI Divre II Sumbar, AKBP Jefry Indrajaya (kiri) dan Manajer
Operasional Roeslan memberikan keterangan pers, Rabu (19/6) |
Manajer
Pengamanan PT KAI Divre II Sumbar, AKBP Jefry Indrajaya (kiri) dan Manajer
Operasional Roeslan memberikan keterangan pers, Rabu (19/6) |
Yandi dengan Alat Ciptaannya Pembelah Kelapa Muda |
PADANG PANJANG, SANCA NEWS.COM - Yandika Ananda Saputra (18)
yang akrab disapa Yandi. Yandi putra kelahiran Padang Panjang yang baru saja
tamat dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), berhasil membuat sebuah penemuan
yang menakjubkan, berupa alat pembelah kelapa muda.
Alat tersebut tercipta saat Yandi akan mengikuti lomba
Teknologi Tepat Guna yang digelar di Kota Padang Panjang beberapa waktu lalu,
dan dia berhasil meraih juara 1 untuk tingkat Kota.
Yandi mengatakan, membuat alat ini susah-susah gampang, namun
Alhamdulillah dalam waktu seminggu dia berhasil menyiapkan alat tersebut.
"Ya saya membuat alat ini dalam waktu seminggu, dan
kegunaan alat ini adalah untuk memudahkan kita dalam membelah kelapa, serta
mengurangi kecelakaan kerja," kata Yandi saat memperlihatkan alatnya di
Stand Kota Padang Panjang saat Jambore, Rabu (19/6).
Biasanya orang membelah kelapa dengan Ladiang dan Yandi juga
menggunakan ladiang tersebut namun sudah dimodifikasinya.
Yandi mengaku ide membuat alat ini bermula saat dia pergi
jalan-jalan terutama daerah panas dan tepi pantai, ketika itu dia membeli
sebuah kelapa dan melihat pembelinya ramai, antrian panjang, dan si penjual
terlihat kewalahan dan lama sekali membelah kelapa tersebut.
"Timbul ide dari saya untuk membuat sebuah alat pembelah
kelapa, saya lihat dari youtube ada alatnya cuma satu fungsi yang saya temukan
di youtube, nah saya ingin membuat lebih dari itu, dan akhirnya saya coba-coba
untuk merakitnya sampai alat yang saya ciptakan menjadi 3 fungsi,"
terangnya.
Semua alat yang dibuat oleh Yandi sudah steril karena untuk
membelah bagian kelapa dan mengeluarkan air kelapanya terbuat dari Stenlis,
semua alat tersebut dibuat dengan uang pribadinya.
"Saya membuat alat ini hanya bermodalkan 250 ribu rupiah
saja, saya berharap alat ini dapat dimanfaatkan oleh semua orang, dan bisa
bermanfaat bagi orang banyak serta saya ingin menciptakan alat baru lagi yang
bisa membantu pekerjaan masyarakat dimanapun," kata Yandi menyudahi.
(Dkn).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang Danti Arvan |
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019). |