Latest Post

Ketua Komisi Pemilihan Umum RI Arief Budiman

SURABAYA, SANCA NEWS.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum RI Arief Budiman menegaskan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 akan digelar pada September.

"Pelaksanaan Pilkadanya September tahun depan, tapi tanggalnya belum dan nanti segera diputuskan," ujarnya kepada wartawan usai melantik 180 komisioner dari 36 KPU tingkat kabupaten/kota di Surabaya, Kamis.

Di Jatim, pada tahun depan akan diselenggarakan 19 pilkada, yakni untuk tingkat kota terdiri dari Surabaya, Blitar, Ngawi dan Pasuruan.

Sedangkan, untuk tingkat kabupaten yaitu Sumenep, Trenggalek, Banyuwangi, Blitar, Malang, Mojokerto, Tuban, Lamongan, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik dan Kediri.

Diperkirakan, kata Arief Budiman, pada September 2019 KPU akan dilakukan peluncuran sebagai tanda dimulainya tahapan pilkada serentak atau tepat setahun menjelang pelaksanaan.

Mantan ketua KPU Jatim tersebut meminta komisioner di tingkat kabupaten/kota menunggu tahapan yang disusun oleh KPU RI karena jadwal pelaksanaannya juga sama.

"KPU akan membuat Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang jadwal tahapan maupun program. Dan mudah-mudahan komisioner yang baru dilantik bisa menjalankannya dengan baik," ucapnya.

Dengan adanya PKPU tersebut, lanjut dia, nantinya KPU kabupaten/kota akan menjalankan jadwalnya, seperti kapan membuat rencana program dan membuat rencana anggaran.

Selain itu juga tentang penyusunan secara detil tahapan mulai pemutakhiran data pemilih, penetapan peserta pilkada, logistik, kampanye sampai dengan pemungutan suara.

"Insya Allah kami akan menyelesaikan PKPU untuk tahapan pilkada serentak 2020 pada Juni ini atau paling lambat Juli 2019. Setelah itu akan ditindaklanjuti di provinsi dan kabupaten/kota masing-masing," katanya. (Dkn).


Kivlan Zen

JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihak kepolisian tidak pernah menyebut Kivlan Zen sebagai dalang di balik kerusuhan 22 Mei. Kivlan saat ini sudah ditahan atas statusnya sebagai tersangka dugaan kepemilikan senjata api ilegal serta menjadi terduga otak rencana pembunuhan empat jenderal dan satu pimpinan lembaga survei.

"Tolong dikoreksi bahwa dari Polri tidak pernah mengatakan dalang kerusuhan itu adalah Pak Kivlan Zen. Enggak pernah," kata Tito Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis (13/6).

Tito menambahkan pihaknya hanya menjerat mantan Kepala Staf Kostrad berpangkat Mayor Jenderal TNI (Purn) itu dengan kepemilikan senjata api ilegal. Kivlan juga terlibat pemufakatan jahat karena merancanakan pembunuhan terhadap Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.

"Apalagi dalam kasus mohon maaf melibatkan Bapak Kivlan Zen, ini bukan hanya kasus kepemilikan senjata api ilegal. Tentu juga ada dugaan permufakatan jahat dalam bahasa hukum untuk melakukan rencana pembunuhan," ucap Tito.
Karena itu, Tito menegaskan kembali bahwa tidak ada satu pihak di kepolisian yang menyebut Kivlan sebagai dalang kerusuhan 22 Mei. Yang benar, Kivlan disangka memiliki senjata api ilegal dan diduga menjadi otak rencana pembunuhan.

"Kita tidak tuduh sebagai dalang. Tidak. Tapi (kami) katakan bahwa ada pihak lain di luar petugas yang juga terindikasi akan gunakan senjata api. Dan mungkin ada pihak lain yang kita tidak deteksi menggunakan senjata api," ucap dia.

Untuk diketahui Kivlan Zen ditetapkan sebagai tersangka dugaan kepemilikan senjata api ilegal, Rabu 29 Mei lalu. Kivlan dijerat UU Darurat Nomor 1 tahun 1951 tentang Senjata Api dan Bahan Peledak dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Dugaan kepemilikan senjata api yang menjerat Kivlan berkaitan dengan penetapan enam tersangka terkait kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu.
Dalam pengembangan penyidikan, Kivlan juga diduga menjadi otak rencana pembunuhan terhadap empat jenderal dan satu pimpinan lembaga survei. Dugaan itu berdasarkan keterangan tersangka kerusuhan 22 Mei, HK alias Iwan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Kivlan merupakan sosok yang memberi perintah kepada HK untuk mencari eksekutor pembunuhan terhadap Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere, serta pimpinan lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Kivlan juga membekali HK uang Rp150 juta buat membeli senjata api yang akan digunakan untuk menghabisi mereka yang ditarget. (Dkn).

Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Sumbar AKBP Ari Yuswan Triono


PADANG, SANCA NEWS.COM - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat mencatat pelanggaran lalu lintas di daerah tersebut menurun selama Operasi Ketupat 2019.

 

Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Sumbar AKBP Ari Yuswan Triono di Padang, Kamis, (13/6) mengatakan sejak operasi dilaksanakan pada 29 Mei hingga 10 Juni 2019 terjadi penurunan pelanggaran di daerah tersebut mencapai 59 persen

 

Ia mengatakan petugas kepolisian menindak sebanyak 1.111 kasus selama operasi tahun ini, jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3.492 kasus.

 

Ia menyebutkan pada Operasi Ketupat 2019 pelanggaran terbanyak dilakukan oleh pengendara roda dua sebanyak 682 kasus, sementara pada Operasi Ketupat 2018 sebanyak 2.744 pengendara motor ditindak.

 

"Untuk pelanggaran yang dilakukan pengemudi mobil  tercatat 119 kasus pada tahun ini, sementara tahun lalu mencapai 548 kasus," katanya.

 

Ia mengatakan pihaknya lebih mengedepankan teguran kepada pengendara yang melakukan pelanggaran.

 

Hal ini dibuktikan jumlah surat teguran yang dikeluarkan selama operasi mencapai 1.015 kepada pengendara yang melanggar aturan lalu lintas.

 

"Kalau untuk tindakan yang mengancam keselamatan dirinya dan orang banyak tentu kita tindak. Kami berharap masyarakat semakin bijak dalam berkendara dengan melengkapi surat dan fokus dalam mengendarai kendaraan," kata dia. (Dkn/Sac).


Lokasi penemuan 1 kantong plastik Ganja di Universitas Bung Hatta


PADANG, SANCA NEWS.COM  - 1 Kantong plastik ganja yang belum diketahui pemiliknya ditemukan berserakan di Universitas Bung Hatta (UBH), Padang. Ganja tersebut ditemukan di dekat sebuah gedung.

 

Paket ganja yang terbungkus dalam kantong plastik tersebut ditemukan di sebuah taman dekat bangunan sekretariat Perencanaan Wilayah Kota dan Sekretariat Ekonomi Konstruksi, UBH pada Kamis (13/6). Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi.

 

"Jadi awalnya ada dari pihak kampus sedang melakukan pembersihan di area kampus hingga ke taman," ujar Kapolsek Padang Utara AKP.Afrino, di Padang, Kamis (13/6).

 

Paket ganja tersebut awalnya ditemukan Kasubag Rumah Tangga Universitas Bung Hatta, bernama Ratmin. Dia pun langsung melapor ke polisi.

 

"Pegawai kampus itu curiga melihat kantong kresek berwarna hitam tercecer di taman. Setelah dibuka ternyata ada bungkus paket-paket gitu," kata kata Afrino.

 

Foto: Lokasi penemuan ganja dalam kantong plastik di UBH, Padang (Jeka Kampai-detikcom).

 

Afrino mengungkapkan, setelah diperiksa, ditemukan 4 paket ganja dalam kantong plastik tersebut.

 

Setelah memeriksa temuan paket ganja, polisi juga langsung meminta izin kepada pihak kampus untuk melakukan penggeledahan di beberapa ruangan di unit kegiatan mahasiswa (UKM).

 

Namun tidak ditemukan ganja atau narkoba jenis lainnya setelah polisi melakukan penggeledahan.

 

"Saya tidak bisa menduga apakah ini milik mahasiswa, karena lingkungan kampus Bung Hatta tidak steril. Maksudnya tidak steril karena untuk masuk ke lingkungan kampus sangat bebas. Intinya narkoba tidak bertuan," ucap Afrino. (Dkn/Sac).

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.