Fadli Zon Hadiri Penututupan Kampung Ramadhan Minagkabau
Jakarta, SNews - Kampung Ramadan menjadi ajang
pengenalan aneka kuliner Pabukoan Urang Awak yang digagas Mulyadi Putra selaku
Ketua DPD IKM Jakarta Timur selama 3 hari mulai pukul 15.00-22.00 pada Jumat
hingga Minggu dan ditutup dengan tari Pesambahan oleh Komunitas Muda-mudi
Minangkabau (3M) di Lobi Parkir Outdoor City Plaza Jatinegara, Jakarta Timur,
Minggu sore (12/5/2019).
Penutupan tersebut dilaksanakan oleh Ketua Umum Ikatan
Keluarga Minangkabau (IKM) Pusat, Fadli Zon dan Ketua DPW IKM DKI Jakarta
Irwandi serta jajarannya dan Anggota DPR-RI. Mayjen TNI (Purn) H. Asril Hamzah
Tanjung.SIP juga datang untuk ke acara ini, dan beberapa Perantau Urang Awak
lainya Se-JABODETABEK.
Disaat penutupan, Fadli Zon memberikan kata sambutan, bahwa acara tersebut merupakan sesuatu kegitan yang sudah dilaksanakan sejak hari Jumat dan ditutup hari ini (Minggu) sampai nanti malam.
“Bapak-bapak ibu-ibu hadirin sekalian, Alhamdulillah kita bisa sampai kembali kepada bulan Ramadhan dan bulan Ramadhan ini tidak kita duga berjalan begitu cepat, rasannya baru kemaren tapi sudah satu Minggu dan tiba-tiba sudah lebaran kembali,“ sebutnya.
“Ini adalah suatu kesempata bagi kita untu melakukan Ibadah yang lebih penuh dan terkosentrasi dan bersilaturrahim sesame kita sebagai Umat Islam seluruh Indonesia, khusunya sekarang ini di Jakarta Timur,“ tambahnya.
Kemudian Fadli Zon kepada IKM Jakarta Timur yang telah menyelenggarakan acara tersebut dan berharap agar acara ini menjadi acara tahunan khususnya bagi perantau Minang di Jakarta dengan jumlah yang cukup banyak.
"Makanan khas Minangkabau ini pasti banyak penggemarnya
dan tidak akan "diboikot" karena yang menikmati makanan khas
Minangkabau ini adalah orang-orang yang mempunyai akal sehat," Ucapnya dan
diiringi gelak tawa dengan gemuruh tepuk tangan dari para perantau Minangkabau
yang hadir.
Lebih lanjut Fadli Zon menyebutkan, bahwa kegiatan itu sangat positif dan dapat mendorong UMKM menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
"Tanpa UMKM ekonomi akan mudah rapuh karena banyaknya intervensi dari pihak asing dan pihak-pihak luar yang mungkin lebih mendapatkan ke untugan dari ekonomi kita tetapi keberadaan UMKM termasuk di bidang kuliner, dapat menjadi mata pencarian dan Indonesia tak boleh menjadi objek ekonomi pengusaha-pengusaha dari luar yang menikmati hasil kekayaan Indonesia," tutupnya. (zbd)