Latest Post

JAKARTA -- KPK menuntaskan pelatihan 21 penyelidik sebagai calon penyidik. Mereka segera dilantik sebagai penyidik untuk memperkuat bidang penindakan KPK.

Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (15/4/2019) mengatakan, awalnya ada 24 total peserta yang mendapat penugasan untuk mengikuti pelatihan menjadi calon penyidik. Namun dua orang di antaranya berhalangan, sehingga tinggal 22 orang. Pada prosesnya, seorang di antara 22 orang itu juga sakit sehingga tidak dapat memenuhi pelatihan sehingga pada akhirnya yang tuntas mengikuti pelatihan tersebut adalah 21 orang.

"Mereka akan diangkat dan disumpah sebagai penyidik KPK pada hari Selasa, 23 April 2019 dan setelah itu akan secara efektif bertugas untuk memperkuat kelembagaan penindakan KPK," kata Febri, seperti dilansir detik.com.

Pelatihan itu telah digelar sejak 11 Maret 2019 hingga 14 April 2019. Materi pelatihan yang terdiri dari hukum dan tindak pidana korupsi, audit investigasi, forensik, kemampuan investigasi, pelatihan di lapangan, e-learning, simulasi dan praktik, pelacakan aset dan lainnya.

"Diklat penyidik ini diselenggarakan oleh Pusat Edukasi Antikorupsi. Selama sekitar sebulan, mereka mendapatkan pembekalan dan pendalaman materi dari para pakar, baik dari internal KPK ataupun eksternal seperti Bareskrim Polri, Kejaksaan Agung, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK)," ucap Febri.

Febri mengatakan hingga kini jumlah penyidik KPK berasal dari pegawai tetap KPK, penyidik di Polri dan PPNS sebanyak 96 orang. Dia menyatakan penambahan jumlah penyidik diharapkan bisa memperkuat kerja KPK.

"Penambahan 21 orang ini diharapkan semakin memperkuat kerja KPK sesuai dengan harapan publik," ujar Febri.




(dtk)


Jakarta, SancaNews.Com -- Setelah selesai Pemilihan Umum yang dilaksanakan hari ini, Rabu (17/4/19), mulai lembaga lembaga survey menampilkan hasil Quick Countnya, masing-masing, seperti LSI, Deny JA dan lembaga lainnya yang dapat dilihat masyarakat dari stasiun TV swasta.

Dalam hasil Quik Count lembaga survey ini menghasilkan hasil survey kemenangan untuk salah satu Paslon yang berkisar di 53 sampai 55 persen untuk kemenangan Paslon nomor 01 Joko Widodo, Makruf Amin.

Menurut salah seorang sumber yang namanya minta tidak ditulis mengatakan, "Saya bingung mas, kok bisa Quik Count memenangkan Paslon nomor 01 sementara di lapangan kami temukan lebih banyak di pihak Paslon nomor 02," ujar sumber tersebut.

Sementara itu T. Helmi ketua Umum RAMPAS sewaktu dihubungi lewat ponselnya mengatakan, "Menurut hasil laporan dari relawan kami di lapangan berdasarkan C 1 hampir di semua wilayah di seluruh Indonesia yang dilaporkan ke kami, pak Prabowo menang dengan hasil yang lumayan jauh dari Paslon nomor 01.

T. Helmi ketua Umum RAMPAS
Kami RAMPAS tidak berpatokan dengan lembaga lembaga Survey lain, kami berpedoman dari hasil C 1 dan Quik Count internal BPN, yang mana hasilnya kemenangan di Paslon 02  53 persen, oleh karena itu saya menghimbau tim RAMPAS di seluruh Indonesia jangan terpancing dengan hal-hal yang bisa berakibat ke pelanggaran hukum. Kita harus tenang menunggu hasil dari KPU sesuai dengan arahan pak Prabowo, "pungkas T. Helmi. (Red)





Jakarta, SNews- Terlaksananya Pilpres dan Pemilu dibeberapa TPS di Jakarta terlihat antusiasme masyarakat menggunakan hak pilihnya berjalan dengan lancar dan baik tanpa kendala yang cukup berarti. Saat berita ini di tulis atas hasil Quick Count LSI (Lembaga Survey Indonesia ) 55,14 persen untuk Paslon 01 dan 44,86 untuk Paslon 02, Hari ini Rabu (17/4/19) jam 16.47.

Sementara itu Prabowo Subianto di salah satu satasiun televise mengatakan bahwa hasil Survey BPN menang 55 persen dan Paslon 02 itu menganjurkan agar menjaga di semua TPS yang ada diseluruh Indonesia karena saat ini diduga ada upaya upaya untuk mengiring opini seakan_akan pasangannya kalah oleh Lembaga Survey dam meskipun begitu dirinya menghimbau kepada seluruh pendukung untuk jangan samapai terpancing dan tidak berbenturan dengan hukum serta menjauhkan gesekan gesekan negatif.

“Mari kita jaga dan kawal suara mulai dari TPS dan juga samapai Kecamatan untuk menghindari terjadinya kecurangan," ujar Prabowo yang disiarkan di Metro TV jam 16.50. (redaksi)




Jakarta, SNews- Pesta Demokrasi di beberapa wilayah DKI berjalan lancar, aman dan terlaksana dengan baik. Rabu 17/4/19 

Capres nomor 01 Joko Widodo melaksanakan hak pilih nya di TPS 008 jalan Veteran Gambir Jakarta pusat jam 10.25, sementara itu. Capres 02 Prabowo Subianto telah melakukan pemilihan di TPS Bojong Koneng Hambalang Jawa barat.

Menurut pantauan di lapangan saat berita ini di turunkan, berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti dan ketika warga yang datang hanya membawa KTP tanpa C 6 dapat manyalurkan hak pilihnya dari jam 12 sampai jam 13 untuk melayani hak pilihnya warga.  

M.Tarsusi ketua RT. 02 RW. 013 di Kelurahan Kalideres mengatakan, "Alhamdulillah di RT 02 ada dua TPS yaitu nomor 184 dan 185, dalam pantauan kami berjalan lancar, aman, terkendali tanpa ada permasalahan dan semua itu terjadi karena kerja keras dari pihak RT dan RW dalam memberikan sosialisasi ke masyarakat dari jauh hari sebelum pemilihan, oleh karena itu masyarakat sudah tahu apa hak dan kewajibannya," pungkas Tarsusi.( Edison )

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
JAKARTA - Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu yang terdiri dari Pemilihan Presiden dan Pemilihan calon anggota legislatif.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengajak kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban saat pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada Rabu (17/4/2019).

"Tidak ada yang melakukan tekanan kanan-kiri, tidak ada yang melakukan intimidasi. Kita semuanya harus menghormati situasi ini sebaik-baiknya," kata Moeldoko, saat jumpa pers di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antara.

Moeldoko menjelaskan, polisi dan TNI, telah mempersiapkan diri untuk menjaga stabilitas keamanan sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menggunakan hak pilihnya ke tempat pemungutan suara.

Selain itu, Moeldoko meminta masyarakat juga perlu bersabar dan bersikap matang dalam proses penghitungan suara.

Warga perlu berhati-hati atas kabar dan informasi mengenai hitung cepat yang tersebar melalui media sosial agar tidak terkena isu kabar bohong.

"Untuk itu kita mengimbau kepada semuanya, kalau persoalan hoaks memang tidak mudah ditanggulangi, tapi kami mengimbau masyarakat Indonesia ikut menjaga suasana ini sebaik-baiknya," pungkas Moeldoko.




(ant)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.